Tak sampai lima belas menit, Delia pun sudah selesai membersihkan tubuhnya dan menghampiri Kriss di ruang depan.
"Nah, gitu kan segar." Ucap Kriss saat melihat kekasihnya itu masuk ke ruang depan.
Delia tak merespon dan memilih untuk langsung duduk berhadapan dengan Kriss.
"Ada apa, katakan!" Todong Kriss.
"Kriss, apa tidak sebaiknya kita akhiri hubungan ini?" Tanya Delia sangat hati-hati.
Kriss menghela nafasnya. Meski ini bukan pertama kalinya Delia meminta mereka mengakhiri hubungan mereka, tapi rasanya tetap sama seperti pertama kali Delia menginginkan putus darinya.
"Berapa kali lagi sih Del aku bilang. Aku gak akan pernah menyerah dengan hubungan kita. Aku rela ninggalin semua asal kita bisa sama-sama terus."
"Tapi ini udah empat tahun Kriss. Aku perempuan, butuh kepastian dalam hubungan."
"Hubungan kita pasti Delia!!! Tapi aku minta kamu bersabar sedikit lagi. Aku mohon." Mohon Kriss.
"Kayaknya aku gak bisa Kriss. Aku capek kalau harus begini terus."
"Delia stop, aku gak mau dengar lagi!!!" Bentak Kriss yang sudah mulai emosi.
"Terus aku harus gimana? Aku harus bertahan berapa lama lagi? Empat tahun Kriss, empat tahun, aku mencoba bertahan direndahkan Mama kamu, di banding-bandingkan dengan anak gadis teman Mama mu yang di jodohkan dengan mu."
"Tapi kan aku gak mau sama mereka!!"
"Ia tapi tetap aja, hati aku sakit Kriss. Aku capek!! Aku ingin hidup tenang. Tolong lepaskan aku, ikhlaskan hubungan kita, hubungan kita tidak akan berhasil." Mohon Delia.
Nafas Kriss memburu, rahangnya mengeras, emosinya sudah sampai di ubun-ubun karena Delia terus meminta mengakhiri hubungan mereka.
"Kalau kamu terus meminta putus seperti ini, jangan salah kan aku, kalau harus membuat mu menjadi milikku selamanya dengan cara ku." Ucap Kriss lalu menggendong Delia ala bridal style dengan paksa menuju kamar Delia.
"Kamu mau apa Kriss!!! Turunkan aku!!!" Teriak Delia.
Kriss tidak memperdulikan rontaan Delia dan terus berjalan menuju kamar Delia.
Sesampainya di dalam kamar, Kriss langsung membaringkan Delia di atas ranjang lalu menindih kekasihnya itu.
"Kriss, jangan Kriss!! Jangan lakukan itu!!" Teriak Delia.
Kriss tetap tak menghiraukan teriakan Delia dan membuka kaos yang ia pakai hingga memperlihatkan bentuk tubuh yang atletis.
"Kriss, aku mohon Kriss, jangan lakukan itu." Mohon Delia lagi.
Tapi Kriss tidak menghiraukan permohonan Delia dan malah mendaratkan bibirnya di bibir Delia dan mengunyah bibir itu dengan sangat rakus.
"Hemph..." ronta Delia sambil berusaha mendorong tubuh Kriss, tapi hasilnya sia-sia, tenaganya tidak sebanding dengan tenaga Kriss yang sedang di kuasai emosi.
Kriss baru melepaskan kunyahan bibirnya dari bibir Delia disaat merasakan oksigen dalam dadanya mulai menipis.
KRAAAK. Dengan sekali tarikan Kriss merobek piyama yang Delia kenakan.
"Kriss.." tangis Delia pun pecah saat Kriss merobek piyamanya. Delia pun berusaha menutup bagian dadanya, tapi dengan cepat Kriss menarik tangan Delia yang sedang berusaha menutupi bagian dadanya.
"Kriss, aku mohon jangan seperti ini Kriss." Mohon Delia lagi sambil menangis.
Kriss yang sudah di kuasai emosi dan hasrat yang meninggi, tak memperdulikan tangisan Delia. Ia malah membuka ikat pinggangnya, lalu mengikat tangan Delia di kepala ranjang.
Setelah tangan Delia terikat, Kriss pun mulai membuka mangkok bakpao yang Delia kenakan sehingga membuat bakpao terpampang nyata.
Setelah membuka bagian atas Delia, Kriss pun membuka bagian bawah Delia lalu membuangnya kesembarang arah.
Tak tahan dengan hasratnya yang sudah di ubun-ubun karena penampakan Delia yang sudah polos, sekarang giliran Kriss yang membuka semua pakaian yang menempel di tubuhnya.
Setelah Kriss dalam keadaan polos, Kriss pun kembali menindih tubuh Delia.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
wowww
2022-09-02
0
Ika Sartika
waduuuhh
2022-04-26
1
Leli Darwika
dasar Kriss.😠😠😠
2022-04-10
0