AKU TIDAK AKAN SUDI!!!

Ap-ap-apa? Ja-jja-jadi, di-ddi-dia ...

Bahkan di dalam hatiku pun aku tidak bisa berkata-kata. Aku merasakan tubuhku mulai gemetar dan tungkai-tungkaiku mulai terasa lemah.

Ternyata pria kurang ajar yang ada di hadapanku saat ini adalah orang yang sangat ingin aku hindari akhir-akhir ini.

"Aku berani membayar berapa banyak pun yang kamu minta. Asalkan, kamu mau melayaniku malam ini. Aku akan membayar berapa banyak pun, berapa banyak pun," katanya, sambil menekankan kata 'berapa banyak pun' di depan wajahku.

Tentu saja itu adalah tawaran menggiurkan bagi setiap wanita yang dia pilih. Apalagi mereka yang mata duitan, pasti akan meminta uang dengan jumlah fantastis untuk memperkaya diri sendiri. Tapi maaf, sayangnya aku bukan wanita seperti itu, sedikit pun aku tidak tertarik dengan uangmu, pria sombong.

"Jadi, pikirkan baik-baik tawaranku ini dan jangan coba-coba menolakku untuk yang kedua kalinya, karena aku berani bersumpah, aku akan membuatmu tidak bisa hidup dengan tenang seumur hidupmu, jika kamu masih berani menolakku," tekannya, mengancamku.

Akhirnya dia melepaskanku juga. Aku memperbaiki posisi berdiriku, kemudian mengelus kedua belah pipiku yang terasa sakit akibat cengkeramannya, serta mengelap bibirku yang masih terasa sangat basah karena air liurnya.

Iyuwh, sangat menjijikkan.

"Temui aku di hotel Galaxy malam ini pukul 7 malam. Ini kartu namaku, hubungi aku jika kamu sudah siap. Aku akan mengutus orang untuk segera menjemputmu." Dia memasukkan selembar kartu namanya ke dalam saku bajuku, sambil mengambil keuntungan dengan sedikit menekan benda berharga milikku seraya tersenyum miring.

Laki-laki kurang ajar, laki-laki me***, berani-beraninya menyentuh pa******ku. Benar-benar minta dihajar kamu, ya?

Aku terus berteriak memakinya dalam hati. Pria bre***** ini benar-benar menguji kesabaranku. Setelah mengambil paksa ciuman pertamaku, sekarang berani-beraninya dia menyentuh buah ****ku. Awas saja, aku bersumpah demi apa pun, aku akan menghajarmu nanti.

Aku melihatnya berbalik membelakangiku, hendak berjalan menuju meja saji. Sudah saatnya, aku harus memanfaatkan kesempatan ini. Saat dia lengah, aku harus segera memberikannya pelajaran lalu kabur. Harus.

Aku mencoba mengatur napasku dengan baik, kemudian mulai mengambil ancang-ancang untuk mulai menyerangnya. "KYAAAK!!!"

Bruk!

Yes. Akhirnya aku berhasil menghajarnya dari belakang lalu dengan cepat membanting tubuhnya ke lantai dengan keras.

Rasakan itu pria brengsek. Makanya, jangan coba-coba macam-macam denganku, ini akibatnya.

Hartamu yang melimpah yang tidak habis tujuh turunan itu tidak bisa kamu gunakan untuk menginjak-nginjak harga diriku.

"Aargh! Auwh!" Dia meringis kesakitan, sambil memegangi kepala bergantian dengan pinggangnya. Semoga saja dia bisa geger otak kemudian encok seperti kakek peyot.

"Perempuan kurang ajar! Awas kamu, ya?!" Disaat dia kesakitan, dia masih bisa mengancamku.

"Rasakan itu. Memang enak? Wleek ..." aku mengejeknya dengan menjulurkan lidahku ke arahnya, "makanya, jangan coba-coba cari gara-gara denganku. Aku tidak sama seperti gadis kebanyakan yang bisa kamu nikmati dengan mudah menggunakan uangmu."

Sebenarnya aku masih ingin menghajarnya hingga babak belur. Tapi aku takut, dia malah terbangun kemudian berbalik menyerang lalu menangkapku. Aku bisa merasakan tadi kalau tenaganya sangat kuat, dan sehebat apa pun ilmu bela diri yang aku punya, tetap saja tidak bisa dibandingkan dengan laki-laki seperti dirinya.

Seandainya dia tidak lengah, mana mungkin aku bisa memiliki kesempatan untuk memberikannya pelajaran.

Lebih baik sekarang aku segera kabur sebelum terlambat. Aku yakin, setelah dia melapor pada pak Ronan, aku pasti akan langsung dipecat, tidak mungkin tidak. Jadi, lebih baik aku segera meninggalkan tempat ini dan kembali ke kost-kost-an untuk bersembunyi.

"Hei! Jangan kabur kamu! Perempuan liar!" teriaknya, tapi aku tidak memperdulikannya sama sekali.

...----------------...

20 Menit kemudian, aku akhirnya sampai di kost-an. Tujuan pertamaku adalah kamar mandi, aku langsung berkumur-berkumur dan membasuh bibirku dengan air hingga merasa benar-benar bersih.

Ppyie, ppyie, ppyiu, ccuih. Beberapa kali aku meludah saking jijiknya aku jika mengingat bagaimana dia mel**** dan meng***** bibirku.

"Laki-laki kurang ajar!" Aku kembali menangis ketika mengingat bagaimana dia melecehkanku.

Setelah merasa cukup lelah menangis, aku pun memutuskan untuk mandi, mungkin setelah mandi, pikiranku bisa menjadi sedikit lebih fresh.

Namun saat aku membuka bajuku, sebuah benda kecil menyerupai kartu identitas terjatuh dan tergeletak di lantai kamar mandi. Sepertinya benda itu berasal dari pakaian yang baru saja aku lepas.

"Apa itu?" gumamku, sambil mengerutkan dahi lalu memungut benda berwarna hitam yang dipadukan dengan warna emas tersebut. Setelah mengetahui jika itu adalah kartu nama milik si pria bre***** itu, aku langsung melemparkan benda itu ke tempat sampah.

"Jangan mimpi, aku tidak akan pernah sudi melayanimu." Seketika emosiku kembali membuncah mengingat bagaimana perlakuannya padaku, ditambah lagi saat aku mengingat bagaimana dia mengambil keuntungan saat memasukkan kartu namanya itu ke dalam saku bajuku.

"AKU BENAR-BENAR MEMBENCI LAKI-LAKI ITU!!! AKU BENCI!!! LAKI-LAKI BRE***!!! KURANG AJAR!!!" Aku berteriak di dalam kamar mandi seperti orang kesurupan. Semakin aku mengingat perlakuannya, rasa benciku padanya kian membesar.

Aku harus memikirkan, apa lagi yang harus aku lakukan selanjutnya? Sekarang ini aku sudah kehilangan satu pekerjaanku, gajiku sebagai kasir mini market mana mungkin cukup untuk memenuhi semua kebutuhan kami sekeluarga.

Dan aku juga yakin, aku pasti tidak akan bisa hidup tenang tinggal di kota ini lagi. Mungkin aku harus segera pindah ke kota lain, tapi dimana? Ah, nanti saja lah aku pikirkan setelah mandi.

Saat aku ingin memulai acara mandiku, tiba-tiba mataku tertuju pada keran air yang menggantung dan menempel di dinding tembok kamar mandi. Hampir saja aku mematahkan saluran air itu karena telah membuatku semakin mengingat nama pria brengsek itu. Untungnya aku masih bisa berpikir waras.

"Tidak, tidak boleh, aku harus menahan emosi. Itu hanya keran air, benda mati, tidak ada kaitannya sama sekali dengan pria ******** itu. Kalau aku sampai mematahkannya, aku juga yang akan rugi. Bisa-bisa kamarku kebanjiran dan aku pasti akan dituntut ganti rugi oleh pemilik kost."

Setelah beberapa saat kemudian, aku akhirnya selesai mandi. Aku keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambutku dengan handuk dan berjalan menuju tempat tidur.

Sambil bersandar di tempat tidur, aku terus memikirkan langkah apa lagi yang harus aku ambil nanti agar aku bisa segera keluar dari semua masalah ini.

Masalah hutang belum juga kelar, si bre***** itu tiba-tiba saja datang menambah masalah dan beban hidupku. Sial, benar-benar sial.

Aku harus pergi kemana agar aku tidak bertemu lagi dengan orang itu? Padahal disini aku sudah mendapatkan pekerjaan bagus, dan dengan gaji yang lumayan setiap bulannya, kenapa tiba-tiba orang itu datang dan mengacaukan semuanya.

Jika aku pindah ke kota lain, berarti aku harus memulai semuanya dari awal lagi. Sial, benar-benar sangat melelahkan.

Kalau pun aku mendapatkan pekerjaan di tempat tinggal baruku nanti, belum tentu aku bisa mendapatkan yang gajinya cocok seperti pekerjaanku sekarang ini.

Ah ... kepalaku lama-lama bisa pecah memikirkannya.

Dret dret. Ponselku tiba-tiba saja berdering. Telepon dari ibu. Tanpa perlu menunggu lama, aku langsung menjawabnya.

B e r s a m b u ng ...

...__________________________________________...

...Halo para pembaca sekalian...

...yang sempat mampir....

...Jangan lupa tinggalkan jejak like,...

...komen, favorit, hadiah, serta vote-nya ya...

...setelah kalian selesai membaca bab ini...

...biar aku makin semangat nulis.😊...

...Kalau sudah, aku ucapkan terima kasih banyak.😁...

Terpopuler

Comments

Shenaylin..😌😌

Shenaylin..😌😌

kabur2x 😂😂😂

2024-08-07

0

Shenaylin..😌😌

Shenaylin..😌😌

tak terbayang kan mampus loh 😜😂😂😂😂 😂😂😂😂

2024-08-07

0

Fenty Izzi

Fenty Izzi

masih menyimak... sepertinya ini awal hubungan rania dan kaara d mulai... ibu yang membutuhkan biaya... membuat rania datang menemui kabaran😔🥺

2022-08-11

1

lihat semua
Episodes
1 Tawaran Gila
2 Iblis Cinta Satu Malam
3 AKU BENAR-BENAR MEMBENCIMU!!!
4 AKU TIDAK AKAN SUDI!!!
5 Jatuh Tempo
6 Mencari Pinjaman 1
7 Mencari Pinjaman 2
8 Nilai Harga Diriku
9 Pembohong Besar!
10 Lebih Baik Digigit Oleh Tuannya
11 Dikurung
12 Menyerah?
13 Berapa Banyak?
14 Tuan Baik
15 100 M
16 Kamu Menggodaku Lagi?
17 Surat Perjanjian
18 Orang Kaya Baru
19 Membatalkan Surat Perjanjian
20 Serangan Tiba-Tiba
21 Pertahankan Atau Buang?
22 Tamu Tidak Diundang
23 STOOOP!!!
24 Kalian Sengaja Menipuku!
25 Lagi Sayang Aa' ...
26 Transfer Energi
27 Menepis Ego
28 RANIAKU, CANDUKU
29 Yang Wanita Butuhkan
30 Tidak Perlu Banyak Bukti
31 Ada Rahasia Apa?
32 Anak Kita Yang Menginginkan
33 Menghadiri Pesta
34 Sate
35 Batagor
36 Jadi Jelek Karena Gemuk?
37 Ada Masalah Di Perusahaan
38 Posesif Berlebihan
39 Mawar Biru
40 Kapan Pulang?
41 Sayang, Maafkan Mommy
42 Bayiku?
43 Zoeanna Dirgantara & Zacky Dirgantara
44 Rela Mati
45 Ikatan Batin Antara Ayah Dan Anak
46 Bermodalkan Sepiring Nasi Goreng
47 Beri Aku Kesempatan Bicara
48 Baikan?
49 Aku Ingin Bicara Sesuatu
50 Mengumumkan Pada Dunia
51 Konferensi Pers
52 Pria Dari Masa Lalu
53 Dimanfaatkan
54 Jangan Gila
55 Menggoda Zidan
56 Siapa Yang Lebih Kuat?
57 Tahu Segalanya
58 DOR!!!
59 Ancaman Baru
60 Merasa Bersalah
61 Hari H
62 Kekhawatiran Seorang Ibu
63 Pelaku Kejahatan Yang Sama
64 Laporan Roy
65 Pria Misterius
66 Identitas Kaaran Terkuak?
67 Kelemahan Kaaran Dirga
68 Pengakuan Kaaran
69 Memasuki Markas Lama
70 Duel
71 Kekalahan Kaaran?
72 Shock
73 Perjodohan
74 Dibalik Sikap Dingin Dan Kaku
75 Hadiah Pernikahan - END
76 Ucapan Terima Kasih Author (Q&A)
77 Promosi
78 S2 - Bab 1 - Menolak Perjodohan
79 S2 - Bab 2 - Kabur Dari Rumah
80 S2 - Bab 3 - Dinner
81 S2 - Bab 4 - Don't Judge Book By Its Cover
82 Promosi Karya Terbaru Author - Transmigrasi Menjadi Pelakor
83 Promosi Novel Terbaru Author Ita Yulfiana - Musuhku, Jodohku
84 PRIA NACKAL
85 Promosi - My Cold Boss
86 Promosi - One Night With Investor
87 Promosi Karya - Istri Wasiat Ayah (Menikahi Ibu Tiri)
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Tawaran Gila
2
Iblis Cinta Satu Malam
3
AKU BENAR-BENAR MEMBENCIMU!!!
4
AKU TIDAK AKAN SUDI!!!
5
Jatuh Tempo
6
Mencari Pinjaman 1
7
Mencari Pinjaman 2
8
Nilai Harga Diriku
9
Pembohong Besar!
10
Lebih Baik Digigit Oleh Tuannya
11
Dikurung
12
Menyerah?
13
Berapa Banyak?
14
Tuan Baik
15
100 M
16
Kamu Menggodaku Lagi?
17
Surat Perjanjian
18
Orang Kaya Baru
19
Membatalkan Surat Perjanjian
20
Serangan Tiba-Tiba
21
Pertahankan Atau Buang?
22
Tamu Tidak Diundang
23
STOOOP!!!
24
Kalian Sengaja Menipuku!
25
Lagi Sayang Aa' ...
26
Transfer Energi
27
Menepis Ego
28
RANIAKU, CANDUKU
29
Yang Wanita Butuhkan
30
Tidak Perlu Banyak Bukti
31
Ada Rahasia Apa?
32
Anak Kita Yang Menginginkan
33
Menghadiri Pesta
34
Sate
35
Batagor
36
Jadi Jelek Karena Gemuk?
37
Ada Masalah Di Perusahaan
38
Posesif Berlebihan
39
Mawar Biru
40
Kapan Pulang?
41
Sayang, Maafkan Mommy
42
Bayiku?
43
Zoeanna Dirgantara & Zacky Dirgantara
44
Rela Mati
45
Ikatan Batin Antara Ayah Dan Anak
46
Bermodalkan Sepiring Nasi Goreng
47
Beri Aku Kesempatan Bicara
48
Baikan?
49
Aku Ingin Bicara Sesuatu
50
Mengumumkan Pada Dunia
51
Konferensi Pers
52
Pria Dari Masa Lalu
53
Dimanfaatkan
54
Jangan Gila
55
Menggoda Zidan
56
Siapa Yang Lebih Kuat?
57
Tahu Segalanya
58
DOR!!!
59
Ancaman Baru
60
Merasa Bersalah
61
Hari H
62
Kekhawatiran Seorang Ibu
63
Pelaku Kejahatan Yang Sama
64
Laporan Roy
65
Pria Misterius
66
Identitas Kaaran Terkuak?
67
Kelemahan Kaaran Dirga
68
Pengakuan Kaaran
69
Memasuki Markas Lama
70
Duel
71
Kekalahan Kaaran?
72
Shock
73
Perjodohan
74
Dibalik Sikap Dingin Dan Kaku
75
Hadiah Pernikahan - END
76
Ucapan Terima Kasih Author (Q&A)
77
Promosi
78
S2 - Bab 1 - Menolak Perjodohan
79
S2 - Bab 2 - Kabur Dari Rumah
80
S2 - Bab 3 - Dinner
81
S2 - Bab 4 - Don't Judge Book By Its Cover
82
Promosi Karya Terbaru Author - Transmigrasi Menjadi Pelakor
83
Promosi Novel Terbaru Author Ita Yulfiana - Musuhku, Jodohku
84
PRIA NACKAL
85
Promosi - My Cold Boss
86
Promosi - One Night With Investor
87
Promosi Karya - Istri Wasiat Ayah (Menikahi Ibu Tiri)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!