BAB 3. Naik Sepeda Motor Paman Denny

Hari kian bergulir, mengembalikan semangat hidup Mariam yang sempat tercabik-cabik dalam kehampaan setelah dijatuhi talak oleh Santana. Meski rasa sakitnya menelusuk ke dalam daging hingga merasuk ke dalam jiwa. Setidaknya Mariam merasa lega karena telah ada keputusan dari Santana mengenai status pernikahannya.

Kini Mariam hanya fokus kepada Shaka, putra yang begitu ia cintai. Harapan-harapan baik pun selalu terurai di setiap doa yang Mariam panjatkan. Bagai detak nadi yang selalu membersamai di setiap hembusan napasnya. Setiap hari Mariam selalu berusaha mejadi ibu yang lebih tangguh lagi dari sebelumnya, untuk Shaka.

Siang yang membakar punggung Mariam, kala ia harus menjajakan barang dagangannya, tak membuatnya menyerah atau mengeluh. Dari lubuk hati yang paling dalam, Mariam bertekad untuk mendidik Shaka sebaik-baiknya. Agar kelak putranya itu mampu merasakan kehidupan yang lebih baik.

Dari kejauhan Denny, memperhatikan Mariam yang sedang berkeliling menjajakan dagangannya sambil mnggendong putranya, Shaka. Tak tega rasa hati Denny, melihat wanita yang sedari dulu ia cintai itu harus menjalani hidup yang demikian sulitnya.

"Mbak Mariam, dagangannya masih ada?" teriak seorang warga bertanya dari jarak yang lumayan jauh.

"Masih banyak, Bu!" jawab Mariam seraya berhenti dan menurunkan Shaka dari gendongannya.

Orang itu pun berjalan mendekat menghampiri Mariam. Mariam menunjukkan dagangannya dengan napas yang sedikit ngos-ngosan karena lelah berjalan.

"Silakan, Bu ... dipilih-pilih saja," ucap Mariam, mempersilakan orang yang ingin membeli dagangannya itu dengan ramah.

"Saya borong semua saja Mbak Mariam" ucapnya.

"Wah yang benar, Bu? Alhamdulillh, terima kasih banyak ya, Bu."

Mariam sangat senang akhirnya dagangannya laku, dan ia bisa segera pulang. Mariam tersenyum pada Shaka, lalu kembali menggendongnya dan melangkahkan kakinya menuju arah pulang. Setelah jarak mariam sudah lumayan jauh dari tempatnya tadi, Denny tersenyum dan mengucapkan terimakasih pada orang yang membeli dagangan Mariam, yang ternyata adalah seorang suruhan Denny.

Kemudian Denny meminta tolong untuk membagikan saja pada siapa pun yang menginginkan apa yang dibelinya dari Mariam.

***

"Bu, Shaka ingin buah jeruk," cetus Shaka menuturkan inginnya.

"Baik sayang! Mari kita pergi membeli jeruk."

Shaka pun terlihat begitu senang dan sangat antusias. Kepolosan anaknya itu mengobarkan semangat hidup Mariam, lagi. Sambil bercengkerama Mariam, dan Shaka, pergi menuju sebuah lapak yang menjual berbagai buah-buahan.

Belum juga sampai disana, Denny mencegah langkah mereka, ia membawa satu kantong besar buah-buahan. Ada buah jeruk, apel, kelengkeng dan juga mangga. Langkah Mariam, dan Shaka langsung terhenti karena Denny, kala itu.

"Shaka!" Panggil Denny yang seketika mematikan mesin sepeda motornya.

"Paman Denny ..." ucap Shaka yang melepaskan gandengan tangannya pada Mariam. Lalu, ia berlari menghamburkan diri pada pelukan Denny.

Denny menyambut bocah laki-laki itu dengan dekapan hangatnya, lalu memberikan kantong berisi buah-buahan yang ia bawa. Namun, karena lumayan berat bagi Shaka, ia tak bisa membawanya. Akhirnya, Denny menyerahkannya pada Mariam.

"Mari naik!" ajak Denny pada Mariam.

Namun, mariam menolaknya karena merasa tidak enak. Belum lagi Mariam terngiang cemoohan tetangga yang akan mengolok dirinya nanti.

"Terima kasih, Mas Denny. Tidak usah repot-repot, saya jadi tidak enak!" ucap Mariam dengan nada canggung.

"Tapi Bu, Shaka ingin naik sepeda motor bersama Paman Denny!" rajuk Shaka.

Mariam tak bisa berbuat banyak, pikirannya sudah campur aduk sekarang. Antara memilih diantar Denny, dan digunjing tetangganya nanti, atau tetap berjalan kaki dan harus melihat Shaka menangis. Namun, dengan bijak Denny memberi solusi.

"Begini saja Mbak, tidak apa-apa Shaka, biar saya yang antar kalau Mbak Mariam tidak keberatan. Mbak Mariam silakan tetap berjalan kaki saja."

Setelah menimbang-nimbang, Mariam akhirnya menyetujui usualan Denny tersebut. Dengan begitu semuanya merasa senang.

"Dadaaa Ibu...." ucap Shaka dengan polos ketika Denny mulai melajukan sepeda motornya.

Mariam tersenyum sembari melambaikan tangannya. Meski hati kecil Mariam, ingin sekali ikut bersama Denny, dan Shaka karena kakinya merasa lelah. Namun, lagi-lagi ia terbayang akan gunjingan para tetangga yang selalu saja mencampuri urusannya.

15 menit kemudian Denny, dan Shaka telah sampai dirumah Mariam. Tentu saja tidak dengan Mariam, yang menempuh perjalanan dengan berjalan kaki.

***

Seorang ibu selalu mengesampingkan egonya, melupakan kesakitannya dan menampakkan senyum pada anaknya, seolah semuanya baik-baik saja. Meski segenap hati dan perasaannya tengah luluh lantak mengatur bagaimana agar orang yang ia cintai tetap merasa nyaman.

Hal itulah yang saat ini sedang Mariam lakukan. Demi Shaka, demi buah hati yang padanya tertutur segala harap.

Mariam menarik napas lega saat bilik rumahnya mulai terlihat dari ujung pandangannya. Dengan gesit Mariam mempercepat langakah kakinya agar cepat sampai. Rasanya ingin sekali Mariam, meluruskan pinggang dan kaki yang sudah letih dan terasa pegal.

"Ibu cepat sini, Bu," sambut Shaka seraya meraih tangan dan menuntun Mariam.

"Iya, Sayang ... sabarlah sebentar! " ucap Mariam.

Denny hanya menyimpulkan senyuman melihat tingkah bocah kecil yang ada di hadapannya itu.

"Ibu, duduk di sini dekat Paman Denny!" titah Shaka membawa ibunya itu kedekat Denny.

"Shaka ... tunggu Nak, jangan begitu!" sergah Mariam.

Seperti tak memperdulikan kata-kata ibunya, Shaka tetap memaksa Mariam, untuk mengikuti kemauannya. Wajah Mariam memerah kala itu, ia merasa malu dan tidak enak pada Denny.

"Shaka tidak boleh begitu sayang! kasihan tuh wajah ibumu jadi merah," ledek Denny.

"Dasar! Dua orang pria ini membuatku malu saja!" gerutu Mariam.

Sebenarnya Denny senang dengan apa yang Shaka lakukan saat itu. Tapi, Denny buru-buru sadar dan mengerti posisi Mariam. Pastilah dirinya menjadi sasaran empuk bagi tetangga yang doyan menggunjingnya. Tidak melakukan apa-apa saja jadi cemoohan. Apa lagi kalau sampai Mariam tidak menjaga jarak dengan Denny.

"Mas Denny, mau teh? Biar saya buatkan," tanya mariam menawarkan pada Denny.

"Boleh, Mbak ... kalau tidak merepotkan" jawab Denny.

Mariam yang salah tingkah langsung bergegas tanpa membalas lagi apa yang Denny katakan. Sementara, debar hati Denny kian tak karuan. Karena selama ini paling-paling Denny hanya datang untuk menanyakan kabar atau memberikan sesuatu untuk Shaka, lalu pergi lagi.

Tapi kali ini Denny memberanikan diri untuk duduk lebih lama bersama Shaka, dan Mariam. Walau tak luput dari mata dan telinga tetangga yang curi-curi kesempatan untuk mengintip. Ada yang pura-pura menyapu halaman sambil clingak-clinguk, ada pula yang pura-pura meminta garam atau gula ke rumah Mariam.

"Ibu, lihat ini!" ucap Shaka menunjukan 2 bungkus makanan yang sempat dibeli Denny, di jalan menuju pulang tadi.

"Itu apa, Sayang?" tanya Mariam yang sibuk membuatkan teh untuk Denny.

"Kata paman Denny ini untuk kita makan berdua, Bu."

Mariam semakin merasa tidak enak karena sudah banyak merepotkan Denny.

"Silakan diminum, Mas, tehnya ..." kata Mariam saat menyuguhkan minuman itu.

"Terima kasih banyak, Mariam ... eh maksud saya, Mbak Mariam!" jawab Denny gugup.

Mariam tersenyum dan menjaga jaraknya.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Srimurni Murni

Srimurni Murni

oh tetangga jangan gosipnya aja, seharusnya prihatin sedikit gitu,itu bukan kemauan mb Maryam

2022-08-19

2

🍀 chichi illa 🍒

🍀 chichi illa 🍒

tetangga nya pada kepo ya Thor ...

2022-06-03

3

Yuni Aqilla

Yuni Aqilla

semoga Denny dan Mariam berjodoh

2022-06-01

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. Ibu, Shaka Ingin Bertemu Ayah.
2 BAB 2. Sepucuk Surat Untuk Mariam
3 BAB 3. Naik Sepeda Motor Paman Denny
4 BAB 4. Kecamuk
5 BAB 5. Tegar
6 BAB 6. Klinik
7 BAB 7. Rindu
8 BAB 8. Mengutarakan perasaan
9 BAB 9. Suara Hati
10 BAB 10. Menikahlah dengan paman Denny, Bu.
11 BAB 11. Fitnah
12 BAB 12. Kembalinya Santana
13 BAB 13. Terusir
14 BAB 14. Awal perubahan
15 BAB 15. Bolehkah Malam Ini Aku Merasa Bahagia?
16 BAB 16. Ke Rumah Santana
17 BAB 17. Iya, Aku Terima.
18 BAB 18. Terbukanya Tabir Misteri
19 BAB 19. Tangis Dalam Senyuman
20 BAB 20. Akad
21 BAB 21. Kue Bolu untuk Ayah
22 BAB 22. Tempat Menakjubkan
23 BAB 23. Senjata Makan Tuan
24 BAB 24. Gejolak Karma
25 BAB 25. Pergi bermain bersama Ayah.
26 BAB 26. Jambak-jambakan
27 BAB 27. Dendam dan Trauma
28 BAB 28. Pergi Untuk Sebuah Misi
29 BAB 29. Suasana Menegangkan
30 BAB 30. Shaka menghilang
31 BAB 31. Kerja Sama
32 BAB 32. Arifin Menepati Janjinya
33 BAB 33. Amarah
34 BAB 34. Hujaman Belati
35 BAB 35. Geram
36 BAB 36. Sebuah Alasan
37 BAB 37. Jangan Tinggalkan Aku
38 BAB 38. Dicky Lapar, Bu.
39 BAB 39. Perikemanusiaan
40 BAB 40. Suasana Pagi yang Damai
41 BAB 41. Tak Dapat Tidur
42 BAB 42. Bilik Sepi
43 BAB 43. Ke Rumah Paman Umar
44 BAB 44. Menambah Jumlah Pesanan
45 BAB 45. Tangan Dicky Terluka, Shaka menangis.
46 BAB 46. Santana Menemui Denny
47 BAB 47. Mengantarkan Dicky
48 BAB 48. Tetaplah Denganku
49 BAB 49. Kenyataan Lain
50 BAB 50. Sampai Sunset Meyapa
51 BAB 51. Denny Meradang
52 BAB 52. Bukan Salahku
53 BAB 53. Apa Benar Secepat Ini?
54 BAB 54. Mengajak Shaka Menemui Davina
55 BAB 55. Napas Perih Denny
56 BAB 56. Air Mata Kecemasan
57 BAB 57. Patah dan Tumbuh
58 BAB 58. Tak Seperti Biasanya
59 BAB 59. Selimut Malam yang Penuh Kehangatan
60 BAB 60. Kasmaran
61 BAB 61. Move on
62 BAB 62. Bukan Rayuan
63 BAB 63. Sebuah Anugerah
64 BAB 64 Awal Bahagia dan Sebuah Kisah Duka
65 BAB 65 Surat Undangan dan Bincang-bincang
66 BAB 66. Mimpi yang Membawa Ayah Davina Pulang
67 BAB 67. Sampai kata 'SAH'.
68 BAB 68 Semuanya Akan Baik-Baik Saja
69 BAB 69 Gelora Cinta yang Menggebu
70 BAB 70 Secangkir Teh dan Hangatnya Canda Tawa
71 BAB 71 Dusta dan Perasaan Jengah
72 BAB 72 Kejar Ibu, Ayah
73 BAB 73 Aku Menerima Dengan Lapang Dada dan Bahagia
74 BAB 74 Pertengkaran Kembali Terjadi
75 BAB 75 Mengajak Shaka Pergi
76 BAB 76 Terima kasih, Sayangku
77 BAB 77 Jangan Buat Aku Berjanji
78 BAB 78 Sebuah Kejutan
79 BAB 79 Maafkan Shaka, Ayah
80 BAB 80 Kala Cinta Menggoda
81 BAB 81 Shaka Merindukan Dicky
82 BAB 82 Sepenggal Masa Lalu
83 BAB 83 Aku Lebih Mencintaimu
84 BAB 84 Perjuangan Seorang Ibu
85 BAB 85 Tokoh Idola
86 BAB 86 Membeli Cilok
87 BAB 87 Menjemput Dicky
88 BAB 88 Melepas Rindu
89 BAB 89 Keakraban
90 BAB 90 Jatuh Cinta Lagi
91 BAB 91 Wanita Hebat
92 BAB 92 HARTA
93 BAB 93 Bayang-Bayang Kesedihan
94 BAB 94 Siapa Aku Bagimu?
95 BAB 95 Shaka Ingin Jadi Seperti Ayah
96 BAB 96 Jagalah Kelembutan Yang Ada Pada Wanitamu
97 BAB 97 Aku Ingin Memberikan Hatiku Sekali Lagi
98 Bab 98 Kabar Baik dan Kabar Buruk
99 Bab 99 Pelukan Terakhir
100 BAB 100 Bersyukur (Tamat)
101 EPILOG, UCAPAN TERIMA KASIH, & PENGUMUMAN KARYA BARU
Episodes

Updated 101 Episodes

1
BAB 1. Ibu, Shaka Ingin Bertemu Ayah.
2
BAB 2. Sepucuk Surat Untuk Mariam
3
BAB 3. Naik Sepeda Motor Paman Denny
4
BAB 4. Kecamuk
5
BAB 5. Tegar
6
BAB 6. Klinik
7
BAB 7. Rindu
8
BAB 8. Mengutarakan perasaan
9
BAB 9. Suara Hati
10
BAB 10. Menikahlah dengan paman Denny, Bu.
11
BAB 11. Fitnah
12
BAB 12. Kembalinya Santana
13
BAB 13. Terusir
14
BAB 14. Awal perubahan
15
BAB 15. Bolehkah Malam Ini Aku Merasa Bahagia?
16
BAB 16. Ke Rumah Santana
17
BAB 17. Iya, Aku Terima.
18
BAB 18. Terbukanya Tabir Misteri
19
BAB 19. Tangis Dalam Senyuman
20
BAB 20. Akad
21
BAB 21. Kue Bolu untuk Ayah
22
BAB 22. Tempat Menakjubkan
23
BAB 23. Senjata Makan Tuan
24
BAB 24. Gejolak Karma
25
BAB 25. Pergi bermain bersama Ayah.
26
BAB 26. Jambak-jambakan
27
BAB 27. Dendam dan Trauma
28
BAB 28. Pergi Untuk Sebuah Misi
29
BAB 29. Suasana Menegangkan
30
BAB 30. Shaka menghilang
31
BAB 31. Kerja Sama
32
BAB 32. Arifin Menepati Janjinya
33
BAB 33. Amarah
34
BAB 34. Hujaman Belati
35
BAB 35. Geram
36
BAB 36. Sebuah Alasan
37
BAB 37. Jangan Tinggalkan Aku
38
BAB 38. Dicky Lapar, Bu.
39
BAB 39. Perikemanusiaan
40
BAB 40. Suasana Pagi yang Damai
41
BAB 41. Tak Dapat Tidur
42
BAB 42. Bilik Sepi
43
BAB 43. Ke Rumah Paman Umar
44
BAB 44. Menambah Jumlah Pesanan
45
BAB 45. Tangan Dicky Terluka, Shaka menangis.
46
BAB 46. Santana Menemui Denny
47
BAB 47. Mengantarkan Dicky
48
BAB 48. Tetaplah Denganku
49
BAB 49. Kenyataan Lain
50
BAB 50. Sampai Sunset Meyapa
51
BAB 51. Denny Meradang
52
BAB 52. Bukan Salahku
53
BAB 53. Apa Benar Secepat Ini?
54
BAB 54. Mengajak Shaka Menemui Davina
55
BAB 55. Napas Perih Denny
56
BAB 56. Air Mata Kecemasan
57
BAB 57. Patah dan Tumbuh
58
BAB 58. Tak Seperti Biasanya
59
BAB 59. Selimut Malam yang Penuh Kehangatan
60
BAB 60. Kasmaran
61
BAB 61. Move on
62
BAB 62. Bukan Rayuan
63
BAB 63. Sebuah Anugerah
64
BAB 64 Awal Bahagia dan Sebuah Kisah Duka
65
BAB 65 Surat Undangan dan Bincang-bincang
66
BAB 66. Mimpi yang Membawa Ayah Davina Pulang
67
BAB 67. Sampai kata 'SAH'.
68
BAB 68 Semuanya Akan Baik-Baik Saja
69
BAB 69 Gelora Cinta yang Menggebu
70
BAB 70 Secangkir Teh dan Hangatnya Canda Tawa
71
BAB 71 Dusta dan Perasaan Jengah
72
BAB 72 Kejar Ibu, Ayah
73
BAB 73 Aku Menerima Dengan Lapang Dada dan Bahagia
74
BAB 74 Pertengkaran Kembali Terjadi
75
BAB 75 Mengajak Shaka Pergi
76
BAB 76 Terima kasih, Sayangku
77
BAB 77 Jangan Buat Aku Berjanji
78
BAB 78 Sebuah Kejutan
79
BAB 79 Maafkan Shaka, Ayah
80
BAB 80 Kala Cinta Menggoda
81
BAB 81 Shaka Merindukan Dicky
82
BAB 82 Sepenggal Masa Lalu
83
BAB 83 Aku Lebih Mencintaimu
84
BAB 84 Perjuangan Seorang Ibu
85
BAB 85 Tokoh Idola
86
BAB 86 Membeli Cilok
87
BAB 87 Menjemput Dicky
88
BAB 88 Melepas Rindu
89
BAB 89 Keakraban
90
BAB 90 Jatuh Cinta Lagi
91
BAB 91 Wanita Hebat
92
BAB 92 HARTA
93
BAB 93 Bayang-Bayang Kesedihan
94
BAB 94 Siapa Aku Bagimu?
95
BAB 95 Shaka Ingin Jadi Seperti Ayah
96
BAB 96 Jagalah Kelembutan Yang Ada Pada Wanitamu
97
BAB 97 Aku Ingin Memberikan Hatiku Sekali Lagi
98
Bab 98 Kabar Baik dan Kabar Buruk
99
Bab 99 Pelukan Terakhir
100
BAB 100 Bersyukur (Tamat)
101
EPILOG, UCAPAN TERIMA KASIH, & PENGUMUMAN KARYA BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!