Pindah keapartemen

Ayuna merebahkan tubuhnya di kasur yang empuk, merilekskan pikiran dan bathin nya yang yang sedih dan lelah dengan semua beban hidup yang terus menghampiri nya.

Tanpa sadar Ayuna tertidur cukup lama, dia terbangun begitu merasakan perutnya yang tiba-tiba keroncongan minta segera untuk diisi. perlahan dia bangkit melirik jam yang sudah menunjukkan pukul delapan malam.

"Astagfirullah, ternyata sudah malam. bagaimana ini bahkan aku belum menyiapkan makan malam untuk mas Ziko. dia pasti marah padaku nantinya."

Saat hendak keluar kamar, Ayuna membatalkan niatnya. mengingat badan nya yang terasa lengket. dia mengeluarkan pakaian, menyusun rapi dilemari yang sudah disediakan.

"Sebaiknya aku mandi dulu, aku ngak mau mas Ziko akan menghinaku sesuka hatinya." Ayuna membersihkan tubuhnya. setelah mengganti pakaian. Ayuna keluar dari kamarnya, berjalan menuju dapur.

Ayuna kebingungan, melihat isi dalam kulkas yang ada beberapa minuman kaleng, tidak ada bahan-bahan untuk dimasak, sementara perutnya sangat lapar.

"Apa yang harus aku lakukan, apa sebaiknya aku menemui mas Ziko dan memberitahu nya. tapi aku takut dia bakal marah. mendingan aku balik ke kamar saja."

Ayuna kembali kekamar, mengeluarkan buku. dia ingin mengerjakan PR, sambil rebahan di kasur. Ayuna sangat menyukai suasana kamarnya ini, dia merasa nyaman dan tenang, bahkan kamarnya menghadap langsung ketaman yang ada di balkon apartemen.

***

"Aduh lapar banget, apa gadis itu sudah selesai masak ya?" Ziko mengelus perutnya, dan langsung keluar kamar menuruni anak tangga satu persatu.

Ziko langsung menuju dapur, namun dia tidak melihat ada makanan yang tersedia, begitu juga kulkas yang sudah kosong.

"Aduh, bagaimana aku bisa melupakan hal ini. aku dalam beberapa bulan ini tinggal dirumah besar mama. dan jarang sekali pulang ke apartemen ini, sebaiknya malam ini aku pesan makanan saja."

Ziko mengambil ponselnya, dia langsung memesan untuk dua porsi. dia yakin jika saat ini Ayuna pasti kelaparan sama seperti dirinya.

Tidak begitu lama pesanan makan Ziko sampai, setelah membayar. Ziko mengambil satu untuknya. namun saat akan memulai makan, dia merasa kasihan juga pada Ayuna, bagaimana pun juga gadis itu sudah menjadi tanggung jawabnya sekarang.

Meskipun menurunkan sedikit ego-nya, Ziko memberanikan diri mendatangi kamar Ayuna.

"Tok....tok...."

Ayuna segera membuka pintu, begitu mendengar pintu diketuk dari luar.

"Ceklek..... pintu terbuka, nampak Ziko dengan tampang cuek dan acuhnya berdiri diambang pintu.

"Cepat makan, aku sudah pesan makanan untuk mu, jangan geer dulu, aku seperti ini agar kamu nantinya nggak ngadu sama mama dan papaku."

"Iya, terimakasih ya mas."

Ayuna segera keluar menuju meja makan, mereka makan dengan diam. larut dengan pikiran masing-masing.

Ziko sesekali melirik kearah Ayuna, dari cara Ayuna berpakaian, mimik wajah nya yang masih sangat polos.

"Ya Tuhan, tidak pernah terbayangkan. jika aku sekarang sudah memiliki istri sepolos dan masih ABG seperti ini, bahkan buah dadanya masih belum berkembang sempurna, begitu juga dengan bagian tubuhnya yang lain. tidak ada satupun yang membuat gairahku bangkit. tidak seperti Khanza yang seksi dan montok." gumam Ziko membayangkan kemolekan tubuh kekasihnya yang merupakan seorang model profesional.

"Mmmmhh." Ziko mendehem untuk memulai berbicara.

"Ayuna, kamu tahu sendirikan jika pernikahan kita ini tanpa dilandasi cinta."

"Iya mas, aku tahu."

Ayuna juga tidak mencintai Ziko, karena pada dasarnya, dia hanya ingin fokus belajar dan bisa hidup sukses tidak tergantung pada orang lain lagi. bahkan Ziko bukanlah laki-laki idaman Ayuna, karena dia mendambakan seorang laki-laki yang bisa menjadi imam yang baik untuk dirinya, dan itu bukanlah Ziko.

"Kalau begitu, aku akan memberikanmu nafkah lahir, sebagai bukti tanggung jawabku sebagai suamimu, namun tidak untuk nafkah bathin. aku harap kamu bisa mengerti Ayuna."

Ayuna menarik nafas lega, sesungguhnya hal inilah yang diharapkan nya. dengan begini dia masih menjaga kesucian nya untuk laki-laki yang benar-benar mencintai nya kelak.

"Ayuna, apa kamu sudah memiliki kekasih?"

"Untuk apa mas menanyakan hal itu."

"Aku cuma ingin memastikan nya saja, karena aku sangat paham pola pikir ABG sepertimu. aku harap kamu bisa menjaga nama baikku."

"Aku belum memiki seorang kekasih dari dulu, tapi papa malam memintaku untuk langsung menikah. meskipun aku tidak menyalahkan tindakan papaku, karena aku berfikir mungkin ini cara papa agar dia bisa tenang meninggalkan aku."

"Berapa umur mu sekarang?"

"Delapan belas tahun, dan aku sekolah masih kelas tiga semester awal, mas."

"Astagfirullah, kamu tahu umurku?"

"Tidak." jawab Ayuna polos sambil menggelengkan kepalanya pelan.

"Umurku sudah hampir dua puluh sembilan tahun, berarti sebelas tahun lebih tua darimu, jadi intinya. kita berdua Bukanlah pasangan yang cocok. bagaimana jika kita membuat kesepakatan. tapi ini hanya kita berdua saja, tanpa mama dan papa tahu akan hal ini."

" Baik, aku setuju."

" Apa kamu mencintai ku, eh maksudnya apa kamu menginginkan pernikahan kita." tanya Ziko memastikan, dia menatap lekat Ayuna.

"Sejujurnya, aku hanya ingin membahagiakan papa, dan untuk masalah cinta. aku belum pernah merasakan yang namanya cinta apalagi pacaran, aku hanya ingin fokus sekolah, kuliah dan menggapai mimpiku sebagai seorang Dokter."

"Jadi pilihan mu menjadi seorang Dokter?"

"Ya, aku ingin menyelamatkan banyak orang, karena kedua orang tuaku meningggal dunia karena penyakit yang aku tidak bisa menolong mereka."

"Bagaimana jika kita membuat sebuah kesempatan."

Ayuna terlihat bersemangat mendengar, karena dia juga tidak mencintai Ziko yang menurutnya angkuh dan arogan, bukan tipe laki-laki idaman nya.

"Aku sudah memilki seorang kekasih namanya Khanza, dan jika dia mengetahui keberadaan mu yang tinggal satu apartemen dengan ku, aku ingin kamu tidak menceritakan tentang pernikahan kita ini, katakan jika kamu sepupuku, dan kamu tidak boleh mencampuri urusanku jika Khanza datang berkunjung keapartemen ini."

"Baik, aku setuju."

Sedang asik ngobrol-ngobrol, tanpa mereka berdua sadari, ternyata Khanza tiba-tiba muncul dibelakang mereka berdua, dia bisa dengan mudah masuk kedalam apartemen Ziko, Karena sudah hafal password pintu masuk apartemen tersebut.

"Khanza."

"Jadi ini alasannya kamu menghilang beberapa hari ini Ziko, kamu sudah menikah dengan bocah yang sama sekali bukan saingan ataupun level yang sebanding dengan diriku." ucap Khanza menatap tajam kearah Ayuna yang tertunduk ketakutan.

"Khanza sayang, dengar penjelasanku. semua yang kamu lihat tidak sesuai kenyataan. aku dan Ayuna terpaksa menikah, kamu tahu sendirikan kedua orang tuaku tidak pernah merestui kita."

"Tapi kamu kan bisa menolak perjodohan ini, Ziko."

"Semua ini terjadi secara tiba-tiba, kedua orang tuaku juga mengancam tidak akan mengakui aku anak lagi jika aku tidak memenuhi keinginan mereka. sayang aku tidak ingin hidup miskin dan tidak punya apa-apa, karena tidak bisa mengabulkan keinginan mu itu."

Khanza seketika melunak, dia percaya kata-kata Ziko. jika semua benar-benar terjadi, dia tidak akan bisa minta ini dan itu lagi pada kekasih tajirnya itu.

"Baiklah sayang, aku percaya padamu. tapi kamu tidak akan jatuh cinta pada bocah ini kan?"

"Tidak, bahkan aku tidak akan menyentuh nya. dia tidur dikamar yang terpisah dengan ku, percaya lah."

Khanza seketika tersenyum, namun senyumnya seketika memudar saat menatap Ayuna.

"Hey bocah, aku peringatkan padamu. untuk jangan coba-coba berani menggoda kekasihku , dengan bentuk tubuhmu yang belum berkembang sempurna itu."

Ayuna berusaha menahan air matanya, belum usai kesedihan ditinggal papa tercinta, sekarang dia juga harus menjalani pernikahan tanpa cinta dengan Ziko. Ayuna tidak ingin terlihat lemah, dia pergi meninggalkan Ziko dan Khanza menuju kamarnya sendiri.

Terpopuler

Comments

Eva Nietha✌🏻

Eva Nietha✌🏻

Awas az nnt nempel

2023-12-19

1

Ida Blado

Ida Blado

aturan panggil om aja,ngapain langsung panggil mas,,,jomplang sekali
dan si cewek ini modelan lemah gampang di tindas,,,huh gk demen

2022-12-09

0

sri tejasari

sri tejasari

ntar l bucin sendiri ziko

2022-03-28

1

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 60 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!