Setelah sadar, Airin seketika terbangun. Dia merasakan kepalanya sakit.
"Akhirnya elo sadar juga. Gue kira elo sudah terus tadi. Gue udah mau pesan buket bunga belasungkawa heheh" ledek Bella sambil tertawa.
"Iih sembarangan lo. Tuhan sudah menggariskan takdir gue. Kalau gue akan mati dalam dekapan Farel "kata Airin tersenyum sambil memeluk dirinya sendiri.
"Halllaah paling-paling dalam dekapan Pak Ribut lagi hahahah" balas Bella dengan tertawa.
"Iiihh amit-amiit" ucap Airin sambil mengetuk-ngetuk kepalanya.
"Jangan mulai merusak mood gue deh bel." Gerutu Airin.
"Ya udah, elo udah enakkan kan ? kita kembali ke kelas yuk !"Ajak Bella.
Airinpun turun dari tempat tidur. Tiba-tiba Farel masuk membawa sebotol minuman.
" Hai Rin kamu udah gak apa2?" Tanya Farel dengan senyum manisnya. Membuat gadis manis di depannya seketika beku.
Bella yang merasa temannya sudah berubah menjadi batu langsung menyenggol lengannya. Seketika Airin tersadar dari hipnotis senyum manis Farel.
"Akh iya, kenapa Rel ?" tanya Airin lupa dengan apa yang di ucapkan Farel tadi.
"Kamu gimana udah gak apa-apa?" Tanya Farel sekali lagi.
"Oh iya sudah gak apa-apa. Seperti yang kamu liat aku udah enakkan" jawab Airin dengan tersenyum semanis mungkin.
"Maaf ya, itu tadi aku yang lempar bola. Aku benaran gak sengaja tadi" kata Farel dengan wajah menyesal.
'Hari ini kamu lempar aku dengan bola, besok lempar aku dengan cinta ya.' Bathin Airin.
"Oh iya gak apa-apa, namanya juga musibah Rel."
" Mmm...makasih ya. Ternyata kamu tidak hanya cantik, tapi juga baik. Oh iya ini minuman untuk kamu !" Farel memberikan sebotol minuman dingin ke arah Airin.
Akan tetapi dia tidak menyadari kata-katanya barusan telah membuat gadis manis di depannya ini, membeku dengan jantung yang sebentar lagi akan melompat karena bahagia mendengar pujian gombal dari Farel.
Bella yang mengerti dengan keterpakuan Airin segera mengambil botol minuman yang di sodorkan pada Airin.
"Makasih yah Rel " ucap Bella langsung mengambil botol minuman dari tangan Farel.
"Bell, Airin kenapa kok diam ?"tanya Farel bingung melihat diam Airin.
"Oh gak apa-apa dia biasa begini kok kalau belum minum obat. Ya udah kamu balik aja lagi ke kelas."
"Ya udah aku balik ke kelas dulu ya."
Sepeninggalnya Farel, Bella langsung mencubit lengan Airin.
"Aaawww ! " Airin menjerit kesakitan memegang bekas cubitan temannya.
"Sakit ? Aaakkhhhh itu artinya gue gak mimpi, Farel bilang gue cantiiikkkk gaaeess hahahah" sorak Airin dengan tertawa bahagia sambil menari hula-hula.
"Airiin ! kamu belum kembali juga ke kelas ? Cepat kembali atau kamu saya hukum lagi !" ucap pak Ribut yang tiba-tiba sudah muncul di depan pintu dengan berkacak pinggang.
"Eehh iya..iya pak ini juga mau kembali ke kelas" kata Airin yang langsung ngacir dengan Bella.
Ketika jam istirahat, Airin dan Bella lagi menyantap mie goreng kesukaan mereka di kantin.
Tiba-tiba Stela dan 2 orang temannya datang memukul meja di depan Airin.
"Hei Airin, gue kasih tau sama elo jangan suka kegatelan sama cowo" hardik Stela dengan mata melotot.
"Kegatelan gimana maksudnya ? Disinikan yang kegatelan itu elo. Elo yang suka ngejar cowo-cowo tajir disini. Cari perhatian sana sini, tapi sayang gak dianggap sama sekali." Airin membalas dengan sadis.
"Sialan lo, asal lo tau ya orang tua Farel dan gue itu teman akrab, dan kita sudah dijodohkan. Jadi elo gak usah sok -sok cari perhatian dia."
"Kasian banget si Farel di jodohkan dengan ulat bulu kayak lo hahahah" ledek Airin dengan tertawa yang dia buat - buat, bikin Stela tambah panas.
Stela tidak terima dihina seperti ini, dia menyiram muka Airin yang lagi tertawa dengan air jeruk yang ada di meja.
Airin Kaget, sementara Stela dan kedua temannya tertawa.
Airin mengambil semangkok es campur dan menuangkannya ke kepala Stela.
Stela merasakan sensasi dingin dikepalanya. Dia tidak terima kemudian dia menarik rambut panjang Airin, Airipun menarik rambut Stela.
Mereka berdua menempelkan ujung kepala mereka kemudian mereka saling tarik menarik rambut, bagaikan sebuah magnet ion negatif dan ion positif. Sementara semua siswa yang ada di kantin bersorak memberi semangat.
"Ayo !!! Ayoo!!!"
Bella mencoba menengahi ke duanya. Tetapi dirinya malah jatuh ke lantai, terdorong oleh bokong Stela.
"Berhentiiiiiiiii !!!" Seketika semua diam dan menoleh ke arah suara. Pak Samsul Kepala Sekolah sudah berdiri di hadapan mereka.
Alhasil siang ini sebelum pulang Stela dan Airin disuruh menyapu seluruh ruangan kelas . Airin ruangan kelas 2 sedang Stella menyapu ruangan kelas 1.
Pukul 15.00 mereka berdua selesai, membersihkan kelas.
Stela dan Airin bertemu kembali di pintu gerbang. Saling menatap dengan tatapan sinis seorang musuh.
" Dengar ya, siapapun yang menang di lomba menulis novel nanti, berarti dia yang berhak mengejar cinta Farel !" Ucap Stela tegas.
"Oke, dan aku yakin itu aku. Kamu sebaiknya menyiapkan hati untuk ikhlas." kata Airin dengan penuh percaya diri.
"Hahaha, kau itu penulis amatiran, sedang aku sudah beberapa kali memenangkan lomba menulis. Jadi kau yang harus mempersiapkan diri. Mengerti ?" kata Stella tak kalah percaya diri.
Mereka berduapun keluar pintu gerbang kemudian berjalan ke arah jalan pulang masing-masing.
Sampai di rumah Airin membanting tubuhnya di atas kasur.
"Duuhhh gimana ini ? kalau aku belum mendapatkan ide cerita itu, aku harus rela melepaskan Farel. Tidaaaakkk !!!"
Airin bangkit, kemudian dia kembali membaca tulisannya. Saat mau meneruskan dia mengalami kebingungan yang dahsyat lagi.
"Oh Tuhan tolonglah aku !" pinta Airin sambil mengangkat kedua tangannya.
Dia mondar mandir di dalam kamar sambil terus berpikir untuk melanjutkan cerita selanjutnya. Tapi yang ada hanya Farel yang menguasai pikirannya.
"Haadeeww tuh anak, gak capek apa mondar mandir dipikiran gue?"
Airin kemudian melihat dirinya ke cermin. Berbicara sendiri dengan pantulan dirinya.
"Ayo Airin konsentrasi ! Lenyapkan Farel dari pikiran kamu ! Bayangkan kalau kamu adalah Clarisa gadis yang ada di novelmu. Kamu pasti tau apa yang harus kamu lakukan" ucap Airin sambil terus menatap intens ke dalam dirinya melalui pantulan cermin.
Tiba-tiba sebuah sinar yang menyilaukan keluar dari cermin dan menarik tubuh Airin masuk ke dalamnya.
"Aaaaaaakkkkhhh !!!" teriak Airin yang tubuhnya terus berputar-putar.
Kemudian dirinya jatuh ke tempat tidur yang empuk.
Buugh !
"Aww..aduuhh kepalaku pusing bangeet" Airin merintih dan berusaha bangun.
Dia melihat sekeliling kamar tempat dia berada sekarang.
"Ini dimana ?" Airin terus memperhatikan sekitarnya.
Saat berjalan dia merasakan tubuhnya sangat berat.
"Aaakkhh tidak ! tidaak! kenapa dengan badanku, kenapa pada bengkak begini ?"
Airin berlari ke cermin, betapa kagetnya dia melihat wajah dan tubuhnya berubah.
"Tidaaakkkk !!!" dia berteriak sambil menutup telinganya dengan kedua tangannya.
Tiba-tiba pintu terbuka
Braaakk !
"Hentikan teriakanmu Clarisa, cepat ganti baju dan turun makan !" perintah seorang wanita dengan dandanan sosialita di depannya.
Airin terpaku, dia terdiam. Mulai mencerna perkataan wanita tadi.
"Clarisa ? jadi wanita gendut yang ada di novel yang ku tulis itu aku !"
Bruuukkk !
Seketika Airin tak sadarkan diri.
Sementara wanita yang berdiri di depan pintu menggerutu.
"Butuh warga 1 kampung untuk mengangkatmu clar!"
Kemudian diapun keluar menutup pintu, membiarkan Airin tak sadarkan diri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Joelie Anasca
😂😂😂😂😂
2024-05-16
0
VLav
kocak amat bella, temen pingsan mau dikirimin bunga belasungkawa 😅😅
2022-05-15
1
kimikimikun112
hahahahahahahahha
2022-04-25
1