Apa kata abg itu bu? diberikah kita minta tolong?
trus kenapa dengan klian kelihatanya habis nangis.
Apa jangan-jangan klian dapat perlakuan kurang menyenangkan ya dari mereka.
Tidak sama sekali ayah, ibu sama Tina memang usai menangis. Bukan berarti kami mendapatkan perlakuan tidak baik dari kakak ipar maupun abg ipar.
Lantas, mengapa kelihatanya kalian seperti sedih sekali, katakan dengan jujur?
Benar kami memang baru menangis, gimana gak sedih yah, lusa Tina harus mendaftar masuk sekolah, sementara uang orang kakak itupun kebetulan tidak ada, mereka juga akhir-akhir ini banyak pengeluaran tak terduga.
Benarkah begitu adanya bu? Tetapi kenapa mata kalian sampai sembab begini? jujur saja bu, karena ayah sudah tau gimana watak dan sifat mereka.
"Ayah tidak boleh selalu berprasangka buruk sama orang lain, sebelum ayah lihat kenyataanya
seperti apa", sahut bu Lasma sembari mengelus elus perlahan dadanya.
Oklak kalo begitu adanya ibu.
Ya ayah, sudahlah ibu nurut saja sama apa kata ayah, biarlah padi itu saja dijual ibu sudah ikhlas terpenting Tina bisa sekolah.
Lusa haripun Tina dengan bu Lasma pergi ke kecamatan untuk mendaftarkan Tina masuk sekolah. Sesampainya disekolah terlihat dua wanita itu sedikit agak linglung dengan komplek
sekolah yang begitu banyak ruangan dan belokan
masuk jalur ruangan.
Darimana masuknya Tin? ini jalur masuk kedalam sekolah, trus mendaftarnya dimana ya?
Tina jg kurang ngerti bu, kita keliling-keliling kompleks saja dulu, ntar kita tanya sama
orang-orang yang berada disini.
Nah coba lihat bu! ada orang pake dinas didepan ruangan atas dengan seragam, kali saja bapak itu bisa membantu kita.
Mana? ibu tidak melihatnya Tina.
Itu tuh bu, mari kita naik tangga saja.
Oh ya ibu melihatnya, mari kita naek keatas saja!
Pantasan sepi di bawah nak, rupanya masih ada
ruangan di atas.
Ya bu, tetapi capek juga menaiki anak tangganya ini bu!
Permisi bu, ada yg bisa kami bantu?
"Ya Tuhan kaget saya pak, imbuh bu Lasma
tersipu malu".
Habis ibu tadinya gak memerhatikan saya, asyik lihat sana lihat sini, syukur ibu tidak nabrak saya.
Ya pakk, saya minta maafff ya!
Ok, tidak apa-apa ibu, ada yg bisa saya bantu bu?
Bapak ngajar disini ya?
Bukan bu, saya securiti disini penjaga keamanan
disekolah ini, kan jelas tertulis di dinasnya bu.
Oh iya benar pak, tidak saya perhatikan maklum pak datang dari desa.
Tidak apa-apa bu, biasanya itu, hidup ini saling memaklumi saja.
Oh ya pak, saya mau mendaftar masuk sekolah disini. Kalo boleh tahu ruangan untuk mendaftar dimana ya pak?
Mari ikut saja saya bu, biar saya antar kalian ke keruang pendaftaran.
Trima kasih y pak.
"Sama-sama ibu", sahut securiti dengan singkat.
Saya benar-benar tidak sabar bu sekolah disini, selain kompleknya bersih dan indah, suasanya jg rame dekat kota lagi.
Ibu jugag senang nak, akhirnya kamu bisa lanjut sekolah juga.
Tok-tok-tok
Permisi bu!
Silahkan masuk, ada apa ibu?
Saya ingin mendaftarkan anak saya untuk masuk
sekolah disini bu.
Silahkan duduk bu, sudah dilengkapi semua
berkas-berkasnya, kan?
Sudah ibu, ini semuanya.
Ok bu, apakah sudah dibacakah pengumuman didepan?
"Belum lho bu", sahut bu Lasma polos.
Ok, saya akan jelaskan sedikit ya bu tentang
peraturan disekolah ini :
1.Dinas putih abu-abu wajib dijahit dari sekolah ini,
percis disamping sekolah dan bisa langsung
mendaftar ukuran seragamanya setelah dari sini.
2.Baju olah raga juga disediakan dari sekolah ini
3.Baju pramuka boleh bebas beli sendiri di pajak,
kalo bisa diusahan warna coklat muda
Sepatu diwajibkan warna hitam polos
5.Tidak diperbolehkan menggunakan asesoris
dan rambut pirang.
Peraturan itu ditentukan oleh kepala sekolah disini untuk bertujuan agar semua siswa tidak ada yang terlihat menonjol dan semua sama rata.
"Baiklah bu, kami izin pamit pulang", sahut bu Lasma sembari melangkah denfan Tina keluar
dari ruangan.
"Sekarang kita fokus mencari kosanmu nak, biar
nanti masuk sekolah sudah ada tempat tinggalmu". Ujar bu Lasma sambil mereka berjalan kaki.
Kedua wanita tersebutpun terlihat mengelilingi
pusat kota kecamatanya dengan berjalan kaki. Semua itu dilakukan untuk mencari kos cocok untuk Tina.Tetapi sudah beberapa rumah yang ditanya belum ada cocok, dengan harga terjangkau sesuai kemampuan. Mereka berusaha mencari kosan yang lumayan murah yang terpenting bisa untuk berteduh. Jam pun cepat berputar mereka harus mengingat waktu untuk pulang.
Dikarenakan bus hsnya ada satu setiap harinya menuju arah desa mereka,itupun jam berangkatnya sudah diatur. Lebih menyedihkan lagi, mereka harus berjalan kaki setengah jam dari simpang ke rumah yang mereka tempati.
Tin tinnn tin..., suara klakson motor yang hampir saja menabrak mereka.
"Hey! jalan itu hati-hati, lihat-lihat kiri kanan bu sebelum mau nyebrang. Misalkan tadi terjadi apa-apa gimana?" seru penggunakan
roda empat yang hampir saja menabrak bu Lasma.
"Ya bang maaf ya, maklumlah kami dari desa, kurang paham untuk nyebrang jalan", sahut bu Lasma sembari menggemgam tangan Tina erat.
Ibu tidak apa-apa kan? saya sempat kemas bu,
takut terjadi hal buruk terhadap ibu.
Tidak apa-apa nak, disini kendaraan sudah rame dan banyak, Tina. Ini pelajaran untukmu, biar lebih berhati-hati berjalan kaki di jalan besar begini.
Apa lagi nanti kamu tiap hari melewati jalan besar ini, jangan sembrono dan ingat teguran bapak tadi terhadap ibu!
Tiba-tiba pria yang menegur bu Lasma dan Tina
berputar balik menghampiri mereka. Pria itu
merasa bersalah dengan perkataanya dengan nada tinggi terhadap kedua wanita itu. Pria itu ingin sekali meminta maaf dan membantu mengantar mereka ketempat tujuanya.
Permisi bu! Sebenarnya dari mana, dan mau kemana? kejadian tadi saya benar-benar minta maaf buat ibu dan adik. Tidak seharusnya saya membentak kalian berkata dengan nada keras, itu semua spontan saja dikarenakan saya benar-benar shock dan kaget.
Tidak apa-apa pak, saya juga mengerti dan akan menjadikanya pembelajaran kedepanya bahwa menyebrang itu harus lebih berhati-hati.
Kalo begitu silahkan masuk kedalam mobil,
biar saya bantu mengantar ketempat tujuan kalian.
Dari pada capek jalan kaki mutar-mutar, belum lagi
panas matahari sangat menyengat.
Tidak usah pak, terima kasih! masalahnya kami belum menemukan tujuan tepat untuk anak saya.
Kami juga memang harus berjalan kaki,
keliling mencari kos yang cocok untuk anak saya.
Oh, itu artinya si adek ini baru mendaftar sekolah disini? ingin mencari kos untuk siadek ini?
Ya sudah, mari naik saja ke dalam mobil saya. Kebetulan saya dan istri saya mencari anak kos,
mana tahu cocok kalian rasa tinggal dirumah
kami.
Tetapi, masalahnya kami menyarikan harga kos yang murah pak, dikarenakan kami tidak mampu harus membayar kos yang mahal.
Sudahlah bu, masalah harga tidak perlu ragu. Terpenting kita kerumah dulu untuk membicarakanya dengan istriku. Kira-kira cocok masuk, kalo misalkan kurang cocok juga tidak apa-apa, saya akan membantu mencari yang cocok
menurut ibu.
Terima kasih pak, sungguh baik hatimu.
Tidak usah panggil saya dengan sebutan pak,
saya masih muda bu, lebih cocok ibu manggil saya sebutan anak. Nah, kita udah sampai dan ini dirumah saya, mari silahkan masuk!
Siapa pa?
Ini ma, siswa baru mau sekolah disini sedang mencari kosan. Kami ketemu dijalan dan saya bawa kemari biar siadek ini tinggal bersama kita saja dirumah ini.
Ya bu, yang dikatakan suamiku itu benar. Kebetulan sekali kami juga lagi mencari anak kost, biar siadek ini tinggal disini saja, dekat kok sekolah dari sini, cuma menghabiskan waktu 5 menit saja.
Berapa uang kos yang harus kami bayar per bulanya bu? uang belanjanya bagaimana? harus masak sendiri atau bayar uang belanja pada ibu?
Udah bu, kalo siadek ini mau tinggal disini tidak
usah bayar kos dan uang makan. Apa yang ada
dirumah ini itu juga dimakanya terpenting siadek
ini mau bantu-bantu saya dirumah dan di warung.
Bu Lasma dan Tinapun tersenyum bahagia saling
memandang. Bu Lasma da Tina merasa sedikit
longgar dari beban biaya selama ini dipikirkan.
Hanya saja, tinggal memikirkan uang sekolah dan keperluan sekolah Tina.Tinapun merasa bahagia setidaknya bisa membantu mengurangi sedikit beban tuanya, mengingat betapa sulitnya kehidupan mereka.
Beberapa hari kemudian, tampak Tina diberangkatkan orang tua dan kakaknya ke simpang, untuk pergi kekosnya memulai hidup
baru demi melanjutkan pendidikanya. Pak Budi dan bu Lasma serta Vivi memeluk Tina erat
dan hangat. Sedih rasanya saat harus berpisah dengan keluarga diusia masih dini demi menempuh pendidikanya.
Tinapun berangkat sendiri ke kosnya, hanya diantar sampai ke bus saja. setelah bus itupun terlihat berangkat, Tina memandang dari kaca belakang sembari meneteskan air mata, terlihat juga begitu jelas terlihat Tina bu Lasma juga sesekali mengusap air matanya.
Beberapa jam kemudian, Tina telah sampai ke tepat di pusat kota kecamatan, hati Tina berkecambuk antara senang atau sedih. Dirinya bahagia karena awal dari perjuanganya menjadi sosok wanita desa yang mulai menempuh pendidikan menengah. Tetapi disisi lain, Tina merindukan suasana rumah dan desanya serta ingin selalu menikmati kebersamaan dengan keluarganya digubuk area persawahan itu.
Ibu kost pun membawa Tina naek ke lantai dua,
menunjukkan kamar Tina. Kamar itu tidak terlalu
besar nampak minimalis tetapi bersih dan rapi.
Disudut kamar ada sebuah lemari dan meja belajar bisa disebut nyaman tempat untuk rebahan. Tinapun mulai menyusun pakaianya dilemari, setelah itu dirinya menghempaskan tubuhnya dikasur empuk itu untuk menghilangkan sedikit lelahnya diperjalan tadi.
" Tina kemarilah untuk mandi, turunlah kebawah
biar kita makan malam!" seru ibu kost memanggil dirinya.
Tinapun masih ngantuk terpaksa turun dan menuruti perkataan ibu kos dengan pasrah.
Tanpa sadar, Tina kesandung disudut meja ruang bawah, seketika semua dikagetkan dengan suara:
Prakkk.....!
Dengan sekejap, puluhan gelas di meja warung milik ibu kost itu hancur dengan berkeping-keping.
Sontak seisi rumah terkejut, wajah wanita desa itu
pucat dan dialiri keringat dingin karena ketakutan.
Tiba - tiba ibu kost menghampiri Tina dan menjerit.
Tina...!
Seru ibu kostnya dengan wajah memerah
Bersambung......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Julia Asyura
crta nya bgs Thor tapi lebih bgus lagi pakai tanda petik agar memudahkan pembaca,dan Masi bnyak sekali kesalahan ketik
2023-05-15
0
Alur Ceritaku
sedih
2022-11-08
0
Rey Nababan
semangat dinda
2022-10-19
1