TUNTUTAN ORANG TUA

POV Ridwan

Ridwan Firdaus,anak laki-laki semata wayang dari salah satu pengusaha tambang di Kalimantan.

Tidak banyak yang tahu tentang dirinya karena memang dia tidak terlalu suka menonjolkan diri di permukaan umum.

Setelah lulus kuliah di universitas ternama di Kalimantan,Ridwan memilih untuk mencari peluang usaha nya sendiri.

Sang ayah dan ibunya yang terlalu menyayangi nya hanya bisa memantau dari jauh bagaimana perkembangan serta pergaulan anaknya tersebut.

***

Ku laju kan motor bebek ku dengan perlahan,menjauh meninggalkan rumah Yati yang terletak di dalam gang.

Entah mengapa,selalu ada yang kurang apabila aku tidak bertemu dia sehari saja.

Penampilan nya yang sederhana, wajahnya yang manis membuat aku betah berlama-lama untuk terus memandangnya.

Dan yang pasti dia tidak seperti wanita kebanyakan,sok setia dan matrealistis.Terbayang wajah seseorang yang dulu mengkhianati ku...

Ku rem motor mendadak,"kenapa bayang itu harus hadir...."

Ku tarik nafas panjang dan menghempaskan dengan marah, berharap pikiran tentang masa lalu itu akan terbang menjauh seiring hembusan nafasku.

Pintu gerbang rumah sakit telah nampak,ku arahkan motor ke area parkir.Bergegas ku langkahkan kaki menuju ruang VIP rawat inap penyakit dalam.

Ku ketuk pintu dan masuk perlahan.

Mama dan perempuan di samping nya terlihat sedang terlelap.

Mbak Erna, asisten rumah tangga yang sering menemani dan melayani mama di rumah sakit kalau ayah atau aku belum datang.

"Eh mas Ridwan...."

"Maaf mas,saya ikut ketiduran,"kata mbak Erna sopan.

"Nggak apa-apa mbak."

"Mbak pulang aja istirahat di rumah nanti aku pesankan taksi ya..."tawarku.

"Baik mas Ridwan,"jawabnya pelan sambil membereskan barang bawaan.

Ku lihat mama tidur dengan pulas, mungkin kondisi kesehatan nya sudah mulai membaik.

"Mbak,itu taksinya aku pesankan dan sekarang sudah nunggu di depan."

"Baik, terima kasih ya mas."

"Iya mbak,hati-hati di jalan...."jawab ku melepas kepulangan nya sampai pintu.

Ku pandangi wajah mama,wanita yang selalu mau mengerti apa pun kehendak ku.Wanita yang selalu ada untuk memberi ku semangat dalam belajar menghadapi kehidupan.

Ku pegang lembut telapak tangan nya dan ku kecup keningnya.

Terucap lirih dalam hening malam.

"Ma,Ridwan sayang mama."

Irama malam mulai berbunyi,sayup-sayup membawa jiwa ke alam penuh warna yang bernama dunia mimpi.

Air sungai mengalir memberi suasana sejuk di relung jiwa,langkah kaki ku terhenti di sebuah telaga yang penuh bunga.

Seorang gadis duduk dengan kaki menjuntai,asyik memainkan percikan air dengan manja.

Sungguh,aku terpesona.

Dari arah lain,datang seorang lelaki.

Dengan penampilan dingin mendekati nya dan kemudian mengulurkan tangan pada gadis itu.

Gadis itu memandang ke arah ku,ada sedih di raut wajahnya.

Namun akhirnya dia menerima uluran tangan dari lelaki itu.

Dan mereka pun beranjak pergi menjauh.

"Yati, tunggu.....jangan pergi.!"

Rasa takut kehilanganmu membuat aku sedih.

Tapi kamu tetap berjalan tanpa mendengar teriakan ku,seakan kita berada di dimensi yang berbeda.

"Wan...Wan,bangun."

"Kamu mimpi ya....?"suara papa terdengar keras memanggil nama ku.

"Ah papa...?,mama...?"

"Yati mana pa...?"tanya ku yang masih terbawa mimpi.

"Yati siapa wan...?"

"Kamu mimpi tuh,sana cepat ambil wudhu sholat subuh dulu."Perintah papa.

"Nanti kita cari Yati nya,"timpalnya sambil terkekeh di iringi senyuman penuh arti dari mama.

Aku pun beranjak pergi ke tempat wudhu dan mengerjakan sholat subuh.

***

"Sarapan dulu,"ajak papa.

"Iya pa,"jawab ku dengan menuang teh manis ke dalam cangkir.

Mama menikmati sarapannya dengan di temani papa di sampingnya.Sungguh sebuah pemandangan yang harmonis.

Mama dan papa memang pasangan yang romantis dan setia.

Selama ini mama lah yang selalu menemani dan mendukung papa.Dari sejak papa belum punya apa-apa hingga sekarang memiliki segalanya.

Mama selalu mendampingi kemana pun papa pergi.Begitu juga papa, seperti tidak bisa lepas dengan mama.

"Kenapa wan,kok melamun...?"tanya mama.

"Mama sama papa romantis banget, Ridwan jadi iri melihatnya."jawab ku sambil berjalan mendekati mereka.

"Apa sih rahasianya ma...?"tanya ku dengan manja memeluk pundaknya dari samping.

Papa hanya tersenyum melihat tingkah ku yang selalu terlihat seperti anak kecil di hadapan mama.

"Coba tanya sama papa mu."pandangan mama mengarah ke papa yang lagi asyik menyeruput kopi hitam nya.

"Lho kok papa sih,kan tadi yang di tanya mama....?"kilah papa.

"Intinya sih kalau sudah sama-sama sayang,harus saling menjaga satu sama lain.Saling menjaga kepercayaan juga kesetiaan."

"Kalau sudah jadi pasangan hidup, perlakukan pasangan mu seperti kamu memperlakukan diri sendiri.Bagaimana agar diri kita merasa nyaman nah begitu juga pasangan kita,"jelas papa.

"Terus kapan kamu mau melamar dia,wan...?tanya mama membuat aku tersedak.

"Lamaran...?"

"Siapa ma...?"jawab ku dengan mimik malu bercampur grogi.

"Siapa tadi namanya,pa...?"tanya mama menggoda.

"Yati,ma.."jawab papa sambil tersenyum.

"Iya, Yati."

"Cerita dong wan, seperti apa orang nya...?"pinta mama.

Aku pun duduk di depan mama dan memberanikan diri mengenalkan sosok Yati pada orang tua ku walau hanya lewat cerita.

"Yati cuma gadis dari kampung ma.Dia gadis sederhana yang tidak seperti gadis kelas atas.

Kehidupan nya juga penuh liku-liku kehidupan yang penuh perjuangan."

"Dia sangat menyayangi ibu dan adiknya.Sepertinya hidupnya hanya untuk ibunya.Dalam beberapa tahun ini dia habiskan waktunya dengan merawat ibunya yang sedang sakit.Keluar kalau mau kerja atau membeli kebutuhan dapur saja."

"Terus kapan kamu mau melamar nya..?"tanya papa lagi dengan penasaran.

"Sebenarnya Ridwan ingin secepatnya tapi perlu waktu pa..."tukas ku.

"Memang kenapa...?"

"Sekarang ini sejauh mana hubungan kalian...?"potong mama.

"Saat ini kami hanya sebatas teman ma.Ridwan sering memberi isyarat tapi sikapnya seperti air yang tenang,susah untuk di tebak"

"Tapi Ridwan sama dia berhubungan akrab sih...."jelas ku lagi.

"Lebih cepat lebih baik wan."

"Mama sudah nggak sabar pengen menimang cucu,iya kan pa...?"

"Benar apa yang di katakan mama mu itu wan.Papa juga ingin menikmati hari tua di rumah saja."

"Sudah waktunya kamu memimpin perusahaan untuk menggantikan posisi papa sekarang."

"Kapan kamu mau mengajak Yati ketemu sama mama...?"

"Biar mama yang membujuk Yati supaya mau jadi istri kamu.Masa sih Yati nggak ada hati sama anak mama yang tampan ini....?" goda mama.

"Iya wan.Nanti kalau terlalu lama kamu mengulur waktu,bisa-bisa di sambar lelaki lain,"timpal papa bikin panas telinga ku.

"Jangan pa,"jawab ku cepat membuat mama dan papa tertawa mendengar nya.

Ku pasang wajah merajuk berlari kembali memeluk mama.

"Lihat anak kecil kita masih sama seperti dulu..."kata papa kepada mama.

Mama pun terus tertawa sembari mengusap kepala ku.

bersambung.......

Terpopuler

Comments

Conny Radiansyah

Conny Radiansyah

manja banget Ridwan

2022-04-15

0

meli meilia

meli meilia

msh nyicil baca yaa kak..

2022-04-15

1

anggita

anggita

mampir ng👍like mawon.,👌

2022-04-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!