Sampai di Rumah Jamu Sumilah

Akhirnya Bis yang di tumpangi Sri dan Bu Lik Sumilah tiba di Jakarta.

Namun Bu Lik Sumilah dan Sri tidak turun di terminal Pulo Gebang.

Karena barang bawaan Sumilah yang banyak, Bu Lik Sumilah turun sebelum bis menuju ke Terminal Pulo gebang.

Dan di tempat penurunan Bu lik Sumilah, ternyata sudah ada yang menjemputnya.

"Sudah lama Yo, nunggunya?" tanya Bu Lik sumilah pada Karyo yang jadi tangan kanannya.

Karena Bu Lik Sumilah adalah seorang janda beranak satu, seorang perempuan yang sekolah di sekolah favorit di Jakarta.

"Belum lama Ndoro Juragan, belum sampai menginap kok!' ucap Karyo yang sembari tersenyum.

"Kenapa nggak sampai rambut memutih?"canda Bu Lik Sumilah sambil mengecek barang bawaannya.

"Wah jangan Ndoro, saya kan belum punya istri, kalau rambut memutih ya nggak ada cewek yang mampir ndoro." canda Karyo yang selesai menaikkan semua bareng-barengnya keatas mobil pick up itu.

"Bisa saja kamu!" ucap Bu Lik Sumilah seraya mengajak Sri untuk masuk ke mobil pick up itu bersama dengan dirinya.

"Ndoro, siapa cewek cantik ini?" tanya Karyo yang membuka pintu dan masuk ke dalam mobil pick up itu.

"Kenalkan ini Sri, rumahnya dekat sama kamu!"kata Bu Lik Sumilah yang memperkenalkan Sri pada Karyo.

"Saya Sri Sutini panggil saja Sri, mas" ucap Sri seraya mengulurkan tangannya dan Karyo menyambutnya juga dan memperkenalkan dirinya.

"Saya Karyo yang jomblo akut sedang cari pendamping yang bisa diajak dalam suka maupun duka tak perlu cantik yang penting bisa masak biar ngirit karena bukannya aku pelit tapi karena aku belum jadi konglomerit eh konglomerat. Cukup panggil saja saya dengan Karyo" balas Karyo seraya tersenyum dan menyalakan mobil pick up itu.

"Panjang amat seperti rel kereta api! ha..ha.." canda Sri sembari tertawa.

"Itu nama apa curhat Yo? ha..ha.." tanya Bu lik Sumilah yang juga tertawa.

"Ya dua-duanya, siapa tahu dik Sri mau Kayo ajak ke pelaminan! ha..ha.!" ucap Karyo sembari tertawa.

"Aduh mas, saya kesini itu menghindari pelaminan. Malah mas Karyo ngajak ke pelaminan!" seru Sri sembari tersenyum.

"Welah, kenapa nggak mau nikah? apa dia pengangguran?" tanya Karyo yang penasaran.

"Tidak, dia punya pekerjaan selain pedagang sayuran dia juga konsultan pertanian di desaku. Dia insinyur pertanian yang juga anak kepala desa di tempatku." jawab Sri yang menatap ke depan.

"Wah,bagus itu! kenapa nggak mau sama dia? apa kurang ganteng atau ada yang lain?" tanya Bu Lik Sumilah yang mendengarkan cerita Sri.

"Dia ganteng Bu Lik, cuma Sri kan kepingin sekolah dan cari kerja dulu. Kepingin cari uang buat diri sendiri!" ucap Sri sembari menatap Bu Lik Sri.

Tiba-tiba Karyo menyanyikan sebuah lagu campur sari yang pernah hit.

🎶Sri Minggat🎶

Sri, kapan kowe bali

Kowe lungo ora pamit aku

Jarene neng pasar, pamit tuku trasi

Nganti saiki kowe durung bali

Sri, opo kowe lali

Janjine sehidup semati

Aku ora nyono kowe arep lungo

Loro atiku, atiku loro

Ndang balio.. Sri..

Ndang balio…o

Aku loro mikir kowe

Ono ning endi..

Ndang balio.. Sri..

Ndang balio.. o

Tego temen

Kowe minggat ninggal aku

Yen pancene Sri

Kowe eling aku

Ndang balio

Aku kangen setengah mati

🎶🎶🎶

"Mas Karyo, nyindir Sri ya!" seru Sri sembari tersenyum.

"Nggak kok! Cuma pingiin nyanyi saja. he..he..!" jawab Karyo yang sekenanya.

"Jangan dengarkan, dia memang seperti itu orangnya!" ucap Bu Lik sumilah yang menepuk punggung tangan Sri.

"Iya Bu Lik!" jawab Sri.

Sementara itu Karyo terus menyanyi lagu-lagu campur sari kesukaannya.

Tibalah Karyo menyanyikan sebuah lagu yang membuat Bu Lik Sumilah menoleh pada Karyo.

🎶Sumi🎶

Dik... kowe pancen ayu

Yen kowe nguyu nyenengke atiku

Lambane sigar jambe

Yen tak sawang tambah ayune

Dik... aku naksir kowe

Opo kowe wis ono sing nduwe

Wis.. ono rong minggu

Tak simpen ono jero dodoku

Sumi Sumi pancen ayu

Kembang deso asli wonogiri

Sumi Sumi pancen ayu

Sumpah mati aku tresno sliramu

Sumi Sumi pancen ayu

Kembang deso asli wonogiri

Sumi Sumi pancen ayu

Wani sumpah sikilku ketiban palu

Opo mas kowe pancen tresno

Atiku iki isih ragu ragu

Yen pancene tresno

Cepet lamaren marang wong tuoku

🎶🎶🎶

"Ha..ha..! Bu Lik juga kena" ucap Sri sambil tertawa.

"Coba ngrayu, ujung-ujungnya minta gaji naik! he..he..!" tebak Bu Lik Sumilah yang terkekeh.

"Ya siapa tahu, kluthik dapat bonus. Kan lumayan buat ngajak dik Sri kencan!" kelakar Karyo.

"Hmm..kamu ya!"

"Sri , jangan dianggap omongan dia!" ucap Bu Lik Sumilah.

"Iya..iya bu Lik, Sri tahu kok!" ucap Sri yang mengulas senyum.

Tak berapa lama mereka telah sampai di sebuah rumah yang termasuk besar untuk kawasan Jakarta.

Rumah dengan halaman yang luas, biasa buat jemur empon-empon yang mau di buat bubuk dan rumah yang terbagi menjadi empat rumah.

Rumah depan itu rumah utama yang di huni Bu Lik Sumilah, rumah tengah itu berupa kamar-kamar untuk tempat tinggal para karyawan dan rumah belakang yaitu rumah produksi atau dapur. Di sinilah untuk proses pembuatan jamu dan untuk memasak tiap harinya.

Satu lagi sebuah rumah di samping dapur, yaitu sebagai gudang penyimpanan empon-empon dan juga peralatan untuk jualan jamu seperti botol, jerigen, ember, bakul dari bambu dan lain-lainnya.

"Sri ayo ikut aku!" ucap Bu Lik Sumilah yang melangkahkan kakinya dan diikuti oleh Sri.

Mereka menuju ke rumah bagian tengah.

"Sri, kamu tidurnya sama Minah di kamar nomor dua ini!" kata Bu Lik Sumilah yang sudah berdiri di depan kamar yang ada tulisan angka 2.

"Ya Bu Lik!" ucap Sri.

"Tokk...tokk...tokk..! Minah, Minah ini Bu Lik Sumi!" ucap Bu Lik Sumilah saat mengetik pintu kamar tersebut.

"Ya, sebentar!" ucap suara dari dalam kamar.

"Klek..klek..ceklek..!"

Nampak seorang perempuan yang membukakan pintu dari dalam kamar yang ada di hadapan Sri dan Sumilah.

"Bu Lik sudah pulang?" tanya seorang perempuan yang membukakan pintu kamar nomor dua itu.

"Iya, dan kamu nanti tidur berdua sama Sri ya!" ucap Bu Lik Sumilah seraya menepuk pundak Sri.

"I..iya Bu Lik!" ucap perempuan itu.

"Minah, ini Sri dan Sri, ini Minah!" ucap Bu Lik Sumilah seraya memperkenalkan keduanya.

Dan keduanya pun saling berkenalan dengan saling menjabat tangan mereka masing-masing.

"Sri..!"

"Minah!"

"Sri, kamu masuk dan istirahat dulu. Dan mulai kerjanya nanti malam ya!" ucap Bu Lik Sumilah.

"Iya Bu Lik" jawab Sri.

" Dan Minah, kamu nanti kasih tahu tentang peraturan di sini ya!" ucap Bu Lik Sumilah.

"Iya Bu Lik!" jawab Minah.

Bu Lik Sumilah kemudian meninggalkan rumah ke dua itu dan menuju ke rumah utamanya.

...~¥~...

...Mohon dukungan para Readers untuk memberi like/komentar/favorite/rate 5/gift maupun votenya untuk novel MBAK JAMU NAIK LEVEL ini....

...Semoga sehat selalu dan dalam Lindungan Allah Subhana wa Ta'alla....

...Aamiin Ya Robbal Alaamiin....

...Terima kasih...

...BERSAMBUNG...

Terpopuler

Comments

‼️n

‼️n

Wah cerita ini terinspirasi dari lagunya mas Didi y???

2023-05-24

0

Lee

Lee

Sri itu nama bulekq dri jwa ka othor panggilannya jg srintil..ko sma sih

2022-04-09

4

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

keren 😍

2022-04-08

2

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan
2 Telah di Tetapkan
3 Sri Minggat
4 Bertemu dengan Sumilah
5 Sampai di Rumah Jamu Sumilah
6 Pengetahuan tentang Jamu Kunyit Asam
7 Jamu Sinom
8 Berangkat Mendaftar Sekolah
9 Tak mendapat kesempatan bersekolah
10 Manfaat Jamu Beras Kencur
11 Belajar berjualan Jamu
12 Di Tolong Pemuda Tampan
13 Mengantarkan Dompet
14 Minah Pulang Kampung dan Jamu Cabe Puyang
15 Si Pangeran Tampan
16 Bima yang mengantarkan Sri
17 Empet-empetan
18 Bertemu Sakti di Taman
19 Di panggil Mama
20 Menerima Tawaran Rafael
21 Meminta Ijin Pada Sumilah
22 Kedatangan Rafael
23 Di Studio RAFA
24 Sri Menjadi Cherry
25 Di Bully Empat Model
26 Perjalanan ke Restoran
27 Modus Rafa
28 Cerita Rafael
29 Meninggalkan Rumah Jamu Sumilah
30 Sri Menerima Rafa
31 Berada di Apartemen
32 First kiss yang Mendadak
33 Suasana malam di keluarga Rafa
34 Pesan Terakhir Papanya Rafa dan Bima
35 Rafa Salah Pergaulan
36 Petaka buat Sri
37 Petaka buat Sri ll
38 Belanja di Pasar Tadisional,
39 DiTinggalkan Rafa
40 Pernikahan Rafa dan Talina
41 Merasa Dihianati
42 Mengingat Awal Jumpa
43 Ungkapan Hati Bima
44 Sarapan Berdua Dengan Bima
45 Perjalanan Pulang Kampung
46 Kenangan Sri
47 Masih kenangan Sri
48 Mampir ke Angkringan
49 Manfaat Wedang Jahe Kencur
50 Sampai di Kampung Halaman
51 Akibat dari Sri yang Kabur dari Rumah
52 Sarapan Bersama di Kampung Halaman
53 Ke Rumah Sakit
54 Persiapan pernikahan
55 Sah!
56 Munculnya Kenangan Buruk
57 Malam pertama yang Gagal
58 Menerima Dengan Apa Adanya
59 Sarapan Nasi Goreng
60 Perencanaan Liburan Berdua
61 Persiapan meninggalkan kampung Halaman
62 Perjalanan Bertamasya Berdua
63 Akhirnya Terjadi Juga
64 Melanjutkan Perjalanan Wisata
65 Melanjutkan Perjalanan Wisata ll
66 Menuju ke Restoran Hotel
67 Sate Landak dan Sate Kelinci
68 Membeli Oleh - oleh
69 Perjalanan ke Jakarta
70 Sri Pingsan
71 Tiba di Rumah keluarga Bima
72 Pertama kalinya di rumah Mertua
73 Bertemu Sakti
74 Mengantar Sekolah
75 Bertemu Minah
76 Pulang Sekolah
77 Bermimpi Masa Lalu
78 Bima yang Pulang Kerja
79 Di Ruang Keluarga
80 Malam terakhir sebelum Pergi
81 Kepergian Bima
82 Curhat dengan Sahabat
83 Pulang Sekolah bersama Sakti
84 Kedatangan Rafa dan Talina
85 Pertemuan Sri dengan Rafa
86 Rafa Yang Mengharap Kembali
87 Kecemburuan Rafa
88 Kata bijak Naruto
89 Tingkah Sakti
90 Morning Sickness
91 Dini hari di dapur
92 Saran dari Mbok Ni dan Minah
93 Menumpahkan perasaan
94 Berpamitan
95 Tiba-Tiba Menabrak Ibu-ibu
96 Membuat Jamu Kunci Suruh
97 Mulai Berjualan
98 Perjalanan ke Pasar
99 Menetap di kontrakan Bu Karti
100 Enam Bulan Berlalu
101 Mendapat kabar Sakti Sakit
102 Menemui Sakti
103 Menemui Suami dan Mertua
104 Talina yang Mengancam
105 Bertemu di Rumah sakit
106 Dua kali air mata Jatuh di pipi
107 Talina Membuat Bangkrut Bima
108 Jalan Keluar dari kebangkrutan
109 Rima Putri Hadiah dari Surga
110 Mbak Jamu Naik Level
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Perkenalan
2
Telah di Tetapkan
3
Sri Minggat
4
Bertemu dengan Sumilah
5
Sampai di Rumah Jamu Sumilah
6
Pengetahuan tentang Jamu Kunyit Asam
7
Jamu Sinom
8
Berangkat Mendaftar Sekolah
9
Tak mendapat kesempatan bersekolah
10
Manfaat Jamu Beras Kencur
11
Belajar berjualan Jamu
12
Di Tolong Pemuda Tampan
13
Mengantarkan Dompet
14
Minah Pulang Kampung dan Jamu Cabe Puyang
15
Si Pangeran Tampan
16
Bima yang mengantarkan Sri
17
Empet-empetan
18
Bertemu Sakti di Taman
19
Di panggil Mama
20
Menerima Tawaran Rafael
21
Meminta Ijin Pada Sumilah
22
Kedatangan Rafael
23
Di Studio RAFA
24
Sri Menjadi Cherry
25
Di Bully Empat Model
26
Perjalanan ke Restoran
27
Modus Rafa
28
Cerita Rafael
29
Meninggalkan Rumah Jamu Sumilah
30
Sri Menerima Rafa
31
Berada di Apartemen
32
First kiss yang Mendadak
33
Suasana malam di keluarga Rafa
34
Pesan Terakhir Papanya Rafa dan Bima
35
Rafa Salah Pergaulan
36
Petaka buat Sri
37
Petaka buat Sri ll
38
Belanja di Pasar Tadisional,
39
DiTinggalkan Rafa
40
Pernikahan Rafa dan Talina
41
Merasa Dihianati
42
Mengingat Awal Jumpa
43
Ungkapan Hati Bima
44
Sarapan Berdua Dengan Bima
45
Perjalanan Pulang Kampung
46
Kenangan Sri
47
Masih kenangan Sri
48
Mampir ke Angkringan
49
Manfaat Wedang Jahe Kencur
50
Sampai di Kampung Halaman
51
Akibat dari Sri yang Kabur dari Rumah
52
Sarapan Bersama di Kampung Halaman
53
Ke Rumah Sakit
54
Persiapan pernikahan
55
Sah!
56
Munculnya Kenangan Buruk
57
Malam pertama yang Gagal
58
Menerima Dengan Apa Adanya
59
Sarapan Nasi Goreng
60
Perencanaan Liburan Berdua
61
Persiapan meninggalkan kampung Halaman
62
Perjalanan Bertamasya Berdua
63
Akhirnya Terjadi Juga
64
Melanjutkan Perjalanan Wisata
65
Melanjutkan Perjalanan Wisata ll
66
Menuju ke Restoran Hotel
67
Sate Landak dan Sate Kelinci
68
Membeli Oleh - oleh
69
Perjalanan ke Jakarta
70
Sri Pingsan
71
Tiba di Rumah keluarga Bima
72
Pertama kalinya di rumah Mertua
73
Bertemu Sakti
74
Mengantar Sekolah
75
Bertemu Minah
76
Pulang Sekolah
77
Bermimpi Masa Lalu
78
Bima yang Pulang Kerja
79
Di Ruang Keluarga
80
Malam terakhir sebelum Pergi
81
Kepergian Bima
82
Curhat dengan Sahabat
83
Pulang Sekolah bersama Sakti
84
Kedatangan Rafa dan Talina
85
Pertemuan Sri dengan Rafa
86
Rafa Yang Mengharap Kembali
87
Kecemburuan Rafa
88
Kata bijak Naruto
89
Tingkah Sakti
90
Morning Sickness
91
Dini hari di dapur
92
Saran dari Mbok Ni dan Minah
93
Menumpahkan perasaan
94
Berpamitan
95
Tiba-Tiba Menabrak Ibu-ibu
96
Membuat Jamu Kunci Suruh
97
Mulai Berjualan
98
Perjalanan ke Pasar
99
Menetap di kontrakan Bu Karti
100
Enam Bulan Berlalu
101
Mendapat kabar Sakti Sakit
102
Menemui Sakti
103
Menemui Suami dan Mertua
104
Talina yang Mengancam
105
Bertemu di Rumah sakit
106
Dua kali air mata Jatuh di pipi
107
Talina Membuat Bangkrut Bima
108
Jalan Keluar dari kebangkrutan
109
Rima Putri Hadiah dari Surga
110
Mbak Jamu Naik Level

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!