part 2: Niat minjam uang malah terhina

"Ayah ayah, ayah ada dimana ?"

seru bu Lasma sembari berkeliling mencari pak Budi, setelah sampai kerumah mereka.

Apa sih bu? ayah ada disini dibelakan rumah. Dirumah gerah, sedangkan dibawahpohon ini sejuk bertedu sembari menidurkan sikecil dalam ayunan.

"Ayah kok berada disitu? emangnya, tidak sesak dan lemas lagi ya?" tanya bu Lasma sembari menghampiri ke bawah pohon di belakang rumah mereka.

Hari ini sepertinya mendingan bu, tidak ada terasa sesak, hanya saja agak lemas. Bosan terbaring terus dirumah di dalam tempat tidur, terik matahari sungguh nenyengat hari ini karena panasnya. Maka itu, ayah memutuskan disini menikmati hembusan angin sepoi-sepoi yang menyejukkan.

Tetapi, kenapa si kecil juga dibawa kesini ayah? bagaimana ayah bisa masang ayunanya dan menggendongnya kemari ? sedangkan ayah kan masih lemas, tidak usah dulu ngangkat-ngangkat atau mengerjain apapun.

Tidak apa-apa bu, harus belajar bergerak juga.

Biiar tubuh ini bisa kokoh kembali, apa lagi tadi si kecil rewel. Untuk itu saya niat manggil kalian, tetapi tidak ada satu orangpun terlihatku.

Sebenarnya kalian dari mana aja sih bu?

"Itu dia ayah, sebenarnya ada yang mau ibu bicarakan sama ayah. Tetapi nunggu anak-anak kesini semua, biar kita saling tukar pikiran ayah", ujar bu Lasma sembari menggendong sikecil dari ayunan karena merengek.

Baiklah, ayah akan sabar menunggu anak-anak datang, masalahnya ayah penasaran sekali.

Ada hal apa yang ingin dibicarakan terhadap ayah? sepertinya serius sekali. Menunggu anak-anak datang, alangkah baiknya ibu buatin minuman dingin dulu, kering rasanya tenggorokan ini.

Ayah tidak bisa minum yang dingin-dingin dulu!

jangan karena lumayan sedikit ingin cari penyakit lagi. Dijaga dulu pola makanya, biar ayah bisa sehat. Lihat anak-anak kita masih kecil-kecil dan kita sudah memiliki dua anak gadis, seharusnya ayah lebih semangat demi anak-anak.

Ya sudah kalo begitu, panggil saja anak-anak

kemari, biar dirundingkan apa yang ingin kalian bicarakan pada ayah!

"Nah, itu mereka datang yah.

Bawa apa sih nak ?" tanya bu Lasma penasaran.

" Ini kami bawa minuman dingin untuk pemuas dahaga, panas soalnya cuaca ini, ibu!" ujar Vivi sembari menuangkan minuman di gelas.

"Syukur sekalilah, ibunya melarang minum dingin, ternyata membatin ke anak. Tahu saja ayahnya pengen sekali minum yang segar-segar", gumam pak Lasma sembari tersenyum tipis.

Ayah, ini minum untuk ayah. Tina menyodorkan cangkir tertutup yang biasa digunakan ayahnya sebagai cangkir minumnya untuk air hangat.

"Ternyata, anak dan ibu sama saja!" gumam pak

Budi sembari menggarut-garut kepalanya.

Baiklah, kalian ingin membicarakan apa terhadap ayah? sepertinya penting sekali, ayah sungguh

tidak sabar ingin mendengarnya.

Begini ayah, saya dan ibu melihat Vivi menangis histeris dan menjerit ditepi gunung area ladang. Dirinya sangat terpukul ayah, dengan keputusan

tadi pagi. Ayah tahu, disana Tina seperti kehilangan akal sehatnya, memanggil seluruh isi gunung hanya untuk menyaksikan luka batinya. Bagaimana jika Tina sekolah saja ayah? biar saya saja yang akan berangkat kerja ke Jakarta bekerja, membantu biaya dan keperluan Tina saat sekolah.

Hati pak Budi pun terasa tercabik cabik, dirinya merasa sepertinya banyak duri-duri yang tertancap didalam hatinya saat ini.

"Ayah bisa apa? jika itu suatu kesepakatan kalian. Ayah ikut saja, jalan satu-satunya padi itu saja dijual mentah biar cepat urusanya. Takutnya pendaftaran masuk sekolah tertutup", papar pak Budi lemas.

Saya kerumah abangmu bersama Tina. menurutku, sementara meminjam uang mereka saja nunggu

padi kering biar bisa digiling. Karena jual padi mentah akan anjlok harganya kita bisa rugi banyak.

Tetapi bu, saya sudah tahu abang dan kakak ipar saya seperti apa. Mereka seolah tidak mengenal

kita karena keadaan kita yang susah. Saya saja adiknya sendiri sakit parah berulang kali, satu kalipun tidak pernah datang memijak rumah ini untuk berkunjung.

Ya sudahlah ayah kita lupakan saja itu, biar Tina saja yang bicara pada pak tuanya. Kita bisa saja tidak dianggap oleh mereka. Tetapi tidak dengan anak-anak, mereka tidak bisa dihapus dari garis keturunan keluarga. Saya yang akan mendampingi Tina kerumah pak tuanya. Apa lagi masalah biaya sekolah, tidak mungkin mereka mau anak- anak semua putus sekolah", Imbuh bu Lasma menyahut sembari pergi dengan Tina menemui abang dan kakak iparnya itu.

Tok..tok..tok

suara gedoran pintu itu terdengar berulang kali,

di sebuah pintu rumah mewah itu.

Siapa?

Saya kak, Lasma.

"Ada apa kemari?" tanya kakak iparnya sembari

membukakan pintu.

Boleh kah kami masuk dulu, kak ?

Tina ingin bertemu dengan abang ipar.

Boleh, tetapi ada urusan apa?

Nanti kami cerita didalam rumah saja kak.

"Pak, ini Lasma dan Tini datang ingin ketemu dengan ayah!" seru kakak ipar bu Lasma dari

lantai dasar.

"Ya sebentar", sahut abang iparnya singkat.

Bu Lasma dan Tinapun duduk dilantai di samping

sofa mewah, diruangan bagus dan bergeramik itu.

Dan si kakak ipar duduk di kursi sofa sembari

memainkan androidnya. Tiba- tiba abang ipar

bu Lasmapun turun dari tangga mewah lantai dua dan langsung duduk di sofa sembari melirik tajam

kearah dua wanita yang melas itu.

Ada apa mencari pak tua, Tina?

"Tua, Tina lusa mau mendaftar masuk sekolah menengah, tetapi ayah dan ibu tidak ada uang. Sementara Tina ingin sekali sekolah sampai tinggi, mohon bantu Tina tua untuk kali ini saja. Nanti diganti menunggu padi kami kering", sahut Tina sembari memandang wajah pak tuanya yang selalu datar itu.

"Eeeehh, stop bermohon-mohon ke suami saya. Kami ini juga punya tanggungan banyak. Kakak

dan abangmu lagi kuliah S1 dan abangmu satu lagi melanjut ke S 2 , kami benar-benar banyak pengeluaran saat ini Tina! Saya harap sekarang

kalian keluar dari rumah ini, bisanya datang kesini cuma mau minta-minta", Seru kakak ipar bu Lasma dengan wajah memerah sembari bertolak pinggang.

Duduk, ibu duduk! jangan seperti preman saja.

Dirumah ini semua bapak yang menentukan.

Itu di karenakan semua ini berkat kerja keras saya, banting tulang tanpa lelah. Bukan saya menyalahkan ibu, tetapi ibu sudah mendahului bapak. Tina itu bicara ke saya bukan ke ibu",

ujar pak tua sembari menatap tajam kearah istrinya.

Seketika kakak ipar bu Lasmapun duduk dan menuruti apa kata suaminya. Terlihat jelas dipanjaran wajahnya yang tidak menyukai kedua

wanita miskin itu, menginjak rumah mewah mereka. Apa lagi sampai suaminya menolong kedua wanita itu, sangat menggeramkan bagi kakak iparnya.

Tin, dulu kakakmu Vivi juga kemari minta tolong,

saya sudah dua kali menolongnya, tetapi kandas juga ditengah jalan. Sekarang giliranmu Tina,

yang Tua pertanyakan, jika tua membantumu, apakah bantuan itu akan sia-sia juga? saya kecewa sekali jika harus nasibmu sama dengan kakakmu Vivi.

Lantas, tua harus bagaimana lagi sama kalian? kurang apa bantuan dan pengorbanan tua terhadap kalian?

Tua benar-benar kecewa saat Vivi putus sekolah.

Saya tidak mengerti cara berfikir orang tuamu seperti apa. Mudah sekali menyerah, lemah dan

putus asa. Mereka tidak memikirkan masa depan anak-anaknya sama sekali. Sedangkan pak Tua ini, bekerja dan bekerja setiap harinya. Lahan-lahan yang kosong semua tua tanami sawit, awal nya bermula modal pembagian warisan dari orang tua kami. Ayahmu juga mendapat bagian yang sama, tetapi bisa-bisanya kalian tidak memiliki apapun' malah kalian tinggal dirumah atau gubuk kecil

yang reot itu, didipinggir sawah lagi.

Jadi, ayahmu itu kerjanya ngapain saja?

Abang bilang, suami saya ngapain saja? adikmu itu sudah sakit bertahun-tahun. Bagaimana bisa dia

bekerja keras mengikuti jejak abangnya? sementara badanya saja digerogoti penyakit. Masalah warisan yang abang teringati itu, semua sudah kandas untuk biaya pengobatan suamiku.

Saya malu, sungguh malu memiliki saudara seperti

kalian. Saya tinggal dirumah mewah dan anak-anak saya sarjana semua, sedangkan adik saya sendiri menjadi terkucil di desa ini. Itu semua dikarenakan kalian tidak berdaya dan tidak mampunyai apa-apa, bisanya cuma tinggal digubuk reot itu.

Apa orang-orang katakan tentang keluarga kita? kalian benar-benar mencoreng muka saya.

Itu salah satu alasanya, saya tidak pernah mau dan

tidak mau tahu terhadap kalian! Sekarang bilang sama si Budi itu, bangun dan harus bangkit.

Belajar tahu diri, jangan mau sakit terus, seharusnya belajar kokoh biar bisa berjuang menghidupi anak-anaknya. Jangan taunya ngemis

dan bermohon kerumah ini.

Cukup bang, tahu apa abang tentang penyakit

suami saya? karena separah-parahnya si Budi sakit, satu kali pun kamu tidak pernah melihat,

dan tidak pernah tahu seperti apa keadaan adikmu sendiri. Dia berjuang melawan penyakitnya, dan kamu masih bisa melecehkan dia? Dimana hati nuranimu? didalam tubuhmu itu ada aliran darah si Budi yang kamu sebut tadi. Kamu benar-benar dibutakan keadaan dan melupakan hubungan darahmu sendiri.

"Hey! kamu siapa? berani sekali kamu memarahi

dan membentak-bentak suami saya. Seharusnya

kamu itu berkaca, kamu itu berhadapan dengan siapa? apa yang kamu banggakan Lasma? sampai berani bicara nada tinggi dan menunjuk-nunjuk kearah suami saya. Memang kita kakak beradik dari suami kita, tetapi kamu itu harus ada batasanya, mengingat kita inimemiliki perbedaan kasta yang jauh berbeda.

Lihat dirimu, lihat anak-anakmu, lihat suamimu,

seharusnya kamu berfikir keras masuk kerumah ini,

apa lagi untuk mencari ribut.

Saya kesini bukan mencari ribut, saya kesini minta

tolong. Karena kita saudara, tetapi dari perkataan kalian dari tadi, bisanya menyalahkan dan menghina suami saya dan keluarga kecil saya.

"Cuihhh, suara air ludah bang iparnya meludah dihadapan kedua wanita itu. Keluar dari sini, cepat keluar, sebelum saya sendiri yang menyeret kalian untuk keluar dari sini!" seru bang ipar bu Lasma dengan emosi sambil menunjuk nunjuk kearah Tina dan bu Lasma.

"Baiklah kami akan keluar. Tetapi satu hal yang kalian perlu ketahui, saya akan menulis hinan ini di memori ingatan saya seumur hidupku. Hari ini saya sadar, bahwasanya kami tidak memiliki keluarga seperti kalian, selain keluarga kecil kami!" seru

Tina dengan nada tinggi sembari mereka keluar

dari rumah mewah itu.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Rey Nababan

Rey Nababan

terharu

2022-10-19

1

Fira Ummu Arfi

Fira Ummu Arfi

lanjutttttttt

2022-08-31

1

Erita Haloho

Erita Haloho

semangat authornya
met malam

2022-07-13

1

lihat semua
Episodes
1 part 1: Frustasi saat harus putus sekolah
2 part 2: Niat minjam uang malah terhina
3 part 3: Kos gratis
4 part.4: tuduhan selingkuh
5 part .5: misterius
6 part 6 mencoba bunuh diri
7 part7 Seperti Babu
8 part.8 Luka batin dihari pertama sekolah
9 part.9 Dunia serasa tidak adil
10 part 10 Hari keberuntungan
11 part.11 Salah Paham
12 part.12 shock
13 part.13 pasrah dengan keadaan
14 part.14 putus asa
15 part.15 kisah sedih menuju desa terpencil
16 part.16 Isi surat wasiat untuk Aldi
17 part.17: Simpananku prioritas utamaku
18 part.18 Luka yang paling menyakitkan
19 part.19 mengenang masa lalu yang pahit
20 part.20 Jangan ambil mahkotaku
21 Part .21 Tangisan kepedihan
22 Part.22 : Pelukan pertama dan terakhir
23 part.23 : Memeluk dalam kubur
24 Part . 24 : Duka dan luka mendalam
25 part.25 : ketika perasaan mengalahkan logika
26 part26: Pertikaian
27 part.27: dibalik derita ada kedamaian
28 part.28: Diusir dari kos
29 part.29: terpaksa keluar dari kos
30 part.30 : Dilema
31 Part.31: saling mengingatkan dan menguatkan.
32 part. 32: awal mula perselingkuhan.
33 part.33: Terbuai hangatnya cinta terlarang
34 part.34 : pengorbanan cinta
35 part.35 : hancurnya kepercayaan
36 part.36: Pertikaian dan hasutan
37 episode. 37: pecundang dan penjilat
38 part.38: hancur karena terjebak
39 Episode 39: antara amanah dan cinta
40 part 40 : Pura-pura baik tetapi menjatuhkan
41 part 41 : Terbongkarnya identitas pria misterius
42 part. 42: antara cinta dan rayuan.
43 part. 43: antara teman dan cinta
44 part.44: cinta dipisahkan oleh jarak dan waktu.
45 part. 45: air mata percintaan
46 part. 46: cinta bisa membutakan hati.
47 part. 47: Kekhawatiran akan kehilangan
48 part. 48: pengharapan
49 part 49: antara sayang dan tanggung jawab
50 part.51: semua karena cinta
51 Part.52: Antara penyelamat atau Penghancur
Episodes

Updated 51 Episodes

1
part 1: Frustasi saat harus putus sekolah
2
part 2: Niat minjam uang malah terhina
3
part 3: Kos gratis
4
part.4: tuduhan selingkuh
5
part .5: misterius
6
part 6 mencoba bunuh diri
7
part7 Seperti Babu
8
part.8 Luka batin dihari pertama sekolah
9
part.9 Dunia serasa tidak adil
10
part 10 Hari keberuntungan
11
part.11 Salah Paham
12
part.12 shock
13
part.13 pasrah dengan keadaan
14
part.14 putus asa
15
part.15 kisah sedih menuju desa terpencil
16
part.16 Isi surat wasiat untuk Aldi
17
part.17: Simpananku prioritas utamaku
18
part.18 Luka yang paling menyakitkan
19
part.19 mengenang masa lalu yang pahit
20
part.20 Jangan ambil mahkotaku
21
Part .21 Tangisan kepedihan
22
Part.22 : Pelukan pertama dan terakhir
23
part.23 : Memeluk dalam kubur
24
Part . 24 : Duka dan luka mendalam
25
part.25 : ketika perasaan mengalahkan logika
26
part26: Pertikaian
27
part.27: dibalik derita ada kedamaian
28
part.28: Diusir dari kos
29
part.29: terpaksa keluar dari kos
30
part.30 : Dilema
31
Part.31: saling mengingatkan dan menguatkan.
32
part. 32: awal mula perselingkuhan.
33
part.33: Terbuai hangatnya cinta terlarang
34
part.34 : pengorbanan cinta
35
part.35 : hancurnya kepercayaan
36
part.36: Pertikaian dan hasutan
37
episode. 37: pecundang dan penjilat
38
part.38: hancur karena terjebak
39
Episode 39: antara amanah dan cinta
40
part 40 : Pura-pura baik tetapi menjatuhkan
41
part 41 : Terbongkarnya identitas pria misterius
42
part. 42: antara cinta dan rayuan.
43
part. 43: antara teman dan cinta
44
part.44: cinta dipisahkan oleh jarak dan waktu.
45
part. 45: air mata percintaan
46
part. 46: cinta bisa membutakan hati.
47
part. 47: Kekhawatiran akan kehilangan
48
part. 48: pengharapan
49
part 49: antara sayang dan tanggung jawab
50
part.51: semua karena cinta
51
Part.52: Antara penyelamat atau Penghancur

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!