Apa masih sakit?" Tanya Irene saat ia mengompres tangan Lion yang memar akibat benturan besi penyangga panggung.
Lion menggeleng, lalu tersenyum. "ini hanya luka kecil, baby. tak terasa sakit sama sekali. Aku akan merasa sakit jika kau yang terluka," Leon berucap. Ia menatap wajah polos Irene yang terus mengompres luka lebam di tangannya.
"Lion, kau jangan berani membohongiku, aku tahu, ini pasti sangat sakit!"Irene memanyunkan bibirnya, lantas menarik tangan Leon. Seketika itu pun Lion meringis kesakitan.
"Akkh, sakit, baby." LIon meringis saat Irene sengaja menarik tangannya.
"Kan, sudah ku katakan, kau jangan berani membohongiku, luka memar seperti ini mana mungkin tidak sakit." Irene berucap. Ia mencabik bibirnya kesal. Kekasihnya selalu saja begitu.
Melihat Irene yang tampak kesal, membuat Lion semakin ingin menggoda kekasihnya. Ia memajukan wajahnya, lantas ingin mencium bibir Irene, saat Irene mulai memejamkan mata, menunggu serangan dari kekasihnya, seketika itu juga Lion memundurkan wajahnya dan langsung tertawa.
Mendengar Lion yang saat ini tertawa, ia langsung membuka matanya. Irene tampak semakin kesal. Ia melempar tangan Lion yang saat ini berada di atas pahanya. Kemudian berdiri dan berjalan ke arah jendela. Ia membuang mukanya ke arah luar jendela.
Melihat Irene yang saat ini terlihat sangat kesal. Lion kemudian bangkit dari kasur dan berjalan menghampiri kekasihnya. Ia menangkup tubuh mungil Irene, lalu memeluk tubuh mungil itu dengan sangat erat. Mereka menatap keluar jendela. Sesekali Lion menghujani kecupan di kepala Irene.
"Terimakasih karena kau sudah mau bertahan bersama ku selama ini. Maaf jika aku selalu membuatmu sendiri karena kesibukan ku di dunia bisnis," Lion berucap. Ia mempererat pelukannya."aku mencintaimu baby, tak ada satu orang pun yang bisa melukaimu selama kau masih bersama ku." Lanjut Lion.
Irene mengangguk lalu tersenyum. Saat ini, ia benar-benar merasa menjadi wanita yang sangat beruntung karena dilimpahi banyak cinta oleh pria yang sangat ia cintai. Sama halnya dengan Lion, ia juga merasa sangat beruntung karena telah dipertemukan dengan wanita seperti Irene. Dulu, sebelum Lion bertemu dengan Irene, tak sekalipun Lion dapat tersenyum. Wajah menyeramkan selalu terbingkai di wajahnya. Dan setelah ia bertemu dengan Irene, perlahan ia menemukan kebahagiaan. Ia sudah mulai dapat tersenyum sedikit demi sedikit setelah kepergian kedua orang tuanya. Walaupun saat ini, di hatinya masih ada dendam dan Amarah yang berkobar untuk membunuh orang-orang yang telah membantai orang tuanya. Namun, setiap ia bertemu dengan Irene, ia akan melupakan sementara dendam itu.
"Lion," panggil Irene.
"Hmmm," Lion menjawab dengan deheman.
"Kapan kau akan kembali ke New York?"Tanya Irene.
"Mungkin besok pagi, ada banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan," Lion menjawab.
Mendengar ucapan Lion, seketika Irene menunduk. Ia benar-benar merindukan kekasihnya, hampir tiga bulan mereka tidak bertemu. dan Sekarang, saat mereka bertemu, kekasihnya itu harus segera kembali New York.
"Hey, baby. Kau kenapa? Tanya Lion. Ia memutar tubuh Irene, hingga saat ini mereka saling berhadapan. Ia lalu mengangkat dagu Irene, menatap mata sendu yang terlihat hampir meneteskan cairan bening." Apa ada hal yang mengganggu mu?" Lion berucap kembali.
Dengan cepat Irene menggeleng.
"Lalu kau kenapa?"tanya Lion, ia menangkup wajah Irene menggunakan kedua tangannya.
"Aku……." Irene menggigit bibirnya, ia tampak ragu melanjutkan ucapannya.
Lion mengerutkan keningnya menunggu ucapan Irene selanjutnya.
"Bicaralah,"Lion tampak penasaran.
"Aku…..aku...aku masih sangat merindukanmu, kenapa secepat itu kau akan kembali ke New York."Irene berucap dengan cepat, lalu menyembunyikan wajahnya di dada kekasihnya. Sudah dipastikan saat ini wajah Irene sudah seperti kepiting rebus yang sudah siap di santap oleh pembelinya.
Lagi-lagi Lion tersenyum melihat tingkah polos kekasihnya. Hal itu yang sangat Lion sukai dari sosok Irene. Ia akan tampak dewasa ketika ia berada di lingkungan tertentu dan ia akan kembali bersikap manja ketika ia bersama dengan Lionel kekasihnya.
"Setelah urusanku selesai di New York, aku akan segera ke Singapura untuk menemuimu, kau jangan khawatir, secepatnya aku janji akan segera menemuimu." Pungkas Lion.
Mendengar ucapan Lion, mau tidak mau Irene hanya bisa mengangguk. Ia juga tidak ingin menjadi penghambat kesuksesan karir kekasihnya. Itu sebabnya, ia selalu menekan egonya, Walaupun hatinya bertolak belakang dengan egonya. Sebenarnya Ia selalu ingin bersama dengan Lion, tetapi ia sadar, Lion tidak bisa setiap saat selalu bersamanya. Kekasihnya itu seorang pengusaha sukses, pemimpin perusahaan, banyak nasib karyawan yang bergantung padanya.
lama berpelukan, Lion melepaskan pelukannya, ia kemudian menangkup wajah Irene dan menghujaninya dengan banyak ciuman.
"ingat, aku mencintaimu. Lionel Muller, Sangat mencintai Irene Gantari," Lion berucap setelah selesai menghujani wajah Irene dengan banyak ciuman. tetapi, tangannya masih menangkup kedua pipi Irene.
saat mata mereka masih saling beradu, Lion kemudian mendekatkan wajahnya ke wajah Irene. dan langsung ******* bibir manis yang selalu membuatnya candu saat bertemu dengan Irene. lama berciuman, ia lalu melepaskan ciumannya dan langsung mengakat Irene ala bridal style ke arah tempat tidur. di tempat tidur, Lion kembali ******* bibir Irene, tangannya tidak tinggal diam, tangannya ikut menelusup masuk kedalam baju yang saat ini di kenakan Irene. ia meremas kedua benda yang menjadi favoritnya itu hingga akhirnya Irene meremang. saat Lion hampir saja hanyut dalam permainannya, seketika ia langsung tersadar. ia kemudian bangkit dari tubuh Irene.
"maafkan aku, baby. tidak seharusnya aku melakukan itu"Lion berucap dengan posisi membelakangi tubuh Irene. saat ini ia sedang menetralkan perasaannya. jantungnya berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya.
Irene yang masih dalam posisi berbaringnya seketika berucap,"tidak masalah, Lion," ia kemudian tersenyum. " Terimakasih, Lion. karena sudah mau menekan perasaan mu Sampai detik ini."
Lion hanya mengangguk." tidurlah, sekarang sudah sangat larut." Lion lalu menarik selimut kemudian menutupi tubuh Irene hingga batas dada. ia lalu mengusap pucuk kepala Irene dan mencium keningnya."good night."
"good night too," Irene menjawab kemudian memejamkan matanya. setelah itu lion kemudian berjalan ke arah kamar mandi untuk menuntaskan hasratnya yang ia pendam.
Sejak pertama kali mereka memulai hubungan, Lion memang tidak pernah melakukan hal lebih kepada Irene, itu janjinya. ia baru akan menyentuh Irene saat mereka sudah mengikrarkan janji suci di depan tuhan. walaupun Lion selalu melakukannya dengan wanita malam di luar sana, beda halnya dengan Irene. ia tidak akan menyentuh Irene sebelum mereka mengikrarkan janji suci di depan Tuhan.
.
.
.
.
Terimakasih karna sudah mampir. Jangan lupa Like, komen, vote dan beri hadiah. semoga kalian semua diberi kesehatan.🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Afika Simaremare
lanjut thor
2023-08-31
0
Siapa Aku?
semangat kk💪
2022-06-01
0