Bertemu dengan Sumilah

"Terakhir..terakhir ! Terminal Tirtonadi...!" seru kernet bis yang menandakan pemberhentian terakhir.

"Mbak kecil, hati-hati dengan dompet dan barang berharga lainnya!" pesan si Kernet saat Sri hendak turun dari bis mini tersebut.

"Terima Kasih Mas!" balas Sri yang kemudian turu dari bis dan melangkahkan kaki menuju ke ruang tunggu di Terminal Tirtonadi.

"Sebaiknya aku ke Masjid dulu.Waktu sholat Subuh hampir habis!" gumam Sri dalam hati.

Gadis itu kemudian melangkahkan kaki menuju ke Masjid untuk menunaikan sholat Subuh.

Beberapa menit kemudian Sri telah selesai sholat Subuh, dan dia duduk di teras masjid.

"Jakarta, Semarang, Surabaya! Aku harus kemana ya?" batin Sri yang bingung.

"Ya Allah, kemana langkah kaki ku akan melangkah!" kata dalam hati Sri.

"Ah sudahlah, Jakarta I'm Coming!" seru dalam hati Sri yang melangkahkan kakinya menuju dimana bis jurusan Jakarta biasa menunggu penumpangnya.

Sri membuat keputusan ke Jakarta, dan dia sekarang ini sudah berada di dalam bis jurusan kota Jakarta.

"Hm.. tak ada tempat duduk lagi selain bersama si ibu itu!" batin Sri saat melihat seorang wanita paruh baya yang duduk melihat keluar jendela bis.

"Permisi Bu lik, bolehkah saya duduk di samping Bu lik?" tanya Sri sopan pada si ibu tadi.

(Bu lik--ibu cilik, maksudnya adiknya ibu/ panggilan untuk wanita yang umurnya di bawah ibu kandung \=Tante).

"Iya-iya sini nak!" ucap Bu Lik tadi yang kemudian bangkit dari duduknya dan memberi jalan pada Sri untuk duduk ke kursi yang dekat Jendela.

"Mau kemana nak?" tanya Bu lik tadi saat kembali duduk di kursi.

"Mau ke Jakarta, ketempat Saudara." jawab Sri sedikit berbohong.

Tak berapa lama bis jurusan Jakarta itu meninggalkan Terminal Tirtonadi.

"Kalau bu Lik mau kemana?" tanya Sri yang ingin tahu.

"Bu Lik juga mau ke Jakarta, ini habis pulang kampung sekalian belanja!" jawab Bu Lik tadi pada Sri.

"Bu Lik punya usaha di Jakarta?" tanya Sri yang penasaran.

"Iya, usaha kecil-kecilan, Jamu gendong!" jawab Bu Lik itu sembari tersenyum.

"Nama saya Sri, Sri Sutini dari Nguter, Sukoharjo. Bu Lik namanya siapa?" Sri memperkenalkan diri sekaligus bertanya.

"O, kalau aku Sumilah panggil saja Bu Lik Sumi. Bu Lik dari Ngadirojo, Wonogiri." jawab Bu Lik yang duduk di samping Sri.

"Bu lik Sumi, kalau saya ikut Bu Lik boleh tidak?" tanya Sri sedikit ragu, namun dia juga bingung kalau sampai di Jakarta. Dia sama sekali tak tahu arah dan keadaan di Jakarta.

"Lho, katanya mau ke tempat saudara?" Bu Lik Sumilah bertanya balik.

"Ma'af Bu lik, sebetulnya Sri tidak ke tempat saudara. Sri kabur dari rumah." jawab Sri jujur.

"Kabur?" tanya Bu Lik Sumilah penasaran.

"Iya, Sri mau di jodohkan. Tapi Sri kan belum ada niat untuk menikah. Sri masih kepingin sekolah." ucap Sri yang tak sengaja kedua matanya berkaca-kaca.

"Kalau begitu tekad kamu, ikut Bu lik juga nggak apa-apa. Asal kamu tekun bekerja dan belajar, Bu lik ijinkan kamu bekerja sambil sekolah!" ucap Bu Lik Sumilah sembari tersenyum.

"Matur nuwun Bulik!" ucap Sri seraya memegang tangan Bu Lik Sumilah.

(Matur nuwun\= terima kasih)

"Iya, tapi nggak apa-apa kan kamu ngendhong jamu?" tanya Sumilah Bu Lik pada Sri.

"Ya nanti di coba Bu lik, lama-kelaman juga terbiasa." ucap Sri sembari tersenyum.

"Sudah Sri, tidur saja dulu. Perjalanan masih panjang" kata Bu Lik Sumilah seraya tersenyum. Dan dia membenarkan posisi duduknya untuk berganti posisi agar bisa nyaman untuk tidur.

Beberapa jam kemudian mereka berhenti di sebuah rumah makan.

"Sri, ayo kita makan. Makanannya sudah termasuk ongkos kita" ucap Bu Lik Sumilah yang bangkit dari duduknya, seperti penumpang yang lainnya.

"Iya Bu Lik." jawab Sri yang ikut bangkit dari duduknya.

"Bawa dompet dan barang berhargamu, ya untuk keamanan kita sendiri." ucap Bu Lik Sumilah.

"Iya Bu Lik" jawaban Sri yang sama,mereka segera turun dari bis dan mereka menuju ke rumah makan yang ternyata sudah banyak orang yang sebagian duduk dan sebagian lagi ke kamar mandi.

"Kita ambil makanan dan makan lebih dulu, setelah itu kita ke kamar mandi. Dari pada kita antri ke kamar mandi lebih dulu, malah nanti nggak dapat makan! he .he..!"ucap Bu Lik Sumilah sambil tersenyum.

"Benar juga Bu Lik. Yang antri ke kamar mandi begitu banyaknya!" ucap Sri yang sudah mengambil nasi beserta sayur dan lauknya tak lupa minumannya.

Demikian pula dengan Bu Lik Sumilah yang juga mengambil nasi dan sayur beserta lauknya juga minumannya.

Mereka kemudian mencari tempat duduk yang nyaman untuk mereka makan.

"Bu Lik, Sri mau tanya." kata Sri saat meletakan makanan dan minumannya di atas meja dan kemudian Sri duduk di kursi yang telah di sediakan oleh warung makan itu.

"Tanya apa Sri?" tanya Bu Lik Sumilah yang hendak makan-makanannya.

"Kenapa Sri nggak di tarik ongkos tarif bis, ya?" tanya Sri sebelum mereka makan.

"Oh kamu dapat undian jadi penumpang yang kesekian dari kondektur bis, jadi gratis!" canda Bu Lik Sumilah sambil tersenyum.

"Masak sih Bu Lik?" tanya Sri yang penasaran.

"Sudah makan saja!" ucap Bu Lik Sumilah dan mereka segera makan makanan mereka.

Setelah makan dan minum, mereka kemudian ke kamar mandi bergantian.

"Penumpang bis Z jurusan Jakarta, Pulo gebang, Harap segera masuk ke dalam bis. Di karenakan bis segera berangkat. Sekali lagi, kepada penumpang bis Z jurusan Jakarta, Pulo Gebang. Harap segera masuk ke dalam bis. Di karenakan bis segera berangkat." ucap petugas informasi warung makan dimana Sri dan Bu Lik Sumilah makan tadi.

Sri dan Bu Lik Sumilah yang mendengarkan itu mempercepat langkah mereka.

"Akhirnya sampai juga di dalam bis!" ucap Bu Lik Sumilah saat sudah naik di dalam bis dan melangkah ke tempat duduk mereka bersama dengan Sri, dan kembali ke posisi semula.

"Iya, Alhamdulillah ya Bu Lik!" ucap Sri seraya tersenyum.

Tak berapa lama, bis itu melaju menyusuri jalan raya dan kembali melanjutkan perjalanan mereka menuju kota Jakarta.

Suasana kembali tenang, dan ternyata para penumpang sebagian sudah tidur.

Sri dan Bu Lik Sumilah juga kembali dalam posisi nyaman mereka untuk memejamkan mata.

...~¥~...

...Mohon dukungan para Readers untuk memberi like/komentar/favorite/rate 5/gift maupun votenya untuk novel MBAK JAMU NAIK LEVEL ini....

...Semoga sehat selalu dan dalam Lindungan Allah Subhana wa Ta'alla....

...Aamiin Ya Robbal Alaamiin....

...Terima kasih...

...BERSAMBUNG...

Terpopuler

Comments

‼️n

‼️n

Thor...mungkin lebih enak kalo translate bhsJawanya ditaruh paling bawah...biar orng yg dah paham nyaman aja....🙏🙏🙏

2023-05-24

0

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus bahagia

2023-03-03

0

auliasiamatir

auliasiamatir

aku suka,bahasa jawanya juga ada translate nya, jadi saya yang bukan orang jawa jadi ikut mengerti

2022-09-12

1

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan
2 Telah di Tetapkan
3 Sri Minggat
4 Bertemu dengan Sumilah
5 Sampai di Rumah Jamu Sumilah
6 Pengetahuan tentang Jamu Kunyit Asam
7 Jamu Sinom
8 Berangkat Mendaftar Sekolah
9 Tak mendapat kesempatan bersekolah
10 Manfaat Jamu Beras Kencur
11 Belajar berjualan Jamu
12 Di Tolong Pemuda Tampan
13 Mengantarkan Dompet
14 Minah Pulang Kampung dan Jamu Cabe Puyang
15 Si Pangeran Tampan
16 Bima yang mengantarkan Sri
17 Empet-empetan
18 Bertemu Sakti di Taman
19 Di panggil Mama
20 Menerima Tawaran Rafael
21 Meminta Ijin Pada Sumilah
22 Kedatangan Rafael
23 Di Studio RAFA
24 Sri Menjadi Cherry
25 Di Bully Empat Model
26 Perjalanan ke Restoran
27 Modus Rafa
28 Cerita Rafael
29 Meninggalkan Rumah Jamu Sumilah
30 Sri Menerima Rafa
31 Berada di Apartemen
32 First kiss yang Mendadak
33 Suasana malam di keluarga Rafa
34 Pesan Terakhir Papanya Rafa dan Bima
35 Rafa Salah Pergaulan
36 Petaka buat Sri
37 Petaka buat Sri ll
38 Belanja di Pasar Tadisional,
39 DiTinggalkan Rafa
40 Pernikahan Rafa dan Talina
41 Merasa Dihianati
42 Mengingat Awal Jumpa
43 Ungkapan Hati Bima
44 Sarapan Berdua Dengan Bima
45 Perjalanan Pulang Kampung
46 Kenangan Sri
47 Masih kenangan Sri
48 Mampir ke Angkringan
49 Manfaat Wedang Jahe Kencur
50 Sampai di Kampung Halaman
51 Akibat dari Sri yang Kabur dari Rumah
52 Sarapan Bersama di Kampung Halaman
53 Ke Rumah Sakit
54 Persiapan pernikahan
55 Sah!
56 Munculnya Kenangan Buruk
57 Malam pertama yang Gagal
58 Menerima Dengan Apa Adanya
59 Sarapan Nasi Goreng
60 Perencanaan Liburan Berdua
61 Persiapan meninggalkan kampung Halaman
62 Perjalanan Bertamasya Berdua
63 Akhirnya Terjadi Juga
64 Melanjutkan Perjalanan Wisata
65 Melanjutkan Perjalanan Wisata ll
66 Menuju ke Restoran Hotel
67 Sate Landak dan Sate Kelinci
68 Membeli Oleh - oleh
69 Perjalanan ke Jakarta
70 Sri Pingsan
71 Tiba di Rumah keluarga Bima
72 Pertama kalinya di rumah Mertua
73 Bertemu Sakti
74 Mengantar Sekolah
75 Bertemu Minah
76 Pulang Sekolah
77 Bermimpi Masa Lalu
78 Bima yang Pulang Kerja
79 Di Ruang Keluarga
80 Malam terakhir sebelum Pergi
81 Kepergian Bima
82 Curhat dengan Sahabat
83 Pulang Sekolah bersama Sakti
84 Kedatangan Rafa dan Talina
85 Pertemuan Sri dengan Rafa
86 Rafa Yang Mengharap Kembali
87 Kecemburuan Rafa
88 Kata bijak Naruto
89 Tingkah Sakti
90 Morning Sickness
91 Dini hari di dapur
92 Saran dari Mbok Ni dan Minah
93 Menumpahkan perasaan
94 Berpamitan
95 Tiba-Tiba Menabrak Ibu-ibu
96 Membuat Jamu Kunci Suruh
97 Mulai Berjualan
98 Perjalanan ke Pasar
99 Menetap di kontrakan Bu Karti
100 Enam Bulan Berlalu
101 Mendapat kabar Sakti Sakit
102 Menemui Sakti
103 Menemui Suami dan Mertua
104 Talina yang Mengancam
105 Bertemu di Rumah sakit
106 Dua kali air mata Jatuh di pipi
107 Talina Membuat Bangkrut Bima
108 Jalan Keluar dari kebangkrutan
109 Rima Putri Hadiah dari Surga
110 Mbak Jamu Naik Level
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Perkenalan
2
Telah di Tetapkan
3
Sri Minggat
4
Bertemu dengan Sumilah
5
Sampai di Rumah Jamu Sumilah
6
Pengetahuan tentang Jamu Kunyit Asam
7
Jamu Sinom
8
Berangkat Mendaftar Sekolah
9
Tak mendapat kesempatan bersekolah
10
Manfaat Jamu Beras Kencur
11
Belajar berjualan Jamu
12
Di Tolong Pemuda Tampan
13
Mengantarkan Dompet
14
Minah Pulang Kampung dan Jamu Cabe Puyang
15
Si Pangeran Tampan
16
Bima yang mengantarkan Sri
17
Empet-empetan
18
Bertemu Sakti di Taman
19
Di panggil Mama
20
Menerima Tawaran Rafael
21
Meminta Ijin Pada Sumilah
22
Kedatangan Rafael
23
Di Studio RAFA
24
Sri Menjadi Cherry
25
Di Bully Empat Model
26
Perjalanan ke Restoran
27
Modus Rafa
28
Cerita Rafael
29
Meninggalkan Rumah Jamu Sumilah
30
Sri Menerima Rafa
31
Berada di Apartemen
32
First kiss yang Mendadak
33
Suasana malam di keluarga Rafa
34
Pesan Terakhir Papanya Rafa dan Bima
35
Rafa Salah Pergaulan
36
Petaka buat Sri
37
Petaka buat Sri ll
38
Belanja di Pasar Tadisional,
39
DiTinggalkan Rafa
40
Pernikahan Rafa dan Talina
41
Merasa Dihianati
42
Mengingat Awal Jumpa
43
Ungkapan Hati Bima
44
Sarapan Berdua Dengan Bima
45
Perjalanan Pulang Kampung
46
Kenangan Sri
47
Masih kenangan Sri
48
Mampir ke Angkringan
49
Manfaat Wedang Jahe Kencur
50
Sampai di Kampung Halaman
51
Akibat dari Sri yang Kabur dari Rumah
52
Sarapan Bersama di Kampung Halaman
53
Ke Rumah Sakit
54
Persiapan pernikahan
55
Sah!
56
Munculnya Kenangan Buruk
57
Malam pertama yang Gagal
58
Menerima Dengan Apa Adanya
59
Sarapan Nasi Goreng
60
Perencanaan Liburan Berdua
61
Persiapan meninggalkan kampung Halaman
62
Perjalanan Bertamasya Berdua
63
Akhirnya Terjadi Juga
64
Melanjutkan Perjalanan Wisata
65
Melanjutkan Perjalanan Wisata ll
66
Menuju ke Restoran Hotel
67
Sate Landak dan Sate Kelinci
68
Membeli Oleh - oleh
69
Perjalanan ke Jakarta
70
Sri Pingsan
71
Tiba di Rumah keluarga Bima
72
Pertama kalinya di rumah Mertua
73
Bertemu Sakti
74
Mengantar Sekolah
75
Bertemu Minah
76
Pulang Sekolah
77
Bermimpi Masa Lalu
78
Bima yang Pulang Kerja
79
Di Ruang Keluarga
80
Malam terakhir sebelum Pergi
81
Kepergian Bima
82
Curhat dengan Sahabat
83
Pulang Sekolah bersama Sakti
84
Kedatangan Rafa dan Talina
85
Pertemuan Sri dengan Rafa
86
Rafa Yang Mengharap Kembali
87
Kecemburuan Rafa
88
Kata bijak Naruto
89
Tingkah Sakti
90
Morning Sickness
91
Dini hari di dapur
92
Saran dari Mbok Ni dan Minah
93
Menumpahkan perasaan
94
Berpamitan
95
Tiba-Tiba Menabrak Ibu-ibu
96
Membuat Jamu Kunci Suruh
97
Mulai Berjualan
98
Perjalanan ke Pasar
99
Menetap di kontrakan Bu Karti
100
Enam Bulan Berlalu
101
Mendapat kabar Sakti Sakit
102
Menemui Sakti
103
Menemui Suami dan Mertua
104
Talina yang Mengancam
105
Bertemu di Rumah sakit
106
Dua kali air mata Jatuh di pipi
107
Talina Membuat Bangkrut Bima
108
Jalan Keluar dari kebangkrutan
109
Rima Putri Hadiah dari Surga
110
Mbak Jamu Naik Level

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!