Dilingkungan yang berbeda terlihat pemandangan
yang teramat menyedihkan. Bagaimana tidak?
ada pak Budi, bu Lasma dan Vivi yang sedang berpelukan sembari menangis. Semua itu bukan
karena tidak beralasan, dikarenakan Vivi
kakaknya Tina ingin segera berangkat ke Jakarta
melalui jalur penerbangan. Wanita itu ingin berjuang dirantau orang demi membahagiakan
kedua orang tuanya terlebih ingin mewujudkan
mimpi dan cita-cita dari adiknya, yakni Tina.
Setelah menghabiskan waktu 2 jam 23 menit
pesawat yang ditumpangi oleh Tinapun mendarat di bandara Soekarno-Hatta di Jakarta.
Tiba-tiba ada seorang wanita berparas cantik
dan berpenampilan menarik, langsung menghampiri Tina.
"Hy Vivi! saya sungguh teramat merindukanmu", ujar wanita itu sembari memeluk erat tubuh Tina.
"Hy juga! apakah kamu Angel?" tanya Vivi sembari
memandangi heran Angel dari atas sampai bawah.
Wao, ternyata kamu sudah tidak mengenaliku lagi,
menurutmu saya ini, siapa?
Saya benar-benar pangling tau,
kamu sangat berubah.
Berubah apanya sih Vi?
"Ya Angel, kamu sangat cantik, putih mulus dan dulu badanmu agak gendutan, tetapi sekarang bodymu indah seperi gitar spanyol. Bukan hanya itu saja, dulunya rambutmu pendek dan gersang, sekarang lembut dan terurai panjang, semua berbanding terbalik sewaktu kamu masih di desa.
Hahahaha! ada-ada saja kamu Vi mengatakan body ini seperti gitar spanyol.
Memang benar kok Vi, untuk itu beritahu padaku,
apa saja resepnya saya juga ingin cantik
sepertimu, Angel.
"Kamu tenang saja Vi, dengan waktu tidak lama
kulitmu akan berubah juga lebih putih dan bersih,
apa lagi nanti rajin luluran dan menggunakan
hanbody. Saya juga nanti akan mengajarimu untuk
perawatan biar lebih glowing serta makin cantik, supaya mata para bujangan tertuju padamu!" ujar Angel tersenyum dan sembari membawa Vivi memasuki mobil mewah yang sudah menunggu mereka.
Angel kamu pesan grab ya? berapa ongkos disini
jika menggunakan jasa grab?
Tidak usah mikirin ongkos, saya juga tidak tahu
berapa tarif ongkos grab dan taksi disini, terpenting
kita nyampai kerumah dulu.
Kedua sejoli itu selain teman satu desa, selama bersama dulu didesa mereka cukup dekat dan kompak, ya....tepat dikatakan mereka adalah sahabatan. Bahkan Angellah yang menawarin Vivi datang ke Jakarta untuk membantunya mencari pekerjaan.
"Bu tadi bapak telpon, katanya ibu dihubungi tidak
ada jawaban dari ibu", ujar sang supir sembari melihat Angel dari kaca mobil itu.
"Ya ampun ada nih beberapa kali panggilan, saya bisukan volume suara selulernya sehingga saya
benar-benar tidak mendengarnya", jawab Angel
sembari mencoba menghubungi kembali.
Mohon maaf sekali bu, bapak itu tadi berpesan kepada saya, tidak usah ditelpon balik ole ibu. Biar bapak saja nanti nelpon ibu kembali, masalahnya bapak belum bisa di ganggu.
Lho, kenapa harus begitu pak?
Saya hanya menjalankan perintahmu, bapak juga berpesan hari ini tidak bisa pulang kerumah .
Masalahnya bapak ada acara mendadak bertemu klien bisnisnya diluar kota bersama keluarganya.
Begitukah pak? baiklah saya mencoba mengerti.
Terlihat Tina mulai kebingungan setelah mendengar pembicaraan mereka. Tina juga
sudah mulai sedikit curiga status Angel di kota
Jakarta ini. Bayangkan kalian saja, setiap awal bulan Angel selalu mengirim uang cukup kedesa untuk orang tuanya. Wanita cantik itu juga sudah bisa membangun rumah besar untuk orang tuanya di desa, padahal Angel hanya lulusan SMP.
Lima tahun yang lalu diusianya tergolong muda bahkan masih remaja Angel berangkat ke Jakarta untuk mencari pakerjaan. Semua itu dikarenakan, orang tua dan keadaan Angel memiliki hal sama dengan keluarga Vivi.
Kedua keluarga tersebut, sama-sama hina didepan orang lain karena hidup melarat dan tidak berdaya karena penderitaan kemiskinan.
Beberapa tahun yang lalu Angel dan Vivi lulus
dari SMP, karena keadaan orang tua tidak
memadai sampai akhirnya sekolah Angel berhenti
disitu saja dan langsung berangkat ke Jakarta.
Berbeda dengan Vivi, berusaha melanjut ke sekolah berikutnya dan akhirnya putus juga
ditengah jalan karena orang tuanya tidak mampu.
Setelah putus sekolah, selama 3 tahun Vivi tinggal
didesa membantu ibunya bertani karena pak Budi
sakit terus menerus, sebagai ayah tidak bisa menanggung jawabi keluarganya selain terbaring lemas ditempat tidur.
Vivi semakin kaget dan bingung ketika mobil itu berhenti dirumah mewah dan besar. Terlihat dihalaman ada taman yang indah dilengkapi kolam kecil disamping rumah dengan beberapa jenis ikan-ikan hias juga.
Angelpun menggandeng tangan Vivi, untuk membawa masuk kedalam rumah tersebut . Dengan sigap ada asisten yang langsung menyapa
dan membukakan pintu untuk mereka.
Vivipun semakin kaget dan takjub ketika melihat
isi rumah dengan dilengkapi fasilitas mewah bak hotel-hotel berbintang lima. Selama ini Vivi hanya biasanya melihat rumah megah seperti itu didalam tontonan serial India dan Indosiar di televisi saja.
"Angel! kita ini, dimana? dan ini rumah siapa?
Ini rumah siapa atau dimana? nanti saya jelaskan kita masuk dulu Vi, kamarmu ada lantai dua.
Angel pun menekan tombol dekat ruangan
lantai dasar, seketika dengan sigap penjaga rumah dan seluruh asisten rumah datang menghadap. Alangkah terkejutnya batin Vivi, rasanya tidak
percaya apa yg sedang dilihatnya didepan matanya. Dulu sahabatnya itu kucel, diperintah orang bahkan disuruh-suruh banyakn kalangan. Terkadang dapat makian dan dimarah-marahi dorang hanya karena ingin mendapatkan sedikit uang jajan saja dan sisanya diberikan pada ibunya.
Semua yang ada disini, saya ingin memperkenalkan anggota keluarga baru kita.
Wanita yang bersama dengan saya ini,
namanya Vivi, dia teman desaku juga sahabatku.
Untuk itu, saya berharap perlakukan dia sebaik
mungkin sebagaimana kalian memperlakukanku!
" Baik bu! sahut mereka dengan serentak.
Baiklah kalo begitu, Ibu dan Vivi pamit naik keatas dan tolong barang-barang Vivi dibawa naik juga.
Dan yang lainya bisa bekerja kembali, setelah
semua beres diperbolehkan untuk beristirahat.
"Apakah saat ini saya sedang dalam bermimpi?
Siapa Angel ini sebenarnya?
Kenapa dirinya dipanggil ibu?
Mengapa pula sang supir mengatakan bapak
tidak bisa pulang kerumah? Setau saya dan warga desa, Angel wanita cukup terbilang sukses dan belum menikah. Bapak itu siapa ya? atau jangan-jangan Angel bekerja sama dengan bapak itu dan rumah ini gedung perusahaanya?" gumam
Vivi dengan kebingungan sembari mengikuti langkah kaki Angel menuju lantai dua.
Vivi Ini kamarmu, untuk sementara waktu kamu tinggal disini dulu. Ini ada lemari pakaianmu, ada juga rak sepatu dan tas, ini remot Ac tinggal tekan tombol ini saja untuk menghidup matikan AC nya.
Dimeja itu ada buah dan snack, jika kamu bosan
ini ada remot tv untuk menonton. Misalkan kamu butuh air mineral itu ada dispenser tinggal memilih tombolnya yg panas, hangat dan dingin. Satu lagi, misalkan mau makan atau minum jus atau mau apapun itu, tinggal pencet tombol disamping tempat tidurmu. Dengan sigap mereka akan datang melayanimu, Vivi.
Angel! katakan ada apa ini semuanya?
Saya benar-benar bingung, ini rumah apa hotel?
Lalu kenapa penjaga disini dan pelayan disini sangat patuh dan hormat padamu?
Angel, kenapa juga kamar kita berbeda?
"Vivi kamu sudah lelah, kamu istirahat dulu
dan saya jg mau istirahat sejenak", jawab Angel
sembari memandang melas wajah sahabatnya itu.
Tetapi Angel, bagaimana bisa saya istirahat tenang? sedangkan saya sangat dibingungkan dengan semua ini.
Sudahlah Vi, percaya saja padaku. Sekarang saya
benar-benar belum siap untuk menceritakanya,
lama kelamaan kamu akan mendapatkan jawabanya sendiri. Saya pamit mau keruangan
terkhusus saya, saya agak lelah dan mengantuk
itu sebabnya saya mau istirahat dulu.
Emangnya Kamarmu dimana Angel?
"Kamar Saya ada dilantai tiga lewat melalui lift ini, itu hanya khusus ruangan dan kamar saya Vi ".
"Baiklah, kalo begitu saya ingin ikut bersamamu main keruanganmu itu, Angel", pinta Vivi sambil keluar kamarnya mengikuti langkah Angel.
Berhenti Vivi, kamu masuklah ke dalam kamarmu, tidak ada yg bisa masuk keatas tanpa ada keperluan penting. Asisten dan bodyguard juga sudah ada terkhusus diatas untuk menjaga dan melayani, tidak bisa masuk sembarangan
kesana Vi. Kamu tidak usah khawatir, ada saya kok, misalkan ada apa-apa dirimu tinggal pencet tombol dikamarmu.
Saya ini kan sahabatmu Ngel, apakah saya jg harus dapat izin masuk keruanganmu? atau tidak mengizinkan saya masuk keruangan
dan kamarmu itu? katakan sejujurnya, ada apa dengan semua ini, Angel!
Suatu saat kamu akan dapat izin masuk keruangan itu Vi, tidak dengan sekarang, kelak
kamu akan tahu semuanya, beristirahatlah.
Tetapi saya masih ingin mau berbincang denganmu, Angel . Saya tidak mau ditinggal sendiri dikamar besar ini, saya harap dirimu menemani saya tidur minimal beberapa malam ini.
"Tidak bisa Vi! saya capek mau istirahat dulu",
imbuh Angel sambil memasuki liff, seketika lift pun terkunci sendiri.
Dengan rasa Khawatir Vivi pun langsung masuk ke dalam kamarnya dan tidak lupa mengunci pintu
kamarnya juga . Vivi penuh kecemasan, kesedihan dan ketakutan bercampur aduk menjadi satu.
Vivi merasa terjebak dan dipermainkan sahabatnya
sendiri, Vivi takut terjadi sesuatu buruk denganya.
Dring...dring.....dring.
suara seluler panggilan masuk dari ayah Vivi.
"Hay anak ayah, udah sampe ?
Bersamaan dengan Angel kan nak ?
ayah mau bicara dengan Angel, biar ayah dan ibu serahkan kamu sepenuhnya bersama Angel, biar ada jaga dan mengajarimu disana", ujar pak Budi dan ibu Lasma dari telepon Vc.
"Nanti ya bu," ujar Vivi singkat.
"Lho emang kenapa nak ? bu Lasma bertanya cemas ".
" Tidak apa-apa bu, Angel lagi istirahat dirinya kelelahan, pulang kerja langsung ke bandara menjemput Saya", sahut Vivi untuk menenangkan ayah dan ibunya supaya tidak khawatir.
"Ya sudahlah kalo begitu, baik-baik disana, jaga diri dan kesehatanmu, salam buat Angel", imbuh ibu Lasma sembari mengudahi teleponya.
Vivipun memandangi layar ponselnya setelah
panggilan selesai. Vivi melihat walpaper ponselnya yg tertera foto ayah dan ibunya.
"Ayah, ibu doakan Vivi, biar jauh-jauh dari hal yang buruk, Vivi disini berjuang untuk kalian terlebih ingin mewujutkan mimpi Tina", gumam Vivi sedih.
Tetapi mungkinkah Angel ingin menjebakku ?
atau ingin menjualku pada bapaknya tersebut? tetapi tidak mungkin dirinya setega itu menghianati saya. Masalahnya tingkah lakunya Angel sangat aneh, sepertinya dirinya menyembunyikan
sesuatu dariku. Ntahlah saya benar-benar bingung terhadap Angel dan sikapnya. Dirinya juga tidak memberiku izin keruanganya, dan membawaku juga dirumah mewah dan megah ini, rasanya seperi hotel saja. Sungguh dirinya membingungkan benar-benar sangat misterius.
"Padahal Ayah dan ibu sangat percaya padanya, begitu juga dengan diriku dulunya, tetapi semenjak mulai masuk di mobil dan rumah ini, banyak hal-hal yang sangat saya cemaskan. Jangan-jangan Angel ingin meraih keuntungan besar setelah dapat menjualku", gumam Tina sedih.
bersambung
pembaca yang baik, dengan rendah hati saya mohon maaf, jika banyak kesalahan baik itu dalam tulisan, maupun kata-kata, dikarenakan ini novel
pertamaku, mohon dimaklumi ya😀
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Rey Nababan
hmmmmmmm
pagi menyapa
2022-10-19
1
Fira Ummu Arfi
tinggalin jejak yg bnyak jg di novelku yaa kak, mksh 🥰
2022-09-02
1
Rita Loho
mampir yathor cantik
2022-07-19
1