Mendengar langkah kaki sekumpulan laki-laki itu mulai menjauh. Gieno membuka selimut yang menutupi tubuh mereka. Gieno berdiri menghiraukan tatapan marah dari seorang gadis kepadanya. Gieno masih sibuk mengintip di balik pintu ke arah koridor hotel. "Kenapa Anda menyeret saya?" ucap gadis itu marah.
Mendengar suara gadis itu, Gieno menoleh dengan tatapan datarnya. Sedangkan sang gadis yang awalnya ingin kembali bersuara sudah melotot terkejut. Gadis itu menelan salivanya susah paya kala melihat ukiran tato di leher kanan laki-laki itu. 'De Larga?' batin gadis itu ketakutan.
Sedangkan Gieno tersenyum miring ke arah gadis yang sudah terdiam. "Kalau tadi kau berisik, maka kau mati," celetuk Gieno.
Gadis itu terkejut dari lamunannya. "Tapi tidak seharusnya kau menciumku seperti itu, itu kan ciuman pertamaku," cicit gadis itu kesal bercampur takut.
Gieno sempat terkejut mendengar suara pelan gadis dihadapannya. "Ciuman pertama? Hari ini masih ada gadis sepertimu?" ejek Gieno.
"Berarti kau masih perawan? Kau ingin menjualnya berapa? Saya beli," sambung Gieno.
Gadis itu melotot tidak terima. "Tolong jaga bicara Anda, Tuan. Saya bukan gadis seperti itu," geram gadis itu kesal.
Gieno tersenyum miring, setelahnya tanpa aba-aba laki-laki itu pergi begitu saja dari sana meninggalkan gadis itu. Gieno berjalan santai di koridor sunyi yang sempat menjadi saksi penembakan. Laki-laki itu menoleh ke kiri dan tersenyum miring saat melihat masih ada beberapa laki-laki berjaga di sana. "Satu menit," gumam Gieno.
Setelahnya laki-laki itu mendekat ke arah empat orang laki-laki yang masih belum menyadari kedatangannya. Gieno menepuk pundak salah satu dari mereka. Tepat saat laki-laki itu menoleh, Gieno menampar keras wajah laki-laki itu sehingga mampu membuat orang itu terjatuh dan pingsan.
Kekuatan Gieno yang berada di luar akal sehat manusia menjadi salah satu munculnya gelar dan julukan iblis gila untuk pemimpin Zero itu. Tiga orang laki-laki lain yang melihat kejadian itu secara langsung sudah melotot dengan wajah pucat. Gieno menatap tubuh kaku tiga orang itu dengan pandangan datar. "Tidak ingin menyerangku?" tanya Gieno santai.
Tiga laki-laki itu saling pandang sambil menelan saliva masing-masing. Setelahnya dengan gerakan ragu mereka mulai menyerang Gieno. Dengan begitu mudah bagi Gieno melumpuhnya tiga laki-laki itu.
Krak … krak …
"Ahhh …." Suara tulang patah bersahutan dengan suara teriakan kesakitan dua orang laki-laki yang baru saja menyerang Gieno.
Sedangkan satu orang yang masih lebih baik dari pada tiga temannya sudah memundurkan langkah ketakutan. Gieno mendekat ke arah laki-laki itu santai sambil menatapnya dingin. "Sampaikan pesanku kepada Tuan Alexander … jika ingin melawan iblis, maka kau harus mati terlebih dahulu." Gieno tersenyum miring.
"Bagiku Darkness adalah sampah," sambung Gieno remeh.
Setelah mengucapkan hal itu Gieno berbalik. Namun, sebelum benar-benar pergi dari sana, iblis gila itu masih sempat melayangkan kakinya ke arah laki-laki yang masih terlihat lebih lumayan. Namun, kini kata lumayan itu tidak ada lagi, sebab hampir seluruh gigi laki-laki itu rontok dan berserakan di lantai.
Gieno berjalan angkuh meninggalkan korbannya yang sudah tergeletak lemah di lantai hotel. Apa kah di sana tidak ada manusia lain? Ada, mereka hanya mampu melihat sambil bergidik ngeri. Mereka masih waras untuk tidak masuk ke dalam pertempuran antara dua gengster ternama itu.
.
.
.
Hai … karya aku ada yang baru nih. Jangan lupa vote, like dan komen yah❤️
Semoga cerita kali ini bisa menghibur teman-teman semua🥳
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
AdelliaAmelian
Karya author emang the best, aku juga udah baca karya author di aplikasi Fizo, dan ceritanya sangat sangat bagus👍😍
2022-08-26
3
Arfa Hairani
next kak
2022-04-05
0
saya penyelamat
up thor🔥🔥
2022-04-04
0