Northernglass salah satu Kerajaan yang sangat makmur. Meski letaknya berada di utara, Northernglass mampu menyaingi dataran tengah yang sering disebut pusat peradaban. Kemakmuran rakyat merupakan hasil dari berbagai pihak, dan Acexavier Kennard, selaku Putra Mahkota Kerajaan Northernglass yang turut andil dalam kemakmuran ikut berbangga diri.
Kerajaan dapat dikatakan makmur jika seluruh komponen, baik rakyat maupun alamnya sejahtera. Seperti halnya yang dilihat oleh Ace, rakyat dapat memenuhi kebutuhan, terdapat sarana dan prasarana yang memadai, pendapatan rakyat yang dapat dibilang cukup tinggi, bahkan semua rakyatnya memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak meski sistem kesetaraan belum dapat di terapkan secara sempurna.
Stratifikasi sosial dapat menyebabkan ketimpangan sosial, namun saat stratifikasi tidak diberlakukan ada kemungkin bahwa akan ada pemberontakan dari fraksi bangsawan. Sampai detik ini, fraksi bangsawan mencoba memengaruhi bangsawan netral atau yang tidak memihak siapapun. Jika sampai gejolak terjadi karena adanya perubahan sistem, rakyat yang akan menjadi korban. Kesejahteraan yang dibangun selama ini hanya akan menjadi sejarah. Selama tidak terjadinya kesenjangan sosial yang terlalu signifikan, kesejahteraan rakyat biasa masih tetap dapat diusahakan.
Ace berkeliling di pusat Ibu kota bersama bersama Floyd -tangan kanannya. Disaat tidak ada pekerjaan yang harus segera diselesaikan, ataupun jadwal latihan, Ace selalu menyempatkan diri untuk berkeliling, melihat secara langsung kondisi rakyat Northernglass. Tidak semua masalah rakyat dilaporkan kepada pihak istana, adakalanya Ace dapat mengerti secara langsung situasi Northernglass atas hasil pengamatannya secara langsung. Melihat lebih banyak apa yang dilakukan rakyatnya, mendengar lebih banyak yang dikeluhkan rakyatnya.
"Anda ingin membeli senjata?" tanya Floyd, yang mengikuti Ace di belakang.
Floyd tangan kanan sekaligus sahabatnya. Pria dingin itu sudah bersama dengan Ace sejak memasuki masa remaja. Ayahnya merupakan mentri senior yang sudah meninggal beberapa tahun lalu karena sebuah insiden kecelakaan. Mereka sama-sama memiliki loyalitas yang tinggi, itu sebabnya Ace yang meminta secara langsung kepada Yang Mulia Raja untuk mengambil Floyd sebagai orang kepercayaannya. Sejauh ini tidak ada sifatnya yang menyebalkan kecuali sifat dingin dan terlampau jujurnya. Terkadang Ace membenci itu.
"Ya." jawabnya singkat.
Sejujurnya Ace tidak pernah kekurangan senjata. Istana memiliki departemen persenjataan untuk memenuhi kebutuhan persenjataan istana. Mereka orang-orang paling ahli membuat senjata di Northernglass. Jikapun dirinya menginginkan senjata khusus, mereka dengan senang hati akan membuatnya. Di tanah Northernglass yang diberkati, hampir semua memiliki elemen sihir dengan berbagai jenis dan tingkat, bahkan untuk sebagian orang memiliki kekuatan penyerta. Seperti Ace, dia memiliki elemen sihir udara dengan kekuatan penyerta telekinesis -kemampuan memanipulasi sebuah objek fisik hanya dengan pikiran semata-mata. Begitu juga dengan Floyd yang memiliki elemen sihir perubahan dengan kekuatan penyerta pengendali binatang. Dia dapat memanipulasi bentuk tubuh mereka sesuai dengan apa yang ia inginkan.
"Berapa harganya?" tanya Ace seraya mengamati salah satu belati.
"Cukup dengan 10 koin perak, Tuan." jawab pria tua penjual senjata.
Dari kata serta sikap pria penjual senjata itu, sepertinya dia tidak mengetahui jika yang sedang menanyakan harga belati itu adalah seorang Putra Mahkota. Sikapnya begitu santai sebagaimana dia kepada pembeli lain.
"Floyd, berikan!"
Floyd membuka kantong kepingan uang logam kepada pria penjual senjata. Dia mengambil 10 koin perak, namun tatapan Ace membuatnya menerima isyarat untuk melebihkan koin yang akan diberikan.
Penjual senjata itu menatap mereka dengan sorot bahagia. Kepingan yang ada di tangan digenggamnya erat. "Terima kasih, Tuan muda. Semoga berkat Northernglass menyertai kalian."
Ace segera menyerahkan belatinya pada Floyd. Ia berbalik dan mulai berjalan mengelilingi Ibu kota, lagi. Sesekali langkahnya berhenti, mengamati bunga yang bermekaran di dipinggir-pinggir toko. Cuaca sedikit menghangat dibandingkan bulan lalu, musim semi hampir sampai di penghujung. Pergantian musim terasa cepat berlalu. Ia masih ingat musim semi tahun lalu ia habiskan di perbatasan karena adanya serangan bandit di beberapa desa yang sangat meresahkan.
Pandangan Ace berhenti tepat pada kereta yang terparkir tidak jauh dari tempatnya berdiri. Lambang singa dengan dua bilah pedang di belakangnya, Ia sangat mengenal lambang di pintu kereta. Lambang keluarga Duke of Hellington.
"Mungkinkah Duchess Hellington?" tanya Ace.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Lidya KeNa
thoorr.. bkin pensaran
2022-07-24
1