Kejahilan Zifa

Ayo vote dan komentarnya jangan lupa. akan sering up kalau peminatnya lumayan banyak😊

Hari Minggu, hari yang penuh kebahagiaan bagi Zifa. Gadis itu masih bergelung dengan selimutnya walau matahari telah bersinar terik. Ketukan beberapa kali di pintunya pun ia biarkan. Toh ini hari bebasnya.

Lagi-lagi terdengar ketukan yang mengganggu, akhirnya Zifa menyerah. Gadis itu bangkit dari atas ranjangnya dengan mata sedikit tertutup. Ia melangkah dengan malas, dan bersiap memarahi siapa yang berani mengganggu bobo cantiknya. Iya, bobo cantik menurut Zifa saja. Mana ada cantik kalau rambutnya awut-awutan, pakaiaannya kusut, iler sudah menjalar di pipi, astaga! Siapapun itu akan menganggapnya Monster yang tertidur.

"Astaga Zifa! Penampilan apaan kayak gini! Nggak, ini bukan sahabat aku! Sahabat aku walaupun jelek, tapi nggak sejelek ini juga!" Pekik si pengganggu.

Zifa melotot mendengar perkataan Nara. Jelek katanya? Ckk! Zifa cantik kali. Ingat, ini hanya menurutnya.

"Udah, nggak usah lebay! To the point aja, ngapain ke mari? Ganggu tidur orang aja!" Omelnya.

"Mending sekarang kamu mandi dulu baru aku jelasin. Bau mulut kamu nggak enak banget, mana ileran lagi. Hiih!!" Nara mengernyit jijik akan kejorokan sahabatnya itu. Sudah hal biasa kalau Zifa itu jorok setiap hari minggu. Untung setelah mandi gadis itu akan kembali cantik. Coba kalau modelnya yang kayak gitu melekat permanen? Bisa-bisa Nara mati berdiri ngadapin Zifa.

Zifa mengikuti saran Nara. Apalagi dilihatnya jam sudah menunjukkan pukul Sebelas pagi.

"Jangan pakai baju itu!" Cegah Nara saat Zifa mengambil baju rumahannya. Gadis itu sudah selesai membersihkan diri dan bermaksud mengganti pakaiannya.

"Emang kenapa sih? Perasaan ini baju sering aku pakai kalau di..."

"Temani aku, kita jalan-jalan" potong Nara. Zifa menurut saja, toh pasti akan membosankan kalau diam di rumah saja.

"Emang kita mau ke mana?" Tanya Zifa sambil memakai flat shoesnya.

"Kencan" jawab Nara. Zifa memandang Nara ngeri "aku masih normal kali Nar!"

Nara mendelik saat mengerti kalimat  dan tatapan Zifa. "Sinting! Maksud aku temanin aku kencan sama Azraf"

"Dan jadi nyamuk kalian? Oh No!"

"Siapa yang jadiin kamu nyamuk? Azraf juga ngajak sepupunya kali, jadi kamu punya teman ngobrol" jelas Nara membuat Zifa menghela nafas legah. Setidaknya ia nggak akan jadi nyamuk orang yang lagi kasmaran.

"Kita pamitan sama Mama dan Papa aku dulu kalau gitu!" Nara mengangguk, dan mengikuti langkah Zifa mencari  orang tuanya.

Kedua orang tua Zifa ternyata berada di Taman belakang. Keduanya tengah bermesraan sambil bercerita, di mana sang Mama sedang menyandarkan kepalanya di dada sang suami sambil mengoceh. Zifa dan Nara tersenyum melihat kemesraan dua orang tersebut yang tak mengenal umur. Dua gadis itu saling memandang seolah merencanakan sesuatu untuk mengganggu kemesraan pasangan tersebut.

Tiba-tiba, Zifa menjatuhkan tubuhnya di atas rumput saat melihat anggukan Nara. "AU!" pekiknya sambil berpura-pura memegang kakinya.

Nara pun ikut mengambil peran "Astaga Zifa, kaki kamu berdarah!" Ujarnya dengan suara sengaja dibesar-besarkan sambil melirik ke arah pasangan tadi.

Sedangkan Juna dan Ningsih yang terkejut akan pekikan anak mereka, buru-buru berlari menghampiri keduanya.

"Astaga, sayang. Kamu kenapa?" Tanya Ningsih khawatir.

"Apa yang sakit sayang? Kaki kamu terkilir? Hah? Terus berdarah, atau apa?" Juna ikut bertanya.

Zifa tersenyum geli "ciee, khawatir yah! Padahal tadi aja asik-asik bermesraan, sampe nggak sadar anaknya datang!" Goda Zifa.

Ningsih dan Juna melotot, lagi-lagi anak mereka yang nakal ini mengerjai keduanya. Asal kalian tahu saja, ini bukan pertama kalinya Zifa mengganggu kemesraan mereka.

"Kamu bohongin Mama sama Papa lagi?" Tanya Ningsih menyelidik yang hanya dijawab cengiran oleh anaknya.

"Dasar anak nakal kamu yah!" Ningsih menarik telinga Zifa pelan.

"Aduh aduh, ampun Ma! Nggak lagi deh" ujar Zifa lebay. Padahal ia sama sekali nggak sakit. "Bohong! Kamu udah sering bilang gitu"

"Nggak kok Ma, kali ini benaran" ujarnya sambil mengangkat dua jarinya.

Ningsih melepas jewerannya. "Kamu itu yah! Hobi banget bikin Mama khawatir. Gimana kalau kamu jatuh benaran? Hah?" Omel Ningsih, sedangkan Juna dan Nara hanya memperhatikan dua orang tersebut sambil tertawa.

"Iya Ma. Sorry!" Ucap Zifa merasa bersalah. Gadis itu kemudian memeluk Ningsih.

"Ma, pa, Zi mau izin keluar sama Nara!" Zifa mengatakan tujuannya menemui dua orang itu saat selesai berlebay bareng sang Mama.

"Ooh! Ya udah kalau gitu. Hati-hati yah sayang, di jalan" ujar Juna mengiyakan.

"Iya, pulangnya juga jangan terlalu sore" peringat Ningsih. Dua gadis itu kemudian pamit pergi, namun sebelumnya tak lupa mencium tangan orang tua Zifa.

Jadi, taukan sekarang anak Juna sama Ningsih itu siapa?

Terpopuler

Comments

ᴮᵀ⃝ɴᴀʙɪʟᴀ🌻°᭄✿.*

ᴮᵀ⃝ɴᴀʙɪʟᴀ🌻°᭄✿.*

next Thor 😗

2020-11-20

3

ARSY ALFAZZA

ARSY ALFAZZA

bagus

2020-11-02

1

luluk

luluk

lanjut

2020-10-17

1

lihat semua
Episodes
1 Pacar Baru Nara
2 Kejahilan Zifa
3 Es Batu
4 Tantangan Nara
5 Misi Nara dan Azraf
6 Bersama Bima
7 Masa Sih?
8 Astaga!
9 Bima dengan segala kejutannya
10 Aneh
11 Perasaan Bima
12 Bingung
13 Ingin menyerah
14 Jatuh Cinta?
15 Kebohongan Bima
16 Perebut
17 Pendekatan?
18 Bakso lagi
19 Jalan
20 Zifa yang menyebalkan
21 Sangat Peka?
22 Dilema
23 Kepastian
24 Romantis ala Bima
25 Jalan-jalan
26 Ambyar!!
27 Bima yang membingungkan
28 Akhir dari Bima dan Zifa
29 Lima Tahun Kemudian
30 Perubahan yang menghawatirkan
31 Okey
32 Pernikahan Nara
33 Diterima
34 Posisi yang tak nyambung
35 Hari Pertama
36 Bodoh Amat
37 Apa Ini Kebetulan?
38 Air Mata
39 Merasa Bodoh
40 Tak Berdaya
41 Mengerti
42 Makan
43 Miss Nadin
44 Bapak-bapak
45 Kesal
46 Drama saat pulang bersama
47 Tetap Pulang Bersama
48 Baper tanggung sendiri
49 Gosip
50 Cast Zifa
51 Cast Bima
52 Senangnya
53 Bete
54 Klakson
55 Bos Arogan
56 Bita nggak ada ahlak
57 Jangan Berubah
58 Aura Mencekam
59 Ada Apa Dengan Bita?
60 Menolong Bima
61 Selalu Terdiam
62 Mengalah Lagi
63 Memergoki Sarah
64 Jadi selama ini....
65 Kurang Fokus
66 Acting
67 Makan Malam Keluarga
68 Kerasukan Hantu Genit
69 Ngidam dan Baper
70 Diary dan selembar foto
71 Diary dan Curahan Hati
72 Pria Egois
73 Bos Aneh dan Gosip Yang Ahrus Disebar
74 Damai dan kata I Miss You
75 Anggap Saja Kemarin khilaf
76 Cerita Nadin
77 Dua Orang Aneh
78 Cerita Nadin
79 Tak lagi menjadi robot
80 Aku Lebih Bucin Dari Yang Kamu Kira
81 Tulusnya Cinta Bima
82 Balikan?
83 Benda Segi Tiga
84 Menginap
85 Permintaan
86 Teman Baru
87 Rasa Syukur
88 Jalan Keluar
89 Tangis
90 Menjemput Lia
91 Tak Sadar Tempat
92 Resep Zifa
93 Bahas Bita
94 Bima Ngambek
95 Mengerjai
96 Syok
97 Keadaan yang berbalik
98 Rencana berkunjung
99 Tak kenal
100 Sepertinya Aku Tertarik
101 Karma
102 Bita kerasukan
103 Bukan pacaran tapi komitmen
104 Teriakan Bima
105 Apartemen Bima
106 Memberi Kejutan
107 Kena Omelan
108 Gara-gara Mantan
109 Kembalinya Sang Ratu Singa
110 Bersyukur
111 Datang Bulan
112 Masalah
113 menggosip bareng Wika
114 Tak ada kabar
115 Sakit untuk kedua kalinya
116 Keputusan
117 Maaf
118 Naren (Akhir)
119 Bonus I
120 Bonus II
121 Bonus III
122 Bonus IV
123 Bonus V
124 Kardus Kecil
125 Berubah
126 Dunia Terbalik
127 Isi Kotak
128 Asal bersama yang dicinta
129 Akhirnya
130 BITHA (Cinta Pertama)
131 Aku Akan Mencoba
132 Resmi
133 lanjutan?
Episodes

Updated 133 Episodes

1
Pacar Baru Nara
2
Kejahilan Zifa
3
Es Batu
4
Tantangan Nara
5
Misi Nara dan Azraf
6
Bersama Bima
7
Masa Sih?
8
Astaga!
9
Bima dengan segala kejutannya
10
Aneh
11
Perasaan Bima
12
Bingung
13
Ingin menyerah
14
Jatuh Cinta?
15
Kebohongan Bima
16
Perebut
17
Pendekatan?
18
Bakso lagi
19
Jalan
20
Zifa yang menyebalkan
21
Sangat Peka?
22
Dilema
23
Kepastian
24
Romantis ala Bima
25
Jalan-jalan
26
Ambyar!!
27
Bima yang membingungkan
28
Akhir dari Bima dan Zifa
29
Lima Tahun Kemudian
30
Perubahan yang menghawatirkan
31
Okey
32
Pernikahan Nara
33
Diterima
34
Posisi yang tak nyambung
35
Hari Pertama
36
Bodoh Amat
37
Apa Ini Kebetulan?
38
Air Mata
39
Merasa Bodoh
40
Tak Berdaya
41
Mengerti
42
Makan
43
Miss Nadin
44
Bapak-bapak
45
Kesal
46
Drama saat pulang bersama
47
Tetap Pulang Bersama
48
Baper tanggung sendiri
49
Gosip
50
Cast Zifa
51
Cast Bima
52
Senangnya
53
Bete
54
Klakson
55
Bos Arogan
56
Bita nggak ada ahlak
57
Jangan Berubah
58
Aura Mencekam
59
Ada Apa Dengan Bita?
60
Menolong Bima
61
Selalu Terdiam
62
Mengalah Lagi
63
Memergoki Sarah
64
Jadi selama ini....
65
Kurang Fokus
66
Acting
67
Makan Malam Keluarga
68
Kerasukan Hantu Genit
69
Ngidam dan Baper
70
Diary dan selembar foto
71
Diary dan Curahan Hati
72
Pria Egois
73
Bos Aneh dan Gosip Yang Ahrus Disebar
74
Damai dan kata I Miss You
75
Anggap Saja Kemarin khilaf
76
Cerita Nadin
77
Dua Orang Aneh
78
Cerita Nadin
79
Tak lagi menjadi robot
80
Aku Lebih Bucin Dari Yang Kamu Kira
81
Tulusnya Cinta Bima
82
Balikan?
83
Benda Segi Tiga
84
Menginap
85
Permintaan
86
Teman Baru
87
Rasa Syukur
88
Jalan Keluar
89
Tangis
90
Menjemput Lia
91
Tak Sadar Tempat
92
Resep Zifa
93
Bahas Bita
94
Bima Ngambek
95
Mengerjai
96
Syok
97
Keadaan yang berbalik
98
Rencana berkunjung
99
Tak kenal
100
Sepertinya Aku Tertarik
101
Karma
102
Bita kerasukan
103
Bukan pacaran tapi komitmen
104
Teriakan Bima
105
Apartemen Bima
106
Memberi Kejutan
107
Kena Omelan
108
Gara-gara Mantan
109
Kembalinya Sang Ratu Singa
110
Bersyukur
111
Datang Bulan
112
Masalah
113
menggosip bareng Wika
114
Tak ada kabar
115
Sakit untuk kedua kalinya
116
Keputusan
117
Maaf
118
Naren (Akhir)
119
Bonus I
120
Bonus II
121
Bonus III
122
Bonus IV
123
Bonus V
124
Kardus Kecil
125
Berubah
126
Dunia Terbalik
127
Isi Kotak
128
Asal bersama yang dicinta
129
Akhirnya
130
BITHA (Cinta Pertama)
131
Aku Akan Mencoba
132
Resmi
133
lanjutan?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!