Mobil Lion kembali melaju membelah jalan ibu kota New York. Dia tersenyum kala melihat notifikasi dari ponselnya.
"Putar balik. Dan siapkan jet pribadi. Aku ada urusan di Paris."Lion berucap dan kembali memasukkan ponselnya ke dalam saku celananya.
"Maaf...tuan. hari ini anda ada jadwal meeting dengan tuan Carlos." Sangga Jeremy.
"Batalkan semua jadwal meeting hari ini. Aku ada urusan penting. Jika mereka menolak, maka batalkan semua kerjasama nya."pungkas Lion dan kembali menatap lurus kedepan
Tidak ingin mendapatkan amukan dari Tuannya, akhirnya Jeremy diam dan mengikuti semua kemauan atasannya.
***
Irene terlihat tersenyum, setelah membantu salah satu modelnya mengenakan gaun hasil Rancangan.
"Sempurna, kau terlihat begitu sangat cantik." Irene berucap, ia menatap modelnya dari ujung kaki hingga ujung rambut.
" Terimakasih Nona. Itu semua karena hasil kerja keras anda telah membuat sebuah gaun yang sangat indah."balas model itu.
"Gaun ku pun terlihat indah, karena kau yang mengenakannya." Irene kembali melontarkan kata-kata pujian. Membuat wanita yang saat ini berada di hadapannya terlihat tersenyum bahagia.
"Terimakasih Nona."
Irene mengangguk.
PARIS
Jet pribadi Lion mendarat sempurna di bandara Charles de Gaulle tepat pukul lima sore. Dia lalu keluar dari jet pribadinya dan di ikuti beberapa bodyguard yang memakai jas dengan kecamatan Hitam Menuju ke mobil yang sudah disiapkan oleh rekannya.
Hari ini Lion sengaja berkunjung ke Paris, hanya untuk melihat Irene di ajang fashion week untuk para desainer ternama dunia. Ya, tadi saat di jalan, Lion mendapatkan notifikasi dari ponselnya tentang acara fashion week yang diadakan di Paris. Tentu saja dia sangat bersemangat untuk hadir. Dia ingin melihat kekasihnya tersenyum bahagia di atas panggung dengan memamerkan gaun indah rancangannya. Ya, Irene adalah kekasih Lion, wanita sempurna yang bisa mencuri hati seorang Lion Muller. Siapa yang tidak kenal dengan Lion. Pria berkuasa yang memiliki harta kekayaan berlimpah.
Sesampainya di mobil, Lion langsung masuk ke dalam mobilnya dan melaju meninggalkan area bandara Menuju ke hall of mirrors. Saat Lion tiba di sana, Lion langsung memakai kacamata hitam lengkap dengan maskernya. dia tidak ingin orang yang ada di sana mengetahui keberadaannya. Karena memang sampai detik ini hubungannya dengan Irene tidak terendus oleh publik. Bukan karena Lion malu, melainkan Lion menjaga Irene dari serangan musuh-musuhnya. Lion tidak ingin jika kekasihnya di sakiti oleh seseorang yang tidak menyukainya.
Setelah Lion melihat penampilannya di cermin, dia merasa sudah tidak ada yang bisa mengenalinya. Dia lalu keluar dari dalam mobil tanpa ada bodyguard yang mengikutinya. Ya, tadi Lion sudah menginstruksikan kepada semua bodyguardnya, bahwa tidak boleh ada satupun bodyguard yang boleh mengikutinya. Bodyguard itu hanya diperbolehkan mengikuti Lion dari kejauhan.
Saat Lion sampai di depan gedung tempat pagelaran fashion week diadakan, banyak Tamu undangan dari kalangan pebisnis yang berlalu lalang disana. Namun, benar saja, tidak ada satupun orang yang bisa mengenalinya. padahal Lion adalah salah satu orang yang terkenal di kalangan Pebisnis maupun desainer. Siapa yang Tak mengenali pemilik dari Muller crop, salah satu perusahaan terbesar di New York dan di kalangan desainer Lion selalu memesan pakaian-pakaian mahal dari para desainer ternama dunia untuk menunjang penampilannya.
Lion masuk kedalam gedung dan menyelinap masuk ke dalam ruangan para desainer. Dari kejauhan dia sudah bisa menebak punggung wanita yang sangat dia cintai. Perlahan Lion berjalan mendekat, lalu dengan satu gerakan dia merangkul tubuh Irene masuk kedalam ruang ganti. Dia menyudutkan tubuh Irene Kedinding. Tubuh Irene seketika menegang.
"Kau siapa,"Irena mencengkeram dinding yang ada di belakangnya.
"Apa kau tidak bisa mengenali ku? Hemm?"Lion berucap sambil menyunggingkan senyumnya. Namun, Irene tidak dapat melihat senyum menawan dari pria yang saat ini mengungkung tubuhnya. karena saat ini, Lion masih mengenakan maskernya.
"Lepas, kau siapa,"Irene berucap, wajahnya terlihat semakin menegang.
Melihat wajah Irene yang tampak ketakutan, membuat Lion ingin sekali Tertawa, Tetapi buru-buru ia menahannya.
"Lapas, atau aku akan teriakan,"ancam Irene. Tetapi baru saja Irene membuka mulutnya untuk berteriak. Namun, Lion sudah lebih dulu mendaratkan ciuman di bibir merah milik Irene, Seketika mata Irene membulat. dia memukul-mukul dada Lion berharap untuk segera dilepaskan. Saking syoknya, Irene belum menyadari bahwa pria yang menciumnya sekarang adalah Lion kekasihnya.
Setelah Lion puas bermain di mulut Irene, ia lalu melepaskan pangutannya. Ia menatap kekasihnya yang saat ini memejamkan mata. Terlihat setetes cairan bening keluar dari ujung kelopak matanya. Saat ini Irene benar-benar ketakutan.
"Hey, ini aku, kau tidak usah takut" Lion berucap. Ia mengangkat dagu Irene agar Irene mau menatapnya.
Dengan perlahan, Irene mulai membuka matanya. Saat matanya sudah mulai terbuka dengan sempurna, dan menyadari bahwa pria yang saat ini di depannya adalah Lion. Ia langsung menghambur memeluk tubuh kekasihnya.
"Kau jahat," ucap Irene mengeratkan pelukannya. Tadi ia sempat merasa bahwa jantungnya hampir saja copot saat ia mendapatkan serangan mendadak dari pria yang tidak ia kenal.
"I'm sorry baby,"Lion tersenyum. kedua tangannya mengusap punggung Irene. Sesekali terlihat Lion mencium pipi Irene dan membisikkan kata-kata yang membuat Irene terbang hingga menembus Langit ke tujuh." I Love u Baby,"Lanjut Lion.
"I Love u too,"balas Irene.
Setelah mereka berpelukan agak cukup lama, Lion mulai melepaskan pelukannya. Ia mengusap sisa jejak air mata Irene mengunakan kedua ibu jarinya. Dan kembali tersenyum kepada kekasihnya.
"Bersiaplah, acara sudah hampir di mulai," Lion berucap. Tangannya terlihat menyelipkan anak rambut Irene ke belakang telinga.
Irene mengangguk lalu tersenyum manis. Saat Lion hendak berbalik melangkah keluar, Irene seketika memanggilnya." Lion... tapi setelah acara ini selesai, kau masih akan menemui ku kan?tanya Irene. Wajahnya terlihat memohon. Pasalnya mereka jarang sekali bertemu, Irene butuh memendam rindu berhari-hari, berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan hanya untuk menunggu jadwal Lion kosong. Kekasihnya adalah seorang pebisnis hebat, yang gila akan pekerjaannya. Irene pun memahaminya. itu sebabnya Irene tidak terlalu banyak menuntut.
Lion tersenyum sebelum menjawab." Itu pasti baby, aku akan menemuimu setelah ini. Good luck."
Setelah mengucapkan itu, Lion pun mulai melangkah keluar meninggalkan Irene yang masih berdiri disana sambil memandang punggung Lion yang berjalan menjauh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Afika Simaremare
aku suka ceritanya lanjut thor
2023-08-31
0
Siapa Aku?
aku suka kak, semangat terus
2022-04-08
0