CH 5 : SI MULUT KEJAM

Akhhhh!!!

"maaf saya ceroboh," ucap Shea setelah tersadar dari keterkejutannya. Ia nyaris saja kehilangan nyawa jika mobil mewah itu benar-benar menabraknya.

Dari dalam mobil pria itu merutuki perbuatan Shea yang membuat waktunya terbuang sia-sia. Sagara, atau lebih dikenal dengan Saga itu kini menatap tajam Shea sembari membuka pintu mobilnya. Namun belum sepenuhnya tubuhnya keluar dari mobil miliknya, Shea berlari kearah mobil miliknya dan masuk begitu saja ke dalam mobil.

"Hei, apa yang kau lakukan! turun sekarang atau ku lempar kau sekarang juga!" hardik Saga dengan tatapan tajamnya yang ditujukan pada Shea.

Shea nampak ketakutan dengan ancaman Saga

namun saat ini ada yang lebih ia takutkan yang berkaitan dengan keperawanannya. Ia tak ingin menjadi gundik kakek tua itu.

"KELUAR SEKARANG!"

"tuan tolong saya, saya harus menghindar dari pria itu dan juga kakek tua itu," tunjuk Shea pada dua orang yang berada di seberang jalan mencari keberadaan dirinya.

Saga melihat sekilas mengikuti telunjuk Shea. Namun Saga sama sekali tidak peduli dengan urusan orang lain. Baginya, ada yang lebih penting yang perlu ia tangani.

"KELUAR DARI SINI SEKARANG!" Perinta Saga lagi.

"Tuan tolong saya, mereka...," belum selesai Shea melanjutkan perkataannya, Saga dengan dinginnya membuka pintu mobil tempat Shea duduk dan menyeret keluar gadis itu dengan paksa.

"KELUAR SEKARANG! JANGAN MENYUSAHKAN ORANGLAIN KARENA MASALAHMU SENDIRI!" ucap Saga dengan kasar. Tanpa mempedulikan gadis itu yang kini tengah ketakutan.

"Tuan tolong-" ucapan Shea terpotong begitu saja saat melihat Saga berjalan tanpa memperdulikannya dan masuk ke dalam mobil.

"Dia pria yang sangat kasar," keluh Shea dalam hati saat Saga akan bersiap mengemudikan kembali mobilnya.

"Bos, dia.. gadis itu disana," teriak Supir itu yang berada tak jauh dari Shea.

"Ya Tuhan, mereka melihatku!" Shea melepas heel yang dipakainya dan berlari sekuat yang ia mampu saat ini. Walaupun ia merasakan lututnya yang berdenyut karena tertabrak bemper depan mobil milik Saga.

Saga yang telah mengendarai mobilnya melihat lewat spion mobilnya saat Shea berlari berlawanan arah dengan mobilnya. Perhatian Saga teralihkan sejenak saat notifikasi pesan masuk dari seseorang membuatnya menghentikan mobilnya tiba-tiba dan membuat kendaraan lain memprotes sikap Saga yang menghentikan mobilnya di tengah jalan.

"Sial, Kenapa Papa selalu saja membuat keputusan sendiri?" kesal Saga yang nampak tak menyukai dengan isi pesan yang diterimanya beberapa detik yang lalu.

"Semua karena wanita itu!"

***

Shea masih berusaha untuk menghindar dari kejaran si kakek tua dan supirnya. Walaupun hanya supir si kakek tua itu yang kini terlihat berlari mengejarnya, sedangkan si kakek tua saat ini tengah duduk di bawah pohon pinggir jalan dengan napasnya yang sudah bergemuruh ingin meledak.

"Sial, wani-ta itu, ham..mpir mem..buat nyawa..ku hilang," ucapnya dengan napas yang ngos-ngosan.

Namun kesialan kini juga harus dihadapi oleh Shea, ia yang berlari tanpa arah terjebak dengan jalan buntu atau lebih tepatnya gang butuh tanpa ada orang satupun disana. Bagaimana mungkin disini ada orang, karena saat ini Shea berada di tempat penyimpan sampah sementara.

"Kenapa tadi aku harus berlari kesini," keluh Shea meratapi kebodohannya. Namun kini ia lebih terkejut saat seseorang menyergapnya dari belakang dan membungkam mulutnya rapat-rapat.

"To..lowwngg!!"

"Diamlah! apa kau ingin tertangkap oleh mereka!"

Shea seketika terdiam mendengar suara tak asing di telinganya. Bahkan dia diam saat pria itu membawa Shea bersembunyi di balik tumpukan sampah plastik yang tentu saja dengan bau khas yang dihasilkannya. Namun Shea sama sekali tidak memperdulikan hal itu. Yang ada di pikirannya saat ini bagaimana bisa lelaki itu tiba-tiba berada disini dan membantunya. Sedangkan berbeda dengan Saga yang justru tindakannya membantu gadis itu adalah kebodohannya. Karena ia harus terjebak dengan gadis itu dan bau sampah yang menusuk indera penciumannya.

"Bos, Maaf saya kehilangan jejak p*elacur itu," suara pria yang sejak tadi mengejar Shea itu membuat Saga mengerutkan keningnya. Ia yang mendekap Shea dari belakang memperhatikan penampilan gadis itu yang berpakaian mini bahkan memperlihatkan dengan jelas lekuk tubuhnya dari belakang.

"Sial, jadi wanita yang ku tolong saat ini adalah wanita murahan!"

Saga dengan cepat melepaskan dekapannya dari tubuh Shea saat langkah pria berkemeja hitam itu telah berjalan menjauh dari tempatnya bersembunyi. Bahkan Saga dengan sedikit mendorong Shea saat tau bahwa wanita yang ditolongnya saat ini bukanlah wanita baik-baik.

"Apa kau lari darinya karena bayaran dari mereka kurang? atau kau lari karena dia sudah jatuh miskin?" ejek Saga saat kini keduanya saling melihat satu sama lain.

"Apa maksudmu?" jawab Shea yang nampak tak mengerti dengan perkataan yang dilontarkan Saga.

Saya menaikkan sudut bibirnya seolah menilai penampilan Shea yang memang terlihat jelas sebagai wanita penghibur atau wanita panggilan.

"Apa jaman sekarang p*elacur itu sikapnya sok polos sepertimu?"

PLAKKKK!!

"Hei kau!" umpat Saga memegangi wajahnya yang terasa panas karena tamparan yang dilayangkan oleh Shea.

"Karena kau terlahir kaya, jadi kau tidak akan bisa mengerti dengan kehidupan orang-orang miskin sepertiku," ucap Shea dengan air mata yang entah sejak kapan telah membasahi wajahnya.

Shea menghapus air matanya untuk sekian kalinya dengan tatapannya yang kini nampak sendu mengingat kejadian yang begitu memilukan terjadi di hidupnya.

"Terima kasih telah menolongku, dan kau harus ingat bahwa orang miskin yang berpakaian sepertiku saat ini bukan berarti dia adalah pelacur rendahan yang tidak ada harga dirinya,"

"Oh berarti kau p*elacur kelas atas? berapa harga jualmu hingga kau harus dikejar oleh pria-pria seperti mereka?" ejek Saga seolah ia tak terima karena ada orang yang berani memukul wajahnya.

"Kau gila!" umpat Shea tak ingin memperpanjang perdebatannya dengan pria yang tak ia kenal itu.

Namun beberapa langkah ia berjalan, Saga menahan tangannya dan melepaskan jas yang dipakai oleh pria itu. "Kkk..kau mau apa?" tanya Shea yang sedikit ketakutan saat melihat Saga melepaskan jasnya.

"Kau jangan macam-macam!" ancam Shea dengan tangan kosong.

Saga lagi-lagi menyunggingkan bibirnya dan menarik Shea mendekat kearahnya. "Lepas pria sialan. Aku tidak menjual tubuhku untuk uang! lepas!" Shea berusaha menjauhkan tubuhnya dari Saga dan memukul berkali-kali dada bidang pria itu.

"Diam! suaramu itu membuat gendang telingaku pecah!" Saga menggaitkan jas miliknya ke pinggul Shea untuk menutupi gaun mininya yang terbuka karena sobek dibagian sisi kanannya.

"Apa kau tidak menyadari jika pakaianmu ini sobek. Atau ini memang caramu untuk menggoda para pria?" ejek Saga untuk ketiga kalinya.

Shea menatap tajam pria itu hingga detik berikutnya hanya suara erangan yang keluar dari mulut Saga saat Shea menendang aset berharga milik pria itu hingga memekik kesakitan.

"Sakit kan? mulutmu yang kejam itu juga telah menyakitiku,"

Terpopuler

Comments

ceweknopel

ceweknopel

lanjut thor

2022-12-12

0

Bian Chagiya

Bian Chagiya

yg kuat shea

2022-12-12

0

Entin Fatkurina

Entin Fatkurina

good job shea, kamu harus menjadi wanita pemberani, lanjut lanjut lanjut

2022-09-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!