Ada suatu kerinduan sekaligus kesedihan yang terdengar dari suaranya.
Phil refleks bereaksi. Dia mencengkram erat bahu istrinya. Ketakutan merambatinya. Dia sangat takut wanita ini akan ikut pergi dari hadapannya.
Bibi Sheira menutup matanya. Dia seperti mengingat kehidupannya di masa lalu. Jiwanya seolah tidak ada di sini.
Tak berapa lama Dia membuka matanya, memandang lurus kearah Yuki yang masih terpaku. Keteguhan mengantikan segala kesedihan yang sempat Ia tunjukan tadi.
"Yuki apa Kau masih ingat cerita mengenai kisah cinta seorang Putri dan Pangeran yang sering diceritakan ibumu ?"
Seperti terhipnotis. Gadis itu menganggukkan kepala. Tentu saja Dia ingat cerita itu. Cerita yang berulang kali didongengkan oleh ibunya sebagai dongeng pengantar tidur. Dia sudah hafal diluar kepala bahkan mampu mengingat setiap detail cerita dengan baik.
Seolah suara ibunya masih tergiang di telinganya. Ibu akan memejamkan mata seperti mengingat semua adegan dalam cerita itu. Terkadang Yuki kecil memiliki perasaan bahwa bahwa kisah cinta yang diceritakan ibunya adalah kisah cintanya sendiri.
Seorang Putri bangsawan yang hidup sebatang kara, Dia memiliki teman semasa kecil yang merupakan seorang Pangeran pewaris tahta kerajaan. Keduanya tumbuh besar bersama, hingga pada akhirnya saling jatuh cinta dan menjalin kasih. Tapi, hubungan Mereka tidak berjalan mulus seperti kisah di dongeng, Mereka harus berpisah karena ada aturan kerajaan yang mengharuskan Pangeran menikahi wanita lain.
Putri yang dipilih untuknya. Jika Dia menolak, Maka Dia harus mati.
Akhirnya sang Putri yang patah hati pergi mengembara ke negara lain. Dalam perjalanan Dia bertemu dengan seorang bangsawan yang juga patah hati ditinggal istrinya. Keduanya saling mengisi dan membalut luka. Kemudian cinta muncul diantara keduanya.
Namun sang pangeran yang telah menikah, masih belum melupakan sang Putri. Dia menginginkan sang putri kembali. Dia sangat marah saat sang Putri menolaknya bahkan menikah dengan sang bangsawan.
Pangeran kemudian mengatur siasat untuk memisahkan keduanya.
Putri difitnah atas kejahatan yang tidak pernah ia lakukan. Saat Dia mengandung anak di usia kandungan empat bulan, kerajaan memutuskan untuk membuangnya ke dimensi lain sampai Dia dapat dibuktikan tidak bersalah.
Bangsawan dan Putri itu masih tetap mencintai dari jarak yang tidak terbayang. Keduanya saling berjanji dan menjaga hati meski tidak bisa saling menatap atau berbicara satu sama lainnya. Bangsawan terus berusaha membuktikan bahwa istrinya tidak bersalah meskipun memerluhkan waktu yang tidak pasti.
Bibi Sheira maju, Dia menggenggam bahu gadis didepannya. Menatap matanya memohon pengertiannya.
"Cerita itu adalah kisah cinta ibu dan ayahmu Yuki"
Gadis itu mendongak, jelas terkejut.
"Apa ?" katanya kebingungan.
"Dengarkan Aku baik-baik, Kita bukan orang dari dunia ini. Kita adalah orang dari dunia lain yang berbeda dimensi dengan dunia ini. Ibumu seorang putri bangsawan dan Aku adalah pelayan pribadinya. Kami menjalani hukuman kerajaan dengan diasingkan ke dunia ini. Ayahmu belum mati Yuki, Dia masih hidup. Selama ini Ayahmu berusaha keras membuktikan ibumu tidak bersalah, dan sekarang Dia berhasil. Kerajaan mencabut hukumannya. Kamu bisa kembali ke dunia asalmu sekarang"
"Apa maksud Bibi, Aku tidak mengerti. kenapa Bibi berbicara aneh seperti ini" Yuki menepiskan tangan di bahunya gusar. Bibi Sheira kembali menahan bahunya kali ini lebih kuat.
"Yang Aku katakan adalah kebenaran, Kau harus percaya padaku Yuki"
"Phil" Yuki menatap Phil, memohon agar Phil membantunya menghentikan keanehan Bibi. Sayangnya, Pria itu balas menatapnya dengan sedih. Dia menggeleng tidak berdaya. Matanya kemudian mengedari seluruh ruangan.
"Bukankah ruangan ini sudah membuktikan semuanya swetty ?" Tanya Phil dengan wajah sedih.
"Aku tidak percaya"
Yuki sangat marah. Wajahnya memerah menahan emosi. Dia merasa sangat bingung. Kenapa semua menjadi aneh seperti ini.
"Andaikan apa yang Bibi ucapkan adalah benar, Aku tidak mau kembali...Aku tidak ingin kembali ke tempat dimana Mama telah dibuang seperti itu !" Dia menatap Bibi Sheira tegas.
Bibi Sheira terkesiap sesaat. Detik berikutnya Dia menatap Yuki dengan pandangan menyerah.
"Kau harus kembali Yuki. Ini adalah perintah kerajaan. Tapi Maafkan Bibi, Bibi tidak bisa ikut denganmu" Dia membalas genggaman tangan Phil di bahunya. Menatap Yuki memohon pengertian. "Ada seseorang disini yang Aku ingin bersamanya di sisa hidupku. Aku mohon pengertianmu"
"Aku tidak akan kembali...Tidak...!!"
Yuki kembali menegaskan penolakan. Bibi Sheira mundur ketika ada bayangan di belakang Yuki. Gadis itu belum menyadari apa yang terjadi di balik punggungnya.
Bibi Sheira berlutut dengan takzim, sementara Phil hanya berdiri memandang ke depan dengan sikap waspada.
"Hamba Sheira Albey, Pelayan pribadi Putri Ransah memberi hormat kepada Pangeran"
"Aku terima hormatmu"
Suara dalam seorang Pemuda membuat Yuki terkejut. Dia berbalik dan menemukan sesosok Pemuda sudah berdiri di belakangnya.
Pemuda itu, Tanpa disadari Yuki keluar dari suatu kumparan yang membentuk seperti blackhole, berwarna putih.
Dia mengenakan pakaian kerajaan jaman dulu. Yuki merasakan aroma mengintimidasi dari dalam diri Pemuda itu, Begitu juga dengan Phil.
Rambutnya berwarna gelap dengan semburat biru keabu-abuan. Kulitnya putih bersih dengan postur tubuh tinggi dan ramping, namun jelas terlihat otot-otot tubuhnya yang terbentuk sempurna dari balik pakaian yang dikenakan.
Pandangan Pemuda itu bertemu dengan Yuki. Warna matanya biru dingin seperti warna es. Jelas sekali terlihat Dia adalah orang yang sukar untuk didekati dan dipahami.
Yuki menangkap kesan Pemuda ini bagaikan bulan di malam musim dingin.
Pangeran Riana memandang gadis kecil didepannya. Mata coklat gadis itu terbuka lebar saat melihatnya. Ada perasaan aneh yang Dia rasakan ketika melihat gadis ini. Dia merasakan sesuatu yang tidak lazim akan menghantuinya. Tapi, Dia berpikir lagi, Perasaan yang Dia rasakan sekarang, Mungkin karena Dia tau siapa Ibu gadis ini.
Saat Yuki akan menjauhinya, Dengan sigap Dia langsung mencekal tangan gadis itu.
"Aku datang untuk membawamu kembali" Ujarnya tanpa ekpresi.
"Tidak Mau" Yuki berusaha keras untuk memberontak, Namun cekalan Pangeran Riana di tangannya seperti belenggu besi. "lepaskan Aku..Bibi..Tolong Aku"
Bibi Sheira menahan keinginannya untuk menghambur menarik Yuki kembali. Phil mengepalkan tangannya. Dia berusaha keras bersikap tenang, Saat mendengar Anak angkatnya meminta tolong Dia merasa sakit. Tapi istrinya sudah berpesan sebelumnya agar membiarkan Yuki kembali. Dia mengalihkan fokusnya pada istrinya yang terduduk menangis. Memeluk wanita itu untuk menenangkannya.
Pangeran Riana memeluk tubuh Yuki. Memaksanya untuk masuk mengikutinya ke dalam lubang putih seukuran manusia dewasa di belakangnya. Dia tidak kewalahan sama sekali menerima pemberontakan Yuki.
"Lepaskan Aku..Phil...Bibi.." Yuki menggapai tangannya yang bebas kedepan. Memohon pada kedua orang di hadapannya untuk membantunya. Tapi Kedua orang itu tidak bergeming. Hanya menatap Yuki dengan pandangan meminta maaf.
Perlahan, Tubuh Yuki terhisap kedalam lubang itu. Kepalanya terasa berat. Kesadarannya perlahan menghilang. Gerakan tubuhnya perlahan mulai berkurang, Rasa lemas menjalari setiap inci sendi tubuhnya. Tenaganya seperti terkuras habis. Sesaat sebelum kesadarannya benar-benar hilang, Dia merasakan tangan yang kuat memeluk tubuhnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 353 Episodes
Comments
🎤༈•⃟ᴋᴠ•`♨♠Echa🐞Jamilah🍄☯🎧
nice Thor 🤗next🏃🏿♂️🏃🏿♂️🏃🏿♂️
2022-08-22
0
eli rina
sampai sini cukup menarik..
kita lanjut lg👍👍
2022-05-14
0
dewa imajinasi
👍👍
2022-04-24
1