...💜 HAPPY READING 💜...
Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh lebih lima belas menit. Sesuai dengan perkataan Niesha, kini kakak kembarnya sudah tiba di mansion orang tuanya.
"Adik bandel kakak ini, mau minta bantuan apa sih?" Naela yang baru saja tiba tanpa basa-basi langsung menanyakan inti dari pertemuan mereka.
"Jangan bahas disini kak, kita ke ruang kerja daddy." Niesha yang langsung beranjak dari tempat duduknya.
"Aku ikut kak, please." Naisha memasang muka melas nya agar diizinkan untuk ikut.
"Kakak mau bahas pekerjaan, kamu bukannya harus mengurusi butik mommy?" Ucap Niesha.
"Itu bisa nanti, sekarang aku ingin ikut kemana kakak pergi." Naisha yang terus saja memaksa. Dari kecil sampai sekarang selalu saja menempel pada Niesha.
"Pekerjaan tidak boleh ditunda-tunda, sana berangkat." Ucap Niesha. Sedangkan Nardo dan Naela sudah biasa dengan situasi seperti ini.
"Sudahlah adik ku, kamu buruan ke butik mommy, jangan kecewakan mommy sudah mempercayakan butik itu padamu." Timpal Naela.
"Huh... Baiklah kak, bye semua." Ucap Naisha sambil menghela nafas panjang dan berangkat menuju butik mommy nya yang sudah di berikan kepada nya.
Violeta memberikan butik itu karena memang dia sudah tidak mau mengurusi apa-apa lagi, dia ingin menjadi ibu rumah tangga yang tinggal di rumah saja. Ya, walaupun bisa mengerjakan pekerjaan nya di rumah tapi dia sudah tidak mau lagi. Pumpung putri bungsu nya itu kuliah jurusan fashion sama seperti dirinya, maka dari itu butik nya diserahkan semua kepada Naisha.
Naela dan Niesha memang tidak mau mengurusi hal berbau fashion. Harapan satu-satunya yang bisa meneruskan butik itu adalah Naisha. Karena Naela sudah punya perusahaan persenjataan legal di New York, United states. Sedangkan Niesha sudah memiliki sebuah firma hukum yang berisikan orang-orang yang paham betul tentang hukum dan tidak takut melawan ketidakadilan.
Firma hukum Niesha bukan sembarang firma hukum biasa. Nama Firma hukum Niesha adalah justicia y ley yang ia ambil dari bahasa Spanyol. Firma hukum justicia y ley belum diketahui oleh keluarga dan teman di agen FBI nya. Benar-benar dirahasiakan. Firma hukum ini sangat terkenal di United States dan Europe.
Setelah kepergian Naisha, kini Niesha, Naela, dan Nardo berkumpul di ruang kerja sang daddy.
"Kak, aku ingin kalian menyelidiki pelelangan ini. Aku rasa pelelangan ini akan dihadiri orang-orang ternama. Apa kakak mau menyelidiki acara ini dan orang-orang yang terlibat." Niesha yang berkata dengan serius.
"Apa cuman ini info yang kamu dapatkan?" Tanya Nardo yang sedang membaca dokumen yang diberikan oleh Niesha.
"Iya, kak. Aku hanya mendapatkan itu saja." Ucap Niesha dengan santainya.
"Baiklah kalau begitu aku akan menyelidiki ini." Ucap Nardo.
"Bentar, sebelum memulai penyelidikan ini, kakak mau bertanya. Untuk apa kita harus menyelidiki ini?" Curiga Naela.
"Kakak tidak perlu tahu, cukup selidiki saja ini. Dan aku harus pergi sekarang." Ucap Niesha.
"Okay lah." Ucap Naela yang tidak bisa memaksa kehendaknya.
Kini Nardo dan Naela sudah kembali ke markas Zello Blood. Sedangkan Niesha kembali menuju ke mansion nya. Di dalam mansion, ia sedang mencari keberadaan Art. Setelah dicari-cari ternyata Art berada di markas FBI yang ada di Frankfurt, Germany. Art mengabari lewat pesan yang ia tulis di secarik kertas yang ia tinggalkan di dalam kamar tidurnya. Lebih tepatnya diatas meja yang berada dikamar nya.
...💜💜💜...
Yuk follow IG author : @Vanesaefkm_
Jangan lupa di masukin ke list baca yah, favorit, like, comment, hadiah, dan vote.🤭
THANK YOU
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments