...💜 HAPPY READING 💜...
Frankfurt, Germany.
Niesha telah tiba di Bandar Udara Frankfurt Airport. Kini Niesha keluar dari private jet kemudian ia dijemput oleh orang yang bertugas menangani seorang VIP-Services Frankfurt Airport, karena Niesha adalah seorang VIP.
Ia pun diantar menuju ruang santai ( Lounge ) khusus VIP sebelum berangkat menuju kediaman nya. Disini Niesha sedang menunggu agen baru yang akan menjadi partner kerjanya untuk menangani sebuah misi.
Setelah menunggu lima belas menit lamanya. Datanglah agen baru yang menjadi partner nya.
"Maaf, nona, pesawat yang saya tumpangi tadi sempat ditunda karena ada sedikit kendala, maka dari itu saya terlambat untuk datang ke sini." Ucap laki-laki itu yang baru saja datang.
"Hmm, it's okay, kenalkan dirimu, aku belum sempat membaca data identitas mu." Titah Niesha. Ya, saat diperjalanan menuju ke Frankfurt, Germany. Setelah bertelepon dengan sang kakak ia ketiduran dan lupa untuk membaca dokumen yang diberikan oleh Kylie. "Oh, dan satu lagi jangan panggil aku nona, kita partner jadi panggil saja Shasa, jangan terlalu formal, santai saja." Sambung Niesha.
"Baik, Shasa, perkenalkan aku Art Leandro." Ucap Art. Ya, laki-laki yang akan menjadi partner Niesha adalah Art.
Art Leandro adalah orang yang tidak pernah terduga dan tentunya banyak rahasia yang ia miliki. Sebelas dua belas dengan Niesha. Ia memiliki alasan tersendiri untuk bergabung menjadi agen. Art Leandro memiliki bola mata yang indah berwarna abu-abu. Postur tubuhnya pun sangat bagus, membuat nya terlihat gagah dan berwibawa dan jangan lupakan perut six pack nya. Wajahnya sangat tampan dan memiliki rambut hitam pekat.
"Okay, kita langsung ke intinya saja. Kamu tahu kan kita ada misi yang harus kita selesaikan." Ucap Niesha dengan metode serius nya.
"Iya, aku tahu. Tapi aku belum mengetahui misi apa yang akan kita lakukan." Ucap Art dengan santainya.
"Kalau begitu, kamu bisa tinggal di mansion ku, agar lebih mudah dan tidak repot. Dan nanti aku akan menjelaskan semuanya di mansion ku." Ucap Niesha.
"Baik." Art tersenyum ramah. Namun dibalik senyuman itu tersimpan hal yang akan membuat Niesha membencinya.
Setelah Niesha bertemu dengan Art, kini mereka sedang dalam perjalanan menuju mansion milik Niesha yang ia beli menggunakan uang nya hasil kerja keras nya menjadi agen dan hakim.
Mansion yang di beli Niesha harganya tidak main-main. Mansion ini dibeli dengan harga $295.000.000. Tentunya di mansion ini terdapat ruang rahasia yang hanya bisa diakses oleh Niesha dan orang kepercayaan Niesha. Tidak sembarang orang bisa memasuki ruang rahasia itu bahkan keluarganya sendiri.
Setelah menempuh perjalanan yang panjang akhirnya Niesha telah tiba di kediaman nya. Ia kemudian berjalan memasuki mansion nya dan tiba di ruang tamu.
"Kamar mu ada dilantai dua. Nanti akan ada pembantu yang menunjukkan kamar mu." Ucap Niesha.
"Okay. Emm...a-apa aku boleh tahu dimana kamar mu, agar nanti jika ada hal penting aku tidak kebingungan mencari kamar mu." Ucap Art sedikit gugup.
"Kamar ku ada di lantai tiga disana hanya ada satu kamar saja." Ucap Niesha. Ya, mansion Niesha terdiri dari empat lantai dan salah satunya terdapat ruang rahasia. Untuk lantai tiga sendiri memang didesain khusus sebagai ruang pribadi Niesha maka dari itu hanya terdapat kamar tidur satu selebihnya adalah ruang kerja dan perpustakaan.
"Kalau begitu, aku permisi ke kamar sekarang, aku ingin menata barang bawaan aku." Ucap Art.
"Tunggu, aku panggil pembantu dulu." Ucap Niesha. "Bibi Rosa." Teriak Niesha. Dan muncullah salah satu pembantu yang sudah paruh baya dan sudah lama menjadi kepala pembantu kepercayaan Niesha yaitu Rosa D'Ilna. Bibi Rosa umurnya sudah memasuki lima puluh tahun.
"Iya, nona muda, ada yang perlu di bantu? Tanya Bibi Rosa yang baru saja tiba dari dapur.
"Bibi, Shasa minta tolong antar teman Shasa ke kamar yang ada dilantai dua." Pinta Niesha.
"Baik Nona muda." Ucap Bibi Rosa. "Tidak seperti nona muda biasanya, apa benar dia cuman teman. Sudahlah jangan ikut campur, nona muda Shasa selalu mengejutkan." Batin Bibi Rosa. Walaupun Bibi Rosa sudah lama berada di mansion Niesha, Bibi Rosa belum tahu siapa Shasa sebenarnya. Bahkan nama aslinya saja dia tidak tahu.
Niesha jarang membawa seorang teman ke mansion apalagi ini adalah laki-laki dan akan menginap lebih tepatnya akan tinggal sementara di sini sampai misi selesai.
"Ah, hampir lupa, kamu tidak boleh asal masuk atau naik ke lantai tiga dan empat tanpa izin dari ku." Niesha berkata dengan tegas. "Jika, kamu melanggar, kamu akan terima akibatnya." Ancam Niesha kepada Art. Ancaman ini bukan sekedar ancaman namun sebuah peringatan.
"Iya, aku tidak akan melanggar aturan mu." Art menyanggupi permintaan dari Niesha.
Kemudian Bibi Rosa menghadap ke arah Art dan berjalan menuju koper Art. Lalu Bibi Rosa membawa koper itu.
"Mari tuan, saya yang akan membawa koper anda, dan silahkan ikuti saya." Ucap Bibi Rosa dengan ramah. Art pun berjalan mengikuti Bibi Rosa dari belakang menuju ke kamar yang berada di lantai dua. Tibanya di depan kamar, Art langsung masuk dan menata barang yang ada di dalam kopernya.
Sedangkan Niesha kini sudah berada di kamar nya untuk beristirahat sejenak sebelum makan malam.
"Apa aku harus memberi kabar ke adik nakal ku itu." Gumam Niesha pelan.
"Sudahlah tidak perlu, lagian besok akan bertemu di mansion daddy dan mommy." Gumam Niesha kemudian ia memejamkan matanya dan terlelap dalam mimpinya.
Niesha tertidur saking lelap nya tidur ia tertidur sampai melewati makan siang dan malam hari pun tiba. Niesha pun terbangun kemudian membersihkan dirinya bersiap-siap untuk makan malam. Niesha dan Art sudah berada di ruang makan untuk makan malam.
"Makanlah sepuasmu, karena besok kita sudah mulai dengan misi ini." Ucap Niesha.
"Terima kasih." Art yang langsung menyantap makanan yang disajikan.
"Ah...Hampir lupa, Setelah makan datanglah ke ruang kerja ku di lantai tiga. Aku akan menjelaskan tentang misi ini dan ada hal penting juga yang harus aku sampaikan kepada mu." Titah Niesha dengan serius dan sorot matanya tajam menatap kearah Art.
DEG! "Tatapan mata ini mirip sekali". Batin Art.
"Hallo? Do you understand?" Sentak Niesha sambil menggebrak meja makan dengan garpu yang ia pegang.
BRAK!
" Eh I-iya paham." Art yang terkejut dengan suara gebrakan meja. "Huh..." Hembusan nafas panjang Art sambil tangannya mengelus dadanya.
Keduanya telah selesai makan malam dan sudah berada di ruang kerja Niesha.
"Ini adalah misi yang akan kita lakukan." Ucap Niesha sambil memberikan sebuah dokumen. "Ku harap kau bisa menjaga diri, bisa saja organisasi ini menyerang secara tiba-tiba." Niesha yang berkata dengan tegas.
Dibukalah dokumen itu yang berisi secara detail mengenai misi yang akan mereka lakukan dan tuntaskan. "Sesuai dengan dugaan." Gumam Art dalam hati dan tersenyum licik bahkan senyuman itu sangat tipis.
"Akan aku pelajari ini." Art yang masih membuka dokumen.
"Good. Sekarang Kembalilah ke kamar mu, dan besok aku akan pergi ke luar ada hal yang perlu aku urus. Jadi, kamu di mansion saja dan pelajari itu." Ujar Niesha.
"Bukankah besok kita memulai mis..." Art yang masih belum menyelesaikan perkataannya.
"Kita tunda satu hari." Niesha menyela perkataan Art.
"Okay." Ucap Art kemudian ia kembali menuju kamar tidur nya.
Niesha pun kembali menuju kamar tidurnya untuk beristirahat karena sudah lelah dengan hari ini.
...💜💜💜...
Yuk follow IG author : @Vanesaefkm_
Jangan lupa di masukin ke list baca yah, favorit, like, comment, hadiah, dan vote.🤭
THANK YOU
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments