2. Kenyataan Pahit

Pffff

Seteguk darah mengalir dari bibir pucat seorang gadis yang tampak kusam. Mulut serta hidung telah dipenuhi darah, namun tidak menghentikan pukulan yang mendarat di punggung selama masa penghitungan dan sorakan berlaku.

Dia menutup mata, menahan segala amarah yang terus membisik untuk membunuh mereka semua. Tangannya terkepal erat sepanjang punggungnya dipukul kayu hingga terjatuh ke tanah tanpa bisa bertahan.

Seorang gadis kecil di belakangnya tersenyum puas setelah memberi pukulan pada gadis bodoh tak berguna itu. Sampah itu tidak dipedulikan, dia bebas melakukan apa pun tanpa harus mempertimbangkan hal lain.

"Xie Nu, sudah cukup!" Suara yang dalam, datang menghentikan tindakan gadis kecil itu.

Bocah terarah pada pria di depan gadis yang terkapar tidak berdaya, menatapnya tidak puas. "Kakak Chen, mengapa kau menghentikanku? Jika saja dia tidak ada, kita tidak akan menderita selama beberapa tahun terakhir."

Pria tampan itu adalah Xie Chen. Pandangannya teduh, tidak memiliki emosi di wajah tampannya. Persis seperti ketika masih berumur 9 tahun pada lima tahun yang lalu. Tubuhnya lebih tinggi serta memiliki mata ungu gelap dan redup seperti tidak memiliki keinginan. Auranya menunjukkan bahwa ia adalah seseorang yang cukup kuat di usianya.

Xie Nu mendecih kemudian menendang gadis yang terkapar itu secara asal. Dia begitu membenci sampah ini yang telah membuat hidupnya selama tiga tahun tidak baik. Meski dia tidak ingat pasti, tapi yang dikatakan ibunya selalu benar.

"Jika dia mati, kita tidak memiliki penjelasan untuk Ibu." Xie Chen tetap pada pendirian. Itu membuat adiknya kesal sehingga pergi meninggalkan mereka.

Xie Chen melirik Gadis malang yang sudah pingsan itu dengan tatapan redup. "Bawa dia dan obati!"

Para pelayan membawa gadis berlumuran darah itu pergi dari taman. Sedangkan Xie Chen tetap berdiri di tempatnya, melihat kepergian gadis malang yang menjadi bahan bully-an adiknya.

Dia bergumam, "Setidaknya dia memperlakukanku dengan baik sebelumnya."

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sepasang mata indah terbuka, membiarkan cahaya matahari menyelinap ke dalam mata indahnya yang menunjukkan kekosongan. Mulutnya terkatup dan menggertakkan gigi merasakan sakit pada seluruh tubuh yang dipenuhi luka sambil mengambil obat di nakas.

Pakaiannya masih berlumuran darah tanpa diganti. Tubuhnya penuh perban, wajahnya memiliki bekas luka yang sulit dihilangkan. Penampilannya kumuh, penuh rasa kasihan. Susah payah ia meraih obat yang telah disiapkan tabib lalu meminumnya. Merasakan rasa pahit menjalar di leher, ia seolah telah kebal dan meminumnya dalam satu tenggakan.

Dia adalah Xie Ran remaja. Umurnya sudah 15 tahun, seharusnya wajahnya cantik, tapi luka dan debu itu menutupi kecantikannya sehingga membuatnya terlihat bodoh dan rapuh.

Tiga tahun dia bertahan semenjak hari itu. Tiap kali ingin lari, pengawal klan terus mengejarnya hidup-mati. Dengan tubuh ini, dia tidak bisa lari terlalu jauh.

Penderitaannya lebih buruk dibandingkan masa lalu. Jika seperti ini, lebih baik menjadi mesin pembunuh dan membunuh siapa pun yang tidak disukai. Sekarang, dia hanya menjadi seorang yang rapuh dan mudah jatuh.

Empat tahun yang lalu, ibunya meninggal karena sakit. Sejak wanita itu datang, ibunya jarang berkomunikasi bahkan pada dirinya sendiri. Awalnya dia pikir bahwa Wen Xi masih merasa terpuruk karena Xie Yun memiliki wanita lain. Tapi itu semua tidak sesederhana yang terlihat.

xie Ran ingin mencari tahu, tapi pergerakannya terbatas. Informasi yang ia dapat tidak cukup seolah semua orang menutupi darinya. Dia tidak lagi bebas apalagi setelah Tang Zhi menggantikan posisi ibunya sebagai istri sah.

Awalnya dia masih bertahan selama setahun. Segalanya masih terlihat normal. Tapi setelah kelahiran Xie Nu, semua orang berpaling. Hanya Xie Yao dan Liu Ya yang bersamanya, seolah mereka telah melepas topeng membuatnya penuh curiga.

Seiring berjalannya waktu, ayahnya meninggal karena sebuah insiden ketika dalam perjalanan pulang dari utara. Klan Xie mengalami duka panjang dan kediaman ditutup untuk umum.

Xie Ran sendirian, tidak ada yang mendukungnya kecuali Xie Yao dan Liu Ya. Ia seolah telah diasingkan oleh semua orang. Kadang ia mencoba membuka meridian sampai menyelinap keluar, tapi tidak ditemukan caranya dan selalu gagal.

Xie Ran sudah mencoba sebisanya belajar bela diri jika sewaktu-waktu keadaan memburuk, namun dia berakhir sakit dan imunnya menurun. Tiap kali berlatih, dia selalu pingsan. Banyak orang mengeluh hingga akhirnya hanya Xie Yao dan Liu Ya yang merawatnya.

Sejak saat itu, semua orang seolah berubah. Xie Yao sudah mengusulkan ketidakpuasannya terhadap ketidakadilan yang dihadapi Xie Ran, tapi dia dianggap pemberontak oleh Tang Zhi dan dihukum.

Hingga suatu hari, Xie Ran berhasil mengungkap kebusukan Tang Zhi. Ketika ia bersiap menyelamatkan diri mengingat kondisinya tidak memungkinkan membela diri, terjadi sesuatu yang besar pada Klan Xie. Klan Xie dipenuhi darah. Banyak mayat berserakan di kediamannya, terutama orang-orang di dekatnya.

Api tiba-tiba melalap kamarnya hingga Liu Ya ikut terlalap api sedangkan Xie Ran berusaha mencari pertolongan, tapi semuanya sudah mati. Xie Ran ingin menyelamatkan Liu Ya dan membasahi dirinya dengan air, tapi terlambat, Liu Ya sudah mati tepat di pelukannya.

Apa yang bisa dilakukan seorang anak 12 tahun? Xie Ran benar-benar tidak berdaya. Di kehidupan sebelumnya, dia sudah membunuh banyak orang di usia 12 tahun. Tapi sekarang dia menjadi tidak berguna, membiarkan temannya mati di pelukannya.

Dia berusaha mencari pertolongan dan lari dengan Xie Yao dari pengejaran. Tapi mereka berdua terlalu lemah sampai tertangkap.

Lagi-lagi, tepat di depan matanya Xie Yao mati dengan tragis. Pedang panjang itu menyayat leher Xie Yao yang menyebabkan darah terciprat ke wajah Xie Ran.

Xie Ran tidak tahu harus melakukan apa saat itu. Dia hanya bisa menangis dan memberontak, tapi orang yang menahannya terlalu kuat hingga ia benar-benar tidak bisa mengendalikan diri dan tidak mengingat apa pun selain senyum yang terukir di wajah cantik wanita yang selama ini diabaikan. Dia sangat marah dan ingin membunuh mereka semua!

Setelah saat itu, Xie Ran baru tahu bahwa dirinya diracuni. Dia diracuni sampai tidak bisa belajar bela diri dan memiliki imun yang buruk. Dia merasa begitu bodoh sampai tidak menyadari apa pun.

Xie Ran tidak bisa memaafkan siapa saja yang merusak segalanya. Ia tidak bisa melupakan peristiwa itu. Lima tahun itu terlalu buruk hingga menyebabkan trauma panjang.

Tidak disangka, kehidupannya saat ini jauh lebih buruk. Dia dipaksa melihat banyak kematian orang yang dia sayangi tepat di depan matanya.

Perkataan gurunya benar. Perasaan membuatnya jatuh. Dia telah mengabaikan itu sebelumnya dan sekarang terkena karmanya. Seharusnya dia tetap pada pemikirannya yang lama untuk tidak menaruh hati pada siapa pun yang membuatnya menjadi lemah.

Demi melindungi diri, Xie Ran bertindak sebagai orang bodoh setelah peristiwa itu terjadi. Tiga tahun ia bertahan berpura-pura bodoh dan tinggal di tempat bobrok sebagai pelayan yang lebih rendah. Ia melakukan itu bukan tanpa alasan.

Seorang pelayan memasuki kamar bobrok Xie Ran seenaknya dan meletakkan seember pakaian dengan malas, kemudian melemparkan sesuatu ke arah Xie Ran.

Xie Ran menoleh karena lemparan, melihat pelayan itu dengan tatapan bodoh. Meski hatinya berkata bahwa dia ingin sekali mencungkil mata pelayan yang melotot itu dengan kedua tangannya.

"Cuci itu semua! Jangan bermalas-malasan jika ingin tinggal!" Pelayan itu memerintah seenaknya dan pergi dengan jijik.

Xie Ran kesal, tapi tidak pernah melawan selama ini. Dia melakukan apa yang mereka suruh layaknya pesuruh. Dia harus melakukan perannya sebagai idiot dan mencoba menghapus semua racun dalam tubuhnya dengan bahan yang ada.

Racun dalam tubuhnya adalah jenis racun jangka panjang. Jika dia mengolah kekuatannya sekarang, maka dia akan mati. Itu sebabnya dia mencari cara untuk mencari penawar sebagai idiot dan tetap berada di lingkungan neraka ini selama tiga tahun.

Sayangnya, dia baru mengumpulkan sedikit bahan dalam tiga tahun ini karena bahan yang mahal.

Sampai racun hilang dan melatih fisiknya, dia akan berada pada di puncak. Kemudian melatih beberapa ilmu di dunia ini untuk menghancurkan Klan Xie yang sudah tidak dia kenal lagi.

Xie Ran pergi mencuci pakaian. Para pelayan itu menatapnya dengan cemooh. Dia mencuci semua pakaian itu tanpa memperdulikan ejekan para pelayan lain yang sesekali ada yang menginjak pakaian yang ia cuci.

Xie Ran sudah terbiasa bersabar selama tiga tahun, itu bukan apa-apa dibandingkan dendamnya terhadap Tang Zhi yang membunuh semua orang terdekatnya. Pelayan itu sekedar semut di matanya. Hanya saja dia harus bertahan.

Setelah selesai mencuci dan menjemur, dia akan kembali ke kamar, namun sebuah bola tiba-tiba melayang dan membentur kepalanya. Sangat keras, hingga Xie Ran merasa pusing. Jika ini tubuhnya yang dulu, dia akan mudah menangkap bola itu atau bahkan menghindar, jika terkena pun tidak akan berpengaruh. Reaksinya bahkan sangat buruk.

"Aiya, Kakak, kamu di sini? Aku tidak tahu." Xie Nu cekikikan tidak jelas. Usianya masih anak-anak, tapi tindakannya melebihi dari anak-anak. Entah apa yang ada di otaknya.

Xie Ran diam, bahkan tidak menatapnya. Dia hanya menunduk tidak ingin mendapat masalah lagi. Berharap anak kecil tak tahu diri itu segera pergi sebelum menangis.

"Kakak, apa sakit?" Xie Nu mendekati Xie Ran kemudian memaksa Xie Ran untuk berlutut. Dia menarik wajah Xie Ran dan melihat kepala Xie Ran yang membiru. Dia berdecak miris. "Kasihan. Ini aku punya obat untuk luka. Minumlah!"

Xie Ran menatap pil putih itu dan sedikit menyipitkan mata. Itu adalah obat yang biasa Xie Nu beri padanya yang membuat Xie Ran muntah busa sampai kehilangan tenaga ketika pertama kali meminumnya karena terpaksa.

Melihat Xie Ran hanya diam saja, Xie Nu memasukan obat itu secara paksa dengan mudah. Meski Xie Nu anak kecil, kekuatan Xie Ran lebih lemah darinya karena pengaruh racun. Jika saja ibu dan anak itu tidak meracuninya, dia tidak akan selemah itu.

"Lemah," gumam Xie Nu menendangnya hingga terpojok.

"Nona kecil jangan marah. Untuk apa perhitungan pada budak tidak tahu diuntung itu. Lebih baik, Nona kecil bermain di taman agar tidak mengotori pakaian Nona." Salah satu pelayan membujuk dan melirik Xie Ran yang terpojok dengan sinis.

"Benar, Nona kecil. Kalau terus dekat-dekat dengannya, nanti Nona tertular. Nyonya Besar akan sangat marah." Pelayan satunya lagi ikut membujuk.

"Aku tidak selemah dia!" Xie Nu mencibir dan pergi dari sana. Dia kesal pada pelayan yang ikut campur dalam permainannya. Dia hanya ingin memberi perhitungan pada Xie Ran, kenapa mereka mengatakan takut tertular? Para pelayan itu bodoh!

Xie Ran yang sudah dianggap bayangan segera pergi dari sana. Memuntahkan pil dari mulutnya lalu menguburnya dalam tanah agar tidak ketahuan. Dia sering melakukan itu setiap kali seseorang memberinya pil baik pelayan ataupun Xie Nu. Dia tidak sebodoh itu.

Sekarang, ia harus mencari bahan obat penawar selanjutnya. Setelah beberapa saat menunggu waktu yang tepat, ia diam-diam berjalan secara tidak mencolok di sekitar kediaman klan seperti orang bodoh yang tersesat.

Bahkan beberapa pelayan yang melewatinya hanya bisa mencibir melihat tatapan bingung Xie Ran yang terlalu sempurna seperti idiot.

Ketika sampai di depan ruang elixir—atau ruang obat, langkahnya terhenti ketika melihat Xie Chen keluar dari ruangan itu. Kepalanya tidak tertunduk, hanya memasang wajah bodoh yang akan membuat semua orang jijik.

Xie Chen melihat kehadiran Xie Ran yang tidak bereaksi. Dia meliriknya sekilas dan pergi seolah gadis itu hanya orang lewat.

Tidak bisa sekarang. Dia tahu Xie Chen diam-diam memperhatikannya dan ia tidak boleh lengah. Jika melihat Xie Chen di sekitar, sudah pasti Xie Chen akan melihat gerak-geriknya. Dia harus mengulur waktu dan mengambilnya nanti.

Selama ini banyak yang memperhatikan gerak-geriknya terutama Xie Chen dan Tang Zhi, ia tidak boleh ketahuan. Itu sebabnya ia tidak pernah melawan ditindas, sekali melawan atau menggunakan tangan orang lain untuk melawan, ia akan ketahuan. Ia pernah melakukannya dan nyaris berakibat fatal akan penyamarannya.

Ketika dalam perjalanan kembali ke kamar, lagi-lagi Xie Nu menghampiri kemudian memberinya sebuah kotak secara paksa.

"Bawa itu ke ruang elixir. Jangan pecah atau aku akan menghukummu!" seru Xie Nu sarkas. Itu adalah barangnya yang ia beli dari rumah lelang.

Xie Ran mengangguk cepat dengan tatapan bodoh. Ia berbalik ke arah ruang elixir, merasa kesempatan ada di depan mata. Siapa suruh anak kecil itu memberinya kepercayaan untuk masuk ke dalam ruang elixir? Entah apa tujuannya, setidaknya dia bisa mengambil beberapa bahan penawar.

Memasuki ruangan elixir, dan benar saja Xie Chen melihatnya. Sejak awal dia sudah curiga bahwa Xie Ran berpura-pura bodoh.

Xie Ran yang dia tahu adalah gadis kecil yang pintar. Melihat keluarganya dibantai sudah pasti akan menyimpan dendam sepolos apa pun ia.

Xie Chen mendekati ruang elixir, menggunakan persepsi spiritual untuk mengetahui apa yang dilakukan Xie Ran di dalam. Persepsi spiritual merupakan kemampuan seorang kultivator—orang yang melakukan kultivasi—untuk mendeteksi kehadiran atau pergerakan seseorang sesuai kekuatannya. Semakin lemah target, semakin mudah terdeteksi. Begitu pula semakin kuat pengguna, semakin akurat persepsinya.

Di dalam sana, Xie Ran berusaha berhati-hati. Dia memperhatikan sekitar dengan teliti tanpa pergerakan mencurigakan sebelum sampai di lemari penyimpanan. Dia membuka lemari, melihat dengan teliti bahan yang ia perlukan kemudian meletakkan kotak milik Xie Nu ke dalam.

"Tidak ada," gumam Xie Ran menghela napas kecewa. Percuma mencari tapi tidak ditemukan. Kemudian pandangannya terarah pada sebuah penyimpanan obat giok berwarna putih dan kecil di salah satu kotak kaca tunggal.

Dia merasakan keterikatan pada obat itu. Itu memiliki aroma obat yang cukup harum sehingga memikatnya. Xie Ran mendekati obat tersebut tanpa mengalihkan pandangan seolah terhipnotis.

Ia melangkah perlahan, tanpa menyadari terdapat seutas tali yang menegang di antara meja dan lemari di bawah kakinya. Langkahnya menyentuh tali tersebut dan kakinya tersayat ujung meja besi.

Xie Ran terkejut, merasa tubuhnya tidak dapat dikendalikan lagi dan ambruk begitu saja ke depan. Kepalanya tepat membentur rak obat hingga obat-obatan bergetar dan berjatuhan. Xie Ran jatuh ke lantai, bersamaan dengan obat dalam kotak kaca di atas rak pecah ke lantai menumpahkan ramuan di dalamnya.

Tanpa disadari, obat itu mengembun menjadi udara, melayang menuju liontin yang bersinar di leher.

Dahi Xie Ran berdarah, merasakan sakit luar biasa, sedangkan pintu mulai terbuka dengan kasar hingga terdengar seperti dobrakan. Entah kesialan apa lagi ini.

Xie Chen terlihat marah. Dia menarik lengan Xie Ran dengan keras hingga membiru dan menyeretnya ke luar. Para pelayan mulai heboh berkerumun melihat pertunjukan, begitu pula Xie Nu.

Xie Nu melihat keadaan itu tersenyum penuh kemenangan seolah pertunjukan sedang dimulai. Dia sudah menduga hal ini akan terjadi apalagi melihat Xie Ran tampak lemah dan kepalanya berdarah. Gadis itu tak lama lagi akan pingsan. Kalau mati juga bagus.

"Katakan apa yang kau lakukan!" Xie Chen terlihat marah. Melihat obat berharga itu mengembun, dia amat sangat marah. Seharusnya dia menghentikan Xie Ran sebelum terlambat.

Xie Ran tidak menjawab. Dia masih merasakan kepalanya sangat sakit seperti akan kehilangan segalanya. Dia menahan tubuh di tanah dengan tangan dan memegang kepalanya yang sangat sakit. Darah hangat terus keluar menetes di dedaunan dan mengalir ke wajah sampai leher. Terlalu banyak darah keluar.

Melihat Xie Ran yang menyedihkan, Xie Chen hanya bisa menyalahkan dirinya sendiri telah berbuat ceroboh. Bagaimanapun Xie Ran hanyalah gadis bodoh yang dipekerjakan oleh Xie Nu.

Meski begitu, dia marah Xie Ran telah menghancurkan obat berharga miliknya. Itu begitu sulit didapatkan dan baru didapatkan kemarin untuk meningkatkan sihirnya agar bisa menerobos peringkat.

Tidak ada gunanya menanyai orang bodoh. Xie Chen pergi begitu saja membiarkan Xie Ran yang setengah sadar di halaman. Jika biasanya dia menyuruh seseorang untuk memanggil tabib, kali ini tidak. Itu adalah hukuman untuknya.

Para pelayan yang biasa membawa Xie Ran segera membawanya kembali ke kamar. Xie Ran sudah tak sadarkan diri, entah berapa lama dia akan pingsan karena luka itu. Lama kelamaan, beberapa dari pelayan yang membawa Xie Ran mulai merasa iba.

Xie Ran masih muda, tapi sudah memiliki nasib seperti itu. Bahkan wajahnya sudah rusak karena ulah Xie Nu. Wajah adalah masa depan wanita, jika wajah telah rusak maka masa depan juga rusak. Xie Ran tidak memiliki kesempatan.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Langit sudah gelap. Xie Ran masih terbaring di atas ranjang dengan darah yang sudah mengering di kepalanya.

Beberapa dari pelayan itu membersihkan darah secara sukarela lalu menaburinya obat. Tapi itu tidak seefektif obat tabib atau dokter. Itu hanya bisa mengeringkan luka sementara, tidak sepenuhnya.

Liontin yang menggantung di leher gadis itu berkedip, mengeluarkan cahaya samar. Sebuah kabut keluar dari liontin, itu membesar dan membentuk sebuah figur yang awalnya seperti kabut, kini memadat membentuk seorang pria.

Seorang pria tinggi tampan berwajah dingin. Dingin seperti gunung es yang kokoh dan penuh ketidakpedulian. Pakaian putihnya sehalus sutra, begitu pula rambut hitam panjangnya. Ketampanan itu tidak dapat dibandingkan dengan pria muda mana pun di dunia.

Iris hitamnya menatap gadis malang yang masih tidak sadarkan diri. Tidak ada reaksi di wajahnya seolah yang ia lihat bukan apa-apa.

Namun berbeda dari tindakannya. Tangannya mengeluarkan cahaya emas yang bersinar terang ke arah gadis itu.

Beberapa luka di tubuhnya memudar tanpa bekas termasuk bekas luka di wajahnya. Luka baru di kepala juga menghilang digantikan dengan kulit sebening embun. Bibirnya yang awalnya memiliki bekas luka menghilang digantikan merah muda yang pucat dan jernih.

Wajah cantiknya terlihat. Cantik yang tidak biasa dan terlihat tertidur pulas. Wajah polosnya seolah tidak memiliki masalah jika tidak memiliki jejak pucat.

Jika orang lain melihatnya sekarang, mereka akan menganggap bahwa seorang Dewi telah turun dari langit.

Dia mendekati Xie Ran dan menunduk. Jarinya menyentuh dahi putih gadis itu, kemudian mengeluarkan sinar emas yang masuk ke dalam dahi. Sinar emas itu berangsur pudar ketika dia menarik kembali tangannya.

Tubuhnya perlahan berubah menjadi tembus pandang ketika memperhatikan gadis cantik yang malang. Dia tentu telah memperhatikan selama lima tahun terakhir. Xie Ran kuat, tapi tidak dengan tubuhnya yang rapuh karena racun. Sangat disayangkan.

Manusia memang sulit dimengerti.

...----------------...

Revisi ✓

Terpopuler

Comments

Manna Denna

Manna Denna

ceritanya sangat kusuka😀👍

2024-03-14

0

Linda Latif

Linda Latif

/Good/

2024-03-04

0

Alfin Marjan

Alfin Marjan

keren

2023-04-25

0

lihat semua
Episodes
1 1. Nama Ketiga
2 2. Kenyataan Pahit
3 3. Permainan Si Bodoh
4 4. Pria Misterius
5 5. Long Huo dan Long Yun
6 6. Dunia Ini Fantasi!
7 7. Mesin Aneh
8 8. Liontin Leluhur Xie
9 9. Pagoda Teratai
10 10. Melawan Gunung Es
11 11. Cinta? Apa itu Cinta?
12 12. Rahasia Klan Xie
13 13. Mimpi Buruk (1)
14 14. Mimpi Buruk (2)
15 15. Mimpi Buruk (3)
16 16. Keuntungan Sepihak
17 17. Undangan Tang Zhi
18 18. Makanan Enak
19 19. Bukan Cinderella
20 20. Harta Karun
21 21. Anak?
22 22. Aku Kaya!
23 23. Barang Langka
24 24. Kristal Naga Azure
25 25. Karya Ilmiah Xie Ran
26 26. Hanya Alat
27 27. Penari Profesional
28 28. Penampilan Xie Ran
29 29. Huli Dong'er
30 30. Campur Tangan Pihak Kedua
31 31. Jadilah Pacarku
32 32. Akademi Tianshang
33 33. Drama Sekolah
34 34. Poliandri
35 35. Hidup Dramatis
36 36. Orang Panggang
37 37. Masa Lalu Qu Xuanzi
38 38. Xie Ran vs Xie Chen
39 39. Trik Mendapatkan Uang
40 40. Kultivasi Ganda
41 41. Persiapan
42 42. Latihan Ekstrem
43 43. Kontraksi Pagoda Kaca
44 44. Perburuan Hutan Bintang
45 45. Evolusi Phyton Tujuh Warna
46 46. Mabuk (1)
47 47. Mabuk (2)
48 48. Perang Dingin (1)
49 49. Membawamu Melihat Galaxy
50 50. Perang Dingin (2)
51 51. Kaki Tangan Raja Iblis
52 58. Xie Ran vs Tang Yueha
53 53. Rumor
54 54. Ann Rou (1)
55 55. Ann Rou (2)
56 56. Berperut Hitam
57 57. Aurora Musim Semi
58 58. Kaisar Langit dan Kaisar Iblis
59 59. Kota Ye
60 60. Pertandingan Pertama
61 61. Kemenangan Beruntun
62 62. Xie Ran vs Luo Jin
63 63. Darah Iblis
64 64. Pertandingan Akhir (1)
65 65. Pertandingan Akhir (2)
66 66. Pertandingan Akhir (3)
67 67. Pertandingan Akhir (4)
68 68. Pembelajaran Qu Xuanzi
69 69. Penghargaan
70 70. Hati Yang Abu-Abu
71 71. Harta Pagoda Kaca
72 72. Tubuh Murni
73 73. Penyerbuan
74 74. Fusi Sihir Surgawi (1)
75 75. Fusi Sihir Surgawi (2)
76 76. Long Ying
77 77. Amarah Asura
78 78. Sumpah Darah
79 79. Rahasia Aura Naga
80 80. Makan Cuka
81 81. Wabah atau Racun
82 82. Tamparan 'Ringan'
83 83. Seni Menggoda
84 84. Tanah Berdarah
85 85. Raja Iblis, Ye Gu
86 86. Transformasi Es
87 87. Pikiran Yang Mengganggu
88 88. Hydra (1)
89 89. Hydra (2)
90 90. Obsesi (1)
91 91. Obsesi (2)
92 92. Keluarga Tang (1)
93 93. Keluarga Tang (2)
94 94. Keluarga Tang (3)
95 95. Roh Pemakan Jiwa
96 96. Racun Bunga Berkabut (1)
97 97. Racun Bunga Berkabut (2)
98 98. Musuh dan Sekutu
99 99. Api Mulai Berkobar
100 100. Mengaduk Keluarga Tang (1)
101 101. Mengaduk Keluarga Tang (2)
102 102. Mengaduk Keluarga Tang (3)
103 103. Mengaduk Keluarga Tang (4)
104 104. Hanya Awal
105 105. Pulang Ke Rumah
106 106. Berita Mengejutkan
107 107. Bertemu Kembali
108 108. Mengundang Secara Resmi
109 109. Pertempuran Klan Xie (1)
110 110. Pertempuran Klan Xie (2)
111 111. Pertempuran Klan Xie (3)
112 112. Pertempuran Klan Xie (4)
113 113. Penerobosan Aura Naga (1)
114 114. Penerobosan Aura Naga (2)
115 115. Penerobosan Aura Naga (3)
116 116. Pasca Pertempuran
117 117. Keluarga
118 118. Leluhur Xie Jing
119 119. Operasi Pembersihan Rumah (1)
120 120. Operasi Pembersihan Rumah (2)
121 121. Menikahimu, Apa Cukup?
122 122. Menuai Hasil Yang Kamu Tanam
123 123. Tamu Tak Diundang
124 124. Malam Yang Kacau
125 125. Finalisasi
126 126. Benua Lava
127 127. Makam Leluhur Naga (1)
128 128. Makam Leluhur Naga (2)
129 129. Bai Long'er
130 130. Pesta Empat Ras
131 131. Kakak Peri
132 132. Altar Pengorbanan Jiwa (1)
133 133. Altar Pengorbanan Jiwa (2)
134 134. Saudara Kembar
135 135. Naga Surgawi
136 136. Pertemuan Pertama
137 137. Dia Yang Lain (1)
138 138. Dia Yang Lain (2)
139 139. Pesan Dewi Kehidupan
140 140. Serangan Satan
141 141. Dunia Roh (1)
142 142. Dunia Roh (2)
143 143. Aku Tidak Bisa Membencimu
144 144. Kecewa
145 145. Dua Orang Yang Sama
146 146. Maaf Membuatmu Takut
147 147. Xie Ruo Adalah Aku
148 148. Tidak Berusaha Untuk Benar
149 149. Kau Mau Menikah Denganku?
150 150. Festival Pertama
151 151. Menara Suci
152 152. Perpisahan Panjang
153 153. Bahaya Istana
154 154. Klan Yan
155 155. Pria Bertopeng
156 156. Menyelesaikan Masalah Dengan Cepat
157 157. Antariksa
158 158. Pemisahan Garis Darah
159 159. Memori Berbahaya
160 160. Penculikan Berencana
161 161. Istana Lingyue
162 162. Xie Ruo vs Ling Yi
163 163. Akhir Ling Yi
164 164. Kehidupan Yang Tersembunyi
165 165. Dugaan Tidak Pasti
166 166. Roh Guntur
167 167. Cantik Yang Merepotkan
168 168. Keluarga Shi
169 169. Mengakui Guru
170 170. Misteri Yang Belum Terpecahkan
171 171. Ruang Dimensi
172 172. Keluarga Harmonis
173 173. Kejutan!
174 174. Dunia Atas (1)
175 175. Dunia Atas (2)
176 176. Dunia Atas (3)
177 177. Rahasia Dewa Naga
178 178. Benang Merah
179 179. Malam Pertama
180 180. Duri Dalam Hati
181 181. Pemimpi
182 182. Panggilan Menara Suci
183 183. Lelucon Yang Tidak Lucu
184 184. Xie Ruo vs Zhong Guofeng
185 185. Burung Dalam Sangkar Emas (1)
186 186. Burung Dalam Sangkar Emas (2)
187 187. Burung Dalam Sangkar Emas (3)
188 188. Permainan Plot
189 189. Kehidupan Kecil
190 190. Kecerobohan Fatal
191 191. Kebohongan Untuk Kebaikan
192 192. Kamu Datang
193 193. Deja Vu
194 194. Bermain Trik Kotor
195 195. Dewa Iblis
196 196. Dewi Cahaya (1)
197 197. Dewi Cahaya (2)
198 198. Dewi Cahaya (3)
199 199. Racun Darah
200 200. Iblis dan Malaikat
201 201. Kehampaan Tanpa Penyesalan
202 202. Pengungkapan Identitas
203 203. Kenyataan Tak Bisa Diterima
204 204. Itu Semua Adalah Pilihan
205 205. Darah Campuran
206 206. Tenang Sebelum Badai
207 207. Pernyataan Perang
208 208. Pembersihan Jalan
209 209. Jawaban Qu Xuanzi
210 210. Tidak di Satu Pihak
211 211. Firasat Buruk
212 212. Aku Tidak Pernah Bermain-main
213 213. Benar-benar ... Kacau
214 214. Krisis Besar (1)
215 215. Krisis Besar (2)
216 216. Krisis Besar (3)
217 217. Krisis Besar (4)
218 218. Keajaiban Yang Lahir
219 219. Feng Xiu dan Feng Xiao
220 220. Tugas Menyebalkan
221 221. Rencana Dewa Iblis
222 222. Kehormatan Ras Manusia
223 223. Pertunjukan Menarik
224 224. Xie Bersaudara (1)
225 225. Xie Bersaudara (2)
226 226. Wanita Gila Tertentu
227 227. Emosi Negatif
228 228. Perasaan Terpendam
229 229. Adu Domba
230 230. Kutukan
231 231. Penggabungan Unsur
232 232. Tetesan Darah Campuran
233 233. Badai Kegelapan
234 234. Terlahap Dalam Kegelapan
235 235. Tekanan Mental
236 236. Penyatuan Darah
237 237. Aku Akan Kembali
238 238. Eksplosif Mental
239 239. Hati Yang Kosong
240 240. Dewi Naga
241 241. Harapan Yang Putus
242 242. Cahaya Yang Bersinar
243 243. Hanya Mimpi
244 244. Sisa Hidup Penuh Arti (End)
245 Extra Chapter — Penantian Panjang
246 Extra Chapter — Dalamnya Rindu
Episodes

Updated 246 Episodes

1
1. Nama Ketiga
2
2. Kenyataan Pahit
3
3. Permainan Si Bodoh
4
4. Pria Misterius
5
5. Long Huo dan Long Yun
6
6. Dunia Ini Fantasi!
7
7. Mesin Aneh
8
8. Liontin Leluhur Xie
9
9. Pagoda Teratai
10
10. Melawan Gunung Es
11
11. Cinta? Apa itu Cinta?
12
12. Rahasia Klan Xie
13
13. Mimpi Buruk (1)
14
14. Mimpi Buruk (2)
15
15. Mimpi Buruk (3)
16
16. Keuntungan Sepihak
17
17. Undangan Tang Zhi
18
18. Makanan Enak
19
19. Bukan Cinderella
20
20. Harta Karun
21
21. Anak?
22
22. Aku Kaya!
23
23. Barang Langka
24
24. Kristal Naga Azure
25
25. Karya Ilmiah Xie Ran
26
26. Hanya Alat
27
27. Penari Profesional
28
28. Penampilan Xie Ran
29
29. Huli Dong'er
30
30. Campur Tangan Pihak Kedua
31
31. Jadilah Pacarku
32
32. Akademi Tianshang
33
33. Drama Sekolah
34
34. Poliandri
35
35. Hidup Dramatis
36
36. Orang Panggang
37
37. Masa Lalu Qu Xuanzi
38
38. Xie Ran vs Xie Chen
39
39. Trik Mendapatkan Uang
40
40. Kultivasi Ganda
41
41. Persiapan
42
42. Latihan Ekstrem
43
43. Kontraksi Pagoda Kaca
44
44. Perburuan Hutan Bintang
45
45. Evolusi Phyton Tujuh Warna
46
46. Mabuk (1)
47
47. Mabuk (2)
48
48. Perang Dingin (1)
49
49. Membawamu Melihat Galaxy
50
50. Perang Dingin (2)
51
51. Kaki Tangan Raja Iblis
52
58. Xie Ran vs Tang Yueha
53
53. Rumor
54
54. Ann Rou (1)
55
55. Ann Rou (2)
56
56. Berperut Hitam
57
57. Aurora Musim Semi
58
58. Kaisar Langit dan Kaisar Iblis
59
59. Kota Ye
60
60. Pertandingan Pertama
61
61. Kemenangan Beruntun
62
62. Xie Ran vs Luo Jin
63
63. Darah Iblis
64
64. Pertandingan Akhir (1)
65
65. Pertandingan Akhir (2)
66
66. Pertandingan Akhir (3)
67
67. Pertandingan Akhir (4)
68
68. Pembelajaran Qu Xuanzi
69
69. Penghargaan
70
70. Hati Yang Abu-Abu
71
71. Harta Pagoda Kaca
72
72. Tubuh Murni
73
73. Penyerbuan
74
74. Fusi Sihir Surgawi (1)
75
75. Fusi Sihir Surgawi (2)
76
76. Long Ying
77
77. Amarah Asura
78
78. Sumpah Darah
79
79. Rahasia Aura Naga
80
80. Makan Cuka
81
81. Wabah atau Racun
82
82. Tamparan 'Ringan'
83
83. Seni Menggoda
84
84. Tanah Berdarah
85
85. Raja Iblis, Ye Gu
86
86. Transformasi Es
87
87. Pikiran Yang Mengganggu
88
88. Hydra (1)
89
89. Hydra (2)
90
90. Obsesi (1)
91
91. Obsesi (2)
92
92. Keluarga Tang (1)
93
93. Keluarga Tang (2)
94
94. Keluarga Tang (3)
95
95. Roh Pemakan Jiwa
96
96. Racun Bunga Berkabut (1)
97
97. Racun Bunga Berkabut (2)
98
98. Musuh dan Sekutu
99
99. Api Mulai Berkobar
100
100. Mengaduk Keluarga Tang (1)
101
101. Mengaduk Keluarga Tang (2)
102
102. Mengaduk Keluarga Tang (3)
103
103. Mengaduk Keluarga Tang (4)
104
104. Hanya Awal
105
105. Pulang Ke Rumah
106
106. Berita Mengejutkan
107
107. Bertemu Kembali
108
108. Mengundang Secara Resmi
109
109. Pertempuran Klan Xie (1)
110
110. Pertempuran Klan Xie (2)
111
111. Pertempuran Klan Xie (3)
112
112. Pertempuran Klan Xie (4)
113
113. Penerobosan Aura Naga (1)
114
114. Penerobosan Aura Naga (2)
115
115. Penerobosan Aura Naga (3)
116
116. Pasca Pertempuran
117
117. Keluarga
118
118. Leluhur Xie Jing
119
119. Operasi Pembersihan Rumah (1)
120
120. Operasi Pembersihan Rumah (2)
121
121. Menikahimu, Apa Cukup?
122
122. Menuai Hasil Yang Kamu Tanam
123
123. Tamu Tak Diundang
124
124. Malam Yang Kacau
125
125. Finalisasi
126
126. Benua Lava
127
127. Makam Leluhur Naga (1)
128
128. Makam Leluhur Naga (2)
129
129. Bai Long'er
130
130. Pesta Empat Ras
131
131. Kakak Peri
132
132. Altar Pengorbanan Jiwa (1)
133
133. Altar Pengorbanan Jiwa (2)
134
134. Saudara Kembar
135
135. Naga Surgawi
136
136. Pertemuan Pertama
137
137. Dia Yang Lain (1)
138
138. Dia Yang Lain (2)
139
139. Pesan Dewi Kehidupan
140
140. Serangan Satan
141
141. Dunia Roh (1)
142
142. Dunia Roh (2)
143
143. Aku Tidak Bisa Membencimu
144
144. Kecewa
145
145. Dua Orang Yang Sama
146
146. Maaf Membuatmu Takut
147
147. Xie Ruo Adalah Aku
148
148. Tidak Berusaha Untuk Benar
149
149. Kau Mau Menikah Denganku?
150
150. Festival Pertama
151
151. Menara Suci
152
152. Perpisahan Panjang
153
153. Bahaya Istana
154
154. Klan Yan
155
155. Pria Bertopeng
156
156. Menyelesaikan Masalah Dengan Cepat
157
157. Antariksa
158
158. Pemisahan Garis Darah
159
159. Memori Berbahaya
160
160. Penculikan Berencana
161
161. Istana Lingyue
162
162. Xie Ruo vs Ling Yi
163
163. Akhir Ling Yi
164
164. Kehidupan Yang Tersembunyi
165
165. Dugaan Tidak Pasti
166
166. Roh Guntur
167
167. Cantik Yang Merepotkan
168
168. Keluarga Shi
169
169. Mengakui Guru
170
170. Misteri Yang Belum Terpecahkan
171
171. Ruang Dimensi
172
172. Keluarga Harmonis
173
173. Kejutan!
174
174. Dunia Atas (1)
175
175. Dunia Atas (2)
176
176. Dunia Atas (3)
177
177. Rahasia Dewa Naga
178
178. Benang Merah
179
179. Malam Pertama
180
180. Duri Dalam Hati
181
181. Pemimpi
182
182. Panggilan Menara Suci
183
183. Lelucon Yang Tidak Lucu
184
184. Xie Ruo vs Zhong Guofeng
185
185. Burung Dalam Sangkar Emas (1)
186
186. Burung Dalam Sangkar Emas (2)
187
187. Burung Dalam Sangkar Emas (3)
188
188. Permainan Plot
189
189. Kehidupan Kecil
190
190. Kecerobohan Fatal
191
191. Kebohongan Untuk Kebaikan
192
192. Kamu Datang
193
193. Deja Vu
194
194. Bermain Trik Kotor
195
195. Dewa Iblis
196
196. Dewi Cahaya (1)
197
197. Dewi Cahaya (2)
198
198. Dewi Cahaya (3)
199
199. Racun Darah
200
200. Iblis dan Malaikat
201
201. Kehampaan Tanpa Penyesalan
202
202. Pengungkapan Identitas
203
203. Kenyataan Tak Bisa Diterima
204
204. Itu Semua Adalah Pilihan
205
205. Darah Campuran
206
206. Tenang Sebelum Badai
207
207. Pernyataan Perang
208
208. Pembersihan Jalan
209
209. Jawaban Qu Xuanzi
210
210. Tidak di Satu Pihak
211
211. Firasat Buruk
212
212. Aku Tidak Pernah Bermain-main
213
213. Benar-benar ... Kacau
214
214. Krisis Besar (1)
215
215. Krisis Besar (2)
216
216. Krisis Besar (3)
217
217. Krisis Besar (4)
218
218. Keajaiban Yang Lahir
219
219. Feng Xiu dan Feng Xiao
220
220. Tugas Menyebalkan
221
221. Rencana Dewa Iblis
222
222. Kehormatan Ras Manusia
223
223. Pertunjukan Menarik
224
224. Xie Bersaudara (1)
225
225. Xie Bersaudara (2)
226
226. Wanita Gila Tertentu
227
227. Emosi Negatif
228
228. Perasaan Terpendam
229
229. Adu Domba
230
230. Kutukan
231
231. Penggabungan Unsur
232
232. Tetesan Darah Campuran
233
233. Badai Kegelapan
234
234. Terlahap Dalam Kegelapan
235
235. Tekanan Mental
236
236. Penyatuan Darah
237
237. Aku Akan Kembali
238
238. Eksplosif Mental
239
239. Hati Yang Kosong
240
240. Dewi Naga
241
241. Harapan Yang Putus
242
242. Cahaya Yang Bersinar
243
243. Hanya Mimpi
244
244. Sisa Hidup Penuh Arti (End)
245
Extra Chapter — Penantian Panjang
246
Extra Chapter — Dalamnya Rindu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!