SLR. Pulang ke rumah kedua orang tua

Ke esokkan harinya. Dawiyah turun dari angkot membawa tasnya lalu melangkah di kampung halaman yang dulu ia tinggalkan, hati merasa bimbang antara pulang atau kembali lagi ke kontrakannya.. 

Dari arah dimana Dawiyah sedang berdiri sekarang, dia melihat rumah kedua orang tuanya yang terbuat dari kayu yang begitu sederhana namun enak di pandang tampak asri dan udara yang segar dengan pepohonan hijau.. 

Dawiyah adah anak ke tiga dari empat bersaudara, dua kakak laki-laki dan satu adik perempuan semua kakak dan adik Dawiyah sudah berkeluarga dan tinggal di kota yang berbeda-beda dengan dirinya.. 

Dengan langlah gontai sambil menyeret tasnya, Dawiyah memberanikan diri mengetuk pintu kediaman orang tuanya. 

Tok.. Tok.. Tok.. 

''Asalamualaikum.'' Ucap Dawiyah mengucapkan salam, berdiri di depan pintu. 

Tak berapa lama pintu terbuka bersamaan dengan seorang pria paruh baya yang ternyata bapak Dawiyah yang bernama pak Duloh yang membukakan pintu.. 

''Walaikum'salam, astagfirullah Dawiyah!'' sang Ayah terkejut melihat anak perempuannya yang tiba-tiba ada di depannya. 

''Wiyah, ya Allah naaaakkk ada apa dengan mu?'' Tanya sang Ayah histeris melihat anak perempuan nya yang kacau balau tak berbentuk dengan luka lebam di seluruh tubuhnya. 

''Bapaak..'' Dawiyah menghambur memeluk ayahnya dan menangis tersedu-sedu, ''Bapak, maafkan Dawiyah pak Hiisskk,, Hissskk.. 

Ayah Duloh membalas pelukan Dawiyah yang sudah menangis tersedu-sedu di dadanya, Dawiyah terus menangis dan tidak henti-henti nya meminta maaf pada sang ayah karna sudah banyak salah dan merepotkan nya.. 

''Ada apa dengan mu Nak?'' sang Ayah menangis melihat kondisi anaknya.. 

Sakit? 

Tentu saja sakit. Ayah mana yang tidak sakit hati melihat putri kecilnya babak belur bahkan dia saja tidak pernah berani memukul anak-anak nya. Tapi apa ini? siapa yang telah berani menyiksa putrinya.. 

Dari arah belakang tepatnya dari arah dapur, ibu Dawiyah yang bernama Bu Nining menghampiri suaminya karna ia mendengar ada yang berteriak dan mendendengar suara tangisan. 

Namun setelah sampai di ruang tamu ibu Nining sedikit tertegun melihat anaknya yang sudah lama tidak pulang sedang menangis di pelukan suaminya.. 

''Dawiyah.'' Panggil sang ibu memastikan jika itu anak perempuannya 

Dawiyah menoleh dan menghampiri sang ibu untuk memeluknya, namun ketika Dawiyah sudah berada di depan ibunya.. 

Plaaakkk.. 

Tanpa di duga Ibu Nining menampar Dawiyah dengan sangat keras. ''Dasar anak durhaka! kemana saja kamu selama ini tidak pulang dan menelantarkan anak-anak mu.'' Teriak ibu Nining murka karna Dawiyah menelantarian ketiga anaknya.. 

''Pergi kamu dari sini, anak kurang ajar kamu!'' Ibu Nining mendorong Dawiyah yang memeluk kakinya.. 

Dawiyah berlutut dan memeluk kaki sang ibu dengan erat. ''Bu ak_akuuu, aku minta maaf buk tolong jangan usir Wiyah buk. Wiyah sedang hamil anaknya Deni.'' Kata Dawiyah yang mana membuat ibu Nining melototkan matanya tak percaya.. 

''Apaaa!'' 

''Lihat pak anakmu! Astagfirullah lihat anakmu yang kurang ajar ini, setelah menitipkan ketiga anaknya bersama kita. Kini dia sedang hamil lagi dasar tidak punya otak!'' Bentak sang ibu sambil mendorong tubuh Dawiyah hingga terjelembab kebelakang. 

Sedangkan sang ayah hanya memejamkan matanya dengan sabar. ''Sudahlah buk, ini semua sudah terjadi.'' 

''Alah, bapak sama anak sama saja merepotkan!'' Kesal ibu Nining pergi meninggalkan Dawiyah bersama suaminya.. 

Ayah Duloh yang melihat putrinya masih duduk di lantai sambil menangis, ia pun menghampiri dan memeluknya. ''Sabar yaa nak, semua pasti baik-baik saja.'' Ujar sang ayah menenangkan Dawiyah 

• 

Bulan Desember, tanggal 3, di tahun 1994• 

Tak terasa sembilan bulan sudah Dawiyah tinggal dengan kedua orang tuanya dan kini perutnya sudah membuncit dan hanya tinggal menunggu hari untuk melahirkan anak ke empatnya.. 

Selama tinggal di kampung kedua orang tuanya, Tak ayal tatapan sinis dan cemooh dari para tetangga yang tidak suka melihat Dawiyah hamil tanpa suami selalu di curigai jika Dawiyah suka menggoda suami mereka. 

Dawiyah selalu menjadi bahan gunjingan dan cemo'ohan dari orang-orang sekitar, bukan hanya tetangga yang mencemo'oh nya bahkan dengan miris sang ibu pun ikut andil selalu memaki dan menyuruh Dawiyah untuk menggugurkan kandungan nya.. 

Thak.. 

''Makanlah dasar anak tidak berguna kerjaannya hamil terus, dengar yaa setelah kamu melarikan anak itu! Buang saja bayi itu karna ibu tidak sudi lagi mengurus anak mu.'' Sentak ibu Nining berkata sinis pada Dawiyah. 

Bukan bermaksud ibu Nining berkata seperti itu, tapi sang ibu sudah tua renta dan tidak sanggup untuk mengurus seorang bayi lagi yang akan memakan biaya yang tidak sedikit.. 

Dawiyah yang mendengar perkataan sang ibu hanya menghela nafasnya dan mengangguk. ''Baik bu, Wiyah sudah pikirkan.'' Jawab Dawiyah yang membuat ibu Nining membuang muka ke arah lain.. 

''Ahhhkkk.'' Dawiyah mengiris sakit sekaligus mulas di bagian perutnya. 

''Ada apa dengan mu?'' Tanya Sang ibu. 

''Ahhh, Bu sakit perut.'' ucap Dawiyah yang membuat ibu Nining melototkan matanya. 

''Kaya nya kamu mau melahirkan, ibu panggilkan Emak Tinam dulu yaa.'' ucap sang ibu khawatir, karna sebenci apapun seorang ibu mereka tidak bisa melihat anaknya kesakitan. 

Ibu Nining pun langsung pergi memanggil dukun beranak yang sudah handal mengurus persalinan, karna di tahun 90an dukun beranak lah yang paling banyak di bandingkan Bidan yang membutuhkan biaya tidak sedikit.. 

Setelah beberapa lama berjalan, akhirnya ibu Nining sampai di gubuk Emak Tinam lalu menggedor pintu yang terbuat dari kayu dengan rasa tidak sabaran.. 

Dor.. Dor.. Dor.. 

''Maakk, mak Tinam? Asalamualaikum Maak!'' Teriak ibu Nining.. 

''Walaikum'salam.'' Jawab Mak Tinam bersamaan pintu di buka dari dalam. ''Ada apa?'' Tanya sosok wanita yang umurnya sudah lebih dari stengah hidupnya. 

''Si Wiyah mau melahirkan Mak, ayo cepat bantu.'' Ibu Nining menarik tangan Mak Tii, untuk memeriksa anaknya yang mungkin ketuban nya sudah pecah. 

''Iya iya wong sabar nak.'' Mak Tii pun ikut dengan Nining terburu-buru.. 

• 

• 

Setelah berjalan yang cukup melahkan kini mak Tii bersama Ibu Nining sampai di rumah dan terkejut mendapati jika Dawiyah sudah mengejan, membuat mak Tii dan Ibu Nining kalang kabut lalu mempersiapkan semua keperluan untuk melahirkan.. 

''Tarik nafas nak.'' 

''Saya udah nggak kuat mak! 

''Ayo nak, kumpulkan kekuatan mu.'' 

Dawiyah mengejan beberapa kali namun gagal, hingga Dawiyah mengejan dalam satu tarikkan nafas dan akhirnya keluarlah bayi yang cantik namun tidak di inginkan oleh ibu bahkan lingkungan nya.. 

''Oweeeekkk,, oweeeekkk..'' 

Bayi mungil berjenis kelamin perempuan telah lahir dengan selamat dan sempurna, dengan bobot 3,3kg dengan panjang 57cm. Membuat mak Tii tersenyum dan bernafas lega saat bayi itu menangis dengan kencang. Namun tidak untuk Dawiyah dan ibu Nining..

...••••••...

...LIKE.KOMEN.VOTE.BUNGA ...

Terpopuler

Comments

lili

lili

aku marathon bacanya

2024-08-01

0

Elwi Chloe

Elwi Chloe

bayinya kasian bgt

2022-04-13

1

Lee

Lee

Lanjut kak othor..
msih nyicil.sdh dfavoritin..
main kkryaq jg ya

2022-04-11

0

lihat semua
Episodes
1 SLR. Awal cerita
2 SLR. Sifat asli Deni
3 SLR. Pulang ke rumah kedua orang tua
4 SLR. Tak perduli
5 SLR. Anak punggut
6 SLR. Memintanya
7 SLR. Sakit hati yang terdalam
8 SLR. Tenggelam tanpa dasar
9 SLR. Oh Tuhan
10 SRL. Kabur membawa Rania
11 SLR. Dua kehidupan yang berbeda
12 SRL. Tuhan mempunyai rencana lain
13 SLR. Mencoba untuk mengubah takdir
14 SLR. Memancing Amarah.
15 SLR. Niat mengubah takdir
16 SRL. Hal yang tabu
17 SRL. Tak perduli dan keberangkatan
18 SLR. Berada di Negara lain.
19 SRL. Hari pertama bekerja.
20 SLR. Di luar dugaan
21 SLR. Kejam nya sebuah Fitnah
22 SLR. Puncak kemarahan yang di pendam
23 SLR. Kejadian yang tidak terduga.
24 SLR. Dimanakah peran orang tua, di saat anaknya sedang terpuruk
25 SLR. Bersalah
26 SLR. Musim berlalu
27 SLR. Menutup masa lalu dan membuka lembaran baru
28 SLR. Trauma yang masih ada.
29 SLR. Getaran yang tidak biasa
30 SLR. Tidak merasakan kepuasan
31 SLR. Membayar Jasa Asuh
32 SLR. Niat Balas Dendam
33 SLR. Melihat Rania.
34 SLR. Pertemuan
35 SLR. Bertemu Mantan
36 SLR. Malaysia
37 SLR. Tuan Amar ingin menyusul
38 SLR. Segala Rasa.
39 SLR. Tuhan memiliki rencana lain.
40 SLR. Apakah ini karma
41 SLR. Modus Tuan Amar.
42 SLR. Apartement baru.
43 SLR. Bertemu dengan nya lagi.
44 SLR. Kemana dia pergi?
45 SRL. Pria menyebalkan.
46 SLR. Ternyata
47 SLR. Pertemuan.
Episodes

Updated 47 Episodes

1
SLR. Awal cerita
2
SLR. Sifat asli Deni
3
SLR. Pulang ke rumah kedua orang tua
4
SLR. Tak perduli
5
SLR. Anak punggut
6
SLR. Memintanya
7
SLR. Sakit hati yang terdalam
8
SLR. Tenggelam tanpa dasar
9
SLR. Oh Tuhan
10
SRL. Kabur membawa Rania
11
SLR. Dua kehidupan yang berbeda
12
SRL. Tuhan mempunyai rencana lain
13
SLR. Mencoba untuk mengubah takdir
14
SLR. Memancing Amarah.
15
SLR. Niat mengubah takdir
16
SRL. Hal yang tabu
17
SRL. Tak perduli dan keberangkatan
18
SLR. Berada di Negara lain.
19
SRL. Hari pertama bekerja.
20
SLR. Di luar dugaan
21
SLR. Kejam nya sebuah Fitnah
22
SLR. Puncak kemarahan yang di pendam
23
SLR. Kejadian yang tidak terduga.
24
SLR. Dimanakah peran orang tua, di saat anaknya sedang terpuruk
25
SLR. Bersalah
26
SLR. Musim berlalu
27
SLR. Menutup masa lalu dan membuka lembaran baru
28
SLR. Trauma yang masih ada.
29
SLR. Getaran yang tidak biasa
30
SLR. Tidak merasakan kepuasan
31
SLR. Membayar Jasa Asuh
32
SLR. Niat Balas Dendam
33
SLR. Melihat Rania.
34
SLR. Pertemuan
35
SLR. Bertemu Mantan
36
SLR. Malaysia
37
SLR. Tuan Amar ingin menyusul
38
SLR. Segala Rasa.
39
SLR. Tuhan memiliki rencana lain.
40
SLR. Apakah ini karma
41
SLR. Modus Tuan Amar.
42
SLR. Apartement baru.
43
SLR. Bertemu dengan nya lagi.
44
SLR. Kemana dia pergi?
45
SRL. Pria menyebalkan.
46
SLR. Ternyata
47
SLR. Pertemuan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!