PERKENALAN

Jam menunjukan pukul 12.00 siang,hari ini aku jadwal shift pagi.Masuk jam 08.30 dan pulangnya jam 17.30 sore.

Seperti biasa di minimarket kami memang ramai pembeli karena ada saja promo ataupun diskon barang yang di tawarkan.

Kebanyakan pembeli berasal dari ibu-ibu dan remaja tapi kalau malam malah banyak pembeli dari kaum pria nya.

Teringat ajakan kak Ridwan untuk menjenguk ibunya di rumah sakit sepulang kerja ini.Entah mengapa aku merasa ragu-ragu.

"Apa harus ku tolak saja...,tapi apa alasan yang tepat...?"batin ku.

"Hei,ngelamun aja."Tegur Ririn yang sudah berada di samping ku sambil membawa tas kecil.

"Kaget tau,"jawab ku sambil melotot.

"Huh,takut."ledeknya.

"Dah siang,makan yuk...?"

"Ma lapar,"rayu nya dengan wajah sedih yang di buat-buat.

Aku terkekeh melihat kelakuan nya.

"Ayo,"ajak ku sambil berdiri.

Kami pun menuju tempat biasa.

"Kamu bawa bekal apa Yat...?"tanya Ririn.

"Hari ini aku nggak bawa bekal,nanti beli mie rebus aja di warung depan,"sahut ku santai.

Ririn membuka bekal makan siang nya.Nasi putih di tambah oseng cah kangkung juga lauk ikan goreng dan sambel sebagai pelengkap nya.

Sedangkan aku pun bersiap menyantap mie rebus yang tadi ku beli di warung depan.

"Hmmm...." suapan pertama masuk ke mulut ku.

Mendadak bang Ronald sudah berdiri di samping ku.

"Jangan keseringan makan mie."Katanya sambil menyodorkan bungkusan ke arah ku.

"Nih makan nasi Padang aja,biar kuat kerjanya.."sambungnya lagi.

Aku terdiam dan bingung dengan sikap bang Ronald yang belakangan ini sangat baik padaku.

Ririn memandang bergantian ke arah ku dan bang Ronald dengan ekspresi heran.Pasti di otak nya sekarang bergulir berbagai pertanyaan yang sebentar lagi siap akan meledak.

"Kok diam,"suara bang Ronald membuyarkan lamunanku.

"Eh iya,nggak usah repot-repot bang,"tolak ku dengan halus.

"Nggak,nih di makan ya..."katanya menjauhkan mangkuk mie dan meletakkan bungkusan nasi Padang tadi di depan ku.

Dia tersenyum sekilas dan kemudian berjalan masuk ke dalam kantor minimarket.

"Ada apa sama bang Ronald,Yat....?" tanya Yati.

"Tumben....., jangan-jangan...?"sambungnya lagi.

"Jangan-jangan apa sih Rin...?"tukas ku.

"Jangan-jangan naksir kamu juga tuh."sahutnya pelan.

"Hus,ngaco ah."

"Eits kamu nggak lihat caranya memperlakukan kamu sama aku tuh beda Yat.Sama seperti sikapnya kak Ridwan."

"Kalau sama aku atau pegawai lain, sikapnya dingin banget tapi kalau sama kamu....ya kayak gitu tadi,"jelas Ririn panjang lebar.

"Kalau aku di posisi kamu nggak perlu pikir panjang langsung ku terima."

Aku hanya diam sambil masih menikmati mie rebus ku tadi.

"Eits nih anak,di ajak ngomong dia diam aja."

"Lagi makan,Rin."Sahut ku.

"Kan kita tadi kesini niatnya memang mau makan..?"kilah ku.

Ririn menghela nafas tanda tidak puas dengan jawaban ku.

"Yat,jawab deh dengan jujur.Kamu sukanya sama bang Ronald atau kak Ridwan sih....?"

"Unjuk,uhuk,uhuk....,"aku tersedak mendengar pertanyaan yang barusan keluar dari mulut Ririn.

"Aduh,sorry...sorry,"katanya sambil menyodorkan tombol minum ku dengan cepat.

Setelah minum ku coba mengatur nafas.

Ku pandang wajah Ririn yang terlihat masih menunggu.

"Entah lah Rin,aku belum pernah terpikirkan,"jawab ku.

"Hmmm tapi kalau ku lihat dari rona wajah mu sih,kamu sukanya sama kak Ridwan....,iya kan...?"tebaknya.

"Udah Rin,jangan di bahas lagi...."cegah ku sambil menutup Ririn dengan sendok plastik.

"Aduh Yati,memangnya kenapa sih...?"jerit Ririn.

"Tuh orang nya yang lagi di omongin jadi datang kan,"sungut ku.

"He..he..he..berarti kan jodoh,"sahut nya sambil cengengesan.

Langkah kaki kak Ridwan sudah hampir sampai ke tempat duduk kami.Jantung ku terasa berdebar tidak karuan.

"Eh liliput bisa geser dikit nggak...?"sindirnya kepada Ririn.

"Iding enak aja....aku yang cantik dan manis begini di panggil liliput,"gerutu Ririn.

"Aduh maaf ya...?"

"Putri Ririn boleh duduknya geser dikit...?"tanya kak Ridwan menggoda.

"Nah gitu dong,"jawab Ririn sambil berpindah duduk di samping ku sedang kak Ridwan duduk berseberangan dengan kami.

"Lagi makan apa Yat...?"tanya nya pada ku.

"Pengen makan mie rebus jadi malas bawa bekal dari rumah,"jelas ku sambil tersenyum simpul.

"Wah enak nih,"kata kak Ridwan kemudian menyambar mangkuk mie yang masih tersisa seperempat.

"Eh,kak itu..."aku tak dapat melanjutkan lagi.

Ririn pun terbelalak dengan sikap kak Ridwan barusan.

"Waduh ada yang kelaparan kayaknya nih..."celetuk Ririn.

Aku pun tersenyum memandangi wajah kak Ridwan yang sedang menikmati mie rebus dari mangkuk ku tadi.

"Waduh,waduh ludes sampai tak bersisa..."celetuk Ririn lagi.

"Mangkuknya nggak sekalian di habisin tuh kak...?"sindirnya.

Tapi kak Ridwan malah cuek dengan ucapan Ririn seakan-akan tidak mendengar.

"Aku masih lapar,Yat...?"katanya dengan ekspresi memelas.

"Yah kakak makan aja lagi..."sahutku.

"Oh iya ini ada nasi Padang.."tawarku.

"Kita makan sama-sama ya..."ajak nya.

Entah kenapa aku pun mengangguk tanda setuju.

"Begini nih kalau orang-orang sedang jatuh cinta,dunia serasa milik mereka berdua.Makhluk lain selain mereka di anggap nggak ada."celetuk Ririn dengan kesal karena sedari tadi kehadiran nya seperti di anggap tidak ada oleh kak Ridwan.

"Mending pergi aja deh..."timpalnya sambil berangsur pergi.

"Eh Rin,mau kemana....tunggu dulu.."cegah ku.

"Udah biarin aja,"sahut kak Ridwan yang masih mengunyah nasi Padang di mulutnya.

Sesaat ku terdiam memandangi wajahnya,memang tampan batin ku.

Sadar di perhatikan,dia pun menatap ku sambil tersenyum.Kemudian tangannya menyentuh lembut ujung bibirku.

"Ada sambel ijo nya..."kata kak Ridwan yang membuat aku tersipu malu.

Apakah begini rasanya bahagia,makan sebungkus berdua dengan orang yang di sayang.Walaupun sedikit rasanya sudah buat perut kenyang,sindir hatiku.

Selesai kami makan,ku bereskan sisa-sisa sampah makanan tadi.

"Ayo kerja lagi,"ajak kak Ridwan.

Aku pun mengangguk mengiyakan.

Kami berjalan bersama memasuki minimarket dan berpisah di lorong karena memang kami beda bagian.

"Jangan lupa,sore ini ya..."kata kak Ridwan sambil berjalan menjauh.

"Iya kak,"jawab ku dengan tersenyum.

"Aduh yang lagi bahagia,"sindir Ririn yang tiba-tiba sudah ada di samping.

" Kamu ini, ngagetin aja,"

"Kalau sudah sama cinta,di ikat dong.Kalau di gantung terus nanti bisa di sambar orang tau..."timpalnya lagi.

"Emang siapa yang mau menyambar kak Ridwan..."tanyaku pura-pura cuek.

"Banyak lah,tuh salah satunya.."tunjuk Ririn memonyongkan bibirnya ke arah Amel yang ternyata sedang memandang sinis kepada kami dari ujung lorong ini.

"Dah,nanti lagi ngebahas itu.Kerja...kerja..."potong ku.

Aku dan Ririn pun kembali asyik menghitung stok barang yang di pajangan.Hingga tak terasa waktu berlalu.

***

Jam sudah menunjukkan pukul 17.30 sore.Kami yang masuk shift pagi tadi bersiap-siap untuk pulang.

"Sudah siap...?"tanya kak Ridwan yang sudah menunggu ku di area parkir karyawan.

"Sudah wangi aja."

"Tadi aku sudah mandi sama ganti baju di kamar mandi sini,"sahutku.

"Jadi nggak pulang ke rumah dulu nih...?"tanya nya lagi.

Aku pun mengangguk dan kemudian naik di boncengan nya.

Kak Ridwan melajukan motornya menuju rumah sakit tujuan kami.

Setelah memarkir motor,kami pun berjalan menuju ruangan VIP yang merawat mamanya kak Ridwan.

"Assalamualaikum...,"ucap kami.

"Wa alaikum salam...."suara wanita dari dalam menjawab salam.

"Ma..."sapa kak Ridwan pada mamanya yang kemudian memeluk dan mencium kening wanita itu.

Aku merasa terharu melihat keakraban di antara mereka.

"Ini ya yang namanya Yati...?"tanya beliau kepada ku.

Kak Ridwan tersenyum dan menarik lenganku untuk mendekat.

"Iya tante.."jawabku dengan menyalami beliau.

"Kok manggilnya tante....mama dong,"sahut beliau mengusap kepala ku dengan lembut.

Aku tersipu malu mendengar nya.

"Papa mana ma...?"

"Keluar sebentar,belikan mama buah-buahan."

Tidak berapa lama seorang pria mengetuk pintu dan masuk.

"Oo mama lagi ada tamu ya..."sindir papa.

Aku pun langsung memberi salam dan mencium tangan beliau.

***

POV RIDWAN

"Wan,gimana nih...?"tanya papa.

"Gimana apa nya sih pa...?"jawab ku.

"Mau lamar sekarang...?"

"Kasihan mama mu pengen cepat menimang cucu tuh,"seloroh papa.

"Lho kok mama,...papa juga kan..."tukas mama sambil tertawa kecil.

"Iya papa juga,"sahut papa yang kemudian mencium kening mama.

Aku dan Yati tersipu malu melihat keromantisan di antara mereka berdua.

Yati yang sedari tadi menjadi bahan obrolan kami grogi karena malu.Mama dan papa terlihat menyukai kepribadian Yati yang sederhana.

Tak terasa sudah 2 jam kami menjenguk mama.

"Ma, Ridwan mau nganterin Yati pulang dulu ya...?Nanti habis ngantar Yati, Ridwan balik kesini lagi."

"Yati,nanti datang ke rumah mama ya...?"pinta mama.

"Baik ma,"sahut nya.

Kemudian berpamitan pada mama dan papa dengan menciumi tangan mereka.

Setelah mengantarkan Yati sampai ke rumah nya aku langsung kembali ke rumah sakit lagi.

Hari ini sungguh hari yang sangat membahagiakan bagi ku.Semoga ini awal yang baik bagi hubungan ku dengan Yati,batinku.

Terpopuler

Comments

Conny Radiansyah

Conny Radiansyah

aamiin yaa rabbal aalamiin

2022-04-15

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!