SLR. Sifat asli Deni

Malam hari• 

Terlihat sosok pria turun memarkirkan motornya di halaman rumah kontrakan nya yang tidak lain adalah Deni. Ia pulang dengan keadaan acak raut dengan muka memerah menahan amarah yang di pendam.. 

Deni turun dari motor sambil komat kamit entah apa yang sedang dia ucapkan, lalu sampainya di depan pintu masuk.. 

Braaakk.. 

Deni menendang pintu hingga pintu itu langsung rusak terbelah dua saking kuatnya tendangan kaki Deni, dengan nafas naik turun dan kepalan tangan yang kuat. Lalu Deni berteriak memanggil istri keduanya sampai-sampai para tetangga kontrakan sebelah mendengar teriakkan Deni yang menggelegar.. 

''Dawiyah.'' 

''Dawiyah.'' 

''Sialan! Dawiyah.'' 

Teriak Deni, yang mana membuat Dawiyah bangkit dari ranjang lalu menghampiri suaminya yang sedang berteriak kencang di luar kamar.. 

''Ada apa mas__ Aahhkk.'' 

Dawiyah mengringis sakit saat rambutnya di tarik paksa oleh Deni dan menyeretnya keluar dari kamar. 

''Mas, apa yang kau lakukan! Ini sangat sakit.'' Keluh Dawiyah yang bingung dengan perlakuan Deni yang sangat kasar. 

''Dasar perempuan tak berguna, asal kau tau! Aku sangat menyesal menikahimu dan sekarang istriku marah pasti karna dirimu iya kan?!'' Tuduh Deni yang semakin kencang menjambak rambut panjang Dawiyah.. 

''Ti_ Aaahkk tidak Mas, aku tida__ 

''Bohong! Kamu harus aku beri pelajaran dasar wanita sialan tak berguna dan hanya menyusahkan ku saja!'' Tangan Dani mencengkram kuat rambut Dawiyah tanpa perasaan atau pun kasihan pada Dawiyah, lalu Deni dengan tega mendorong tubuh ringkih Dawiyah hingga membentur tembok.. 

Dugh.. 

''Aahkkk, Mas.'' Kepala Dawiyah terbentur dinding dengan sangat kencang, hingga membuat penglihatan Dawiyah langsung buram tidak jelas.. 

Sedangkan Deni yang melihat Dawiyah tengah mengiris sakit, ia merasa belum puas memberikan pelajaran untuk istri keduanya ini. Deni pun refleks melepaskan ikat pinggang yang sedang dia pakai lalu mencambuk Dawiyah tanpa belas kasihan.. 

Cetar... Cetar... Cetar.. 

"Aaahhkk Mas." 

Hiissskkk,, Hissskk,, 

Ikat pinggang itu dengan kasar dan brutal mencambuk punggung Dawiyah hingga sang empu berteriak minta ampun. 

''Awww Hissskk, sakit Mas ampunnn.'' 

Cetar... Cetar... Cetar.. 

''Kau adalah wanita pembawa sial!'' 

''Ampun Masss Hiisskk..'' 

Deni terus saja mencambuk Dawiyah, seakan akan Dawiyah adalah tempat pelampiasan dirinya atas kemarahan istri pertamanya. 

Padahal jika di pikir dengan logika, Deni lah yang harus di salahkan atas apa yang sudah menimpa kehidupannya. Namun yang namanya manusia lupa untuk bercermin diri sendiri, hingga selalu menyalahkan orang lain atas apa yang sudah menimpa dirinya... 

Setelah puas mencambuk istri keduanya, Deni langsung membuang ikat pinggang nya kesembarang arah lalu berjongkok dan mencengkram rahang Dawiyah yang sudah tidak ada tenaga sala sekali.. 

''Masss.'' 

''Dengarkan aku, mulai hari ini, detik ini, kau bukan lagi istriku! Aku menalakmu dan membuang barang yang tidak berguna sepertimu.'' Ujar Deni menghempaskan wajah Dawiyah dengan kasar.. 

Dhuuuk.. 

Ahhhkkk.. 

Dengan kasar, Deni menendang tubuh Dawiyah tanpa belas kasih lalu melangkah untuk pergi. Namun baru satu langkah Deni melangkah, Dawiyah yang sudah tidak mempunyai tenaga memegang kaki Deni.. 

''Ak__ aku mohon Mas, jangan pergi dan meninggalkan diriku sendirian Hiisskkk,, aku mohooonnn aku sangat mencintai mu Mas.'' 

Sreeet.. 

Deni menghempaskan kaki nya dan menatap Dawiyah dengan tatapan meremeh lalu terkekeh. 

Cuuiihhh.. 

''Dasar bodoh.'' Deni dengan sengaja meludah tepat di wajah Dawiyah, ''Dari awal aku hanya menginginkan tubuhmu! Dan aku tidak pernah mencintaimu.'' 

Deni pergi meninggalkan Dawiyah yang terkapar lemah dengan hati yang hancur, sungguh ia tidak pernah menyangka jika hidupnya akan hancur karna dia mencintai orang yang salah.. 

Sakit? 

Tentu saja sakit! saat orang yang kita cintai ternyata hanya memanfaatkan dirinya saja. Hancur sudah perasaan Dawiyah yang tersisa, ia sudah tidak bisa membendung lagi air matanya dan merasakan sesak di dadanya saat ia mendengar pernyataan sang suami. 

Dawiyah benar-benar sakit menerima perlakukan ini semua. Cinta yang ia rasakan ternyata hanya sebuah Metamorposa semata hanya untuk menikmati tubuhnya.. 

Dawiyah meringkuk di lantai memeluk lututnya, meratapi nasib pernikahan yang seharusnya tidak terjadi. Mungkin ini bukan kali pertama bagi Dawiyah bercerai, namun karna Dawiyah sangat mencintai si tukang ojek itu! dan ia juga sangat tergila-gila kepada seorang Deni Adriansah membuat Dawiyah menutup mata dan telinganya saat orang-orang terdekatnya memberi tahu kelakukan seorang Deni.. 

Jika sudah seperti ini, siapa yang harus di salahkan? Tidak ada! Tidak ada yang salah dalam hal ini, jika saja Dawiyah membuka matanya sejak awal pertemuan mereka.. 

• 

Ke esokkan hari. 

Pagi hari yang cerah dimana burung-burung sudah berkicau ria menyambut pagi hari dan membangunkan seorang wanita yang semalam tidak berhenti menangis tiada henti.. 

Dawiyah perlahan terbangun dari tidurnya, dia merasa bingung dengan keadaannya yang tertidur di lantai, dengan sekujur badan yang terasa sakit. 

Namun sedetik kemudian Dawiyah ingat semuanya, yang mana membuat Dawiyah lagi dan lagi menangis dan berteriak karna teringat kejadian semalam bahwa dia sudah di ceraikan oleh Deni. 

''Kamu benar-benar tega terhadapku mas. Bahkan aku sudah memberikan apapun yang kamu mau, kamu butuhkan, kamu perlukan! Tapi inilah balasan mu Mas.'' 

Dawiyah membalikkan posisi tidurnya menjadi terlentang dan masih setia di atas lantai memandangi langit-langit kamarnya,  Dawiyah sangat bingung apa yang harus dia lakukan sekarang.. 

Jika dia pulang ke rumah orang tuanya pastinya, sudah di pastikan kedua orang tuanya akan memarahinya dan mencaci maki dirinya yang tidak pernah memberikan kabar walau masih satu kota.. 

Bahkan semenjak Dawiyah mengenal Deni, Dawiyah sudah tidak lagi memberikan sepeserpun uang untuk anak-anak makan. Namun di satu sisi Dawiyah berpikir, jika dia tidak pulang ke rumah orang tuanya maka dia harus tinggal dimana? Tidak ada tempat lagi yang bisa dia datangi kecuali rumah ke orang tuanya.. 

Setelah berpikir panjang, Dawiyah pun akhirnya memutuskan untuk pulang ke rumah kedua orang tuanya di terima atau nggak! yang terpenting dia pulang terlebih dahulu.. 

Ahhhhkkk.. 

Dawiyah merasakan punggungnya perih akibat di cambuk oleh Deni, namun ia berusaha untuk bangkit dari tidurnya lalu melangkah pelan ke luar kamar untuk pergi ke kamar mandiri.. 

Sedangkan diluar kontrakan, segelombolan ibu-ibu yang sedang memilih sayur sambil bergosip dan membicarakan prihal semalam dimana Deni membuat kegaduhan hingga terdengar oleh semua tetangga.. 

Awalnya para tetangga ingin memeriksa keadaan Dawiyah, namun Karna mereka tidak saling kenal membuat para tetangga mengurungkan niat mereka untuk menolong Rania.. 

''Iyaa, kalian denger gak suara cambukan nya itu? iihh serem.'' 

''Tapi buk, pelakor kaya dia mah pantas mendapat hukuman kel gitu.'' 

''Tapi kasian kan?'' 

Begitulah percakapan para tetangga Dawiyah, dan masih banyak pembicaraan mengenai tragedi percambukkan dan teriakkan yang sana memilukan untuk di dengar.. 

...•••••...

...LIKE.KOMEN.VOTE.BUNGA ...

Terpopuler

Comments

martina melati

martina melati

kdrt nih... buat apa nyiksa istri ... tindakan kekerasan nih

2025-04-09

0

sihat dan kaya

sihat dan kaya

jembalang rupanya.... ggggrrrrrrrrr

2024-10-24

0

sihat dan kaya

sihat dan kaya

ni lagi seko.... kau pedajal..menggarah yg tk halal.... kau laa pembawa sial... Kaki mn kakiiiii... !!!!

2024-10-24

0

lihat semua
Episodes
1 SLR. Awal cerita
2 SLR. Sifat asli Deni
3 SLR. Pulang ke rumah kedua orang tua
4 SLR. Tak perduli
5 SLR. Anak punggut
6 SLR. Memintanya
7 SLR. Sakit hati yang terdalam
8 SLR. Tenggelam tanpa dasar
9 SLR. Oh Tuhan
10 SRL. Kabur membawa Rania
11 SLR. Dua kehidupan yang berbeda
12 SRL. Tuhan mempunyai rencana lain
13 SLR. Mencoba untuk mengubah takdir
14 SLR. Memancing Amarah.
15 SLR. Niat mengubah takdir
16 SRL. Hal yang tabu
17 SRL. Tak perduli dan keberangkatan
18 SLR. Berada di Negara lain.
19 SRL. Hari pertama bekerja.
20 SLR. Di luar dugaan
21 SLR. Kejam nya sebuah Fitnah
22 SLR. Puncak kemarahan yang di pendam
23 SLR. Kejadian yang tidak terduga.
24 SLR. Dimanakah peran orang tua, di saat anaknya sedang terpuruk
25 SLR. Bersalah
26 SLR. Musim berlalu
27 SLR. Menutup masa lalu dan membuka lembaran baru
28 SLR. Trauma yang masih ada.
29 SLR. Getaran yang tidak biasa
30 SLR. Tidak merasakan kepuasan
31 SLR. Membayar Jasa Asuh
32 SLR. Niat Balas Dendam
33 SLR. Melihat Rania.
34 SLR. Pertemuan
35 SLR. Bertemu Mantan
36 SLR. Malaysia
37 SLR. Tuan Amar ingin menyusul
38 SLR. Segala Rasa.
39 SLR. Tuhan memiliki rencana lain.
40 SLR. Apakah ini karma
41 SLR. Modus Tuan Amar.
42 SLR. Apartement baru.
43 SLR. Bertemu dengan nya lagi.
44 SLR. Kemana dia pergi?
45 SRL. Pria menyebalkan.
46 SLR. Ternyata
47 SLR. Pertemuan.
Episodes

Updated 47 Episodes

1
SLR. Awal cerita
2
SLR. Sifat asli Deni
3
SLR. Pulang ke rumah kedua orang tua
4
SLR. Tak perduli
5
SLR. Anak punggut
6
SLR. Memintanya
7
SLR. Sakit hati yang terdalam
8
SLR. Tenggelam tanpa dasar
9
SLR. Oh Tuhan
10
SRL. Kabur membawa Rania
11
SLR. Dua kehidupan yang berbeda
12
SRL. Tuhan mempunyai rencana lain
13
SLR. Mencoba untuk mengubah takdir
14
SLR. Memancing Amarah.
15
SLR. Niat mengubah takdir
16
SRL. Hal yang tabu
17
SRL. Tak perduli dan keberangkatan
18
SLR. Berada di Negara lain.
19
SRL. Hari pertama bekerja.
20
SLR. Di luar dugaan
21
SLR. Kejam nya sebuah Fitnah
22
SLR. Puncak kemarahan yang di pendam
23
SLR. Kejadian yang tidak terduga.
24
SLR. Dimanakah peran orang tua, di saat anaknya sedang terpuruk
25
SLR. Bersalah
26
SLR. Musim berlalu
27
SLR. Menutup masa lalu dan membuka lembaran baru
28
SLR. Trauma yang masih ada.
29
SLR. Getaran yang tidak biasa
30
SLR. Tidak merasakan kepuasan
31
SLR. Membayar Jasa Asuh
32
SLR. Niat Balas Dendam
33
SLR. Melihat Rania.
34
SLR. Pertemuan
35
SLR. Bertemu Mantan
36
SLR. Malaysia
37
SLR. Tuan Amar ingin menyusul
38
SLR. Segala Rasa.
39
SLR. Tuhan memiliki rencana lain.
40
SLR. Apakah ini karma
41
SLR. Modus Tuan Amar.
42
SLR. Apartement baru.
43
SLR. Bertemu dengan nya lagi.
44
SLR. Kemana dia pergi?
45
SRL. Pria menyebalkan.
46
SLR. Ternyata
47
SLR. Pertemuan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!