"Perdagangan ilegal yang menguntungkan, bagus juga," tutur Rangga. Rangga Defry, laki-laki bermulut pedas tetapi memiliki otak cerdik terutama dibidang strategi. Keahliannya itu membuat Rangga menjadi anggota inti Zero sebagai sang ahli strategi.
"Mereka sepertinya tidak terlalu menonjol dibagian hukum, mungkin saja strategi marketingnya oke," balas Yezo sang wakil ketua Zero. Yezo tumbuh menjadi laki-laki tegas dan lebih dewasa. Dibanding anggota inti lainnya, laki-laki itu memiliki sifat paling hangat.
"Bukankah mereka menyewa otak seseorang?" celetuk Fery. Fery Barbal merupakan laki-laki yang kasar dan begitu emosian. Namun, keahlian bela dirinya membuat laki-laki itu ditunjuk sebagai sang ahli perang Zero.
"Aku dengar juga begitu, mereka menyembunyikan identitas orang itu. Jelas saja karena mereka pasti takut ada gengster lain yang mengetahuinya," papar Petrik. Petrik Rogan adalah laki-laki cerewet, tetapi jika sudah marah jiwa sangarnya tidak main-main. Kejelian Petrik dalam persenjataan membuat laki-laki cerewet itu terpilih sebagai sang ahli senjata Zero.
"Tapi hal seperti itu jelas akan mudah di atasi oleh Melvin, bukan begitu Vin?" Petrik melanjutkan kalimatnya sambil menatap seorang laki-laki yang sedari tadi diam.
"Hemm," deham Melvin. Melvin Zezein merupakan laki-laki irit bicara. Namun, meski begitu keahliannya dibidang IT tidaklah main-main. Semua hal rahasia bisa dengan mudah dijebolnya. Kepandaiannya itu membuat Melvin diangkat menjadi sang ahli IT Zero.
"Kau tahu siapa orangnya?" tanya Yezo.
"Mr. B," sahut Melvin singkat.
Empat laki-laki yang berada di sana mengernyit bingung. "Siapa Mr. B?" tanya Petrik.
Bukannya menjawab, Melvin menyodorkan laptopnya kepada Yezo. Hal biasa itu sudah sering terjadi di antara mereka. Mereka memaklumi sifat Melvin yang irit bicara, hampir sama dengan Gieno sang ketua. "Wah … aku tidak menyangka dia orangnya, sepertinya dia hanya laki-laki bodoh," celetuk Rangga.
"Benar, tapi … dia pintar juga menyembunyikan isi otaknya dengan wajah lugu itu." Petrik tersenyum miring.
Brak …. Pintu markas terbuka kasar, hal itu sukses mengejutkan lima laki-laki yang berada di sana. "Bangsat!" umpat Rangga tanpa sadar.
Sedangkan sang pelaku terus berjalan tanpa merasa bersalah dengan kelakuannya. Lima laki-laki itu menatap Gieno dengan pandangan malas. "Sudah selesai kau bermain-main?" tanya Yezo.
"Hemm, kurang mengasikkan. Mereka terlalu lemah," sahut Gieno remeh.
"Jelas saja, iblis sepertimu malah disodorkan semut. Satu kali kau melangkah … tamat," papar Petrik.
"Ada berapa korban sekarang?" tanya Rangga.
"Aku tidak menghitungnya," sahut Gieno santai.
Sedangkan lima laki-laki yang mendengar itu sudah terkekeh kecil. "Kenapa kau tidak mengajakku? Padahal tanganku juga sudah gatal," ujar Petrik.
"Apa kau tidak dengar perkataan Gieno? Mereka saja tidak memuaskan untuknya, apa lagi kalau kau ikut membantu," balas Fery.
"Sudahlah, kau sudah menyusun semuanya?" Gieno menatap ke arah Melvin.
"Sudah, Universitas BY," sahut Melvin.
Gieno tersenyum miring. "Besok kita ke sana, bukankah kalian mengatakan ingin bermain?" tutur Gieno.
Mata para laki-laki itu berbinar. "Jadi apa perlu memberi tahu dia?" tanya Petrik.
"Cukup dengan peringatan, jadi dia akan berjaga-jaga," sahut Gieno.
"Sebenarnya kita tidak perlu turun tangan semua. Sebab aku yakin para anggota tingkat bawah saja bisa menghadapai pasukan bayaran dia. Tetapi berhubung sudah lama tidak ada pertunjukan … tidak ada salahnya kita hadir," celetuk Rangga.
"Benar, aku cukup dengan melihat keributan dan kehebohan. Itu sudah membuat aku senang." Fery tersenyum miring.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Dwi Puji Lestari
sip
2023-10-31
0
saya penyelamat
keren 👍
2022-04-05
3