4. Rama Adyatama

Mobil mini cooper warna oren berhenti di pekarangan rumah mewah berlantai 2. Seorang perempuan cantik dengan pakaian ketat mencetak tubuh rampingnya, turun dari pintu kemudi. Berjalan dengan anggun dan gemulai menuju pintu utama. Ketukan dari high heel terdengar setiap langkah terayun. Tidak butuh pemeriksaan security saat tadi memasuki pintu gerbang. Karena petugas sudah mengenal sosok perempuan fashionable itu.

"Eh...Non Zara, silakan masuk, Non." Bi Lilis, asisten rumah tangga keluarga Krisna Adyatama menyambut dengan ramah.

Tak ada tanggapan dari perempuan cantik bernama Zara itu. Melenggang masuk melewati Bi Lilis dengan wajah tegak dan ekspresi datar. Seolah rumah sendiri, ia melangkah bebas tanpa sungkan. Senyumnya mendadak merekah melihat dua orang yang duduk santai di ruang keluarga.

"Pagi tante Ratna...."

"Pagi Cia...."

Menyapa dengan riang dan memberi pelukan diiringi cipika cipiki bergantian. Zara duduk bergabung di samping Ratna yang merupakan calon mama mertuanya itu.

"Lagi bahas apa sih? kelihatannya seru banget." Ujarnya sembari duduk anggun dengan kedua kaki ditekuk miring ke kiri.

"Ini Cia pengen ikut kakaknya besok ke Ciamis. Kangen sama Enin katanya. Udah setahun gak ketemu." Ratna menjelaskan. Ia sendiri yang terlahir di Ciamis, belum bisa pulang kampung untik saat ini. Berhubung sang suami sedang sibuk dengan pekerjaan dan tidak ingin ditinggal pergi jauh olehnya.

"Mau ke Ciamis?" Zara mengernyit heran. "Kok Mas Rama gak bilang sama aku?!" Wajahnya berubah memberengut. Teringat kebersamaannya dua hari yang lalu saat acara dinner. Namun kekasihnya bernama Rama itu sama sekali tidak membahas apa-apa. Cenderung diam dan menanggapi seperlunya. Malah dirinya sendiri yang dominan banyak bicara.

"Mungkin lupa. Atau baru hari ini mau ngomongnya." Ratna menghibur.

"Mas Rama ada di mana, Tante?" Zara mengedarkan pandangan ke arah jendela bening yang berjajar tinggi. Pandangan yang tembus ke area kolam renang. Berharap sang kekasih ada di sana.

"Kak Rama lagi di kamar. Baru beres renang." Cia, anak kedua dari dua bersaudara itu yang menjawab. Dibalik ekspresinya yang biasa-biasa saja, terkandung rasa ketidaksukaan terhadap calon kakak iparnya itu. Sejak awal tidak setuju dengan perjodohan sang kakak dengan anak teman ayahnya itu.

"Aku ke atas dulu, Tan." Zara beranjak bangkit. Namun lengannya ditahan Cia.

"Kak Zara tunggu di sini aja. Biar aku yang panggilin Kak Rama." Cia teringat akan ultimatum sang kakak. Melarang Zara untuk nyelonong masuk ke kamar.

"Biar aku aja yang keatas." Zara menepis tangan Cia. Berjalan menuju tangga tanpa bisa dicegah lagi.

Cia berbalik memberengut menatap sang ibu yang tidak mendukungnya. Hanya menatap punggung Zara yang melenggang menaiki tangga.

"Mami kenapa gak larang sih. Kak Rama udah pesan jangan biarin Kak Zara masuk ke kamar. Nanti aku yang kena semprot deh." Cia nampak gusar. Membayangkan kakaknya akan melotot memarahinya nanti.

"Mereka udah dewasa. Gak mungkin berbuat diluar batas." Ratna menimpali dengan santai.

"Aku percaya sama Kak Rama. Tapi tidak sama Kak Zara. Dia keliatan cewek agresif. Jelas Kak Rama tidak menyukai cewek itu. Kenapa Mami sama Papi jodohin sih." Protes Cia. Merasa ada celah untuk membahas pertunangan dadakan yang dilakukan orangtuanya itu terhadap sang kakak.

"Katanya mau ke rumah Keyla?" Ratna mengalihkan pembicaraan. Tidak berminat menjawab protes sang anak bungsu yang sudah diulang kesekian kalinya.

Cia mengehela nafas kasar. Lagi-lagi sang ibu bungkam tentang alasan dibalik perjodohan kakaknya itu.

"Iya. Aku jalan dulu, Mam." Cia mencium pipi Mami Ratna. Segera melenggang ke arah pintu utama. Ada janji dengan temannya akan hang out ke mall. Sekaligus menghindari dari kemarahan kakaknya karena tidak bisa mencegah Zara.

...***...

Rama Adyatama. Pria tampan berusia 30 tahun. Berperawakan tegap dengan postur tubuh proporsional, sedang mematut diri di depan kaca. Polo shirt warna abu tua membungkus perut rata dengan dada bidang yang tercetak karena ukuran baju yang pas. Tonjolan otot lengan menunjukkan jika dirinya rajin berolahraga. Dipadukan dengan celana chino krem, membuat tampilannya makin ganteng dan stylish. Satu lagi poin yang membuat seorang Rama semakin kece, yaitu sneaker yang menyempurnakan penampilannya.

Terdengar suara handle pintu kamarnya diputar. Rama mendecak tidak suka. Seharusnya seisi rumah tahu jika setiap masuk ke kamar manapun harus mengetuk pintu. Ini siapa yang sudah melanggar aturan tak tertulis itu. Langkahnya ringan keluar dari ruang walk in closet. Terkejut melihat seorang wanita duduk di tepi ranjang dan tersenyum menggoda.

"Zara---" Rama mengeram tidak suka.

"My God. Ganteng banget sih calon suami aku." Zara beranjak bangun. Melangkah mendekat dengan tangan terbuka akan memeluk Rama. Sayangnya, ditepis dengan halus bahkan Rama memundurkan langkah membuat jarak.

"Kenapa sih sayang kamu selalu menghindar kalau aku peluk? Badanku selalu wangi, gak pernah bau." Selalu seperti itu. Setiap keinginannya tidak terpenuhi, Zara akan mengoceh dan sewot.

"Siapa yang ngijinin kamu masuk kamar?" Bukannya menjawab protes Zara. Terlalu bosan untuk menjelaskan pada perempuan manja itu.

"Inisiatif aku sendiri. Kita ini udah tunangan. Bukankah ini nanti akan menjadi kamar kita." Kekesalannya tak bisa memeluk Rama menguap. Berganti berbinar membayangkan masa depan indah. Hidup bersama lelaki yang dicintainya sejak lama. Duduk lagi di tepi ranjang dengan kaki menyilang. Membuat dress dengan panjang diatas lutut itu makin terangkat naik. Menampakkan paha putih mulus yang menggoda.

Rama malas menjawab. Memilih berjalan ke arah pintu meninggalkan kamarnya.

"Mas Rama mau kemana?" Zara menghentakkan kaki. Segera mengejar Rama yang berjalan cepat. Dan berhasil meraih lengan kekasihnya itu sebelum menuruni tangga. "Mas tunggu dong. Aku ke sini pengen ngajak jalan-jalan. Ini kan weekend." Ia merajuk manja dengan tangan masih menggelayut di lengan Rama.

"Aku ada acara sama Damar and the genk. Kemarin aku udah nemenin kamu jalan. Sekarang giliran me time." Rama meminta pengertian.

"Aku ikut!" Rengek Zara. "Kamu boleh pergi kemanapun asal aku ikut!"

Rama menggelengkan kepala. "Ini acara cowok. Please Zara, jangan mengaturku. Aku nggak suka didominasi. Kalau seperti ini terus lebih baik hubungan kita berakhir." Kekesalannya sudah memuncak. Ia tidak tahan menghadapi sikap tunangannya itu.

"Jangan, Mas Rama!" Zara menahan tangan kanan Rama yang akan membuka cincin yang tersemat di jari manis. "Oke-oke....kamu boleh pergi. Have fun, sayang---" Terpaksa mengulas senyum. Mengalah, daripada Rama benar-benar membuktikan ancamannya.

Rama bisa bernafas lega. Sampai di ujung tangga dapat melihat sang ibu yang berdiri tak jauh dari tangga. Bisa jadi mendengar semua pertengkaran kecil yang terjadi barusan.

"Aku keluar dulu, Mam." Rama berlalu tanpa menunggu jawaban. Sejak dipaksa bertunangan dengan Zara, hubungannya dengan Mami dan Papi menjadi kaku. Planning masa depan sudah tersusun rapih. Satu persatu terlampaui sampai ke tahap study S2 di Amerika. Puncak planningnya adalah melamar kekasih yang sudah dipacarinya selama 4 tahun meski sering LDR.

Di luar ekspektasi, niat memberi kejutan dengan pulang ke tanah air tanpa memberi kabar, nyatanya Rama lah yang mendapat surprise. Saat sandi pintu apartemen dipijit, pintu dibuka lebar, wajah sumringah dengan segudang rindu yang menyesak di dada, berubah shock. Sang kekasih sedang asyik masyuk bercumbu dengan seorang bule. Buket bunga yang ia sembunyikan di balik punggung, dilemparkannya pada dua insan yang berada di sofa. Sama-sama shock, manusia berlawanan jenis itu berusaha menutup bagian tubuh yang sudah terbuka. Tidak menyangka akan terciduk oleh Rama.

Dua tahun dilalui dengan menyibukkan diri. Tenggelam dalam pekerjaan. Sedikit banyak membantu mengikis rasa sakit hati karena pengkhianatan cinta. Hingga hari itu tiba.

"Ram, masih ingat Zara?!" Papi Krisna mengajaknya ngopi bareng di teras belakang menghadap kolam renang.

"Anaknya Om Rio, bukan?" Rama ingat remaja cantik yang selalu genit kepadanya setiap bertemu. Dulu, 10 tahun yang lalu. Karena keluarga Zara kemudian pindah ke Makasar.

Papi Krisna mengangguk. "Papi ingin jodohin kamu sama Zara. Sekarang kan keluarga Om Rio sudah pindah lagi ke Jakarta."

"Semua cewek gak ada yang bener." Rama memukul setir dengan berteriak kencang. Melajukan mobil dengan kecepatan tinggi menuju rumah sahabatnya. Sungguh ia merasa marah pada nasib. Kenapa harus memiliki tunangan seperti Zara. Kenapa hidup yang serba ada tak bisa membeli bahagia.

Terpopuler

Comments

Erna Masliana

Erna Masliana

👍👍cuekin aja Mommy nya..orang tua macam apa maksa2 anak..kalo anaknya bangor dipaksa pantes .ini anaknya baik maen paksa aja

2024-04-16

0

Erna Masliana

Erna Masliana

wah ibunya oleng ini mah.. pasti yg jodohin ibunya.. dapat apa sih Bu.. mengorbankan perasaan anak memilih ego

2024-04-16

0

Erna Masliana

Erna Masliana

perjodohan toh..kok milih jodoh yg kayak gini..minim attitude

2024-04-16

0

lihat semua
Episodes
1 1. Anak Sulung
2 2. Idam dan Bakso
3 3. Tentang RPA
4 4. Rama Adyatama
5 5. Penuh Kenangan
6 6. Tragedi Pagi
7 7. Skorsing
8 8. Hari yang Menguras Emosi
9 9. Kesaksian
10 10. Kedatangan Tamu
11 11. Kesan Dua Wanita
12 12. Fakta Mengejutkan
13 13. Fakta Mengejutkan (2)
14 14. Dilema
15 15. Hati yang Biasa Saja
16 16. Ternyata oh Ternyata
17 17. Tulus Bukan Modus
18 18. Terkejut Berkali Lipat
19 19. Secuil Rahasia
20 20. Mingkem, Teh!
21 21. Modus
22 22. Modus (2)
23 23. Mata Indah Bola Pingpong
24 24. Menyingkap Masa Lalu
25 25. Menyingkap Masa Lalu (2)
26 26. Hadapi Masa Kini
27 27. Teleponan Sama Siapa?
28 28. Ayo Kita Mainkan
29 29. Mendadak Darah Tinggi
30 30. Beraksi
31 31. Beraksi (2)
32 32. Saatnya Tiba
33 33. Gara-Gara Emoticon
34 34. Tamu Cowok
35 35. Menyentuh Hati yang Tidak Peka
36 36. Memangnya Siapa yang Kangen Aku?!
37 37. Bisikan, I Love You!
38 38. Menjemputmu
39 39. Wajah Baru, Sikap Baru
40 40. Gelisah...Hati Gelisah
41 41. Kala Cinta Menggoda
42 42. Kala Cinta Menggoda (2)
43 43. Dilamar
44 44. Reuni
45 45. Reuni (2)
46 46. Katakan dengan Jelas!
47 47. Suara Dengarkanlah Aku
48 48. Aku Galau
49 49. Jawab Hanya Yes or No
50 50. Jam 7, On Time!
51 51. Dinner
52 52. I Love You, Neng
53 53. Tentang Kartika
54 54. Mengantar Cia
55 55. Amukan Kuda
56 56. Pulang Untuk Membuat Perhitungan
57 57. Selamat Datang Senin
58 58. Calon Istri?!
59 59. Tentang Dia...Bidadari Tak Bersayap
60 60. Koalisi Malam Minggu
61 61. Saturday Night Vibes
62 62. The Power of Love
63 63. Mau Demo?!
64 64. Galecok Sorangan
65 65. Rencana
66 66. Share Loc Pertemuan
67 67. Kalang Kabut
68 68. Kosong
69 69. Cinta, Yang Pergi Dan Datang
70 70. Awal Hidup Baru?
71 71. Mendadak Moody
72 72. Yang Datang dan Pergi
73 73. Malam Minggu Kita
74 74. Fii Amanillah
75 75. Asa Dalam Harap Cemas
76 76. Menghitung Mundur
77 77. Sakral
78 78. Celebrate Tonight
79 79. Starting, One Hundred Kisses
80 80. Namanya Juga Pengantin Baru
81 81. I Love Monday
82 82. Melayang Bersama
83 83. Selasa
84 84. Pergi Untuk Kembali?
85 85. Sehari Sebelum Pulang
86 86. Handuk Pagi
87 87. Kejutan
88 88. Kisah Seminggu LDR
89 Bab 89. Berjumpa di Banyumas
90 Bab 90. Hasil Penerawangan
91 91. Keputusan Puput
92 92. Momen Medical Check Up
93 93. Layu Sebelum Berkembang
94 94. Kabar Terbaru
95 95. Kembali ke Jakarta
96 96. Menjemputmu
97 97. Mencari Jejak
98 98. Tentang Rindu
99 99. Ujian Lagi?
100 100. Surat Kaleng
101 101. Dilema Isi Surat
102 102. Tabrak Lari
103 103. Akhirnya Ku Menemukanmu
104 104. Akhirnya Ku Menemukanmu (2)
105 105. Fatigue
106 106. Pelan-Pelan Saja
107 107. Fans Lama
108 108. Menjenguk
109 109. Obat Mujarab
110 110. Update Status
111 111. Driver Pemenang
112 112. Ayo Kita Kemon
113 113. Tenang, Ada Aku
114 114. Restu Untuk Damar
115 115. Menuju Lamaran
116 116. Bukti Cinta Rama
117 117. Selesaikan Kesalah Pahaman
118 118. Rupa-Rupa Rasa
119 119. Lamaran CiDa
120 120. Rumah Baru, Rejeki Ami
121 121. Kabar Terkini
122 122. Fly Me To The Moon
123 123. Selamat Datang Di Resepsi RamPut
124 124. Selamat Datang Di Resepsi RamPut (2)
125 125. Pesta Telah Usai
126 126. Begadang Berjama'ah
127 127. Pulang
128 128. Hampa
129 129. Latihan Memanjakan Perut
130 130. Masa Lalu Biarlah Masa Lalu
131 131. Hubungan Baru
132 132. Autumn in Turkey
133 133. Asal Ibu Bahagia
134 134. Best Bro Forever
135 135. Tamu Di Rumah Mertua
136 136. Dicintai Dan Dibenci
137 137. Sekelumit Aulia
138 138. Menuju Ciamis
139 139. Merayu Ami
140 140. Ami dan Padma
141 141. Damai Itu Indah
142 142. Senja di Canggu
143 143. Kasih Putih
144 144. Bertemu Idam
145 145. Tak Seindah Ekspektasi
146 146. Tumben Aa Bau
147 147. From Umma And Baby
148 148. Posesif Mami
149 149. Sanksi Untuk Damar Dan Cia
150 150. Love of My Life
151 151. Penolakan Puput
152 152. Jangan Kepo
153 153. Menjadi Bayi Besar
154 154. Bayi Besar Menggemaskan
155 155. Perjanjian
156 156. Ada Yang Galau
157 157. Panggil Bunda
158 Bab 158. Siraman
159 159. Momen Akad
160 160. Romansa Resepsi
161 161. Mengantar Honeymoon
162 162. Keputusan Terbaik
163 163. Tak Ingin Usai
164 Pengumuman Give Away
165 Karya Baru Hadir
166 Karya Baru 2024 Sudah Rilis
Episodes

Updated 166 Episodes

1
1. Anak Sulung
2
2. Idam dan Bakso
3
3. Tentang RPA
4
4. Rama Adyatama
5
5. Penuh Kenangan
6
6. Tragedi Pagi
7
7. Skorsing
8
8. Hari yang Menguras Emosi
9
9. Kesaksian
10
10. Kedatangan Tamu
11
11. Kesan Dua Wanita
12
12. Fakta Mengejutkan
13
13. Fakta Mengejutkan (2)
14
14. Dilema
15
15. Hati yang Biasa Saja
16
16. Ternyata oh Ternyata
17
17. Tulus Bukan Modus
18
18. Terkejut Berkali Lipat
19
19. Secuil Rahasia
20
20. Mingkem, Teh!
21
21. Modus
22
22. Modus (2)
23
23. Mata Indah Bola Pingpong
24
24. Menyingkap Masa Lalu
25
25. Menyingkap Masa Lalu (2)
26
26. Hadapi Masa Kini
27
27. Teleponan Sama Siapa?
28
28. Ayo Kita Mainkan
29
29. Mendadak Darah Tinggi
30
30. Beraksi
31
31. Beraksi (2)
32
32. Saatnya Tiba
33
33. Gara-Gara Emoticon
34
34. Tamu Cowok
35
35. Menyentuh Hati yang Tidak Peka
36
36. Memangnya Siapa yang Kangen Aku?!
37
37. Bisikan, I Love You!
38
38. Menjemputmu
39
39. Wajah Baru, Sikap Baru
40
40. Gelisah...Hati Gelisah
41
41. Kala Cinta Menggoda
42
42. Kala Cinta Menggoda (2)
43
43. Dilamar
44
44. Reuni
45
45. Reuni (2)
46
46. Katakan dengan Jelas!
47
47. Suara Dengarkanlah Aku
48
48. Aku Galau
49
49. Jawab Hanya Yes or No
50
50. Jam 7, On Time!
51
51. Dinner
52
52. I Love You, Neng
53
53. Tentang Kartika
54
54. Mengantar Cia
55
55. Amukan Kuda
56
56. Pulang Untuk Membuat Perhitungan
57
57. Selamat Datang Senin
58
58. Calon Istri?!
59
59. Tentang Dia...Bidadari Tak Bersayap
60
60. Koalisi Malam Minggu
61
61. Saturday Night Vibes
62
62. The Power of Love
63
63. Mau Demo?!
64
64. Galecok Sorangan
65
65. Rencana
66
66. Share Loc Pertemuan
67
67. Kalang Kabut
68
68. Kosong
69
69. Cinta, Yang Pergi Dan Datang
70
70. Awal Hidup Baru?
71
71. Mendadak Moody
72
72. Yang Datang dan Pergi
73
73. Malam Minggu Kita
74
74. Fii Amanillah
75
75. Asa Dalam Harap Cemas
76
76. Menghitung Mundur
77
77. Sakral
78
78. Celebrate Tonight
79
79. Starting, One Hundred Kisses
80
80. Namanya Juga Pengantin Baru
81
81. I Love Monday
82
82. Melayang Bersama
83
83. Selasa
84
84. Pergi Untuk Kembali?
85
85. Sehari Sebelum Pulang
86
86. Handuk Pagi
87
87. Kejutan
88
88. Kisah Seminggu LDR
89
Bab 89. Berjumpa di Banyumas
90
Bab 90. Hasil Penerawangan
91
91. Keputusan Puput
92
92. Momen Medical Check Up
93
93. Layu Sebelum Berkembang
94
94. Kabar Terbaru
95
95. Kembali ke Jakarta
96
96. Menjemputmu
97
97. Mencari Jejak
98
98. Tentang Rindu
99
99. Ujian Lagi?
100
100. Surat Kaleng
101
101. Dilema Isi Surat
102
102. Tabrak Lari
103
103. Akhirnya Ku Menemukanmu
104
104. Akhirnya Ku Menemukanmu (2)
105
105. Fatigue
106
106. Pelan-Pelan Saja
107
107. Fans Lama
108
108. Menjenguk
109
109. Obat Mujarab
110
110. Update Status
111
111. Driver Pemenang
112
112. Ayo Kita Kemon
113
113. Tenang, Ada Aku
114
114. Restu Untuk Damar
115
115. Menuju Lamaran
116
116. Bukti Cinta Rama
117
117. Selesaikan Kesalah Pahaman
118
118. Rupa-Rupa Rasa
119
119. Lamaran CiDa
120
120. Rumah Baru, Rejeki Ami
121
121. Kabar Terkini
122
122. Fly Me To The Moon
123
123. Selamat Datang Di Resepsi RamPut
124
124. Selamat Datang Di Resepsi RamPut (2)
125
125. Pesta Telah Usai
126
126. Begadang Berjama'ah
127
127. Pulang
128
128. Hampa
129
129. Latihan Memanjakan Perut
130
130. Masa Lalu Biarlah Masa Lalu
131
131. Hubungan Baru
132
132. Autumn in Turkey
133
133. Asal Ibu Bahagia
134
134. Best Bro Forever
135
135. Tamu Di Rumah Mertua
136
136. Dicintai Dan Dibenci
137
137. Sekelumit Aulia
138
138. Menuju Ciamis
139
139. Merayu Ami
140
140. Ami dan Padma
141
141. Damai Itu Indah
142
142. Senja di Canggu
143
143. Kasih Putih
144
144. Bertemu Idam
145
145. Tak Seindah Ekspektasi
146
146. Tumben Aa Bau
147
147. From Umma And Baby
148
148. Posesif Mami
149
149. Sanksi Untuk Damar Dan Cia
150
150. Love of My Life
151
151. Penolakan Puput
152
152. Jangan Kepo
153
153. Menjadi Bayi Besar
154
154. Bayi Besar Menggemaskan
155
155. Perjanjian
156
156. Ada Yang Galau
157
157. Panggil Bunda
158
Bab 158. Siraman
159
159. Momen Akad
160
160. Romansa Resepsi
161
161. Mengantar Honeymoon
162
162. Keputusan Terbaik
163
163. Tak Ingin Usai
164
Pengumuman Give Away
165
Karya Baru Hadir
166
Karya Baru 2024 Sudah Rilis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!