Jangan lupa tinggalkan jejak😊
Zifa dan Nara memasuki kelas bersama-sama. Hari ini memang keduanya berangkat bersama, dengan Nara yang menjemput Zifa. Itu adalah sebagai bentuk permintaan maaf Nara akan kejadian kemarin, juga sebagai penyogok agar Zifa tak memperpanjang omelannya.
Mata keduanya memicing saat melihat Azraf sudah berdiri di depan pintu kelas mereka. Nara berlari mendekati kekasihnya itu, sedangkan Zifa mendengus melihat tingkah kebucinan sahabatnya itu yang semakin hari semakin meningkat.
"Kamu ngapain di sini?" tanya Nara.
"Nungguin kamulah! Ini, sekalian aku bawain kamu bekal" jawab Azraf sambil menyerahkan kotak bekal pada Nara bertepatan dengan lewatnya Zifa di pintu tempat mereka berdiri.
Zifa memandang Azraf sinis, selain karena sikap sok manis si playboy itu, ia juga teringat akan kejadian kemarin di mana Azraf mengajak sepupunya yang es batu dan juga suka mencibir, terlebih lagi dengan membiarkan Zifa duduk bersama pria itu.
"Nggak usah so sweet- so sweetan di depan pintu. Aku enek liatnya. Terlebih liat muka kamu, aku selalu keingat sepupu kamu yang ngesalin itu" ketus Zifa lalu melanjutkan langkahnya memasuki kelas.
Azraf meringis akan kegalakan gadis itu, ia juga sebenarnya merasa bersalah kemarin karena membuat mood Zifa rusak. Azraf tahu Zifa itu baik, hanya saja gadis itu tak menyukainya karena keplayboyannya. Azraf juga mengerti akan hal itu, karena bagaimanapun seorang sahabat tak akan rela saat sahabatnya disakiti.
"Aduh, maaf yah soal kemarin. Sampein maaf aku juga ke Zifa. Aku nggak tahu kalau bakal jadi kayak gini" ujarnya merasa bersalah.
Nara mengangguk maklum. "iya, nggak apa-apa kok. Zifa pasti kesalnya cuma sementara aja, entar juga balik lagi kayak biasanya" hibur Nara.
"Ya udah, kamu masuk gih! aku ke kelas dulu" Nara mengangguk, mengikuti perkataan Azraf.
"Zi, kamu kenapa sih gitu banget ke Azraf?" omel Nara.
"Kamu tahu kan, dari sebelum kamu jadian ama dia, aku udah nggak suka sama tingkah tuh cowok yang seenaknya mainin cewek. Dan aku takut dia juga bakal ngecewain kamu, Nar!"
Nara menghela nafas pelan tak membantah. Ia tahu itu, Zifa paling benci sama cowok yang suka nyakitin cewek. Terlebih lagi, Zifa bersikap seperti itu karena Melki--pacar Nara--yang memutuskan Nara karena punya pacar baru. Zifa takut Nara akan kembali disakiti.
"Lagian, kenapa sih kamu suka pacaran sama cowok playboy kayak gitu?"
"Karena pacaran sama mereka itu punya tantangan Zi. Aku bosan pacaran sama cowok yang terlalu mengejar aku, hubungan kami pasti bakal datar-datar aja! Beda kalau sama Playboy, hubungan kami pasti bakal banyak ujiannya. Dan dari situ kita bisa mengetahui, sejauh mana kekuatan cinta itu bisa melawan badai yang datang" jelas Nara.
Zifa terkekeh mendengar penjelasan Nara "Badai? badai topan maksudnya?" ejeknya. Zifa tak ingin terlalu lama membahas masalah cinta dengan Nara. Karena sahabatnya itu punya pandangan tentang cinta yang mampu membuat Zifa enek karena mendengar kata-katanya. Seperti tadi itu misalnya.
Nara memutar bola matanya malas. "Ckk! gini nih, ngomong sama orang yang nggak pernah jatuh cinta" cibirnya.
"Sekali-kali yah, Zi. Kamu itu harus ngerasain gimana rasanya punya pacar" nasehat Nara yang dihadiahi tatapan malas Zifa.
Tiba-tiba Nara memiliki ide cemerlang "Gimana kalau kamu pacaran sama Bima aja? Kata Azraf diakan jomblo"
Zifa menatap Nara sinis karena perkataan konyol sahabatnya itu. Bima? cowok es batu itu? bukannya masa remaja Zifa berbunga-bunga, malah nanti ia bakal mati muda dan kuburannya yang bakal penuh bunga.
"Nggak usah ngayalin yang aneh-aneh dan nggak masuk akal" ketus Zifa.
"Ya ampun Zifa, apa salahnya dicoba. Dan aku rasa, kalau kamu mencobanya seenggaknya kamu bisa bantuin Azraf"
"Maksudnya?" tanya Zifa.
"Azraf ragu akan sepupunya itu. Selama ini ia selalu menjauh dari yang namanya perempuan. Banyak yang menyukainya, sayangnya selalu ia tolak. Azraf takut sepupunya itu nggak normal" jelas Nara.
Zifa bergidik "Terus maksud kamu, kamu mau numbalin aku ke orang yang berkelainan gitu? ogah!"
"Bukan gitu Zifa. Itu hanya ketakutan Azraf, karena Bima juga nggak dekat dengan laki-laki manapun, jadi belum pasti benar apa enggak pikiran Azraf. Jadi, kamu bisa bantuin buat mengungkap fakta tentang Bima"
Zifa terdiam. Jujur, mendengar cerita Nara ia menjadi penasaran. "Ayolah Zifa! Ini hanya hal gampang, kamu buat dia jatuh cinta aja! aku jamin pasti menyenangkan menaklukkan tantangan ini!" bujuk Nara.
"kalau berhasil?" tanya Zifa.
"Aku sama Azraf bakalan ngasih apapun yang kamu mau" Akhirnya, karena rasa penasaran yang mendalam dan juga tertarik akan hadiah yang bakal ia dapatkan nanti, Zifa mengangguki tantangan Nara.
Vote dan komennya jangan lupa😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
Isrotin Setia
masih lanjut dulu
2022-02-22
0
Cahya Aini
cerita di mulai
2021-03-25
1
ᴮᵀ⃝ɴᴀʙɪʟᴀ🌻°᭄✿.*
next Thor
2020-11-20
2