16. Ternyata oh Ternyata

Keluar dari ruang Pak Hendra, Puput segera menghampiri pintu ruangan sebelahnya. Sebentar berdiri di depan pintu. Menata jantung yang tiba-tiba berdegup kencang dan tubuh menegang. Untuk pertama kalinya ia akan berhadapan dan big boss RPA.

"Ssttt....ssttt Put-----" Via dengan pelan memanggil Puput sambil berjalan mengendap-ngendap keluar dari kubikelnya. Sejak sahabatnya itu masuk ruang Pak Hendra, jiwa kepo nya meronta. Ingin tahu ada hal apa jam kerja baru teng sudah dipanggil. Dan kini malah mau masuk ke ruangan Owner.

Membuat Puput urung mengetuk pintu. Berbalik badan menatap Via yang mendekat dengan kedua alis terangkat.

"Put, kasih bocoran dulu ada apa? Aku penisirin bingit....jadi gak konsen kerja." Via memegang lengan Puput. Menahan agar jangan dulu masuk. Mumpung Septi sedang berada di lantai bawah, ia leluasa berbincang dengan sahabatnya itu.

"Gak ada masalah kok. Pak Hendra ngasih kabar kalau skorsing aku dicabut. Sekarang aku mau menghadap si boss." Puput menunjuk dengan ekor mata ke arah ruangan owner.

"Aahhh....Alhamdulillah. Ini baru oke boss." Via memekik senang dengan menahan suaranya. "Oke deh, selamat bertemu Pak RPA yang ganteng cool semriwing. Dijamin kamu akan terpana and terpanah asmaranya Rama wahai Dewi Sinta." Via mencolek dagu Puput dengan kedipan genit. Lalu berbalik badan dan melangkah gemulai menuju kubikelnya.

Puput memutar kedua bola mata sambil mencebik. Jengah oleh kelakuan absurd sahabatnya itu. Tidak konsisten. Ucapan kemarin dan sekarang berbeda.

Dih...emang aku cewek apaan mudah terpana.

Ia pun berbalik badan menghadap pintu.

Tok tok tok.

Puput berinisiatif mengetuk pintu setelah memastikan penampilanya rapih. Tak lupa menarik dan menghembuskan nafas perlahan agar tidak gugup.

"Masuk!"

Terdengar suara sahutan dari dalam. Sejenak membuat Puput mengerutkan kening. Merasa familiar dengan suara pria di dalam sana.

Membuka pintu. Di dalam suasana nampak hening. Wangi segar aroma pengharum ruangan menerpa hidung. Puput melihat ada dua orang pria sedang duduk bersisian di sofa. Dengan posisi membelakangi pintu. Sepertinya sedang melakukan diskusi, melihat adanya laptop yang menyala di pangkuan salah satu pria itu.

"Maaf Pak, apa saya mengganggu waktunya?" Puput memberanikan diri bertanya. Tak bisa dipungkiri rasa deg-degan karena takut ada. Mengingat ini kali pertama bertemu owner RPA.

Salah seorang pria berdiri dan membalikkan tubuh serta menatap Puput. "Sama sekali tidak. Silakan duduk, Putri Kirana!"

Deg.

Puput merasa jantungnya berhenti berdetak, lupa bernafas. Saat pandangan saling beradu dengan pemilik wajah tampan dan cool. Dia...

"Apakah aku gak salah lihat?" pikirnya. Matanya dikerjap-kerjap berkali-kali untuk memastikan pandangannya.

"Panggil saja Rama!"

Mulut Puput menganga kaget. Ia teringat perkenalan ulang kemarin di depan kantor polisi.

"RPA. Rama Putra Adyatama. Coba tebak, Put. Umurnya kira-kira berapa?"

Tiba-tiba ucapan Via pun terngiang di telinga saat jam istirahat dulu. Saat Pak Hendra mengumumkan akan kedatangan boss RPA.

"Astaga!" Spontan terucap lirih dari mulutnya. Baru ngeuh jika Rama kakaknya Cia adalah Rama Adyatama sang owner RPA. Ternyata oh ternyata...

"Put, duduk!"

Kesadaran Puput kembali, mendengar sapaan suara yang mulai familiar itu. Rama sudah berdiri di depan kursi kebesarannya. Nampak mengangkat tangan menunjuk kursi kosong di depan meja kerjanya.

Puput menurut melangkah ke kursi yang ditunjuk. Duduk berhadapan dengan suasana formal. Ia ingin bertemu big boss karena ingin menyuarakan aspirasinya. Kritik membangun. Namun kata-kata protes yang telah disusunnya di kepala, mendadak beterbangan dan menghilang.

Puput terpesona. Bukan karena ketampanannya. Karena sejak pertemuan pertama pun kesannya biasa saja. Malah barisan pria yang menyukainya pun tergolong level tampan dan mapan. Namun ia terpesona pada pria yang kini ada di hadapannya karena aura leadership yang kuat dan kentara di wajahnya. Berbeda saat pertemuan kemarin, Rama nampak santai dan friendly. Ia tidak sadar jika sejak duduk, dua pasang mata tidak putus saling tatap.

"Ehmm." Deheman Rama membuat Puput mengerjapkan mata. Lantas menundukkan kepala sambil menjalin jemari. Pastinya wajah putihnya sudah bersemu merah karena sudah lancang menatap tajam dan lama.

"Put, saya terlambat tahu jika karyawan yang saya skorsing adalah kamu. Orang yang sudah menolong Cia."

"Saya sangat kaget dan tidak menyangka. Tentu saja sangat senang juga karena ternyata kamu bagian dari RPA."

"Jadi di sini, secara langsung saya minta maaf yang sebesar-besarnya." Pungkas Rama dengan tulus. Sejak semalam ia gelisah menantikan momen ini tercipta.

Puput mengangkat wajah menatap Rama. Ucapan pembuka big boss itu menyulut keberanian untuknya berbicara.

"Mohon maaf sebelumnya Pak, apa Pak Rama mencabut skorsing hanya karena saya sudah menolong adik Bapak?"

"Kalau bukan alasan itu, apakah akan tetap melanjutkan skorsing pada saya yang selama kerja di sini baru pertama kali telat masuk." Pungkas Puput yang tumbuh lagi keberanian. Mulai mengeluarkan unek-uneknya.

Rama menggeleng. "Andainya yang saya skorsing itu bukan kamu, tetap akan dicabut skorsingnya. Bisa jadi diganti SP agar lebih disiplin lagi"

"Keputusan yang saya buat waktu itu spontan tanpa pikir panjang karena dalam keadaan kalang kabut dan emosi mendapat berita adik kesayangan dilecehkan."

Rama menatap Puput yang mengatupkan bibir dengan tatapan menunduk menekuri meja.

"Sekarang saya pengen dengar langsung. Apa kata maaf saya diterima?!"

Hening. Belum ada ucap yang keluar dari bibir Puput sampai dua menit lamanya.

"Baiklah, Pak. Saya terima permintaan maafnya." Akhirnya Puput legowo, menerima alasannya Rama yang menurutnya logis.

Rama tersenyum penuh kelegaan dan tak lupa mengucap hamdalah.

"Mulai hari ini, Putri Kirana kembali lagi pada posisinya, account officer. Dan saya akan memulai briefing untuk memulihkan nama baikmu."

"Mar, hubungi Pak Hendra! Siap-siap briefing."

Puput mengikuti arah pandang Rama yang berbicara pada orang yang duduk di sofa. Semakin jelas sudah, dia adalah orang yang sama datang ke rumah bersama Enin waktu itu.

"Ayo, Put!" Rama bangun dari duduknya. Merapihkan dulu kemeja yang sedikit kusut. Mengajak Puput keluar untuk mengikuti briefing.

Semua orang berdiri di depan kubikel masing-masing. Semua mata tertuju pada kedatangan Rama, Damar dan Puput yang muncul dari dalam ruangan yang sama. Ikut berdiri pula Hendra memulai opening acara.

Rama, dihadapan semua staf mengumumkan pencabutan skorsing Putri Kirana sekaligus memulihkan nama baik gadis itu. Bahkan dengan bangga menceritakan jasa Puput yang sudah menolong adiknya.

...***...

"Hah, Puuut. Gak nyangka....bener-bener gak nyangka. Dari kemarin tuh kita ngomongin orang yang sama. Hadeuh---" Via tak henti geleng-geleng kepala. Jam istrirahat masih 15 menit lagi. Ia masih betah membahas soal isi briefing tadi sambil duduk sila di teras mushola. Bangga, nama baik sang sahabat di bersihkan lagi bahkan dipuji dan diapresiasi sang owner sebagai wonder women.

"Put, kenapa malah cemberut sih. Harusnya seneng dong kita seruangan lagi. Bisa cuci mata lihat dua cowok keren keluar masuk ruangan." Via mencolek lengan sahabatnya itu yang nampak kurang semangat.

"Inget bakpia! Kamu udah punya Adi. JAGA MATA!" Puput menyentil kening Via yang malah cengengesan.

"Aku seneng kok. Aku cuma lagi mikir aja....kok bisa serba kebetulan gini ya. Ternyata aku nolongin anggota keluarga RPA." Puput tersenyum miring.

"Hei....ingat kata Pak Ustad! Tak ada yang namanya kebetulan. Semua sudah atas izin Allah!" Via dengan sewot mengungatkan Puput. Padahal kalimat itu paling sering diucapkan Puput padanya.

Puput tersenyum menyeringai. "Iya, maaf sista. Lupa---"

"Tapi aku udah duluan ilfil sama Param. Jadi meskipun udah maafin tapi hati ngerasa masih sebel aja." Keluh Puput mencurahkan suasana hatinya.

"Aduh Siput.....yang keren dong manggilnya. Ganteng-ganteng dipanggil Param. Sampeyan kira param kocok apa!" Via mengeplak lengan Puput dengan gemas.

"Bhuahaha-----. Bagus dong Param Kocok alias Parcok adalah obat oles untuk mengobati pegal linu, encok, bengkak, dan salah urat. Juga menghilangkan rasa lelah setelah bekerja berat dan berolah raga. Ha ha ha---" Puput merasa happy dengan nama panggilan spontanitas untuk big bossnya itu. Meniru bunyi iklan yang sering ia dengar di radio. Tak urung membuat Via pun tertawa terpingkal-pingkal.

.

.

.

Di ruang kerjanya, Rama duduk santai di sofa dengan bertumpang kaki. Makan siang nasi bkx bersama Damar telah usai. Menyisakan box kosong dan botol air mineral di meja. Senyam senyum membayangkan lagi wajah Puput yang kaget sampai menganga melihatnya.

"Plis lah...kalo di kantor harus waras. Jangan kambuh gilanya." Damar menghampiri sambil membawa berkas yang baru saja diprint out. Sebal melihat tingkah Rama sejak selesai briefing, seperti ABG labil yang sedang jatuh cinta. Di depan karyawan imejnya begitu terjaga. Tapi berada di ruangan berdua saja, imej penuh wibawa itu gak ada bekasnya. Senyam senyum tidak jelas. Bersiul-siul mengekspresikan suasana hati riang karena Puput begitu dekat di mata. Yang bisa dilihatnya setiap hari selama berkantor di cabangnya yang ke delapan itu.

Rama mengabaikan omelan Damar. Lebih tertarik membaca berkas yang dimintanya. Berkas tentang keluarga Puput yang didapat dari informan suruhan Damar.

"Nama ayah almarhum Ramdan Wijaya, Ibu Sekar Sari." Rama membaca nama-nama dengan bergumam seolah sedang menghafalkan. Berikut membaca tempat tanggal lahir kedua orang tua Puput itu.

Fokusnya lanjut membaca profil lengkap ketiga adik Puput, mulai tempat tanggal lahir sampai riwayat pendidikan.

"Memiliki tiga orang adik. Oke----" Rama mengangguk faham. "Aulia Maharani kuliah semester tiga; Zaky Wijaya pelajar SMK kelas X; Rahmi Ramadhania kelas 6 SD." sambungnya membuat resume sendiri dengan otak berpikir keras.

"Bro, berarti Puput dan Ibunya yang jadi tulang punggung keluarga." Rama mendongak dari berkas yang masih dibacanya. Menyimpulkan sendiri dari uraian tentang kegiatan usaha Puput dan Ibunya.

"Iya. Faktanya begitu. Kemarin Pak Hendra juga cerita, suka pesan nasi box untuk acara ya dari Puput. Rasanya enak katanya." Sahut Damar meyakinkan.

Rama menyudahi membaca the secret file private. Beranjak menuju meja kerja dan memasukkannya ke dalam laci. Dokumen rahasia yamg akan menjadi jalan pendekatan mencuri hati Puput.

"Bro, satu jam lagi kita pulang!"

"Mau ke mana?!" Dari meja kerjanya Damar menatap curiga.

"Gue mau nemuin Ibunya Puput!" Rama mengetuk-ngetukkan jari ke meja. Berpikir mulai menyusun rencana.

"Ram, jangan dulu melangkah jauh. Beresin dulu urusan sama si Zara!" Lagi, Damar mengingatkan.

"Don't worry, balik ke Jakarta gue beresin semuanya!" Sahut Rama optimis. Sudah lama merasa curiga ada yang janggal dari perjodohannya. Memutuskan Zara harus dimulai dari menguak rahasia antara Papi Krisna dan Ayahnya Zara.

Terpopuler

Comments

Erna Masliana

Erna Masliana

kocak malah ngiklan s Puput 🤣🤣🤣

2024-04-16

0

Nacita

Nacita

memang ada secret sihhhhh sudah terbaca s papah krisna nyembunyiin sesuatu

2024-03-24

2

ARKANA20 GAMING

ARKANA20 GAMING

inget put,,,sebel artinya senang betul
😘😘😘

2024-01-17

0

lihat semua
Episodes
1 1. Anak Sulung
2 2. Idam dan Bakso
3 3. Tentang RPA
4 4. Rama Adyatama
5 5. Penuh Kenangan
6 6. Tragedi Pagi
7 7. Skorsing
8 8. Hari yang Menguras Emosi
9 9. Kesaksian
10 10. Kedatangan Tamu
11 11. Kesan Dua Wanita
12 12. Fakta Mengejutkan
13 13. Fakta Mengejutkan (2)
14 14. Dilema
15 15. Hati yang Biasa Saja
16 16. Ternyata oh Ternyata
17 17. Tulus Bukan Modus
18 18. Terkejut Berkali Lipat
19 19. Secuil Rahasia
20 20. Mingkem, Teh!
21 21. Modus
22 22. Modus (2)
23 23. Mata Indah Bola Pingpong
24 24. Menyingkap Masa Lalu
25 25. Menyingkap Masa Lalu (2)
26 26. Hadapi Masa Kini
27 27. Teleponan Sama Siapa?
28 28. Ayo Kita Mainkan
29 29. Mendadak Darah Tinggi
30 30. Beraksi
31 31. Beraksi (2)
32 32. Saatnya Tiba
33 33. Gara-Gara Emoticon
34 34. Tamu Cowok
35 35. Menyentuh Hati yang Tidak Peka
36 36. Memangnya Siapa yang Kangen Aku?!
37 37. Bisikan, I Love You!
38 38. Menjemputmu
39 39. Wajah Baru, Sikap Baru
40 40. Gelisah...Hati Gelisah
41 41. Kala Cinta Menggoda
42 42. Kala Cinta Menggoda (2)
43 43. Dilamar
44 44. Reuni
45 45. Reuni (2)
46 46. Katakan dengan Jelas!
47 47. Suara Dengarkanlah Aku
48 48. Aku Galau
49 49. Jawab Hanya Yes or No
50 50. Jam 7, On Time!
51 51. Dinner
52 52. I Love You, Neng
53 53. Tentang Kartika
54 54. Mengantar Cia
55 55. Amukan Kuda
56 56. Pulang Untuk Membuat Perhitungan
57 57. Selamat Datang Senin
58 58. Calon Istri?!
59 59. Tentang Dia...Bidadari Tak Bersayap
60 60. Koalisi Malam Minggu
61 61. Saturday Night Vibes
62 62. The Power of Love
63 63. Mau Demo?!
64 64. Galecok Sorangan
65 65. Rencana
66 66. Share Loc Pertemuan
67 67. Kalang Kabut
68 68. Kosong
69 69. Cinta, Yang Pergi Dan Datang
70 70. Awal Hidup Baru?
71 71. Mendadak Moody
72 72. Yang Datang dan Pergi
73 73. Malam Minggu Kita
74 74. Fii Amanillah
75 75. Asa Dalam Harap Cemas
76 76. Menghitung Mundur
77 77. Sakral
78 78. Celebrate Tonight
79 79. Starting, One Hundred Kisses
80 80. Namanya Juga Pengantin Baru
81 81. I Love Monday
82 82. Melayang Bersama
83 83. Selasa
84 84. Pergi Untuk Kembali?
85 85. Sehari Sebelum Pulang
86 86. Handuk Pagi
87 87. Kejutan
88 88. Kisah Seminggu LDR
89 Bab 89. Berjumpa di Banyumas
90 Bab 90. Hasil Penerawangan
91 91. Keputusan Puput
92 92. Momen Medical Check Up
93 93. Layu Sebelum Berkembang
94 94. Kabar Terbaru
95 95. Kembali ke Jakarta
96 96. Menjemputmu
97 97. Mencari Jejak
98 98. Tentang Rindu
99 99. Ujian Lagi?
100 100. Surat Kaleng
101 101. Dilema Isi Surat
102 102. Tabrak Lari
103 103. Akhirnya Ku Menemukanmu
104 104. Akhirnya Ku Menemukanmu (2)
105 105. Fatigue
106 106. Pelan-Pelan Saja
107 107. Fans Lama
108 108. Menjenguk
109 109. Obat Mujarab
110 110. Update Status
111 111. Driver Pemenang
112 112. Ayo Kita Kemon
113 113. Tenang, Ada Aku
114 114. Restu Untuk Damar
115 115. Menuju Lamaran
116 116. Bukti Cinta Rama
117 117. Selesaikan Kesalah Pahaman
118 118. Rupa-Rupa Rasa
119 119. Lamaran CiDa
120 120. Rumah Baru, Rejeki Ami
121 121. Kabar Terkini
122 122. Fly Me To The Moon
123 123. Selamat Datang Di Resepsi RamPut
124 124. Selamat Datang Di Resepsi RamPut (2)
125 125. Pesta Telah Usai
126 126. Begadang Berjama'ah
127 127. Pulang
128 128. Hampa
129 129. Latihan Memanjakan Perut
130 130. Masa Lalu Biarlah Masa Lalu
131 131. Hubungan Baru
132 132. Autumn in Turkey
133 133. Asal Ibu Bahagia
134 134. Best Bro Forever
135 135. Tamu Di Rumah Mertua
136 136. Dicintai Dan Dibenci
137 137. Sekelumit Aulia
138 138. Menuju Ciamis
139 139. Merayu Ami
140 140. Ami dan Padma
141 141. Damai Itu Indah
142 142. Senja di Canggu
143 143. Kasih Putih
144 144. Bertemu Idam
145 145. Tak Seindah Ekspektasi
146 146. Tumben Aa Bau
147 147. From Umma And Baby
148 148. Posesif Mami
149 149. Sanksi Untuk Damar Dan Cia
150 150. Love of My Life
151 151. Penolakan Puput
152 152. Jangan Kepo
153 153. Menjadi Bayi Besar
154 154. Bayi Besar Menggemaskan
155 155. Perjanjian
156 156. Ada Yang Galau
157 157. Panggil Bunda
158 Bab 158. Siraman
159 159. Momen Akad
160 160. Romansa Resepsi
161 161. Mengantar Honeymoon
162 162. Keputusan Terbaik
163 163. Tak Ingin Usai
164 Pengumuman Give Away
165 Karya Baru Hadir
166 Karya Baru 2024 Sudah Rilis
Episodes

Updated 166 Episodes

1
1. Anak Sulung
2
2. Idam dan Bakso
3
3. Tentang RPA
4
4. Rama Adyatama
5
5. Penuh Kenangan
6
6. Tragedi Pagi
7
7. Skorsing
8
8. Hari yang Menguras Emosi
9
9. Kesaksian
10
10. Kedatangan Tamu
11
11. Kesan Dua Wanita
12
12. Fakta Mengejutkan
13
13. Fakta Mengejutkan (2)
14
14. Dilema
15
15. Hati yang Biasa Saja
16
16. Ternyata oh Ternyata
17
17. Tulus Bukan Modus
18
18. Terkejut Berkali Lipat
19
19. Secuil Rahasia
20
20. Mingkem, Teh!
21
21. Modus
22
22. Modus (2)
23
23. Mata Indah Bola Pingpong
24
24. Menyingkap Masa Lalu
25
25. Menyingkap Masa Lalu (2)
26
26. Hadapi Masa Kini
27
27. Teleponan Sama Siapa?
28
28. Ayo Kita Mainkan
29
29. Mendadak Darah Tinggi
30
30. Beraksi
31
31. Beraksi (2)
32
32. Saatnya Tiba
33
33. Gara-Gara Emoticon
34
34. Tamu Cowok
35
35. Menyentuh Hati yang Tidak Peka
36
36. Memangnya Siapa yang Kangen Aku?!
37
37. Bisikan, I Love You!
38
38. Menjemputmu
39
39. Wajah Baru, Sikap Baru
40
40. Gelisah...Hati Gelisah
41
41. Kala Cinta Menggoda
42
42. Kala Cinta Menggoda (2)
43
43. Dilamar
44
44. Reuni
45
45. Reuni (2)
46
46. Katakan dengan Jelas!
47
47. Suara Dengarkanlah Aku
48
48. Aku Galau
49
49. Jawab Hanya Yes or No
50
50. Jam 7, On Time!
51
51. Dinner
52
52. I Love You, Neng
53
53. Tentang Kartika
54
54. Mengantar Cia
55
55. Amukan Kuda
56
56. Pulang Untuk Membuat Perhitungan
57
57. Selamat Datang Senin
58
58. Calon Istri?!
59
59. Tentang Dia...Bidadari Tak Bersayap
60
60. Koalisi Malam Minggu
61
61. Saturday Night Vibes
62
62. The Power of Love
63
63. Mau Demo?!
64
64. Galecok Sorangan
65
65. Rencana
66
66. Share Loc Pertemuan
67
67. Kalang Kabut
68
68. Kosong
69
69. Cinta, Yang Pergi Dan Datang
70
70. Awal Hidup Baru?
71
71. Mendadak Moody
72
72. Yang Datang dan Pergi
73
73. Malam Minggu Kita
74
74. Fii Amanillah
75
75. Asa Dalam Harap Cemas
76
76. Menghitung Mundur
77
77. Sakral
78
78. Celebrate Tonight
79
79. Starting, One Hundred Kisses
80
80. Namanya Juga Pengantin Baru
81
81. I Love Monday
82
82. Melayang Bersama
83
83. Selasa
84
84. Pergi Untuk Kembali?
85
85. Sehari Sebelum Pulang
86
86. Handuk Pagi
87
87. Kejutan
88
88. Kisah Seminggu LDR
89
Bab 89. Berjumpa di Banyumas
90
Bab 90. Hasil Penerawangan
91
91. Keputusan Puput
92
92. Momen Medical Check Up
93
93. Layu Sebelum Berkembang
94
94. Kabar Terbaru
95
95. Kembali ke Jakarta
96
96. Menjemputmu
97
97. Mencari Jejak
98
98. Tentang Rindu
99
99. Ujian Lagi?
100
100. Surat Kaleng
101
101. Dilema Isi Surat
102
102. Tabrak Lari
103
103. Akhirnya Ku Menemukanmu
104
104. Akhirnya Ku Menemukanmu (2)
105
105. Fatigue
106
106. Pelan-Pelan Saja
107
107. Fans Lama
108
108. Menjenguk
109
109. Obat Mujarab
110
110. Update Status
111
111. Driver Pemenang
112
112. Ayo Kita Kemon
113
113. Tenang, Ada Aku
114
114. Restu Untuk Damar
115
115. Menuju Lamaran
116
116. Bukti Cinta Rama
117
117. Selesaikan Kesalah Pahaman
118
118. Rupa-Rupa Rasa
119
119. Lamaran CiDa
120
120. Rumah Baru, Rejeki Ami
121
121. Kabar Terkini
122
122. Fly Me To The Moon
123
123. Selamat Datang Di Resepsi RamPut
124
124. Selamat Datang Di Resepsi RamPut (2)
125
125. Pesta Telah Usai
126
126. Begadang Berjama'ah
127
127. Pulang
128
128. Hampa
129
129. Latihan Memanjakan Perut
130
130. Masa Lalu Biarlah Masa Lalu
131
131. Hubungan Baru
132
132. Autumn in Turkey
133
133. Asal Ibu Bahagia
134
134. Best Bro Forever
135
135. Tamu Di Rumah Mertua
136
136. Dicintai Dan Dibenci
137
137. Sekelumit Aulia
138
138. Menuju Ciamis
139
139. Merayu Ami
140
140. Ami dan Padma
141
141. Damai Itu Indah
142
142. Senja di Canggu
143
143. Kasih Putih
144
144. Bertemu Idam
145
145. Tak Seindah Ekspektasi
146
146. Tumben Aa Bau
147
147. From Umma And Baby
148
148. Posesif Mami
149
149. Sanksi Untuk Damar Dan Cia
150
150. Love of My Life
151
151. Penolakan Puput
152
152. Jangan Kepo
153
153. Menjadi Bayi Besar
154
154. Bayi Besar Menggemaskan
155
155. Perjanjian
156
156. Ada Yang Galau
157
157. Panggil Bunda
158
Bab 158. Siraman
159
159. Momen Akad
160
160. Romansa Resepsi
161
161. Mengantar Honeymoon
162
162. Keputusan Terbaik
163
163. Tak Ingin Usai
164
Pengumuman Give Away
165
Karya Baru Hadir
166
Karya Baru 2024 Sudah Rilis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!