"Sudahlah, aku tidak ingin pusing," gumam Xie Ran kemudian memindahkan dua Naga dari bahu di atas kedua lengannya. "Sekarang pikirkan, bagaimana aku memanggil kalian?"
Mereka berdua saling tatap kemudian menatap Xie Ran kembali. Naga merah memperkenalkan diri terlebih dahulu, "Aku Long Huo!"
Kemudian Naga bertubuh panjang. "Aku Long Yun!"
"Long Huo, Long Yun," ulang Xie Ran memikirkan makna nama itu kemudian menatap dua Naga di lengannya. "Naga Api dan Naga Langit? Aku dengar Naga Api tinggal di Benua Lava, Naga Langit tinggal di Alam Langit. Bagaimana kalian bisa di Benua Zhongbu? Kemudian, Naga Langit adalah Naga para Dewa. Bagaimana bisa ada di sini?"
"Tidak ada Alam Langit. Semenjak perang antar-ras, Alam Langit telah sepenuhnya hilang bersamaan dengan hilangnya Tuan Dewa Langit. Aku tidak bisa kembali semenjak turunnya Tuan Dewa Langit." Long Yun terlihat sedih.
"Aku tidak bisa kembali karena cedera. Saat itu, Iblis membuat Benua Lava terlalap energi gelap yang memaksa Dewa Langit turun dan menghilang untuk mengalahkan Iblis. Sekarang, hanya tersisa Benua Zhongbu atau Alam Tengah dan Alam Bawah. Alam lainnya telah hancur karena Iblis." Long Huo sama seperti Long Yun yang sangat sedih.
"Iblis memenangkan perang?" Xie Ran berpikir kisah ini cukup menarik.
Long Yun menggeleng lemah dan menjelaskan dengan sedih, "Tidak ada yang menang. Seluruhnya telah hancur, bahkan Alam Bawah masih dalam bentuk reruntuhan selama ratusan tahun. Banyak ras bertebaran di Benua Zhongbu milik Manusia, namun mereka tetap terancam karena keserakahan Manusia dan terpaksa menutup diri. Long Huo adalah sisa Naga Lava, penjaga Alam tengah yang masih hidup. Aku satu-satunya yang tersisa dari Alam Langit. Naga lainnya masih tidak diketahui."
Long Huo melanjutkan, "Dewa Langit menghentikan perang dengan meledakkan diri. Itu membuat keseimbangan dunia semakin kacau dan Alam Langit yang sudah berada di tangan Iblis hancur tanpa menyisakan apa pun. Dewa lainnya menghilang tanpa kabar. Jika Dewa Langit muncul kembali, Alam Langit akan kembali. Tapi munculnya Dewa Langit akan menyebabkan kembalinya Iblis."
"Kenapa Benua Zhongbu masih ada jika alam dan benua lainnya hancur?" Xie Ran bertanya-tanya.
"Karena Benua Zhongbu adalah Benua tempat Manusia berada. Mereka memiliki keistimewaan sendiri yang hanya Tuan Dewa Langit yang mengetahuinya. Tapi para Manusia itu tidak tahu terima kasih."
Long Yun masih kesal. Para Manusia masih bertindak semaunya dan memiliki sifat seperti iblis. Padahal mereka terlemah dan bergantung pada kekuatan langit, tapi mereka bertindak seolah tidak membutuhkan apa pun di dunia ini dan mementingkan diri sendiri.
"Bukankah mengganjal? Jika kalian tidak suka Manusia. Kenapa tidak menghapuskan Manusia sekalian?" Xie Ran bicara tanpa berpikir. Itu berarti dia berharap bahwa dirinya sendiri benar-benar terhapuskan. Kadang, dia bicara seolah dirinya bukan Manusia.
"Itu ...." Long Yun juga tidak mengerti bagaimana jalan pikir Dewa Langit.
Saat itu dia tidak mendapat penjelasan lebih lengkap dan Dewa Langit meledakkan diri begitu saja membiarkan Iblis tidak mendapatkan apapun yang tersisa. Saat itulah hanya Benua Zhongbu yang memiliki kehidupan setelah peperangan, sisanya hancur dan berpencar.
"Tuan Dewa Langit memiliki pemikirannya sendiri. Tidak ada yang tahu alasannya," tutur Long Yun.
Xie Ran mengangguk-angguk paham. Dia tidak bisa berkomentar banyak tentang kampung halaman mereka. Jika ada kesalahan dalam penuturannya, takutnya akan menjadi masalah.
"Karena kalian sudah menceritakan latar belakang dan sejarah kalian, bagaimana jika aku menceritakan latar belakangku?" Xie Ran duduk di atas batu dan menyilangkan kaki sedangkan salah satu tangannya menopang kepala samping.
"Kami sudah tahu. Nona Klan Xie, 'kan? Yang awalnya memiliki kehidupan layak dan bahagia menjadi hancur karena kehadiran orang ketiga." Long Yun bicara dengan percaya diri. Dia merasa mengenal banyak Master satu ini.
Kenapa kedengarannya begitu miris? Xie Ran kemudian tertawa. "Sepertinya Tuan Besar tertentu masih tidak mengenalku sepenuhnya. Tidak ada yang mengenalku lebih baik dibandingkan aku sendiri."
"Ada yang terlewat?" Long Huo bertanya. Bukankah Tuan Besar tertentu bersamanya sejak masih kecil? Apa yang tidak diketahui Tuan Besar?
"Sebenarnya bukan sesuatu yang terlupakan. Itu karena hanya aku yang mengetahuinya," kata Xie Ran tersenyum misterius. "Aku akan menceritakannya lain kali."
Long Huo dan Long Yun bersamaan melemaskan bahu. Kenapa Master-nya ini begitu misterius dan rumit? Meskipun Tuan Besar tertentu lebih misterius, tetap saja yang namanya misterius selalu membuat seseorang tersiksa! Apa tidak bisa beritahu sekarang?
"Kenapa tidak sekarang? Ayolah, Master. Kami ingin mengenalmu lebih baik!" Long Yun merengek dan menampilkan mata bundarnya yang berkaca-kaca. Dia sangat berbeda dari Naga besar yang baru saja diliputi niat membunuh.
Melihat dua Naga yang merengek seolah ingin beli permen, Xie Ran menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
Seharusnya dia tidak mengatakan hal itu pada mereka, tapi nasi sudah menjadi bubur. Mungkin Tuan Besar tertentu juga penasaran meski tidak bertanya.
Tapi Xie Ran belum siap memberitahu. Awalnya dia memang berpikir untuk memberitahu. Tapi setelah dipikirkan kembali, itu bukan saatnya. "Sudahlah, aku akan memberitahu segalanya setelah membalaskan dendam pada Klan Xie."
Long Huo dan Long Yun mengangguk setuju. Sepertinya latar belakang sebenarnya dari Xie Ran ini tidak biasa, atau Xie Ran memiliki pengalaman yang lebih buruk hingga tidak bersedia menceritakannya sekarang.
Xie Ran ingin membalaskan dendam sebagai Nona Klan Xie yang ditinggalkan sebelum akhirnya melepas segala keterikatan dan memberikan segala pemberian Klan Xie. Termasuk kalung pemberian Wen Xi.
Bahkan Xie Ran tidak yakin apa pria misterius itu akan tetap melindunginya atau tidak setelah mengetahui kebenaran bahwa Xie Ran saat ini bukan Xie Ran yang mereka maksud.
Xie Ran saat ini adalah seorang mesin pembunuh yang berlumuran darah sejak kecil. Kehidupannya gelap dan penuh darah, tidak cocok untuk orang baik.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Setelah dua hari berkultivasi dalam gua dibantu oleh dua Naga, Xie Ran telah menerobos lima tahap dasar sihir. Dia hanya memerlukan buku sihir untuk belajar.
Tiap sihir memiliki ilmu tersendiri dan tingkatan sendiri. Xie Ran bisa memilih beberapa ilmu sihir. Ilmu sihir tertinggi memiliki tingkatan surgawi sedangkan yang terendah tingkatan ksatria.
Dari ksatria, raja, kaisar, peri, dan surgawi. Ilmu sihir tingkat surgawi sangat jarang ditemukan karena rata-rata hanya para pelatih Dewa turun-temurun yang memilikinya. Ilmu sihir surgawi adalah ilmu sihir jalan Dewa yang akan menuntun seseorang untuk menjadi Dewa.
Sedangkan sisanya, seperti namanya. Tapi persyaratan untuk menjadi Dewa dan Peri sungguhan sangat sulit dan tidak bisa sembarangan.
Di Klan Xie memiliki satu ilmu sihir surgawi yang sangat terkenal. Banyak yang menginginkannya, tapi itu memiliki persyaratan sulit, bahkan untuk membukanya terbilang hampir mustahil.
Kekuatan mental mereka harus merupakan yang tertinggi. Itu akan dibuktikan melalui terbukanya buku sihir surgawi melalui kekuatan mental yang dilatih sejak pelatihan dasar.
Seingat Xie Ran, Buku sihir surgawi itu bernama sihir pesona. Itu dapat menghipnotis manusia tingkatan apapun untuk teknik pertamanya.
Memiliki lima dari total teknik. Kelima teknik membutuhkan kekuatan mental yang cukup besar atau seseorang akan menggila jika kekuatan mental tidak cukup. Daya serangnya memang tidak mematikan, tapi efek yang terjadi lebih buruk dari kematian.
Sekarang, tujuannya adalah pergi ke Klan Xie dan mencuri buku sihir pesona dari gedung perpustakaan klan.
Xie Ran sudah memperhatikan sejak awal bahwa buku itu ada pada lantai tertinggi dan tersimpan dengan aman. Bahkan Tang Zhi yang awalnya ingin mengambil buku itu tidak memiliki kemampuan. Sejauh ini, tidak ada yang bisa mengambilnya.
Mencuri di rumah sendiri, terdengar menarik.
Xie Ran mengeluarkan gelang milik Xie Nu di tangannya dan tersenyum misterius, kemudian melirik dua Naga yang menatapnya ngeri. Entah kegilaan apalagi yang akan disebabkan oleh Master yang kurang waras.
"Bisakah kalian menekan auraku?" Xie Ran sedikit memohon. Jika tidak juga tidak apa-apa karena rencananya juga termasuk menyembunyikan diri.
"Itu ...." Long Yun sedikit bingung. "Aku tidak bisa. Aku hanya bisa menyembunyikan auraku."
Xie Ran memakluminya dan langsung mengajak mereka pergi. Mereka adalah rencananya dan itu sudah pasti akan berhasil.
Dia sudah merindukan adik-adiknya yang manis, terutama Xie Nu kecil yang bodoh.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Xie Nu berhadapan dengan Xie Chen di halaman dalam keadaan menunduk. Hilangnya Xie Ran membuat Xie Chen kesal pada adiknya itu. Apalagi setelah mendengar tentang Xie Ran yang terjun ke lembah dengan bodohnya. Bahkan Tang Zhi hanya diam memperhatikan dua anaknya yang tidak akur seolah tidak memiliki niat ikut campur.
Xie Nu sejak tadi hanya mencibir. Dia kesal pada kakaknya yang selalu saja membela Xie Ran yang jelas-jelas membuat kehidupan mereka suram di masa lalu. Kenapa kakaknya ini selalu saja membela sampah itu? Andai tidak ada Xie Ran, kehidupan mereka tidak akan seperti ini.
Sejak meninggalnya Xie Yun, segala pendapatan Klan Xie merosot dan Xie Nu tidak bisa menjadi Xie Ran kecil yang penuh kasih sayang. Itu sebabnya dia begitu membenci sampah tidak berguna itu dan terus menindasnya. Masa kecilnya yang seharusnya indah menjadi buruk karena kehadiran si bodoh.
Sedangkan Tang Zhi hanya memperhatikan Xie Chen dan menuruti permintaannya untuk membiarkan Xie Ran hidup.
Alasannya sederhana, karena Xie Ran memperlakukan Xie Chen dulu layaknya saudara kandung. Tapi semenjak kematian Xie Yun, segalanya benar-benar berubah.
Meski Tang Zhi senang karena Klan Xie jatuh ke tangannya. Segalanya menjadi lebih rumit karena ternyata Xie Yun sudah menyatakan bahwa Xie Ran adalah ahli waris sebenarnya dari Klan Xie.
Selama Xie Ran masih hidup, kekayaan Klan Xie akan tetap ada. Awalnya Tang Zhi ingin mengubah kepemilikan, tapi itu lebih rumit dari yang dipikirkan.
Selama ini dia selalu menggunakan nama Xie Ran untuk mengurus masalah Klan. Dia tidak ingin hal itu, tapi tidak memiliki pilihan lain apalagi Xie Ran sudah beranjak remaja, seharusnya cukup bisa menjadi Ketua Klan.
Padahal dia sudah berusaha sebisa mungkin menyingkirkan semua orang di sisi Xie Ran dan mengambil alih segalanya. Tapi hanya Xie Ran yang diingat.
Jika Xie Ran mati, seharusnya segala kepemilikan jatuh ke tangan siapapun dari mereka. Tapi perjanjian dengan Kaisar membuatnya kesal setengah mati. Perjanjian bahwa jika Ketua Klan mati sebelum ada ahli waris, maka segalanya akan dicabut. Mereka akan menjadi rakyat biasa.
Dalam keadaan berkumpul seperti ini, tiba-tiba suara raungan keras menggema di langit. Mereka mengalihkan perhatian, melihat ke atas langit di mana terdapat dua Naga besar terbang.
Yang satunya seperti kadal berapi-api dan yang satunya seperti ular bersayap dengan empat kaki. Naga yang seperti ular itu terlihat lebih besar dan mengeluarkan suara keras mengguncang langit hingga membuat mereka semua menutup telinga.
"Apa itu?"
"Naga?"
"Bagaimana bisa?"
Para pelayan heboh dan ketakutan. Mereka berlarian takut dan berlindung di tempat yang menurut mereka aman. Namun, tidak ada tempat yang benar-benar aman jika Naga sudah bereaksi.
Sesosok kecil penuh luka berlari ke arah mereka. Kakinya tertatih-tatih dengan wajah pucat dan kusam, terlihat kasihan dan tak berdaya. Kakinya yang penuh luka berlari pincang ke arah mereka dan terjatuh tepat di hadapan mereka.
"Tolong ...." Gadis itu melirih dan pingsan. Tangannya yang memegang gelang giok terlepas membiarkan gelang kotor itu jatuh ke tanah.
"Bagaimana bisa ...." Xie Nu tidak percaya setelah mengambil gelang giok yang waktu itu dicuri dan akan diambil Xie Ran. Bagaimana bisa Xie Ran masih hidup setelah jatuh? Keberuntungan macam apa ini!
"Bawa dia!" Xie Chen menyuruh beberapa pelayan.
Ketika mereka mengangkat Xie Ran, suara raungan Naga terdengar kembali dan semakin dekat. Mereka semua ketakutan dan meletakkan Xie Ran kembali sambil gemetar.
"Tuan muda, Naga itu—"
"Apalagi yang ditunggu? Cepat ambil senjata!" Xie Chen memerintah dan langsung dituruti. Dia mengeluarkan pedang di tangannya bersiap dengan segala kemungkinan yang terjadi. Dia sudah berpikir—mungkin ketika jatuh—Xie Ran tanpa sengaja memprovokasi dua Naga itu dan berakhir seperti ini. Tapi untuk kebenarannya, dia harus bertanya langsung nanti.
Serangan dua Naga menggemparkan seluruh kota. Naga itu memusatkan serangan pada Klan Xie membuat para rakyat di luar sana yang sudah berdoa agar Naga itu tidak menyerang mereka tidak bisa tidak heran.
Entah kesalahan apa yang diperbuat Klan Xie sampai memprovokasi Naga sebesar itu. Itu adalah Naga terbang! Tentu lebih berbahaya daripada Naga tanah!
Naga selalu hidup tenang dalam pengasingan dan tidak mengganggu Manusia. Manusia juga tidak berani mengganggu sarang Naga manapun karena kekuatan mereka yang mengerikan. Kemarahan Naga kali ini benar-benar akan menjadi pukulan besar bagi Klan Xie.
Mereka tidak tahu kebenarannya. Dua Naga itu saling bersenang-senang membuat keributan dan melampiaskan rasa kesal!
Xie Ran mengatakan pada Long Huo dan Long Yun untuk tidak berlebihan ketika membuat keributan sampai membunuh orang. Orang-orang itu hanya akan dibunuh oleh Xie Ran langsung, tapi tidak sekarang.
Long Yun akan bertugas menghancurkan gedung perpustakaan dan mencuri buku sihir surgawi tanpa diketahui orang lain.
Mereka hanya akan berpikir bahwa buku sihir itu telah tertimbun tanah bersama dengan buku sihir lain dan tidak dapat ditemukan dengan mudah.
Long Yun benar-benar melakukannya sedangkan Long Huo mengalihkan perhatian dengan merusak beberapa paviliun dengan semburan api. Kekacauan besar ini benar-benar akan membuat Tang Zhi pusing. Wanita itu tidak akan pernah tahu alasannya.
Kekacauan terjadi selama kurang lebih setengah jam dan membuat kehancuran yang benar-benar memprihatinkan. Meski keuangan klan banyak, tapi itu berbeda sebelum kepergian Xie Yun. Mereka akan jatuh miskin!
Setelah segalanya selesai, dua Naga itu pergi. Sebenarnya mereka sangat ingin membunuh orang-orang yang sok berani melawannya dan mengabaikan Xie Ran pingsan sampai terinjak karena kepanikan massal.
Namun mengingat peringatan Xie Ran, mereka lebih memilih mundur karena tidak kuat melihat Master-nya diperlakukan seperti itu. Jika tetap di sini, mereka tidak bisa menjamin tidak akan meratakan semuanya.
"Mereka pergi." Xie Chen menghela napas lega. Mengabaikan betapa rusaknya kediaman, dia lebih lega jika dua Naga itu pergi dan tidak kembali.
Kekuatan Naga membuatnya kewalahan sampai tidak bisa membela diri. Tubuhnya sudah penuh luka karena serangan dua Naga bersahabat itu.
Tang Zhi di sebelahnya mengerutkan kening. Kemudian melihat Xie Ran yang semakin terluka parah di tanah dalam keadaan tidak sadar. Dia ingin mencurigai Xie Ran, tapi dia butuh alasan logis..
Tapi kedatangan Xie Ran dalam keadaan seperti itu membuktikan bahwa gadis itu benar-benar mencoba bertahan hidup dari kejaran Naga dan beruntung dapat kembali.
Pada akhirnya, Tang Zhi hanya bisa menganggap bahwa dia sedang sial. Dua Naga itu terlalu mengerikan. Jika benar Xie Ran yang mengundang Naga itu dan menjadi alasan Naga itu pergi, dia juga tidak boleh bertindak gegabah.
Artinya dua kemungkinan itu benar-benar merugikannya dan dia tidak bisa melakukan apapun pada gadis itu. Dia akan bertanya pada Xie Ran, berharap gadis itu berkata jujur.
"Ibu!" Xie Nu datang memeluk ibunya. Dia merasa sangat takut melihat kehancuran ini. Dia takut Naga itu datang lagi. Tubuhnya bergetar hebat sampai air mata membanjiri wajahnya sampai basah.
"Tenanglah, semua baik-baik saja." Tang Zhi berusaha menenangkan.
Selanjutnya, pandangan Xie Nu terarah pada Xie Ran yang dibiarkan terkapar. Tatapannya penuh amarah, menunjuk-nunjuk gadis itu sebagai penyebab kekacauan. "Dia! Dia yang membawa Naga! Dia ingin balas dendam! Ibu, jangan biarkan monster itu kembali! Usir dia!"
Xie Nu terus mencaci Xie Ran yang masih menutup mata. Meskipun Xie Chen sudah mengutus seseorang untuk membawanya kembali ke kamar, Xie Nu tetap mencacinya dengan berbagai kalimat tidak enak.
"Seharusnya ini semua adalah milikku. Kenapa pecundang itu kembali dan membawa banyak masalah? Bahkan kakak lebih memperhatikan Xie Ran. Ibu juga membiarkan pembawa sial itu tetap di rumah ini. Kedatangannya membawa sial!"
"Xie Nu!" Xie Chen sudah bosan dengan ucapan sehari-hari Xie Nu yang tidak sesuai dengan usianya. Entah siapa yang mengajarkan. Bagaimana adiknya menjadi seperti itu?
"Kakak juga memihaknya, huuu." Xie Nu semakin keras menangis. Dia merasa tidak memiliki dukungan dan sendiri. Dia merasa Xie Ran terlalu istimewa. Bahkan ibunya selalu saja menulis nama Xie Ran dalam kertas kerjanya. Kenapa semuanya selalu Xie Ran?!
"Nu'er, mengertilah!" Xie Chen sudah lelah. Kemudian melirik ibunya yang sejak tadi hanya diam.
"Kamu tenanglah, Ibu dipihakmu." Tang Zhi memeluk putrinya yang menangis dan mengusapnya. Dia menatap putranya sekilas kemudian membawa Xie Nu pergi.
Xie Chen tidak tahu harus berbuat apa. Adiknya itu sudah keterlaluan. Beruntung Xie Ran menjadi bodoh karena trauma masa lalu, kalau itu adalah Xie Ran yang dulu sudah pasti akan dengan mudah menguasai semuanya dan balas dendam. Jika Xie Nu membuat Xie Ran kembali normal, itu semua akan menjadi semakin rumit.
Meskipun tahu semua yang dia lakukan pada akhirnya tidak baik, setidaknya dia sudah membayarnya dengan mengirim tabib pada Xie Ran dan memberinya makan rutin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 246 Episodes
Comments
Linda Yantu
nd sadar diri, cma ank plakor aja bangga, blm tentu jga Klian ank nya Xie yun
2025-01-11
0
Chia Queen
semoga Xie ran tdk pernah mengampuni siapapun yg pernah menindasnya🤩
2023-04-10
0