Plak!
Mataku membulat sempurna. Sontak saja aku memukul kepalanya menggunakan microphone yang sedari tadi memang selalu ada di dalam genggamanku.
Dasar pria kurang ajar. Memangnya aku ini perempuan murahan apa? Belum kenal sudah diminta untuk menghangatkan di atas tempat tidur.
"Kenapa Anda memukul saya, Nona?" tanyanya, sambil memegangi bekas pukulanku. Dia pasti merasa kesakitan karena aku memukul kepalanya dengan cukup keras. Untung saja microphone-nya tidak rusak.
"Kamu pantas mendapatkannya. Apa kalian pikir, aku ini perempuan murahan? Dasar." Dengan perasaan kesal bercampur marah, aku berjalan menuju panggung, meninggalkan orang suruhan pria brengs*k itu yang masih berdiri mematung menatap kepergianku.
Sambil berjalan menuju panggung, aku terus menjatuhkan sumpah serapah untuk pria kurang ajar itu dalam hati.
Seandainya ini bukan di tempat umum, aku pasti sudah menghajarnya hingga babak belur. Kecil-kecil begini, aku juga pernah belajar ilmu bela diri dari mendiang ayahku. Jadi, jangan berani macam-macam denganku. Kalian bertemu dengan orang yang salah.
Dan aku ini juga tipe orang yang sangat gampang sekali emosian. Jika sudah sangat emosi, aku tidak segan-segan bertindak kasar. Jadi, jangan pikir aku ini perempuan lemah. Ibuku tidak mungkin membiarkan aku merantau ke ibu kota jika aku tidak bisa menjaga diriku sendiri.
Bertemu dengan orang-orang seperti mereka memang sudah aku prediksikan sebelum merantau ke kota besar ini.
Aku menarik napasku dalam-dalam. Sebelum kembali memulai untuk menyanyi, aku harus menenangkan suasana hatiku dulu. Karena kalau tidak, itu pasti akan mempengaruhi performaku. Aku harus terlihat profesional, apalagi ini hari pertamaku bekerja. Aku tidak mau dipecat hanya karena gara-gara mereka yang sudah memancing emosiku.
Setelah aku duduk di sebuah kursi yang tersedia di atas panggung, aku melihat pria yang menyapaku tadi berjalan menghampiri tuannya. Setelah aku melihat dia berbisik di dekat telinga tuannya, pria yang baru saja aku ketahui kalau namanya adalah tuan Kaaran tersebut terlihat sangat marah.
Sebelum dia meninggalkan cafe, dia sempat menggebrak meja dan menatap tajam ke arahku. Membuat seisi cafe terkejut saja.
Aku bisa menebak, dia pasti sangat marah karena aku menolaknya. Dasar pria kurang ajar, memangnya siapa dia? Berani sekali dia ingin menjatuhkan harga diriku.
"Ada apa dengan tuan Kaaran? Sepertinya dia terlihat sangat marah," kata kak Yosi, pria yang bertugas mengiringi nyanyianku dengan instrumen musik yang dia mainkan.
"Kak Yosi, tuan Kaaran itu siapa sih sebenarnya?" tanyaku, penasaran dengan sosok pria kurang dihajar tersebut.
"Kamu tidak tahu siapa dia, Rania?"
Aku menggeleng.
"Tuan Kaaran Dirga adalah pewaris tunggal Galaxy Group, perusahaan terbesar nomor 1 di negeri ini."
"Oh." Aku membulatkan bibirku seraya manggut-manggut pertanda mengerti. Pantas saja dia begitu tidak sopan, ternyata dia punya segalanya. Huh! Sombong sekali.
"Gadis cantik sepertimu harus berhati-hati kalau bertemu dengannya," katanya, memperingatkanku.
"Memangnya kenapa, Kak Yosi?" tanyaku, penasaran.
"Tuan Kaaran itu terkenal dengan julukan 'Dewa Cinta Satu Malam'."
"Dewa cinta satu malam? Apa maksudnya?"
"Ya, julukannya sudah menjelaskan semuanya, apa kamu belum mengerti juga?"
Aku kembali menggeleng. "Tidak mengerti sama sekali."
Kak Yosi tertawa kecil. "Kamu ini ternyata masih sangat polos."
Kak Yosi pun lalu menjelaskan semuanya padaku, kalau si tuan Kaaran itu ternyata seorang playboy yang selalu terlibat adegan ranjang dengan wanita yang berbeda-beda setiap malamnya. Dan katanya lagi, pria brengs*k itu hanya menikmati setiap lawan mainnya sekali saja. Dia tidak pernah melakukan 'itu' lebih dari satu kali dengan orang yang sama.
"Iih ... menyeramkan sekali." Aku bergidik ngeri membayangkannya. Julukan dewa itu tidak pantas untuknya, tapi yang lebih cocok adalah 'Iblis Cinta Satu Malam'.
Sudah berapa banyak perempuan yang pernah dia tiduri. Jika dihitung-hitung, dalam kurun waktu 1 minggu saja, dia bisa meniduri 7 wanita yang berbeda. Bagaimana kalau 1 bulan, 1 tahun, 2 tahun, dan seterusnya? Bisa dibayangkan 'kan berapa banyak perempuan yang sudah dan akan dia lecehkan?
Untung saja aku menolaknya tadi, hampir saja aku menjadi salah satu diantara sekian banyak deretan wanita yang pernah dia lecehkan.
Aku heran, orang itu tidak takut terkena penyakit menular sek**** apa? Kenapa dia memiliki hobbi buruk seperti itu.
Dan aku juga sempat membayangkan satu hal konyol tentang orang itu. Bagaimana kalau misalnya, dari 100 perempuan yang pernah dia tiduri, ada 10 wanita yang berhasil mengandung anaknya, bisa dibayangkan 'kan berapa banyak anak yang akan dia miliki nanti?
Paling tidak 2 tahun ke depan, dia wajib mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan pemecah rekor pria dengan anak terbanyak di dunia.
Aku sangat berharap, di masa yang akan datang, semoga saja aku tidak dipertemukan lagi dengan pria breng*ek itu. Lindungi aku ya Tuhan.
...----------------...
1 Minggu kemudian, Restoran.
Siang itu, pak Ronan, manajer di restoran tempat aku bekerja, memintaku untuk mengantarkan pesanan pelanggan ke ruangan VIP. Biasanya bukan aku yang bertugas mengantarkan pesanan ke sana, tapi para pelayan-pelayan senior yang jauh lebih teliti dan lebih berpengalaman dariku dalam bekerja.
"Kenapa saya, Pak?"
"Karena pelanggan kita ini maunya kamu yang membawakan makanan ini ke mejanya," jawab pak Ronan.
"Eh?" Aku menggaruk kepalaku kebingungan. Siapa sebenarnya pelanggan itu? Selama hampir 3 bulan tinggal di kota ini, aku merasa masih belum punya banyak kenalan selain teman kerjaku. Apa jangan-jangan dia kak Aditya, bosku di cafe? Aku pikir mungkin memang dia orangnya, karena kalau bukan dia, siapa lagi?
"Jangan diam saja, ayo cepat bawa makanan ini. Dia pelanggan penting di restoran kita, jangan sampai kamu membuatnya marah. Mengerti?"
"Baik, Pak. Saya mengerti." Aku mengangguk sopan, lalu segera membawa pesanan menuju ruang VIP nomor 7 dimana pelanggan penting itu berada.
Saat membuka pintu ruangan itu, aku tidak melihat ada siapa-siapa di dalam sana. Aku mendongak memeriksa kembali nomor ruangan untuk memastikan kalau aku tidak salah tempat.
"Benar kok ini ruangannya, tapi kemana orangnya, ya?" gumamku, sambil mengedarkan padanganku hingga ke sudut-sudut ruangan.
"Ah, mungkin saja orangnya sedang keluar sebentar. Iya, pasti dia sedang keluar." Aku pun melangkahkan kakiku memasuki ruangan itu, lalu menyusun piring yang berisi menu makanan pesanan pelanggan tersebut dengan rapi di atas meja.
Dari jumlah piring menu yang aku tata, sepertinya yang memesan makanan di ruangan ini hanya satu orang. Untuk apa memesan makanan di ruang VIP kalau hanya ingin makan seorang diri, lebih baik makan di meja luar sana, yang pastinya jauh lebih hemat.
Oh, aku tahu, mungkin dia tipe orang yang introvert, suka menyendiri. Jadi dia memilih tempat seperti ini agar dia bisa makan dengan suasana yang tenang dan damai. Jauh dari keramaian dan suara-suara yang mungkin bisa ditimbulkan oleh pengunjung lain.
Tapi tetap saja, ini namanya pemborosan. Dia pasti belum tahu bagaimana rasanya bersusah payah mencari uang, makanya dia sangat boros sekali.
Setelah selesai menata makanan dan minumannya dengan sangat rapi di atas meja, aku pun memutuskan untuk kembali ke dapur.
Namun saat aku berbalik, tiba-tiba aku dikejutkan oleh sesosok pria yang berdiri sambil bersandar pada pintu yang sudah tertutup rapat.
"Astaga!" Aku memegangi dadaku karena terkejut.
Entah sejak kapan pintu itu tertutup rapat? Aku bahkan tidak menyadarinya sama sekali.
Pria itu berdiri sambil melipat kedua tangannya di depan dada lalu sebelah kakinya dia angkat dan bertolak pada pintu.
B e r s a m b u ng ...
...__________________________________________...
...Halo para pembaca sekalian...
...yang sempat mampir....
...Jangan lupa tinggalkan jejak like,...
...komen, favorit, hadiah, serta vote-nya ya...
...setelah kalian selesai membaca bab ini...
...biar aku makin semangat nulis.😊...
...Kalau sudah, aku ucapkan terima kasih banyak.😁...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Shenaylin..😌😌
🤭😂
2024-08-07
0
Shenaylin..😌😌
weeee sekandang 😂🤣🤣
2024-08-07
0
Shenaylin..😌😌
batul 👍😁😂😂😂
2024-08-07
0