IMMT Eps 3

"Makanlah dulu, setelah itu kuantar kau pulang." Pria itu meletakkan beberapa menu makanan beralas nampan diatas ranjang setelah menerimanya dari pelayan hotel.Andrea menatap semua makanan itu tanpa nafsu.

"Bajumu menyusul sebentar lagi!" Gadis itu diam.Tangannya meremas kerah jubah handuk yang dipakainya,sebenarnya Ia ingin memakai pakaiannya semalam tapi Ia bahkan tidak ingat sebringas apa Pria disampingnya ini sampai gaun yang dikenakannya robek sana sini.

'L**ivya marah tidak ya kalau tau gaun yang dibelinya robek tak berbentuk begitu?'

"Makanlah!" Andrea menggeleng lemah.Ia benar benar tidak berselera.Bagaimana bisa Ia makan sementara Ia belum tau bagaimana nasib adiknya.Terdengar helaan napas dari Pria itu, Ia yang sudah beberapa kali menyuap nasi goreng pesanannya kini meletakkan sendok ditangannya kembali.Meraih sebotol air mineral dimeja disamping ranjang.

Beberapa saat berikutnya pintu diketuk lagi dari luar,Seorang pelayan berambut pendek tersenyum kearah Pria itu begitu pintu dibuka. Matanya sempat melirik Andrea yang hanya memakai jubah handuk.

"Tuan, ini pakaian yang anda minta" Katanya sambil menyerahkan benda ditangannya. Melirik Andrea lagi.

"Apa yang kau lihat?" Tanya Pria itu ketus.

"Eh," menggaruk kepalanya."Tidak Tuan, maafkan saya" Menunduk sopan kemudian pergi.

"Bersihkan tubuhmu dan pakai ini!" Ucap Pria itu sambil menyerahkan sepasang baju pada Andrea.Andrea menerima nya,sebenarnya ia ragu untuk kekamar mandi mengingat bergerak sedikit saja miliknya terasa sakit. Tapi tidak mungkin juga Ia meminta Pria itu menggendongnya kan?

Andrea bangkit.Menggigit bibirnya kuat kuat, Perlahan mulai memajukan kakinya.

"Biar kubantu!" Suara itu membuat Andrea menoleh,dan detik berikutnya Ia sudah berada didalam gendongan pria itu.

"Tuan," Andrea meronta.

"Jangan bergerak nanti kau jatuh!" Mata itu menatapnya tajam,membuat Andrea tidak berani melawan.Pria itu membawanya kekamar mandi.Mendudukkan tubuh mungil itu ditepi bath up.

"Apa kau bisa mandi sendiri?Atau perlu kubantu juga?" Andrea melotot.Pria itu tersenyum geli.Andrea memalingkan wajahnya.

'kenapa dia sangat tampan saat tersenyum begitu si?'

"Baiklah,panggil aku kalau sudah selesai"

Pria itu keluar.Andrea bernapas lega.Kini pandangannya tertuju pada cermin besar didepan bath up.Andrea terbelalak tak percaya dengan yang dilihatnya,pantulan dirinya dicermin nampak sangat jelas.Dan apa itu?

'Aaaaa leherku!!!'

Gadis itu mendekat kecermin, rasa sakit pada bagian bawahnya kini serasa hilang berganti dengan ketakutan.Disibakkan nya rambutnya untuk memeriksa lebih detail lagi.

'Kenapa banyak sekali?!"

Sekitar satu jam lebih Andrea baru keluar dari kamar mandi.Nampak Pria itu tertidur disofa karena menunggunya.

'Baguslah dia tidur, aku bisa keluar dari sini sendiri,aku harus bilang apa kalau ada yang melihat saat dia mengantarku!'

Andrea melangkah pelan pelan menahan sakit menuju pintu keluar.Baru saja tangannya meraih handle pintu,sebuah tangan kekar mengapit pinggangnya,Andrea menoleh kebawah, lalu menoleh cepat kesamping menyadari sesuatu juga menyentuh bahunya.

Mata gadis itu terbelalak menyadari kini wajah keduanya sangat dekat.

'Aish, jadi dia tidak benar benar tidur?!'

"Tu,Tuan" Andrea mencicit.Merasa sangat risih dipeluk dari belakang seperti itu.

"Tuan,tolong jangan seperti ini!" Takut juga kalau-kalau Pria itu bertingkah sampai merobek baju nya lagi.

"Kau takut?"

Pertanyaan apa itu? Ya jelas aku takut!

"Tolong jangan sakiti aku lagi,kumohon!"

"Siapa yang mau menyakitimu?Aku hanya menahanmu supaya kau tidak kabur!" Andrea terdiam. "Aku sudah bilang akan mengantarmu kan? kenapa kau malah ingin melarikan diri,hm?" Suara yang terdengar manja ditelinga gadis itu.Pelukannya masih belum mengendur.

"Iya aku tidak akan kabur, lepaskan aku!"

"kalau kau berbohong bagaimana?" Tangan satunya sudah memainkan surai gadis itu.

'Dia ini kenapa sih?'

"Apa kau akan membunuh ku?"

Pria itu tergelak.Melepaskan pelukannya. Kemudian matanya beralih pada leher gadis itu.Menyadari mata Pria itu memperhatikan lehernya Andrea cepat cepat merapikan rambutnya lagi.Pria itu tersenyum.

"Maaf ya" Kini berganti dengan tawa kecil. Andrea merasa wajahnya memanas.

"Apakah kau selama itu dikamar mandi untuk menghilangkan bekas itu dari lehermu?" Andrea terdiam. Pria itu terkekeh.

"Kau polos sekali ternyata! nanti aku beri tau caranya, sekarang Ayo!"

'Aaaa turunkan akuuuu! '

"Tuan, aku bisa berjalan sendiri, sungguh aku tidak apa apa!"

"Aku yang mau menggendongmu jangan banyak protes! Mau aku marah dan mengoyak bajumu lagi?" Andrea menggeleng cepat. Akhirnya Ia pasrah saja ketika Pria itu menggendong nya sampai bawah.Mata mata yang lalu lalang dihotel itu nampak intens melihat pria itu menggendong Andrea. Mereka berbisik bisik membuat Andrea sangat risih.Ia menutupi wajahnya dengan satu tangan.

....

"Benar kau tinggal disini?" Tanya Pria itu heran menatap rumah susun kumuh didepannya dari dalam mobil.Andrea mengangguk.

"Baiklah,ayo kita masuk!" Belum sempat Pria itu membuka pintu mobil lengannya ditahan, Pria itu menoleh,tangan gadis itu mengapit lengannya.Menyadari itu Andrea cepat cepat melepaskan tangannya.

"Tuan,Tuan tidak perlu masuk,biar aku sendiri saja,sepanjang jalan tadi aku berpikir,ini kan juga kesalahanku, mari saling melupakan yang terjadi.Tuan sudah berbaik hati mengantarku,Aku sangat berterimakasih, tadinya aku pikir begitu bangun,Tuan akan menendangku,ternyata aku salah,jadi akan sangat egois kalau aku membiarkan tuan masuk, tempat ini sangat tidak pantas untuk orang orang sepertimu."

'pergilah sekarang dan semoga tuhan tidak mempertemukan kita lagi!'

"Sudah bicaranya? Aku bilang akan mengantarmu kan?"

"Tuan,Tuan tidak perlu mengantarku sampai kedalam,Orangtua ku pasti akan sangat marah kalau tau aku pulang dengan Pria setelah tidur dengannya!"

"Biar aku yang mengurus mereka"

"Tuan,kumohon!"

"Kau ini kenapa sih?! Ada laki laki yang ingin bertanggungjawab kau malah tidak mengizinkan!" Andrea diam.Nyalinya mulai ciut mendengar bentakan Pria itu.

'kau yang aneh sih, harusnya kau melepaskan aku saja!'

"Ambil ini! " Memberikan sebuah kartu nama.

"Hubungi aku jika terjadi sesuatu!" Meski tidak melihat secara detail kartu nama itu,Andrea tetap menerimanya.

"Baiklah, aku akan keluar" Andrea sudah akan membuka pintu tapi Pria itu menahannya.

"Siapa namamu?" Andrea terdiam sesaat, Haruskah memberitahu namanya?

"Panggil saja aku Rea" Gadis itu keluar dari mobil mewah Pria itu.Lalu mulai melangkah pelan dan hati hati. Pria itu masih memperhatikan nya dari dalam mobil.

~

"Dari mana saja kau?!" Suara Bibinya langsung menyambut begitu Andrea masuk kerumah.

"Kapan sih kau tidak membuat otakku sakit?! Aku cuma menyuruhmu bekerja dengan benar untuk membalas jasa kami selama mengurusmu! Apa itu sangat sulit bagimu?!"

Andrea menunduk.

"Gara gara kau, suami ku tidak membuka toko! Anakku tidak kekampus! Mereka sibuk mencarimu! Dasar anak tidak tau diuntung!"

'Jadi livya sudah pulang? Syukurlah!'

Andrea makin menunduk ketika melihat kaki wanita itu berjalan mendekat.

'Bibi tidak melihat leherku kan?'

"Darimana kau dapat baju bagus ini?!" Bibinya sudah menarik kerah baju Andrea.Seingatnya Andrea tidak punya baju macam itu.

"Oh,jangan jangan uangku hilang karna kau yang mencuri nya kan?! Kau beli baju bagus pakai uangku?!"

Andrea menggeleng. "Tidak, Bi"

"Dasar anak sampah, benar benar minta dipukul ya?!"

Andrea sudah memejamkan mata pasrah ketika tangan Bibinya terangkat keatas.

Tapi anehnya sampai beberapa saat berlalu Ia tidak merasakan sakit,Bukankah tadi Bibinya ingin menamparnya?

Mata Andrea membulat ketika menyadari seorang pria dibelakangnya menahan tangan Bibinya yang masih mengudara itu.

"Kau terkejut?" Pria itu tersenyum.

'Kenapa Dia ada disini?!'

"Siapa Kau? Beraninya kau masuk kerumahku?!"

Belum sempat pertanyaan nya dijawab, Suara pintu dibuka dari luar membuat ketiganya menoleh bersamaan.Nampak Livya dan Ayahnya masuk kerumah,wajah lesu mereka berganti dengan ekspresi terkejut ketika melihat keberadaan Andrea.

.....

Dan disinilah mereka sekarang.Duduk diruang tamu dengan sofa yang sudah layak disebut sampah bagi Pria itu dan masih sangat sayang jika dibuang bagi Andrea dan keluarganya.Andrea menunduk mendapati tatapan tajam dari Bibinya.Tapi lihat Pria disampingnya,nampak sangat santai sambil matanya menoleh sana sini menyapu ruangan dirumah itu.

"Bisa kau jelaskan sekarang darimana kau semalam?! dan Siapa Pria ini?!" Bibinya memulai percakapan.

"Istriku,tolong kecilkan volume suaramu!" Pria setengah baya itu menggenggam jemari istrinya.

"Andrea,dari mana saja kau semalaman?"

"Aku," Andrea bingung menjawab pertanyaan Pamannya.

"Dia bersamaku semalam!"

Semua mata kini beralih pada Pria itu.

'Pria ini benar benar!'

"Aku membawa Rea bersamaku semalam, Waktu itu aku tidak sengaja melihat seorang Pria menarik paksa tangan Rea, berusaha membawanya,Aku pikir mungkin itu adalah orang jahat jadi aku menolong nya,Aku kasihan,Rea sampai pingsan dipukul Pria itu karena tidak mau menurut! Ya,begitu,Iya kan Rea?"

Melirik Andrea dan tersenyum.

'Pintar ya mulutnya!'

"Apa benar begitu Andrea?"

Mau tidak mau Andrea mengangguk.

"Lalu kenapa kau terpisah dari Lyvia?"

Andrea melirik Lyvia yang juga meliriknya. Dari gerakan tangan adiknya itu Andrea paham kalau Livya tidak memberitahu orangtua nya mereka mabuk semalam.

"Paman, sebenarnya aku menunggu diluar acara semalam, jadi Livya tidak tau kalau aku hampir diculik!"

'Pintar juga kau beralasan kucing kecil! '

"Paman,Bibi,tolong maafkan aku.." Ucap Andrea sambil menundukkan kepalanya.

"Paman tidak marah, justru paman senang kamu baik baik saja.Tuan,terimakasih karena sudah menyelamatkan anakku,aku tidak tau bagaimana jadinya kalau Tuan tidak menyelamatkan Andrea,Aku akan sangat merasa bersalah karena tidak bisa menjaganya"

"Tidak perlu begitu,Aku senang bisa menolongnya"

"Apa yang bisa aku lakukan untuk membalas kebaikan Anda?"

"Membalas?" Pria itu nampak berpikir. Ayah Livya mengangguk.

"Sebenarnya itu tidak perlu Paman,tapi kalau Paman memaksa aku ingin membawa Rea makan siang bersama besok!"

'Apa?! Dia ini gila atau apa sih?!'

"Tuan, aku tidak bisa memaksa anakku,soal itu kau bisa tanyakan langsung padanya"

"Tuan kurasa itu tidak perlu.." Andrea menjawab dengan suara lembut tapi menatap geram pada Pria disampingnya.

"Bukankah aku sudah menolongmu? Paman mu sendiri yang menawariku" Jawab Pria itu dengan entengnya.Ingin rasanya Andrea mencakar wajah tampan Pria itu.

"Paman,maaf kalau aku lancang, tapi bolehkah aku tau dimana orangtua Rea sebenarnya? Kenapa dia tinggal bersama kalian?"

"Andrea sejak kecil sudah ikut dengan kami, orangtuanya meninggal karena kecelakaan, Jadi aku membawa nya.Andrea sudah seperti anak kandungku,Namaku Peto,Ini istriku, Maria.." Siapa nama Tuan?"

"Aku?" Tunjuk Pria itu pada dirinya sendiri. "Namaku Alexander Dariel Lee"

"TUH KAN!!" Livya yang sedari tadi tidak terlibat percakapan kini nampak antusias. Matanya kini berbinar memandang Pria didepannya.

"Livya, kau kenapa?" Tanya Maria. Livya terkekeh.

"Kau mengenalnya?" Tanya Peto.

"Ayah, siapa yang tidak mengenal Dia?! Pengusaha terkenal yang sering muncul ditelevisi dan seminar seminarnya yang luar biasa itu! Dia juga pernah seminar dikampusku! Tadinya Aku pikir aku salah orang!Oh astaga! ternyata ini memang tahun keberuntungan ku!!" Livya pindah duduk ketengah tengah antara Pria itu dan Andrea.

"Tuan, apa aku boleh minta fotomu?Aku akan pamer pada teman temanku dikampus! Sekaliiii saja! Mau ya?ya ya ya?" Lyvia memasang wajah sok imutnya.

"Livya, jaga sikapmu!" Peto menatap tajam anaknya.Pria bernama Alexander Dariel Lee itu tersenyum.

'A**pa? jadi dia pengusaha?aku pikir Dia pemulung yang menyamar! seperti mantan kekasihku dulu!' ~Maria

"Ayah,tolonglah bekerja sama denganku sekali iniii saja! Oh ya Ampun,Kakak,betapa beruntungnya kau bisa semalaman bersama Tuan Dariel Lee!Kalau tau begini, lebih baik aku yang diculik!"

'Beruntung apanya?' kalau bisa diulang Aku bahkan lebih memilih tidak menuruti mu kepesta sialan itu! '

"Tuan,Maafkan kelakuan anakku" Ucap Peto.

"Tidak masalah"

"Livya, lebih baik kau ikut Ayah membuka toko,Kakakmu biar istirahat saja dulu hari ini"

"Apa? Ayah jangan bercanda! Ada idola ku disini! Tolonglah Yah,"

"Menurutlah pada Ayahmu" Ucap Dariel Lee sambil mengusap lembut puncak kepala Livya.Tubuh Livya menegang. Ia menatap tak percaya Pria disampingnya.

"Oh, ya Tuhan, apa ini mimpi?" Kalau ini mimpi tolong jangan bangunkan aku Tuhan..." Dariel terkekeh melihat tingkah livya.

"Ikutlah dengan Ayahmu, kau harus jadi anak baik dan penurut dulu baru bisa foto denganku!"

Livya mengangguk menatap Dariel. Ia kemudian bangkit dari duduknya dengan semangat.Menarik tangan Ayahnya.

"Ayo Ayah,katanya mau buka toko!"

Dariel makin terkekeh.Andrea tanpa sadar ikut menyunggingkan senyum nya melihat tawa Dariel.

'kenapa melihatnya tertawa membuatku senang begini si?! '

"Nak,Apa kau ingin makan sesuatu?" Tanya Maria dengan suara lembut yang dibuat dibuat setelah mereka hanya tinggal bertiga diruangan itu.Dariel menggeleng.

"Tidak" Singkat, padat, jelas. "Aku ingin mengobrol sebentar dengan Rea,apakah boleh?"

lagi lagi Andrea! kenapa semua pria lebih memilihnya?bahkan pengusaha kaya ini juga menyukainya! bukannya anakku lebih cantik?

Meskipun tidak menyukai permintaan Dariel, tapi akhirnya Maria membolehkan Dariel membawa Andrea.

Terpopuler

Comments

Us_ waaahh

Us_ waaahh

semangat 45 lagi baca dri awal 😎

2024-01-31

1

Iis Mas'adah

Iis Mas'adah

biasa kan bibi perempuan pasti ada rasa iri apalagi bkn anak sendiri

2020-11-22

1

Dirah Guak Kui

Dirah Guak Kui

ternyata bibik tdk baik juga, beda dgn pamannya yg baik terhadap Andrea😇😇😇 😇😇😇😇😇😇😇😇😇😇😇😇😇😇😇

2020-09-24

5

lihat semua
Episodes
1 IMMT Eps 1
2 IMMT Eps 2
3 IMMT Eps 3
4 IMMT Eps 4
5 IMMT Eps 5
6 IMMT Eps 6
7 IMMT Eps 7
8 IMMT Eps 8
9 IMMT Eps 9
10 IMMT Eps 10
11 IMMT Eps 11
12 IMMT Eps 12
13 IMMT Eps 13
14 IMMT Eps 14
15 IMMT Eps 15
16 IMMT Eps 16
17 IMMT Eps 17
18 IMMT Eps 18
19 IMMT Eps 19
20 IMMT Eps 20
21 IMMT Eps 21
22 IMMT Eps 22
23 IMMT Eps 23
24 IMMT Eps 24
25 IMMT Eps 25
26 IMMT Eps 26
27 IMMT Eps 27
28 IMMT Eps 28
29 IMMT Eps 29
30 IMMT Eps 30
31 IMMT Eps 31
32 IMMT Eps 32
33 IMMT Eps 33
34 IMMT Eps 34
35 IMMT Eps 35
36 IMMT Eps 36
37 IMMT Eps 37
38 IMMT Eps 38
39 IMMT Eps 39
40 IMMT Eps 40
41 IMMT Eps 41
42 IMMT Eps 42
43 IMMT Eps 43
44 IMMT Eps 44
45 IMMT Eps 45
46 IMMT Eps 46
47 IMMT Eps 47
48 IMMT Eps 48
49 IMMT Eps 49
50 IMMT Eps 50
51 IMMT Eps 51
52 IMMT Eps 52
53 IMMT Eps 53
54 IMMT Eps 54
55 IMMT Eps 55
56 IMMT Eps 56
57 IMMT Eps 57
58 IMMT Eps 58
59 IMMT Eps 59
60 IMMT Eps 60
61 IMMT Eps 61
62 IMMT Eps 62
63 IMMT Eps 63
64 IMMT Eps 64
65 IMMT Eps 65
66 IMMT Eps 66
67 IMMT Eps 67
68 IMMT Eps 68
69 IMMT Eps 69
70 IMMT Eps 70
71 IMMT Eps 71
72 IMMT Eps 72
73 IMMT Eps 73
74 IMMT Eps 74
75 IMMT Eps 75
76 IMMT Eps 76
77 IMMT Eps 77
78 IMMT Eps 78
79 Part 79 Aku
80 IMMT Eps 80
81 IMMT Eps 81
82 IMMT Eps 82
83 IMMT Eps 83
84 IMMT Eps 84
85 IMMT Eps 85
86 IMMT Eps 86
87 IMMT Eps 87
88 IMMT Eps 88
89 IMMT EPS 89
90 IMMT EPS 90
91 IMMT Eps 91
92 IMMT Eps 92
93 IMMT Eps 93
94 IMMT Eps. 94
95 IMMT Eps 95
96 IMMT Eps 96
97 IMMT Eps 97
98 IMMT Eps 98
99 IMMT Eps 99
100 IMMT Eps 100
101 IMMT Eps 101
102 IMMT Eps 102
103 IMMT Eps 103
104 IMMT Eps 104
Episodes

Updated 104 Episodes

1
IMMT Eps 1
2
IMMT Eps 2
3
IMMT Eps 3
4
IMMT Eps 4
5
IMMT Eps 5
6
IMMT Eps 6
7
IMMT Eps 7
8
IMMT Eps 8
9
IMMT Eps 9
10
IMMT Eps 10
11
IMMT Eps 11
12
IMMT Eps 12
13
IMMT Eps 13
14
IMMT Eps 14
15
IMMT Eps 15
16
IMMT Eps 16
17
IMMT Eps 17
18
IMMT Eps 18
19
IMMT Eps 19
20
IMMT Eps 20
21
IMMT Eps 21
22
IMMT Eps 22
23
IMMT Eps 23
24
IMMT Eps 24
25
IMMT Eps 25
26
IMMT Eps 26
27
IMMT Eps 27
28
IMMT Eps 28
29
IMMT Eps 29
30
IMMT Eps 30
31
IMMT Eps 31
32
IMMT Eps 32
33
IMMT Eps 33
34
IMMT Eps 34
35
IMMT Eps 35
36
IMMT Eps 36
37
IMMT Eps 37
38
IMMT Eps 38
39
IMMT Eps 39
40
IMMT Eps 40
41
IMMT Eps 41
42
IMMT Eps 42
43
IMMT Eps 43
44
IMMT Eps 44
45
IMMT Eps 45
46
IMMT Eps 46
47
IMMT Eps 47
48
IMMT Eps 48
49
IMMT Eps 49
50
IMMT Eps 50
51
IMMT Eps 51
52
IMMT Eps 52
53
IMMT Eps 53
54
IMMT Eps 54
55
IMMT Eps 55
56
IMMT Eps 56
57
IMMT Eps 57
58
IMMT Eps 58
59
IMMT Eps 59
60
IMMT Eps 60
61
IMMT Eps 61
62
IMMT Eps 62
63
IMMT Eps 63
64
IMMT Eps 64
65
IMMT Eps 65
66
IMMT Eps 66
67
IMMT Eps 67
68
IMMT Eps 68
69
IMMT Eps 69
70
IMMT Eps 70
71
IMMT Eps 71
72
IMMT Eps 72
73
IMMT Eps 73
74
IMMT Eps 74
75
IMMT Eps 75
76
IMMT Eps 76
77
IMMT Eps 77
78
IMMT Eps 78
79
Part 79 Aku
80
IMMT Eps 80
81
IMMT Eps 81
82
IMMT Eps 82
83
IMMT Eps 83
84
IMMT Eps 84
85
IMMT Eps 85
86
IMMT Eps 86
87
IMMT Eps 87
88
IMMT Eps 88
89
IMMT EPS 89
90
IMMT EPS 90
91
IMMT Eps 91
92
IMMT Eps 92
93
IMMT Eps 93
94
IMMT Eps. 94
95
IMMT Eps 95
96
IMMT Eps 96
97
IMMT Eps 97
98
IMMT Eps 98
99
IMMT Eps 99
100
IMMT Eps 100
101
IMMT Eps 101
102
IMMT Eps 102
103
IMMT Eps 103
104
IMMT Eps 104

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!