Hai, Kembali author menyapa.
jika suka cerita ini tambahkan ke daftar favorit, jangan lupa Like dan komentarnya.
Author sangat berharap dukungan dari kalian. Author usahakan update setiap hari... doakan author sehat terus😍😍😍
Esok harinya Rama datang menjemput Syakira. Sebelumnya, Rama sudah memberitahu Fajri di kantor tentang masalahnya dan
Sebagai sahabat Fajri akhirnya memberi izin pada Rama untuk menjemput Syakira di rumah ibunya.
"Awas adik gue lecet. Bila sesuatu hal terjadi pada adik gue, aku pastikan kau tidak akan melihat hari esok," ucap Fajri.
"Tenang man, kau bisa percaya sama aku. Adik kamu juga Sudah ku-anggap adik gue," Rama menekankan Fajri.
"Ok. Aku percaya sama kamu. Tapi ingat, jangan sampai malam baru pulang," pesan Fajri lagi.
***
Selang beberapa waktu Syakira keluar dengan penampilan yang berbeda. Laila menyulap adik iparnya dengan tangan terampilnya. Sore itu Syakira terlihat sangat cantik membuat Rama tidak sadar.
"Subhanallah ... Cantik," lirih Rama.
Syakira berbalik melihat Rama. Rama menutup mulutnya.
Ibu Fatima melihat putrinya terlihat sangat cantik dan mengecup kening Syakira. Lalu, berbalik melihat Rama.
"Nak Rama, sebaiknya nanti di sana nak Rama jujur dengan nenek. jika, ini hanya salah paham. Jangan membuat mereka berharap lebih. Kasihan neneknya," pesan ibu Fatima.
"Baik ibu. Rama pamit."
Rama membukakan pintu mobil itu. namun, Syakira seperti biasanya Syakira memilih duduk di belakang. Rama tidak bisa berbuat apa-apa selain mengalah.
"Ingat pesan ibu. Akar masalahmu dengan saya hari ini harus selesai," sahut Syakira.
"Iya bawel, aku tahu apa yang harus aku lakukan di sana," jawab Rama melihat Syakira dibalik kaca spion.
"Baguslah," lanjut Syakira lagi dan melihat kearah luar.
Rama terus berfikir apa yang akan dijelaskannya nanti di sana. Rama benar-benar dalam dilema.
"Jangan menghayal. Fokus mengemudi," Sahut Syakira dari belakang.
Seekor kucing lewat didepan mobil mereka, membuat Rama seketika menekan remnya
cit ....!
Syakira hampir saja terperosok ke depan dan untungnya Syakira bisa mengimbangi.
"Maaf," ucap Rama yang ikut terkejut.
Satu jam perjalanan mereka tempuh, sampailah di sebuah rumah elit nan tampak begitu besar.
Syakira tidak percaya, jika Rama dari keluarga terpandang. Selama ini yang Syakira dengar dari kakaknya, Rama adalah dari keluarga sederhana. Syakira masih termangu ditempatnya.
"Apa kak Fajri tau ya...." batinnya.
"Ayo turun!" ajak Rama membuyarkan lamunan Syakira.
Rama disambut baik oleh para pelayan di sana. Syakira mengekor dibelakang Rama.
Rama berhenti menunggu Syakira yang jalannya seperti siput. "Mau pulang jam berapa kalau jalanmu seperti itu?"
Rama menarik lengan Syakira dan Syakira berusaha agar melepaskan genggamannya hingga sampai mereka di sebuah ruangan.
Keluarga Rama sudah tampak berkumpul di sana. Tangan Syakira mulai dingin melihat keluarga Rama ada begitu banyak seperti sudah mau bertunangan saja.
"Oh... astaga, kenapa aku gugup seperti ini? " batin Syakira.
"Lihat siapa yang datang." Tunjuk salah satu keponakan Rama yang masih terlihat muda belia.
Keluarga Rama melihat kedatangannya. Ada yang kaget, ada yang bengong, ada yang tidak jelas. Termasuk tante dari saudara ayah Rama yang bernama tante Meli.
Ada rasa tidak suka dan curiga dengan kehadiran Syakira. Menurutnya penampilan Syakira sangat jelek. Dan baginya, jika dibandingkan keponakannya lebih cantik dan lebih pantas untuk Rama.
Ibu Rama menghampirinya dan menarik tangan Syakira duduk di dekat Neneknya. Nenek Rama begitu bahagia Rama membawa calon mantu untuknya.
Nenek menggandeng tangan Syakira menuju meja makan. Syakira merasa tidak enak hati nenek Rama memperlakukannya seperti itu. Pikiran Syakira mulai berputar kemana-mana.
Nenek meminta Rama berprilaku romantis pada calon istrinya. Rama tidak tahu apa yang harus dilakukannya begitu juga Syakira.
"Tenang saja semua akan berakhir. Kita makan dulu," bisik Rama, lalu menarik satu kursi untuk Syakira.
Syakira mengangguk. Jantung keduanya berdegup.
Nenek Rama terlihat cukup senang. Sangat terlihat di raut wajahnya mengukir senyum serta matanya melengkung.
Makan malam itu cukup menegangkan bagi Syakira. Dimeja itu selain ada nenek, juga kedua ibu Rama dan kakak perempuan serta kakak iparnya. Selain itu, juga ada tante dan paman Rama serta ponakan Rama, semuanya keluarga inti.
Sisanya keluarga yang tidak begitu terlalu dekat duduk dimeja lain. Tidak bisa Syakira pungkiri keluarga Rama adalah keluarga besar.
Keluarga Rama paling dekat sisa ibu dan kakak perempuannya juga sudah bersuami, namun belum dikaruniai seorang anak.
Nenek terus melihat Syakira. Pertama dari penampilan Syakira yang tertutup dengan hijab, nenek sangat puas. Nenek sudah sangat yakin Syakira perempuan sholeha dan cocok untuk cucunya. Bukan hanya sholeha Syakira juga cantik dan sangat sederhana dan itu membuat nenek sangat suka.
"Rama, coba lihat Syakira. Belum sama sekali piringnya terisi. Cepat ambilkan untuknya!" Nenek memerintahkan Rama.
"Tidak usah Nek, saya bisa sendiri," tolak Syakira dengan tutur kata begitu sopan.
Rama yang hendak mengambilkan nasi ditolak oleh Syakira karena merasa tidak enak hati.
"Tidak usah kak," ucapnya.
Entah mengapa di panggil kata KAK, Rama seperti suka kata itu.
"Kenapa nih orang lihat aku seperti itu," batin Syakira.
Selesai makan malam, tante Meli menanyakan pendidikan Syakira juga mengenai keluarganya. Rama merasa tidak enak hati pada Syakira.
"Apaan coba tanya masalah pribadi saya. Astagfirullah," batin Syakira.
"Oh, jadi kamu baru lulus SMA kemarin. Tidak menyangka ya ... Rama suka perempuan alumni pondok pesantren. kirain selera Rama seperti model."
"Siapa yang mau sama ponakan tante. saya disini juga karena terpaksa," batin Syakira lagi.
Entah mengapa Syakira merasa muak mendengar dirinya dikatai seperti itu. Rama akhirnya meminta Syakira meninggalkan tempat itu.
Nenek memanggilnya duduk di sampingnya lalu bertanya. "Siapa nama lengkap mu, cu? kau sangat cantik." nenek Rama kembali melihat Syakira sampai tidak berkedip.
"Syakira, Nek," jawab Syakira sambil tersenyum.
Mata Syakira beralih pada Rama seakan memberi kode pada Rama untuk menjelaskan kesalahpahaman ini pada keluarganya.
"Dasar cucu nenek. Calon mantu cantik begini kamu sembunyikan dari kami, huh!" tukas nenek.
"Kalian bertemunya dimana?" lanjut Nenek.
"Dia adik sahabat saya Nek. Naufal Fajri ikhsan," jelas Rama mewakili.
"Dasar cucu tidak tau diri. Calon cantik begini disembunyikan. Harusnya dari dulu kamu kenalkan dengan kami." Nenek tersenyum bahagia.
"Nek, dengarkan dulu penjelasan saya. bukan seperti itu. Tapi...."
"Tapi apa, tidak ada tapi-tapi. Pernikahan kalian harus segera di bicarakan. Tidak baik terlalu lama menunda-nunda. Untuk pendidikan Syakira kita bisa bicarakan.
Deg!
Mata Syakira melebar serta jantungnya berdenyut cepat dan tubuhnya yang mulai menegang mendengar kata MENIKAH.
Rama melihat raut wajah itu ada ketakutan bercampur dengan amarah melihat dirinya.
Rama kembali angkat bicara. "Nek sebenarnya ini salah paham." Pikiran Rama mulai kalut melihat wajah senyum Nenek berubah menjadi serius.
"Apa maksudmu?" suara Nenek mulai terdengar dingin.
Sementara ibu Rama, menyipitkan matanya. Ada rasa curiga mendengar kata SALAH PAHAM.
Syakira menggigit bibir bawahnya. Rasa takut mulai menyerbunya melihat Nenek Rama.
"Sebenarnya aku dan Syakira tidak ada hubungan apa-apa, Nek," jelas Rama dengan sedikit ragu.
"Apa?" ibu Rama membelalakkan mata. Tubuh mulai menegang, sementara nenek terhenyak.
Rama mencoba merilekskan diri. Bagaimana cara menyampaikan agar nenek tidak syok. Rama menghela napas panjang. Menundukkan kepalanya dalam, lalu berkata,
"Iya. kemarin ibu salah paham. Juga, aku minta maaf pada ibu sudah berbohong. Aku hanya kebetulan bertemu dengan Syakira dan tasnya ketinggalan di mobil."
Bibir tante Meli mendengar itu, melengkung membentuk sebuah senyum kemenangan.
"Rama! Apa dengan drama ini kamu anggap lelucon?" ibu Rama berdiri menatap putranya sambil berkacak pinggang.
"Dasar anak tidak bisa dibanggakan! Apa kamu tahu pertemuan ini sangat penting bagi Nenekmu. Dan hari ini, kamu kembali memberikan harapan palsu! Ibu sangat kecewa denganmu, Rama!" geram ibu Rama.
Syakira merasa iba melihat Rama, namun apa daya. Syakira bukan siapa-siapa Rama.
Nenek bangkit dari tempat duduknya kemudian mengambil tongkatnya. Rama ingin membantu nenek, tapi tangannya ditepis.
Sangat jelas terlihat rasa kecewa di raut wajah yang sudah berkerut itu. Entah mengapa perasaan Syakira tidak enak melihat nenek bersedih.
"Lihat! Nenek sangat kecewa denganmu!" tegas ibu Rama penuh penekanan pada Rama.
Ibu Rama serta nenek meninggalkan tempat itu. Rama terlihat sangat sedih. tante Meli mendekat.
"Sudah kuduga, diantara kalian tidak ada hubungan apa-apa dan kau.
Tunjuk tante meli pada Syakira. "Rama tidak mungkin memilihmu."
"Tante stop! jaga ucapan anda!"
Tante Meli terkesiap mendengar bentakan ponakannya. Matanya berkaca-kaca.
"Rama, kau membentak tante demi perempuan ini? Sungguh tante kecewa denganmu!" tante Meli pun melenggang pergi.
Rama melihat Syakira yang terlihat diam dan menundukkan kepalanya.
"Maafkan aku sudah membawamu dalam masalah ini," sesal Rama.
"Aku mau pulang. Sekarang!" tegas Syakira.
Di pintu utama, kakak perempuan Rama memanggilnya.
"Tunggu! ucapnya dan langsung memeluk Syakira. " Maafkan keluargaku. Kuharap kau tidak memikirkan yang telah lewat. Jangan pikirkan apa yang kamu saksikan dan yang kamu dengar. Sekali lagi Maafkan kami," kata kak Rama penuh iba.
Syakira mengangguk.
"Tapi, aku sangat berharap jika kau menjadi adik ipar ku. sungguh," lanjut kakak Rama yang bernama Marwa.
"Kak, stop. Cukup! jangan lagi dilanjutkan. Aku pergi." Rama mengucap salam, lalu menarik tangan Syakira.
Rama membukakan pintu mobil untuk Syakira. Sepanjang perjalanan Rama maupun Syakira terdiam. Rama melihat Syakira dibalik kaca spion.
"Maafkan aku" ucap Rama lagi.
"Sudah berapa kali kau meminta maaf padaku. Semua sudah terjadi.
Hidup menyajikan banyak pilihan, pilihan yang kita buat akan menentukan masa depan kita."
Jangan lupa berikan dukungannya ya.... 😍😍😍🤗🤗🙏🙏🙏🙏
...BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Revad Toufan
lanjut, Thor 💪💪💪
2022-06-09
1