Jangan mengira si bodoh Klan Xie sudah mati.
Xie Ran yang merasakan para orang bodoh itu telah pergi tanpa memastikan kematiannya mengungkap tatapan licik di tengah ketinggian.
Tidak ada yang bisa menyakitinya jika tidak ada izin darinya. Tidak ada yang bisa membunuhnya, selain dirinya sendiri. Bahkan di kehidupan sebelumnya, ia mengakhiri hidup dengan melemparkan diri ke laut.
Tentu saja Xie Ran sengaja menjatuhkan diri. Anggap saja dia sedang berada di organisasinya dulu dan orang-orang itu adalah rivalnya yang harus dibunuh.
Xie Ran menangkap dahan pohon dengan sigap dan melompat ke atas. Tubuhnya masih lincah dan ringan, dia berdiri di atas dahan sambil menangkap gelang yang meluncur di udara. Senyum licik muncul di wajahnya.
"Sebenarnya siapa yang bodoh di sini?" Xie Ran berdecak miris sambil melihat gelang indah di tangannya.
Tapi menurutnya, gelang itu tidak lebih indah dibandingkan gelang miliknya dulu yang bisa digunakan sebagai senjata tersembunyi.
Pada umumnya, seluruh pakaiannya memiliki fungsi lain sebagai senjata tersembunyi. Meski dipenuhi senjata, ia tetap tampil elegan layaknya gadis kaya yang penuh kasih sayang. Sayangnya, ia tidak memilikinya saat ini.
Sekarang, dia harus memikirkan cara untuk kembali. Dia harus membuat segalanya menjadi kecelakaan serta harus dipenuhi luka. Jika dia kembali sekarang, dia akan dicurigai.
Sebenarnya dia ingin pergi sekarang daripada kembali, tapi dia harus membingungkan semua orang di kediaman dan memantau mereka dari dekat.
Dia meluncur ke bawah dan mendarat dengan sempurna. Pandangannya beralih pada sebuah gua gelap yang cukup besar tepat di depan mata. Apa sebaiknya bersembunyi di dalam sana?
Dia juga masih harus pergi tempat yang cukup aman dan tersembunyi untuk melatih sihirnya. Dia juga butuh tempat yang luas untuk menguji kekuatannya. Maka dari itu, Xie Ran memutuskan menjadikan gua itu sebagai tempat istirahat sementara.
Dia masuk ke dalam gua. Awalnya hanya ingin bagian depan saja, tapi kedalaman gua yang menarik membuat jiwa penasaran berkobar. Ia melangkah memasuki kedalaman gua yang sepertinya sangat panjang dan besar.
Makin lama makin dalam dan gelap gulita. Dalam kegelapan, samar-samar sebuah cahaya merah muncul seperti lampu tepat beberapa meter darinya. Xie Ran mengikuti arah pusat sinar itu. Mungkin saja dia menemukan harta Karun tersembunyi untuk menunjangnya setelah keluar dari klan.
Dia mengikuti arah cahaya, menelusuri dalamnya gua yang tidak memiliki ujung. Gua ini termasuk besar seakan pemiliknya adalah raksasa yang biasa ada di dalam film. Penuh dengan reruntuhan dan bebatuan tajam yang menonjol. Xie Ran mengabaikannya, terus berjalan.
Sampai di pusat di mana cahaya berada, terlihat sebuah benda bulat sebesar bola basket namun berbentuk telur berwarna putih. Itu putih seputih susu dan memiliki jejak tanah di bagian bawah sarang.
Sarangnya yang seperti sarang burung lebih besar dari telur. Telur itu memancarkan sinar merah yang kuat dan memiliki udara hangat di sekitarnya.
Ini kali pertama Xie Ran melihat telur sebesar itu seumur hidup. Tepat di depan matanya, telur itu memancarkan sinar dengan indah dan begitu tenang. Itu adalah harta langka! Xie Ran tidak mungkin melewatkannya!
Jika dia bisa membawa telur besar itu ke dunia modern, sudah pasti dia akan menjadi terkenal. Dia tidak perlu menjadi mesin pembunuh lagi. Dia akan hidup enak selamanya dan tercatat dalam sejarah sebagai penemu telur raksasa misterius. Sangat disayangkan, ia tinggal di negeri antah berantah yang dipenuhi sihir dan ditindas orang jahat.
Tiba-tiba sebuah argumen terlintas. Seharusnya itu adalah telur hewan sihir. Jika ada telur, maka seharusnya ada induk. Tapi di mana induknya?
Xie Ran menggeleng cepat, menepis pemikiran itu berharap tidak ada induknya. Jika ada induknya, sudah pasti dia akan mati saat itu juga. Saat ini dia hanya bisa berdoa semoga induknya tidak datang untuk menghancurkannya karena kesalahpahaman.
Tepat setelah Xie Ran berdoa seperti itu, terdengar suara retakan yang membuat Xie Ran bergidik. Ia melihat ke arah telur lebih dekat.
Ketika sampai di sarang, dia merasakan sarang itu lebih panas dari api hingga membuat kakinya yang tanpa alas memerah.
"Panas sekali," desisnya memiliki ekspresi jelek.
Dia meletakkan batu ke atas sarang untuk memeriksa suhu, batu itu hancur seketika seolah masuk ke dalam lelehan lava. Itu mengerikan!
Sangat disayangkan Xie Ran hanya bisa menonton dari luar sarang sedangkan telur itu ada di tengah sarang.
Melihat kembali perubahan yang terjadi pada telur, telur itu semakin retak seolah terbentur sesuatu. Api melahap telur dari bawah ke atas seolah membakar telur itu agar matang.
Tentu itu mengejutkan Xie Ran yang baru pertama kali melihat telur menetas. Apa telur menetas sempurna setelah dipanggang api seperti itu? Setahunya, seharusnya telur itu hangus seperti yang pernah dia lakukan saking ingin melihat Ayam menetas.
Agak bodoh memang karena dia memasukkannya ke dalam oven untuk dihangatkan—berpikir akan menetas di dalam. Lupakan tentang percobaan penetasan Ayam dalam oven.
Api semakin melalap telur itu. Makin lama makin besar hingga akhirnya seluruh retakan telur terbakar habis.
Xie Ran jadi khawatir. Bagaimana jika makhluk itu mati karena terpanggang? Bagaimana jika hangus? Pemikiran itu terus berulang dengan penuh kekhawatiran.
Meski hidup Xie Ran dipenuhi dengan darah, pemikirannya tetap sederhana untuk hal lain selain membunuh.
Lalapan api perlahan memudar dengan sendirinya. Semakin lama semakin tipis, telur itu seolah menyusut seperti asap yang masuk ke dalam lubang.
Sesosok kecil muncul seolah telah melahap api di mulutnya ke dalam tubuh. Mulutnya mengunyah api itu tanpa gigi dan terlihat senang sambil mengepakkan sayap kecilnya di tubuh yang mirip seperti kadal.
Mata bundar makhluk kecil itu terarah pada Xie Ran. Sayap kecilnya dikepakkan berharap dapat melayang di udara, namun berakhir jatuh ke sarang.
Suara khasnya yang terdengar serak dan melengking ke luar dari mulutnya ke arah Xie Ran seolah mengatakan sesuatu padanya. Xie Ran hanya termenung.
Sayapnya terus digoyang-goyang, berusaha menarik perhatian manusia di depan matanya sedangkan kepalanya dicondongkan.
Kakinya melangkah sedangkan tubuhnya yang seperti kadal bergoyang sesuai langkah kaki kemudian menempel di tubuh Xie Ran dengan nyaman. Makhluk itu merayap dan menggosok-gosok kepalanya di tubuh Xie Ran!
"Ini ...." Xie Ran tercengang. Dia hanya menonton dari jauh, bagaimana bisa menjadi seperti ini?
Ini terlalu luar biasa!
"Meski aku memiliki elang sebagai peliharaan, tapi tidak harus ...." Xie Ran mengerang frustrasi. Bagaimana seekor monster kecil menempel padanya! Sungguh ini kecelakaan. Bagaimana jika induknya marah? Dia bisa mati!
Tepat ketika memikirkannya, sebuah raungan keras terdengar membuat bulu kuduk Xie Ran berdiri. Semburan kekuatan aneh muncul dari arah itu tepat ke arah Xie Ran tanpa perhitungan. Xie Ran segera mundur sedangkan monster kecil itu masih menempel padanya.
Keluarlah sesosok monster besar. Matanya berwarna emas menatap Xie Ran tajam dan penuh penindasan. Tubuhnya yang gelap panjang seperti ular memiliki empat kaki dan cakar besar.
Kepalanya terus maju membuat Xie Ran terpojok, tepat di depan wajahnya adalah wajah monster besar yang kapanpun akan melahapnya. Apa itu induknya? Sungguh, ini kesalahpahaman!
"Jangan salah paham! Aku tidak berniat jahat. Aku tersesat dan menemukan telurmu, tanpa sengaja melihatnya menetas. Aku tidak memiliki niat apapun!"
Xie Ran berusaha menjelaskan namun monster itu tidak percaya, malah makin menatapnya tajam. Matanya penuh permusuhan serta kemarahan hingga membuat keringat dingin bercucuran.
Jika saja ia memiliki senjata andalannya dan kekuatannya berada di puncak, dia tidak akan panjang lebar menjelaskan walau tahu akan diabaikan.
Xie Ran berdoa dalam hatinya dan terus memohon agar dilepaskan. Dia tahu bukan tandingan monster bersayap itu. Jika dilihat kembali, sepertinya Xie Ran tahu mosnter apa itu.
Itu adalah Naga!
Siapa yang berani memprovokasi Naga?
Di dunia ini, Naga adalah monster paling mulia. Tidak ada yang berani menyinggung atau pun bicara jika tidak ingin berakhir buruk. Xie Ran telah melakukan kesalahan besar kali ini.
Andai saja dia tahu bahwa telur itu adalah telur Naga, dia tidak akan berani menonton. Mendekati saja tidak. Dia akan keluar dari gua dan pergi jauh!
Naga itu tetap marah. Dia meraung keras tepat di depan Xie Ran membuat Xie Ran harus menutup telinga dan mata kemudian berjongkok.
Padahal hanya raungan, dia sudah merasa akan mati tercabik-cabik. Masih mending mati dalam keadaan utuh, jika dimakan bukan utuh lagi namanya. Dia akan menjadi kotoran! Pokoknya Xie Ran tidak ingin melihat!
"Berani sekali kau mendekatinya!"
Sebuah suara sedingin gunung es datang bersamaan dengan keluarnya kabut hitam dari liontin yang menggantung di leher Xie Ran.
Xie Ran tidak bereaksi, dia masih menutup telinga dan terkejut ketika mendengar suara sedingin itu. Tapi dia hanya diam.
Bayangannya muncul bersamaan dengan sebuah sinar yang memukul mundur Naga itu dengan parah. Bayangan pria tampan dan tinggi melayang di udara, rambut hitam bertengger di atas pakaian putihnya. Iris hitam tajam menatap Naga besar itu penuh aura dingin.
Naga itu terkejut merasakan penekanan yang membuat tubuhnya bergetar. Dia dikalahkan dalam satu pukulan. Tidak mungkin!
Dalam sekejap, Naga itu tertunduk dalam diam penuh penyesalan. Andai dia mendengarkan perkataan gadis mungil itu, pria di belakangnya tidak akan keluar menindas.
Naga itu begitu tertunduk. Dia mengeluarkan beberapa suara rendah seolah bicara pada pria misterius itu. Sedangkan pria misterius itu hanya diam tanpa bicara dan menyipitkan mata seolah mengetahui apa yang Naga itu katakan.
Melihat pria itu tampak semakin kesal, Naga itu kembali bingung. Dia mengatakan beberapa kata melalui bahasa naga mencoba bernegosiasi agar tidak dipukuli dengan memalukan, agar dia bisa lepas dari penindasan pria misterius itu dan nyawanya selamat.
Setelah mempertimbangkan beberapa saat, pria itu menatap Naga seolah meragukannya. Naga itu berusaha meyakinkan, barulah pria itu setuju—entah bagaimana ia menyampaikannya.
Xie Ran diam seperti orang bodoh yang diajak bicara orang bisu. Melihat punggung pria tinggi itu, dapat dipastikan pria itu masih muda dilihat dari punggungnya.
Rambut hitamnya benar-benar berkilau membuat Xie Ran terpana. Yang lebih membuatnya terpana, aura yang dikeluarkan begitu besar membuat siapapun berlutut padanya.
Sebenarnya siapa pria itu? Apa pria itu yang menyembuhkan semua lukanya dan memaksa Xie Ran mencoret-coret wajahnya sendiri?
Baru saja Xie Ran berdiri hendak menegur, pria itu menghilang begitu saja seolah tidak memiliki minat bicara atau bahkan melihatnya.
Xie Ran tertegun. Di mana pria misterius itu? Kenapa dia menyelamatkannya kalau mengabaikannya seperti ini!
Xie Ran kesal sekaligus bersyukur. Menyadari Naga itu memandangnya dengan tatapan tidak percaya, itu membuat Xie Ran risih. Dia harus menyelesaikannya.
"Itu ... tentang anakmu bukan salahku." Xie Ran bicara dengan ragu.
Naga itu mendekatinya membuat Xie Ran mundur sampai terpojok. Apa pria itu tidak berhasil menghentikannya? Xie Ran tidak mengerti bahasa naga. Naga itu seolah bicara padanya dan menunduk.
"Apa yang kau lakukan?" Xie Ran semakin tidak mengerti. Ditambah Naga kecil yang awalnya berada di pinggangnya merambat ke bahu dan menonton Naga besar itu seolah melihat pertunjukan.
Perlahan, ukuran Naga besar itu menyusut. Semakin lama semakin menyusut menjadi Ular Naga kecil imut.
Apa yang terjadi di sini? Kenapa Naga itu menyusut? Pemikiran Xie Ran tentang dunia benar-benar terdistorsi!
Ular Naga itu bertindak lucu seperti Naga di bahu Xie Ran. Tiba-tiba Naga di bahu Xie Ran melompat ke arah Naga yang menyusut itu dan mengepakkan sayap terlihat senang, sedangkan Ular Naga itu berputar-putar sehingga tubuhnya yang panjang bergelombang.
Pemandangan macam apa ini?! Xie Ran merasa ingin menangis sekarang. Bagaimana dia bisa terjebak dengan dua Naga kecil yang bertingkah imut?
Naga itu memiliki perbedaannya masing-masing. Yang baru saja menempel pada Xie Ran memiliki warna merah di tubuhnya yang terlihat keren. Dia terlihat seperti kadal dan memiliki sepasang sayap kemerahan. Sedangkan yang baru saja menindas Xie Ran memiliki tubuh panjang dengan empat kaki berwarna gelap keperakan.
Sudahlah, Xie Ran tidak ingin berurusan dengan dua Naga yang bertingkah lucu untuk menarik perhatiannya.
Mereka seperti dinosaurus yang kapan pun akan menghancurkan segalanya jika memiliki kesempatan. Xie Ran hanya ingin hidup tenang sesuai cita-citanya.
Xie Ran melangkah pergi dari sana. Siapa sangka dua Naga itu malah mengikutinya dan terbang ke kedua bahunya bersamaan. Satu hal yang membuat Xie Ran terkejut, Naga yang baru menetas itu bisa terbang! Bukankah itu baru lahir dan barusan tidak bisa terbang?
Xie Ran tertegun sekali lagi. Merasakan bahunya diduduki oleh hewan selain elang kesayangannya. Bagaimana ini bisa terjadi?
"Master, bawa kami!"
Xie Ran semakin terkejut. Jelas-jelas dia mendengar bahwa dua Naga yang sok imut itu melengking serak seperti Naga kecil pada umumnya. Bagaimana dia bisa memahami maksudnya?
Seolah mengerti perasaan Xie Ran, Naga bertubuh panjang itu berkata, "Aku telah memberi Master kemampuan itu. Master, bawalah kami! Kami akan melindungimu!"
Xie Ran tidak tahu harus tertawa atau menangis. Bagaimana dia bisa membawa dua Naga setelah dikabarkan jatuh dari tebing curam?
Dapat kembali dalam keadaan hidup saja sudah mencurigakan. Bagaimana dia bisa membawa dua Naga ke dalam klan!
"Tidak bisa!" Xie Ran menegaskan. Dia tidak bisa membawa dua Naga itu. Itu akan memperumit rencananya.
"Tenang saja, Master. Tuan Besar sudah menjelaskan situasinya. Kami akan membantu!"
"Tuan Besar?" Pria tadi? Kapan pria tadi menjelaskan? Hanya dengan diam menatap dingin Naga itu dinamakan menjelaskan? "Kalian tahu siapa dia?"
Kedua Naga itu terdiam seketika. Mereka merasa seperti sebuah tamparan mendarat walau pada kenyataannya tidak ada apa pun yang menampar mereka. Bagaimana mereka bisa keceplosan!
Melihat kedua Naga itu terdiam duduk di bahunya, Xie Ran hanya bisa menghela napas. Sudahlah, yang penting dia memiliki pelindung selagi kekuatannya melemah. Sekarang, dia harus memikirkan bagaimana caranya bisa kembali ke kediaman tanpa dicurigai.
"Aku ingin berlatih. Apa aku boleh menggunakan tempat ini?" Xie Ran harus minta izin dulu. Meski kedua Naga itu memanggilnya Master, tetap saja dia masih sayang nyawa. Bisa saja Naga itu terpaksa karena Tuan Besar itu.
"Pakailah! Milikku milik Master juga!"
"Aku juga!" Naga merah ikut bersuara. Itu membuat Xie Ran bingung lagi.
Menyadari kebingungan Xie Ran, Naga bertubuh panjang berkata, "Dia bukan baru lahir sepenuhnya, tapi terlahir kembali. Umurnya sudah ribuan tahun sepertiku dan bisa berubah menjadi besar juga. Kami adalah teman!"
"Teman?" Xie Ran merasa tertipu! "Kalau teman, kenapa kau di sini?"
"Aku menemaninya selama ratusan tahun. Temanku mengalami luka yang cukup parah karena perang, itu sebabnya harus dilahirkan kembali agar dapat kembali ke puncaknya. Kami Naga memiliki keunikan sendiri."
Naga bertubuh panjang menjelaskan dengan semangat. Berbeda ketika melihat Xie Ran sebelumnya yang penuh amarah.
"Lalu kenapa kau menempel padaku jika bukan baru lahir?" Xie Ran bertanya kembali.
"Hehe, itu karena kesadaranku merasa kedekatan dengan Master. Itu sebabnya, tanpa sadar aku bertingkah kekanakan dan menempel pada Master." Naga merah tersipu malu. Dia terbawa suasana terlahir kembali saat itu.
Ketika lahir, beberapa hewan atau monster akan mengenali sosok yang pertama kali dilihat sebagai keluarganya. Itu sebabnya dia melakukan itu dan menganggap bahwa Xie Ran adalah ibunya.
"Lalu kenapa kalian kekanakan di depanku?" Xie Ran bertanya lagi. Dia ingat tingkah imut mereka yang berusaha menarik perhatiannya.
"Itu karena aku dengar Master suka sesuatu yang lucu. Jadi kami ingin lebih dekat dengan Master." Lagi-lagi Naga bertubuh panjang keceplosan.
"Siapa yang bilang?" Xie Ran terkejut. Bagaimana bisa ada yang menyadarinya? Selama tiga tahun dia hanya diam seperti mayat hidup.
Naga bertubuh panjang berpikir dengan gelisah dan mengutuk dirinya sendiri yang terus mencari masalah. "Itu ... menebak."
Xie Ran tidak percaya. Pasti Tuan Besar itu yang memberitahu. Tapi bagaimana pria misterius itu bisa tahu segala hal tentangnya? Bahkan menjelaskan situasinya.
Awalnya Xie Ran tidak percaya, tapi setelah mendengar ucapan tidak disengaja kedua Naga, dia yakin bahwa Tuan Besar itu sudah lama memperhatikannya dan termasuk orang yang menyembuhkannya.
Tapi kenapa baru sekarang?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 246 Episodes
Comments
Kucing Liar
Awalnya coba2 baca, ternyata ketagihan .. sebagus itu karya Author 🫰🏼
2022-08-21
3