Sebuah siara di televisi menayangkan sebuah berita hangat. Hampir setiap hari berita dengan pokok yang sama keluar di layar televisi itu. Nama De Larga Company tahun ini sukses membawa nama negara Indonesia ke dalam kancah penjualan persenjataan dan IT internasional. Meski sebenarnya nama besar De Larga Company memang sudah menduduki puncak bisnis di Indonesia semenjak satu tahun yang lalu. Namun, ternyata tahun ini De Larga Company bisa membawa nama negara Indonesia menembus bisnis internasional.
"Masih dengan De Larga Company, perusahaan muda yang mampu membawa nama negara Indonesia ke kancah bisnis internasional. Ternyata sang pemilik atau CEO dari De Larga Company ini adalah pemimpin dari Gengster Zero. Salah satu gengster ternama yang sudah diberi izin legal dari pemerintahan …."
Berita itu mampu membuat tiga menusia penghuni kediaman Barka bertanya-tanya dan menebak. "Sudah satu bulan ini televisi menyiarkan berita tentang De Larga Company dan Zero. Meski sebenarnya nama De Larga Company ini sudah membuat aku penasaran sedari tahun lalu. Siapa kira-kira orang itu?" ucap Abraham.
"Iya Pa, aku juga penasaran. Kancah dunia tidak main-main, apa lagi dia pemimpin gengster kejam," papar Heiki.
"Apa mungkin dia?" tanya Nayry.
"Maksud kamu anak si pecundang itu? Tidak mungkin Nayry, aku bahkan tidak yakin dia masih hidup sekarang," tutur Heiki remeh.
"Benar, mungkin saja ada orang lain yang memiliki marga yang sama," ucap Abraham.
...*****...
Seorang laki-laki tampan menatap berita di televisi dengan senyum miring. "Aku penasaran dengan respon mereka," ucap laki-laki itu.
"Kau ingin segera memperlihatkan diri?" tanya Yezo.
"Belum, aku tunggu beberapa hari lagi," balas laki-laki itu.
Laki-laki yang memiliki tato berukiran De Larga di leher kanannya. Dia adalah Gieno De Larga, laki-laki dingin nan kejam itu sudah tumbuh menjadi laki-laki perkasa. Umur Gieno saat ini sudah dua puluh lima tahun, kurang lebih sepuluh tahun Gieno memulai dan mengembangkan usahanya dibidang bisnis persenjataan dan IT. Begitu pula dengan geng yang dulunya kecil, sekarang sudah begitu besar. Nama Zero sudah menyelinap masuk bahkan ke pelosok dunia. Sesuai dengan keinginan Gieno, nama Zero mampu membuat orang yang mendengarnya mundur secara teratur.
"Sakarang aku ingin ke klub, aku sudah tidak tahan." Gieno berdiri dari duduknya.
"Tidak bisakah kau mulai menghentikan aksimu itu?" tanya Rangga.
"Tidak bisa, itu adalah kebutuhanku," sahut Gieno santai.
"Kau sudah cukup bermain-main No, sudah enam tahun kau seperti ini. Aku tahu masalah kesehatanmu akan baik-baik saja karena kau memiliki dokter khusus. Tapi …."
"Sudahlah, aku tidak ada waktu mendengar ocehan kalian sekarang. Aku pergi, aku menunggu kabar." Gieno pergi setelah memotong perkataan Petrik.
Lima orang laki-laki tampan yang masih berada di dalam ruangan itu menghela napas panjang. Gieno memang sangat susah untuk diberi tahu, kebiasaannya dalam bermain wanita sudah mendarah daging. Bahkan sampai Gieno mengatakan kalau itu sudah menjadi kebutuhannya. "Dia benar-benar susah diberi tahu," tutur Rangga.
"Aku salut kepadamu Zo, yang begitu sabar menghadapi sifat keras kepalanya itu," papar Petrik kepada Yezo.
Yezo hanya terkekeh kecil, mereka sudah lama bersama. Bahkan mereka berkembang menjadi laki-laki dewasa bersama. Gieno banyak mengajarkan hal baru yang begitu penting dan berguna baginya. Yang paling utama sekali, jika bukan karena Gieno yang mengganti namanya. Mungkin Yezo sudah malu dengan namanya yang dulu. "Kalian jelas tahu dia, biarkan saja. Yang jelas kita ingatkan terus saja," tutur Yezo.
...*****...
Gieno berjalan gagah dengan tampang datarnya ke area klub. Laki-laki itu terus berjalan ke sebuah ruangan biasa dirinya berlabuh kenikmatan bersama para wanita. "Maaf Tuan De Larga," ucap seseorang.
"Ada apa?" tanya Gieno datar. Seorang bartender itu memberikan sebuah kertas kepada Gieno.
Gieno mengernyit, tetapi laki-laki itu tetap meraih kertas itu. Pandangan mata Gieno menajam, laki-laki itu tersenyum miring. "Sepertinya bagus untuk bermain-main," gumam Gieno. Setelahnya laki-laki itu pergi begitu saja dari sana.
Gieno masuk ke dalam mobil, tetapi saat laki-laki itu sedang melajukan mobil. Tiba-tiba saja beberapa mobil memepet mobilnya, Gieno tersenyum senang. Bukannya takut, laki-laki itu malah menikmati itu semua. Aksi kejar-kejaran beberapa mobil itu membuat kekacauan di area perjalanan kota di malam itu. Gieno sukses mempermainkan para penggunan mobil yang berniat jahat kepadanya. Mungkin mereka lupa kalau Gieno bukan manusia sembarangan, julukannya adalah Iblis Gila. Dalam hal apa pun itu, Gieno selalu bertindak gila tanpa basa-basi.
"Ck … lemah." Gieno menutup kasar pintu mobilnya dan berjalan santai ke area hotel. Setiap orang yang melihat keberadaannya memilih menunduk sebab begitu takut.
Wajah Gieno memang tidak disiarkan di televisi, itu semua keinginan Gieno. Sebab laki-laki itu ingin memberi kejutan kepada keluarga Barka. Namun, meski begitu dengan sekali lihat pun siapa saja akan tahu siapa Gieno dari tato berukiran De Larga di leher sang ketua gengster itu. Selain itu, tatapan elang milik Gieno saja sudah mampu membuat orang bertekuk lutut. Gieno membuka pintu kamar bernomor 445.
Dor …. Tepat saat pintu itu terbuka Gieno langsung mendapat serangan dari beberapa orang. Gieno yang memang begitu lihai dengan mudahnya menghindar dari peluru musuh. Gieno berlari sambil tersenyum miring. "Jebakan yang lumayan mengasikkan."
Gieno bergumam di sela larinya. Laki-laki itu terus memacu langkah dan menghindar dari tembakan peluru musuh. Lorong hotel yang tadinya begitu sunyi, sekarang sudah penuh dengan sahutan tembakan yang begitu mengerikan.
Dor … dor … dor …
Dari sekian banyaknya tembakan yang diarahkan kepada Gieno, tidak satu pun peluru mereka berhasil menembus daging Gieno. Bahkan hanya untuk sekedar menggores kulit putih laki-laki itu. Gieno masuk ke dalam sebuah kamar berniat bersembunyi di sana. Ternyata di dalam kamar itu sedang ada seorang gadis yang sepertinya sedang melakukan sebuah penilaian kamar. Terbukti dari kertas jurnal yang ada di tangannya.
Tanpa basa-basi Gieno menggendong gadis itu dan membawanya ke atas kasur. Sang gadis sudah berteriak karena terkejut, teriakannya berlanjut saat Gieno menutup seluruh tubuh mereka dengan selimut hotel itu. Gieno mengungkung tubuh sang gadis yang hendak protes. "Diam dan ikuti perkataanku kalau kau masih ingin hidup," ucap Gieno datar.
Sang gadis yang awalnya ingin protes terurungkan saat mendengar sahutan langkah kaki yang begitu memekakkan telinga. "Ke mana dia?" suara seorang laki-laki terdengar oleh mereka.
"Mendesahlah," ucap Gieno.
"A-apa?" tanya gadis itu bingung.
"Kau masih ingin hidup bukan?" tanya Gieno.
"Ta-tapi … hmmpp." Kalimat gadis itu terhenti saat dengan tiba-tiba Gieno membungkam mulutnya dangan bibir laki-laki itu. Sang gadis melotot terkejut. Setelahnya Gieno bergerak naik turun sehingga mereka terlihat sedang melakukan hubungan panas di balik selimut.
Brak …. Suara pintu dibuka kasar mengejutkan sang gadis. "Ck … brengsek, malah melihat yang seperti ini," umpat seorang laki-laki. Setelahnya beberapa laki-laki itu pergi dari sana sambil tertawa meninggalkan sepasang manusia yang berada di balik selimut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Putri Cikal
baru mampir,ternyata keren ceritanyah
2024-01-22
1
_n_
temen SpongeBob nyasar weh
2023-10-30
1
Sandrie
baru mampir,dan masih nyimak,semoga seru sampai part selanjutnya
2022-11-26
0