Andrea masih sibuk menjahit kasur tidurnya yang sedikit robek ketika pintu tiba tiba ditendang dari luar.Andrea hampir kehilangan jantungnya karna terkejut.
"Livya! Kau ingin membuat ku mati? jantungku hampir lepas sialan!" Livya terkekeh mendengar omelan kakaknya.Ia memang suka mengagetkan Kakak cantiknya itu.Lyvia mendudukkan dirinya diri disamping Andrea.
"Rea,Kau tidak mau menceritakan padaku soal Tuan Dariel Lee? Aku tidak bisa konsentrasi membantu Ayah ditoko karena membayangkan wajah tampan Tuan Dariel Lee tadi! aku tidak sabar menunggu jam pulang untuk mendengar mu bercerita! Ayo cepat ceritakan!!" Livya menggoyang goyangkan tubuh mungil kakaknya. Andrea tak menyahut,masih asik dengan aktivitasnya. Lagipula apa yang mau diceritakan?Soal mereka tidur bersama? Astaga mengingat itu sungguh Andrea merasa sangat kotor.
"Andrea, beraninya mengacuhkan adikmu?! Kau tidak mau cerita? kalau tidak mau cerita tak masalah, tapi jawab setiap aku bertanya Oke?"
Bukankah itu sama saja?
"Kau, tidur dengan Tuan Dariel tidak?"
Deg! Andrea menghentikan tangannya yang menjahit. Menoleh pada Livya yang mengulum senyum.
"Darimana kau punya pikiran seperti itu gadis nakal?" Andrea mencubit telinga Livya membuat gadis itu mengaduh.
"Aw aw! Jadi kalian tidak tidur bersama?!"
"Tidak perlu kujawab"
"Astaga! aku kira kalian tidur bersama! Aku kira kalian ada hubungan makanya Dia mengantarmu sampai kerumah jelek kita ini! Tadinya aku sudah sangat senang membayangkan punya kakak ipar kaya raya seperti dia! Oh sirna sudah harapanku!"
"Dia cuma sedikit baik hati mengantarku pulang,lagipula tidak mungkin dia mau denganku, dasar bodoh!"
"Kenapa tidak?Kau kan kakakku yang paling cantik! Dia pasti sudah jatuh hati padamu Kak,kalau tidak mana mungkin Dia mau maunya menginjakkan kakinya disini! Bahkan lantai gudang rumahnya saja lebih bersih!! dan ingat tadi dia bilang apa? Dia mau mengajakmu makan siang besok! Oh ya ampun aku benar benar iri pada mu Kak.."
"Tutup mulutmu dan pergi lah mandi sana!"
"Hey, kalau dia benar benar menyukaimu bagaimana?" Terima saja Kak! Menjalin hubungan gelap dengan suami orang juga sedang ngetrend kok! Kau tidak perlu sungkan begitu! Aku kan adikmu, aku bisa jaga rahasia ini pada Ayah dan Ibu!"
"Kau bilang apa? suami orang?" Andrea menajamkan pendengarannya. Livya mengangguk.
"Tuan Dariel kan sudah beristri!"
"APA?! Akh!" Saking kagetnya jarum ditangan Andrea mengenai jarinya.Seketika setitik darah segar keluar.
"Eh, Kau ini kenapa?! Lihat jarimu jadi luka!" Livya dengan cekatan mengambil plaster dilaci meja belajarnya lalu menempelkan benda itu ke jari yang terkena jarum.
"K, kau tidak bercanda kan Pria itu sudah beristri?"
"Astaga! jadi Kau tidak tau? Aku kira kau sudah tau! Aku lupa kakak ku ini kan kurang up to date soal begituan,tau mu hanya membuat kue,kue dan kue!"
Andrea diam.Ada perasaan nyeri yang tiba tiba hinggap dihatinya.
"Kau tau kak, Istrinya Tuan Dariel itu aktris terkenal loh! Film yang dibintanginya semua sukses dipasaran! Keren ya! Haduh... salahnya paket internet ku habis, kalau tidak aku akan menunjukkan nya padamu! Apa kau punya?" Pelan Andrea menggeleng.
"Dasar kita,beli begituan saja susahnya minta ampun, akh, kapan kemiskinan ini berakhir Tuhan?!" Livya merebahkan diri. "Pasti sangat menyenangkan punya banyak uang, aku bahkan sudah membuat daftar barang barang yang ingin kubeli kalau aku banyak uang! Aish,bahkan untuk biaya kuliah saja pas pasan!"
Andrea diam memperhatikan adiknya yang menatap langit langit kamar.Ia juga sangat senang kalau bisa memenuhi apa yang adiknya inginkan,tapi dimana Ia mencari uang sebanyak itu?
"Jadi kau pulang dengan siapa semalam?" Tanya Andrea mengalihkan pembicaraan.
"Sheril.Dia membawaku kerumahnya,Aku langsung diusir begitu aku bangun!"
"Aish,kasar sekali!"
"Tidak juga,Dia menyuruh supirnya mengantarku kak! Dia gadis yang lumayan susah ditebak,kadang dia baik kadang juga kasar!"
"Ya, terserah kau saja lah!"
"Kau tau? Rumahnya bahkan dua kali lipat besarnya dari rumah susun ini! Luar biasa! Betapa beruntungnya aku bisa masuk dan tidur disana!"
"Sudah,hentikan ceritamu.Kau juga akan jadi orang kaya suatu hari nanti! Apa kau senang? Pergilah mandi sana!"
Livya tertawa kecil. Kemudian bangkit dan mencium pipi Andrea.
"Aku percaya padamu kak! Aku mandi dulu!" Katanya sambil berlari keluar kamar. Andrea hanya tersenyum.
•~•~•~•
Andrea sedang melayani pembeli ditoko kue nya siang itu ketika seorang anak lelaki masuk menghampirinya.
"Kak, ada pria tampan mencarimu diluar!" Ucap anak itu lalu keluar lagi.Andrea menoleh kearah Pamannya yang sedang beristirahat. Peto tersenyum mengangguk tanda membolehkan Andrea menemui Pria yang mencarinya.Andrea keluar dari toko.Matanya membulat ketika dilihatnya seorang Pria kini melangkah kearahnya.
"Kenapa kau terkejut begitu? Apa tidak pernah melihat Pria setampan aku?" Pria yang tidak lain adalah Dariel itu tersenyum.Andrea memutar bola matanya jengah.
"Kenapa kesini?" Tanya Andrea ketus.
"Kau galak sekali,jelas menagih janjimu!"
"Sepertinya kau salah orang, aku tidak merasa berjanji apa apa padamu!"
"Oh ya?" Dariel melangkahkan kakinya agar lebih dekat lagi dengan gadis dihadapannya. Membuat Andrea menelan air liurnya ketika wajah tampan Dariel terasa begitu mendominasi.
"Jangan membuang waktu untuk berdebat,Bersiaplah,kita pergi makan siang,Oke?"
Andrea menggeleng.
"Jangan membuatku memaksamu, Rea"
"Aku tidak mau mengikutimu,Bukankah kau Pria yang sudah beristri,tolong jangan mengganggu ku!"
"Apa adikmu yang memberitahu?" Andrea diam saja.Tapi Dariel tau tebakannya benar.
"Ternyata Aku sungguh terkenal ya?" Dariel terkekeh. "Dia bilang apa lagi?"
"Apa mau mu sebenarnya?" Andrea balas bertanya,Jujur Ia juga penasaran,Seorang Pria beristri mengajaknya makan siang? Tidakkah itu terkesan mengandung maksud seperti yang diucapkan Livya?
"Aku perlu bantuanmu!" Dariel kelihatan serius.Membuat Andrea menautkan alisnya.
"Bantuan apa?"
"Bisakah kita tidak bicara disini?"
"Aku tidak bisa mengikuti mu, Aku tidak mau ada yang melihat mu dan aku dan jadi salah paham,terutama istrimu! Kalau dia menamparku karena berpikir aku sedang menggoda suaminya bagaimana?" Dariel tersenyum.
"Tenanglah, tidak akan ada yang berani menyentuhmu selama kau bersamaku" Aku hanya ingin makan siang dan mengobrol sedikit denganmu,begini saja, kita cari tempat makan yang nyaman disekitar sini saja bagaimana?"
Setelah berpikir lama akhirnya Andrea setuju. Mereka berjalan kaki menuju sebuah kedai Jajangmyeon yang tak jauh dari toko kue nya.Hanya ada beberapa orang disana,tempat itu hanya ramai kalau sore dan malam hari.Setelah memesan dua porsi jajangmyeon,Andrea dan Dariel duduk dimeja paling sudut.Beberapa pasang mata yang ada disana nampak memperhatikan.
*A:Aku yang salah lihat, atau memang itu Adalah suami aktris Aletta Sara lee?
B:Tampan sekali! tapi kenapa dia bersama anak tukang kue? mereka selingkuh?
A:Yang benar saja! mana mungkin Tuan tampan itu mau dengan anak tukang kue begitu!
B:Ya harusnya begitu, walaupun gadis itu juga tidak jelek jelek amat sih*!
"Mereka pasti membicarakan kita! Jangan jangan mereka juga tau kau suami orang! Hancur sudah harga diriku!" Bisik Andrea kesal.Beberapa kali matanya menangkap basah dua pelayan kedai sedang melihat kearah mereka sambil berbisik.
Dariel tertawa kecil
"Semua akan baik baik saja.Tidak perlu memusingkan hal yang tidak penting!
Tak lama, seorang pelayan wanita datang mengantarkan pesanan Andrea.Ia nampak takjub dengan ketampanan Dariel.Hingga tak sadar Ia sudah lama berdiri menatap ke arah Pria itu.
"Apa kau sudah bosan hidup? Berhenti memandangiku!" Bentak Dariel membuat pelayan tadi terlonjak kaget.Andrea malah nampak menahan tawa nya.
"Eh, maaf, maafkan aku," Pelayan itu berangsur pergi.Dan kini tawa Andrea pecah.
"Kenapa tertawa?"
"Kau membuatnya terkejut! wajahnya lucu! Lain kali jangan sekasar itu, Salah sendiri kenapa tampan dan terkenal Eh," Andrea spontan menutup mulutnya merasa salah bicara.Senyum dibibir Dariel mengembang.
"Jadi kau mengakui juga kalau aku tampan?"
"Bukan begitu,Kau tampan karena kau kan lakilaki,memangnya mau disebut cantik?"
"Cih,pintar sekali mulut manismu itu menjawab! tadinya selera makanku hilang karena wanita itu memandangi ku,tapi berhubung kau mengatai aku tampan barusan,aku jadi lapar lagi Hehe" Mulai mengambil sumpit didepannya.
"Dasar!!"
Mereka pun makan dengan lahap sampai habis tak berbisa.
"Aaahh,Aku kenyang sekaliii" Andrea menyandarkan tubuhnya ke sandaran kursi. Sudut sudut bibir Dariel terangkat membentuk senyuman melihat Andrea puas dengan makan siangnya.Sedikit noda makanan yang masih menempel ditepi bibir gadis itu membuat Dariel mengulurkan tangannya.
"Eh," Andrea agak panik.Tapi detik berikutnya ia tertegun ketika Dariel mengusap bibirnya.
"Ada noda dibibirmu!" Katanya setelah selesai membersihkan noda itu.
"Rea,apa kau punya pacar?" Dariel memulai aksinya.
"Memangnya kenapa?"
"Ingin tau saja"
"Jangan membahas masalah pribadi ku!"
"Tidak punya ya?" Dariel tersenyum mengejek.
"Aish,Pria ini..." Andrea kesal.
"Rea,mau kah kau mengandung anakku?" Tanya Dariel.Andrea melongo.Kemudian tawanya pecah mendengar pertanyaan Pria didepanya. Perutnya sampai terasa sakit karena tertawa.
"Aku serius!" Dariel menatap Andrea.Matanya tajam menatap kemanik mata gadis itu, membuat perlahan tawa Andrea mereda.
"Maukah kau mengandung dan melahirkan anakku?" Ulang Dariel.Andrea tau Pria itu tidak sedang bercanda.Ada sebuah pengharapan dari tatapan matanya.
"Sebenarnya,Istriku tidak bisa mengandung..." Dariel nampak sedih saat mengatakan itu. "Aku membutuhkan seseorang untuk memberiku anak,rumahtangga ku sedang tidak baik baik saja sekarang,Orangtua ku hampir mengusir istriku karena tidak bisa memenuhi keinginan mereka,Dia sudah banyak sekali menderita selama ini,makanya temanku mencarikan seseorang untuk menemaniku malam itu,tapi malah kau yang ada dikamarku! sejak pertama kali melihatmu malam itu dan setelah apa yang terjadi,Aku tau kau wanita baik baik,Aku percaya padamu, Aku ingin kau yang mengandung anakku..."Kau bisa minta apapun yang kau mau sebagai imbalannya Rea. Apapun! Apapun akan aku berikan tapi bantu aku! Lahirkan darah dagingku dari rahimmu"
Deg! Mata Andrea sudah berkaca kaca. Dariel meraih jemari Andrea dan menggenggamnya.
"Aku janji tidak akan menyakitimu,Aku berjanji akan menjagamu dengan baik,apa kau mau menolongku? Ikutlah denganku,Soal keluargamu kau tidak perlu khawatir,aku akan mengurus mereka dan memenuhi semua kebutuhan mereka selama kau bersamaku"
Andrea tak bisa menahan laju air matanya. Air bening itu sudah mengalir dipipinya.
"Aku harus kembali ke toko!" Andrea bangkit dan berlari kecil keluar dari kedai itu.Dariel mengusap wajahnya kasar, helaan napasnya terdengar berat.Dari ekspresi gadis itu sepertinya Andrea tidak akan mau membantunya.Dua pelayan tadi berbisik lagi melihat Andrea keluar sambil meneteskan air mata sementara Pria tampan itu masih duduk ditempatnya dengan wajah sedih
*A:Mereka berkelahi?
B:Mana ku tahu!
A:Jangan jangan anak tukang kue itu menangis karna cintanya ditolak!
B:Cih,tidak tau diri sekali kalau benar dia menyatakan cinta pada Pria setampan dan sekeren itu! Tubuhnya saja masih bau tepung!
A:Diamlah,Pria itu kesini*!
Dariel mendatangi meja kasir tak jauh dari kedua pelayan tadi berada.Tanpa bertanya berapa yang harus dibayar, Dariel meninggalkan beberapa lembar uang ratusan ribu yang ia ambil dari saku jasnya. Penjaga kasir kaget karna bayaran yang diberikan terlalu banyak,Dia berusaha memanggil Dariel untuk mengambil kembali uangnya tapi Pria itu tak mau dengar.Ia berjalan cepat ingin menyusul Andrea.Dilihatnya gadis itu duduk sendiri dibawah sebuah pohon besar tak jauh dari ruko tempat mereka berjualan.Dariel menghampirinya.Mata gadis itu sudah merah karena menangis.Melihat kedatangan Dariel Andrea menyeka air matanya.Memalingkan wajahnya kesamping,tak ingin menampakkan wajah cantiknya yang sedang menangis itu.
"Kau marah padaku?" Dariel duduk disamping Andrea.Andrea diam.Tak ingin menjawabnya.
"Bicaralah, Rea..."
"Apa kau akan menjadikanku wanita simpanan mu? Apa aku serendah itu?" Tanya Andrea sarkas.Dariel menatapnya sendu.
"Maafkan aku, aku tidak bermaksud menjatuhkan harga dirimu, hanya saja hidupku begitu rumit saat ini,aku bingung harus bagaimana lagi,memang,diluar sana pasti banyak wanita yang mau membantuku, tapi aku tidak bisa sembarangan memilih wanita untuk mengandung anakku,Kau special bagiku,Aku tau aku tidak akan salah memilihmu" Andrea diam.Berusaha mencari kebohongan dimata Pria itu.Tapi sialnya Ia susah menemukannya.Sekali lagi Dariel menggenggam tangan Andrea.
"Tidak apa apa kalau kau belum bisa menjawab sekarang,aku akan menunggu" Kau bisa pikirkan lagi permohonan ku, Aku tau hidupmu sangat berat,Kalau kau bersedia membantuku maka aku juga akan membantu keluarga mu,Aku akan memenuhi semua kebutuhan mereka,Aku berjanji tidak akan lari dari tanggungjawabku"
Mendengar yang dikatakan Dariel selintas bayangan Livya muncul dipikiran Andrea.
'Beli begituan saja susahnya minta ampun! Kapan kemiskinan ini akan berakhir Tuhan!'
*Pasti sangat menyenangkan punya banyak uang, aku bahkan sudah membuat daftar barang barang yang ingin kubeli kalau aku banyak uang! '
'Aku kira kalian ada hubungan,Tadinya aku sudah sangat senang membayangkan punya kakak ipar kaya raya seperti dia*! '
Bukankah Ia ingin memenuhi keinginan Livya? Tapi Andrea juga tidak ingin menjual dirinya. Menjadi wanita simpanan hanya untuk mengandung dan melahirkan anak yang belum pasti bisa dimiliki nya. Meski sedikit sakit hati karena Dariel ingin menjadikan nya wanita simpanan tadi, sejujurnya Andrea merasa iba pada Pria itu. Ada rasa sakit tersendiri dalam hatinya menatap wajah sedih Dariel.Dia lebih suka jika Pria itu tersenyum atau tertawa.Jujur Ia sangat kecewa begitu mengetahui Dariel sudah menikah, bahkan dia sangat mencintai istrinya sampai harus melakukan hal itu pada wanita lain demi mempertahankan keharmonisan rumah tangga mereka.
Tapi menjadi wanita simpanan demi membantu Dariel meskipun Pria itu akan memberikan imbalan yang besar bukankah itu terdengar sangat mengerikan? Bagaimana kalau istrinya tau? Keluarganya tau?
Astaga! Andrea berperang dengan batinnya.
"Simpan ini,hubungi aku apapun jawabanmu" Mengeluarkan satu kartu nama lagi dan meletakkannya ditelapak tangan gadis itu. "Jangan membuangnya lagi, kau mengerti?"
Andrea diam.Menatap kartu nama bertuliskan
CEO ING Group
Alexander Dariel Lee
Phone:*********
Kemudian matanya beralih pada Dariel yang sudah melangkah beberapa meter darinya.
"Tunggu!" Dariel menghentikan langkahnya mendengar suara gadis itu.
"Aku ingin menyelesaikan ini sekarang" Dariel menautkan alisnya mendengar kata-kata Andrea. "Kau benar ingin aku mengandung anakmu?"
Dariel mengangguk meski tiba tiba ia merasa cemas.Apa yang diinginkan gadis ini ?
"Aku tidak mau menjadi wanita simpananmu..." Dariel diam mendengarkan. "...Nikahi aku."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Ririn Satkwantono
siiippp...reaaaaa
2020-11-23
2
Iis Mas'adah
tah kitu nikah walaupun nikah siri yg pnting sah n halal
2020-11-22
2
Dirah Guak Kui
yes Andrea👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍 jgn jadi wanita simpanan💪💪💪💪💪💪💪 💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪 harys punya hrg duri😇😇😇😇😇😇😇😇😇 😇😇😇😇😇😇😇😇😇😇😇😇😇😇😇😇
2020-09-24
9