Bab 3

Pukul 06:30 pagi Laras, Rama serta Ibu Aqmar sudah duduk manis di meja makan. Mereka terbiasa untuk sarapan bersama, sebenar nya Laras enggan untuk duduk disana, namun Rama mengatakan jika ingin Sarapan dengan di suapi Papa nya. Namun sudah lebih dari 10 menit menunggu, Aqmar belum juga datang, hingga beberapa saat kemudian Aqmar baru saja keluar dari kamar setelah seorang Asisten rumah tangga memanggil nya.

Namun lagi-lagi Laras di kejutkan dengan seseorang yang berjalan di belakang Aqmar. Ya, Nadia Orang nya.

Aqmar sudah mengambil posisi untuk duduk dan menikmati sarapan nya, namun Nadia masih saja berdiri dan enggan untuk duduk. Laras yang menyadari jika Nadia ingin duduk di samping Aqmar pun ahir nya mengalah dan berdiri untuk pindah ke kursi lain.

Laras melirik Aqmar yang seakan tidak peduli dengan kehadiran nya di sana. “Kamu semalem tidur sama Dia Mas?” Laras masih belum berniat untuk memulai sarapan nya.

“Iya, memang nya kenapa?” Aqmar berbicara santai seakan tidak ada masalah.

“Kalau gitu lebih baik kalian segera menikah saja Mas, daripada dosa. Belum resmi jadi Suami Istri tapi uda tidur bareng.”

Mendengar ucapan Laras, Ibu Siti tampak sangat emosi. “Sudah pasti mereka akan segera menikah, Aqmar sama Nadi ini pasangan yang sangat serasi, Aku yakin Anak-Anak mereka nanti nya pasti sangat pintar dan lucu-lucu”

Laras hanya tersenyum mendengar ucapan Mantan Ibu mertua nya yang secara tidak langsung sedang membandingkan diri nya dengan Nadia.

Sedangkan Rama tampak bingung dengan kehadiran Nadia di tengah-tengah keluarga nya. “Pa, Tante ini siapa?” Rama bertanya kepada Aqmar.

“Nama nya Tante Nadia, Dia calon Istri Papa, Calon Mama baru juga buat Kamu.”

Mendengar jawaban dari Papa nya, Mata Rama mulai berkaca-kaca. “Rama tidak mau punya Mama baru, Rama sudah punya Mama Laras. Gak mau Mama baru lagi.” Rama yang marah pun melempar makanan nya hingga mengenai pakaian Nadia.

“Heh Anak S***n berani-berani nya Kamu mengotori Pakaian ku! Kamu gak pernah di ajarin sopan santun ya sama Ibu mu.” Nadia berdiri dan langsung membentak Rama.

Sedangkan Aqmar dan Laras pun ikut berdiri, Laras segera mendekap Putra nya dan melindungi nya. “Jaga ya mulut Kamu kalo ngomong. Dia Anak Aku dan Mas Aqmar, bukan Anak Se**n.” Laras tersenyum miring sekaligus tidak terima mendengar Anak nya di hina. “Jadi seperti ini Wanita yang Kamu pilih untuk menggantikan Aku Mas, Wanita ini juga yang kamu pilih untuk Jadi Ibu dari Anak-Anak Kamu kelak? Heh, Semoga Allah melindungi rumah tangga kalian kelak. Tapi maaf, seperti nya Aku tidak bisa menunggu masa Idah ku selesai di sini. Aku akan menunggu Masa Idah ku di rumah Orang Tuaku saja. Mungkin itu akan lebih baik. Assalamualaikum.” Laras menggendong Rama kemudian pergi menuju kamar untuk mengemasi barang-barang nya.

Sedangkan Aqmar dan Ibu nya hanya bisa bungkam melihat kepergian Laras. “Mas maafin Aku, Aku tadi terlalu emosi, Aku tidak bermaksut mengatai Anakmu.” Nadia memegang tangan Aqmar dan mengaku menyesal.

“Sudah lah, jangan terlalu di pikirkan. Kamu tidak salah kok. Rama yang salah. Dia tidak pernah di didik sopan-santun sama Ibu nya.” Aqmar mengelus rambut Nadia. “Aku berangkat kerja dulu ya.” Aqmar pergi setelah berpamitan kepada Nadia dan juga Ibu nya.

 

 

-******

 

Laras menggandeng Rama menggunakan satu tangan nya, sedang kan tangan yang lain Ia gunakan untuk menggeret koper yang berisi barang-barang nya dan juga Rama.

Sebelum benar-benar pergi, sekali lagi Laras menoleh ke rumah nya. Rumah yang dulu Ia beli dengan perjuangan dan cinta. Kini Ia juga harus pergi untuk melanjutkan perjuangan namun harus meninggalkan cinta nya di sana.

Air mata Laras menetes meratapi nasip nya yang kini di campakkan begitu saja. Dulu Ia merasa menjadi seorang Wanita yang paling beruntung di Dunia karena Di cintai oleh Aqmar. Namun sekarang Ia akan memulai lembaran baru kehidupan nya bersama Rama. Ia akan memulai kembali semua nya dari titik 0 hanya bersama Rama.

“Mama jangan sedih lagi ya, Rama janji. Nanti kalau Rama sudah Gede, Rama akan belikan Mama rumah yang lebih besar dari rumah Papa.” Mendengar perkataan Rama justru membuat Laras semakin menangis.

Laras berjongkok dan memeluk Anak nya. “Iya Sayang. Rama janji ya sama Mama, Rama akan jadi Anak yang baik ya. Jadi Anak Sholeh kebanggaan Mama.”

“Iya Ma, Rama janji. Tapi Mama juga janji ya sama Rama, Mama gak boleh sedih lagi. Rama gak suka lihat Mama sedih. Rama jadi ikutan sedih Ma.”

“Iya Sayang, Mama tidak akan sedih lagi. Kita tinggalkan semua kesedihan kita di rumah ini ya Nak, sekarang Kita mulai kehidupan baru yang penuh kebahagiaan. Oke.” Laras tersenyum dan mencium kening Rama.

 

-****

 

“Assalamualaikum Buk..”ucap Laras ketika mengetuk pintu rumah Orang Tua nya.

“Waalaikumsalam..” mendengar suara Anak nya, Ibu Laras berlari ke arah pintu untuk menyambut nya. Namun sedetik kemudian Ia bingung ketika mendapati Anak perempuan nya berdiri di sana bersama dengan Rama dan juga membawa koper berukuran besar.

“Nenekk..!” Rama menghambur ke pelukan Nenek nya.

“Halo Cucu nya Nenek yang ganteng.. apa kabar Sayang..?”

“Rama sehat Nek, bagaimana kabar Nenek.? Oh ya Nek, mulai sekarang, Rama sama Mama akan tinggal di rumah Nenek. Apa boleh Nek? Rama janji. Gak akan lama kok, nanti Kalo Rama sudah Gede, Rama akan belikan rumah buesarr sekali untuk Mama.” Ibu Ana pun melihat ke arah Laras, sorot mata nya seakan bertanya apa yang terjadi. Namun Laras hanya tersenyum.

“Sayang.. kenapa bicara seperti itu..? Nenek seneng kok kalau Mama sama Rama mau tinggal di sini. Nenek bersyukur banget malah, rumah jadi gak sepi lagi deh, kalau ada Rama sama Mama yang tinggal di sini. Ya sudah, Ayo Kita masuk dulu yuk.”

Bu Ana pun menggendong Rama..”Wah cucu Nenek sudah besar ya sekarang, Nenek sudah hampir tidak kuat menggendong Rama lagi.” Bu Ana tersenyum dan mencium kedua pipi Rama.

“Iya dong Nek.. Rama kan pingin cepet besar, biar bisa jagain Mama.”

“Cucu Nenek memang pintar.”

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!