Syarat Ibu Rama

Hai..... !!! Kembali author menyapa🤗🤗

jika suka cerita ini tambahkan ke daftar favorit. Jngan lupa Like dan komentarnya.

Author sangat berharap dukungan dari kalian. Author usahakan update setiap hari... doakan author sehat terus😍😍

Tepat menjelang masuk magrib Syakira sampai dirumahnya. Rama membukakan pintu mobil untuk Syakira, namun belum sempat turun dari mobil ponsel milik Rama Berdering.

["Apa? nenek masuk rumah sakit?"]

Syakira membeku. Ada rasa bersalah dalam dirinya. Namun, hatinya bertolak belakang.

"Masuklah. Aku harus pergi. Sekali lagi maafkan aku."

Syakira masuk dalam rumah.

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Rama menemui nenek yang terbaring di bed pasien.

cek... lek....

pintu kamar pasien terbuka. ibu Rama yang baru datang dari mengurus administrasi nenek. Ibu Rama duduk menepuk bahu putranya lalu duduk di sofa yang ada di belakang Rama.

"Rama, nenek sudah terlanjur suka dengan Syakira. Apa kamu tidak kasihan sama nenek?"

Rama berbalik dan melihat ibunya. menghembuskan napas panjang, lalu angkat bicara.

"Ibu, lalu aku harus bagaimana? antara aku dan Syakira tidak ada hubungan apa-apa. Hanya kebetulan, aku bertemu dengannya."

"Kamu itu, bodoh atau bagaimana sih! ya... usahlah, apa kek. Ibu tau, kau juga suka kan sama Syakira? ibu bisa melihat dari matamu."

Rama yang sebelumnya acuh tidak memperhatikan wajah ibunya saat berbicara.

"Ibu punya satu syarat denganmu."

Kening Rama berkerut. Dia sebenarnya tidak suka syarat-syarat karena dia tidak mau hidupnya di atur.

"Syarat? syarat apa, ibu?" tanya Rama dengan sabar.

"Jangan ibu ungkit lagi dengan perjodohan itu. karena ibu tau, kan? aku tidak mencintainya." Rama mengingatkan ibunya.

"Baiklah! asalkan kamu bisa penuhi syarat yang ibu ajukan. Yaitu, dalam satu minggu ini kamu harus bisa menaklukkan hati Syakira untuk menjadikan dia sebagai istrimu."

Deg! Jantung Rama bagaikan tertusuk pedang mendengar syarat dari ibunya.

"Jadi, bagaimana? ingat Rama kamu harus menikah dan serius menangani perusahaan peninggalan ayahmu. Kamu tahu sendiri, kan? kamu satu-satunya anak laki-laki di keluarga kita. Dan nenek memintamu menikah agar bisa menimang cucu dari kalian. lihatlah kakakmu sampai sekarang belum hamil. Ya.... ibu tau, mungkin Gusti Allah belum mempercayakan pada mereka.

Rama Frustasi usai mendengar syarat itu. Meski syarat itu terkesan sedikit mudah. tapi, bagi Rama untuk saat ini, syarat yang ibunya ajukan itu, sulit baginya. Bagaimana tidak, Rama tidak yakin jika Syakira memiliki perasaan yang sama.

Bagi Rama, Syakira wanita yang tidak mudah ditaklukkan hatinya. Selain cantik Syakira juga terlihat wanita cukup tegas. apa mungkin bisa dirinya melewati syarat yang diajukan ibunya salah sedikit dirinya akan jatuh dalam perjodohan itu.

"Apa tidak ada syarat yang lain, ibu? maksudnya ini waktunya terlalu cepat." ucap Rama dengan nada kesal.

"Tidak ada. Hanya itu syarat yang ibu mau darimu. Kenapa? apa kamu tidak sanggup? baiklah kalau kamu tidak sanggup, maka perjodohan itu akan segera dilaksanakan. Bagaimana?"

Rama menggaruk kepalanya yang tidak gatal lalu melihat Neneknya. Neneknya tersenyum.

"Ibu, tapi-."

"Rama, usiamu sekarang sudah 35 tahun. Kamu sudah cukup matang untuk membina rumah tangga. Kamu mau menunggu sampai kapan? atau kamu mau menikah setelah nenek atau ibu sudah tidak ada di dunia ini. iya?"

"Ibu, jangan berkata seperti itu. InsyaAllah umur Ibu atau pun Nenek masih panjang."

Rama berpindah tempat dan duduk di samping Ibunya lalu memeluknya. Cukup lama ibu dan anak itu saling peluk. Lalu, Rama menatap ibunya sambil menggenggam tangan Ibu paruh baya itu.

"Baiklah, Bu. Rama akan usahakan dan menerima syarat Ibu." Kata Rama mengalah. karena baginya percuma melawan Ibunya.

Ibu Rama tersenyum lebar dan melihat nenek yang terbaring di bed pasien juga sedang tersenyum.

"Nah begitu dong! kan enak. Lagian ya... menikah itu termasuk ibadah. juga kalau habis menikah ada yang urus kamu, ada teman tidur, mau kemana-mana ada yang temani, capek pulang kerja ada yang pijitin, ada yang siapkan makanan dan satu lagi dapat surga dunia. Ibu Ratna tertawa melihat putranya tersenyum kecut.

Rama hanya bisa geleng kepala melihat Ibunya tertawa sambil menutup mulutnya. Nenek menaikkan jempol pada cucunya pertanda bahwa apa yang dikatakan ibunya itu adalah benar. Wajah Nenek tampak berseri seketika.

"Iya-iya ibu, nenek sayang. sudah tawanya?" sela Rama yang tidak mau ibunya itu melanjutkan ucapannya yang makin ngawur.

Rama mengecup kening Ibunya. lalu, berdiri dan menghampiri Nenek. kemudian, mengecup kening Nenek tua itu.

"Nenek sayang padamu cu? semoga perjuanganmu berhasil. Nenek memberimu doa restu."

Rama tersenyum dan mengangguk kemudian berlalu meninggalkan dua orang terkasih yang masih tersenyum bahagia.

"Semoga kamu berhasil!" Teriak ibu Ratna dengan suara lantang agar Rama yang sudah berjalan sudah cukup jauh itu, bisa mendengar dengan jelas ucapannya.

"Amin... " Sahut Rama singkat sambil mengangkat tangan kanannya setinggi kepala tanpa berhenti atau memalingkan muka kebelakang.

Ibu Ratna menghela napas panjang. lalu, menutup pintu kamar rawat inap itu. Selepas Rama pergi, ibu Ratna meminta Nenek tua itu untuk makan. Nenek pun menurut dan tampak sangat jelas wajahnya memancarkan kebahagiaan dan penuh harapan.

Sementara di mobil, Rama duduk melamun memikirkan Syarat yang diajukan oleh ibunya. Rama bingung apa yang harus dilakukannya.

Sebuah notifikasi chat WA masuk di ponsel miliknya. Syakira mengirim pesan menanyakan kabar nenek. Rama tersenyum.

"Baru keinget sudah masuk Chat-nya. Sehati mungkin?" ujar Rama senyum sendiri. Lalu membalas Chat Syakira, 'jika nenek sudah agak baikan, namun masih mogok makan'.

Syakira mengirim emoticon sedih dan kata MAAF. Rama kembali tersenyum. Lalu, kembali mengetik pesan. menikahlah denganku.

"ah.... jangan." lirih Rama lalu kembali menghapus pesan itu.

Rama kembali mengetik pesan. JANGAN KHAWATIR NENEK AKAN BAIK-BAIK SAJA ASALKAN ... Rama mengirim pesan.

Send....!

Dilain tempat Syakira mengerutkan keningnya membaca kalimat dari Rama.

"Asalkan apa? ini orang kalau tulis pesan yang jelas dong! main potong kalimat lagi ... Dasar nyebelin-nya tingkat dewa." Syakira penasaran.

"Apa aku telepon aja kali ya ....? ah... tapi, kok aku. Udah ah.... " Syakira pun kembali mengetik pesan.

ASALKAN APA? CHAT JANGAN MAIN POTONG. syakira menambahkan emoticon marah yang bertanduk.

Rama terbahak-bahak membaca pesan Syakira apalagi ditambah emoticon marah bertanduk. Rama merasa puas membuat Syakira kesal. Rama membayangkan wajah Kesal Syakira yang baginya itu sangat lucu.

Berikutnya Rama kembali mengetik pesan dan menuliskan ASALKAN KAMU MAU MENIKAH DENGANKU.

"Send gak ya?" Rama menatap tulisannya sendiri dan merasa ragu. Takutnya Syakira akan marah.

Tiba-tiba tukang parkir mengagetkannya dan pesan itupun terkirim tanpa sengaja.

"Mampus aku...." kata Rama memukul jidatnya. "ya .... dia sudah baca." Rama begitu frustasi melihat Chat wanya sudah terbaca oleh Syakira.

Telepon Rama berdering dan melihat nama SYAKIRA MEMANGGIL.

😀😀😀😀😀berikan dukungannya ya....

BERSAMBUNG

Terpopuler

Comments

Ponco Martoyo

Ponco Martoyo

nie kyaknya ceritanya bgus

2025-02-07

0

❤muslimah❤

❤muslimah❤

sayang sekali. usia Rama 35 ? wah.. dpt daun muda 🤭

2023-01-08

0

Revad Toufan

Revad Toufan

lanjut Thor, seru nih, semangat buat author yg lagi nulis ceritanya 🥰💪💪💪

2022-06-10

1

lihat semua
Episodes
1 Awal Pertemuan Syakira dan Rama
2 Di Desak Untuk Kawin
3 Bertemu Keluarga
4 Syarat Ibu Rama
5 Ungkapan Perasaan Rama Pada Syakira
6 Perasaan Tidak Menentu
7 Kutemukan Jodohku
8 Malam Pertama
9 Rasa Penasaran Rama
10 Saling Mengenal
11 Kedatangan Maura
12 Aku Cemburu
13 Mengagumi
14 Berkunjung di Tempat Paporit
15 Akan Pindah Rumah
16 Pindah Rumah
17 Memulai Aktivitas
18 Suamiku Cemburu
19 Salah Paham
20 Pertemuan Tak Terduga
21 Aku Siap Menjadi Yang Kedua
22 Malam Yang Panjang
23 Berkunjung Ke rumah Utama
24 Hari Anniversary
25 Masalah Pribadi
26 Bertemu Orang Aneh
27 Penjelasan Rama
28 Berat Untuk Berpisah
29 Saling Merindu
30 Merasa Lelah Dengan Segala Ujian
31 Divonis Mandul
32 Kembali
33 Kembali Bersama
34 Kecemasan yang Semakin Menjadi
35 95 Persen Mandul
36 Terjadi lagi kesalahpahaman
37 Kembali Suasana Tegang
38 Kabar Mengejutkan
39 Terungkapnya Sebuah Fakta
40 Kembali ujian datang
41 Kecemasan
42 Menjalani Kenyataan
43 Ketegasan Rama
44 Catatan Harian Syakira
45 Permintaan Syakira
46 Momen Di Pagi Hari
47 Ke kampus
48 Terjebak
49 Penyesalan
50 Di Bawah Pergi
51 Perjuangan Syakira
52 Penyiksaan Melly
53 Rama, Syakira
54 Kehilangan
55 Mencoba Untuk Ikhlas
56 Rancana Yang Tertunda
57 Bulan Madu Yang Tertunda
58 Merajuk Cinta Bersama
59 Khawatir
60 Gara-Gara Parfum
61 Kabar Bahagia
62 Bahagia Tak Terkira
63 Ujian Tengah Malam
64 Di Selimuti Duka dan Luka
65 Mengenang
66 Menjelaskan
67 Permintaan Marwa
68 Kekhawatiran Ibu Ratna
69 Hari Wisuda
70 Menatap jauh
71 Lahirnya Si Kembar
72 Teringat Kembali
73 Perasaan Sebagai Ibu
74 perjuangan zakir
75 Lamaran Zakir
76 Akhir Perjuangan Zakir
77 Hari Bahagia
78 Takut Gemuk
79 Waktu berputar
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Awal Pertemuan Syakira dan Rama
2
Di Desak Untuk Kawin
3
Bertemu Keluarga
4
Syarat Ibu Rama
5
Ungkapan Perasaan Rama Pada Syakira
6
Perasaan Tidak Menentu
7
Kutemukan Jodohku
8
Malam Pertama
9
Rasa Penasaran Rama
10
Saling Mengenal
11
Kedatangan Maura
12
Aku Cemburu
13
Mengagumi
14
Berkunjung di Tempat Paporit
15
Akan Pindah Rumah
16
Pindah Rumah
17
Memulai Aktivitas
18
Suamiku Cemburu
19
Salah Paham
20
Pertemuan Tak Terduga
21
Aku Siap Menjadi Yang Kedua
22
Malam Yang Panjang
23
Berkunjung Ke rumah Utama
24
Hari Anniversary
25
Masalah Pribadi
26
Bertemu Orang Aneh
27
Penjelasan Rama
28
Berat Untuk Berpisah
29
Saling Merindu
30
Merasa Lelah Dengan Segala Ujian
31
Divonis Mandul
32
Kembali
33
Kembali Bersama
34
Kecemasan yang Semakin Menjadi
35
95 Persen Mandul
36
Terjadi lagi kesalahpahaman
37
Kembali Suasana Tegang
38
Kabar Mengejutkan
39
Terungkapnya Sebuah Fakta
40
Kembali ujian datang
41
Kecemasan
42
Menjalani Kenyataan
43
Ketegasan Rama
44
Catatan Harian Syakira
45
Permintaan Syakira
46
Momen Di Pagi Hari
47
Ke kampus
48
Terjebak
49
Penyesalan
50
Di Bawah Pergi
51
Perjuangan Syakira
52
Penyiksaan Melly
53
Rama, Syakira
54
Kehilangan
55
Mencoba Untuk Ikhlas
56
Rancana Yang Tertunda
57
Bulan Madu Yang Tertunda
58
Merajuk Cinta Bersama
59
Khawatir
60
Gara-Gara Parfum
61
Kabar Bahagia
62
Bahagia Tak Terkira
63
Ujian Tengah Malam
64
Di Selimuti Duka dan Luka
65
Mengenang
66
Menjelaskan
67
Permintaan Marwa
68
Kekhawatiran Ibu Ratna
69
Hari Wisuda
70
Menatap jauh
71
Lahirnya Si Kembar
72
Teringat Kembali
73
Perasaan Sebagai Ibu
74
perjuangan zakir
75
Lamaran Zakir
76
Akhir Perjuangan Zakir
77
Hari Bahagia
78
Takut Gemuk
79
Waktu berputar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!