Bab 4 - Cemburu? -

Seperti apa sih cemburu itu?

Albiru dan Binar sudah tiba di Jakarta dan sekarang mereka beradi di rumah orang tua Albiru.  Binar tampak diam, sejak memutuskan untuk segera kembali ke Jakarta Binar memang tidak banyak bicara. Albiru yang melihat hal itu tidak bisa berbuat banyak, dia sudah pusing mendengar segala rengekan Ella. Biarlah nanti dia akan membujuk Binar.

 

Fadli yang melihat hal itu hanya tersenyum sinis. “ngapain sih mas bela-belain pulang cuma demi anak manja ini,” ucapnya kesal.

 

“Fadli, adik kamu itu lagi sakit dan sakitnya itu karena kangen mas kamu,” tegur Ibu Siti.

 

Tahu ada yang memihaknya Ella semakin bersikap manja, bahkan Albiru dibuat tak bisa kemana-mana. Binar yang istrinya saja tidak sampai berbuat seprti itu.

 

“Kalau gitu Binar ke kamar duluan ya Bu, Binar mau istirahat dulu.” Pamit Binar yang langsung beranjak ke dalam kamar.

 

Melihat kepergian Binar justru membuat Ella semakin senang. Dia melihat peluang untuk mendekatkan Intan dengan masnya. Namun ternyata Albiru memilih untuk menyusul Binar, dia tidak ingin Binar semakin kesal padanya karena kehadiran Intan.

 

“Biru nyusul Binar dulu Bu, kasihan dia pasti capek.” Pamit Albiru tanpa memedulikan protesan Ella.

 

“Kamu ini kenapa sih? Nggak kasihan sama mbak Binar?” tanya Fadli sinis.

 

“Kenapa harus kasihan? Mbak Binar aja nggak peduli kok kalo Ella sakit, buktinya dia nggak nanya keadaan Ella kan.”

 

Baru saja Fadli ingin menjawab Ibu Siti sudah menyela lebih dulu, “Kalian jangan bertengkar, kamu Ella istirahat di kamar sana. Intan nanti bisa kan menemani Ella?”

 

“Ngapain dia disini Bu? Ella kan sudah besar bisa urus dirinya sendiri,” kembali Fadli protes. Dari dulu dia memang tidak menyukai Intan yang mengincar Albiru.

 

“Fadli!” Tegur Ibu Siti.

 

"Nggak apa-apa Bu, lebih bauk Intan pulang aja." Dengan senyum lembut Intan mengambil tasnya dan bersiap untuk pulang.

"Sudah Intan kamu nggak usah dengerin Fadli, anak ini memang suka asal bicara." Ibu Siti segera menahan Intan. Kemudian menatap putra keduanya itu memperingati untuk tidak protes.

“Mas Fadli kok jahat banget sih sama sahabat Ella. Sudah sana mas urus diri mas sendiri, jangan urusin Ella sama Intan.”

 

Tidak ingin semakin emosi menghadapi Ella akhirnya Fadli memilih mengalah. Menghadapi Ella memang selalu menguras emosi, ditambah sikap tidak tahu malu Intan sungguh kombinasi yang sukses membuat Fadli darah tinggi.

 

...****************...

 

Di dalam kamar, Binar langsung berganti baju dan merebahkan dirinya. Capek fisik dan capek hati! Pikirnya.

 

“Sayang, kamu marah ya? Maaf banget ya sama sikapnya Ella.” Albiru berinisiatif merebahkan dirinya disamping Binar.

 

Hening, Binar memilih tidak menanggapi. Dari dulu permasalahan utama hubungan mereka adalah Ella. Gadis manja itu memang menentang hubungan mereka dengan alasan Intan adalah gadis yang paling cocok untuk Albiru. Menurutnya hanya Intan yang bisa mengerti Ella sama seperti Albiru, padahal jelas ada maksud lain dari Intan.

 

“Aku nggak bisa berbuat banyak sayang. Kamu tahu kan Ella itu keras kepala dan Ibu selalu manjain dia,” ucap Albiru.

 

“Dan juga suka manjain dia,”Kali ini Binar menanggapi namun tetap tidak mau melihat wajah suaminya itu.

 

“Untuk itu aku nggak bisa ngelak, biar bagaimanapun dia tetap adik kecilku.”

 

“Terserah kamulah, aku capek. Lebih baik kamu keluar dan layani tamu istimewah kamu dengan baik,” sindir Binar.

 

Albiru tertawa kecil, dia tahu kearah mana pembicaraan ini. “Jadi ada yang cemburu nih.” Goda Albiru sebelum menarik Binar kedalam pelukannya.

 

“Siapa juga yang cemburu. Sudah sana jangan ganggu aku!”Usir Binar berusaha melepaskan pelukan Albiru yang justru semakin mendekapnya dengan erat.

 "Sayang, aku kan sudah bilang nggak perlu cemburu sama siapapun itu. Dari dulu aku cuma mau kamu bukan perempuan lain."

"Ih sudah dibilang aku nggak cemburu! Kamu aja tuh yang kepedean," jawab Binar masih berusaha mengelak.

"Yakin nih nggak cemburu?" tanya Albiru iseng.

"Iya!"

"Oke, kalo gitu aku keluar. Kayanya Intan lagi nungguin aku." Dengan senyum jahilnya Albiru beranjak Dari tempat tidur seolah-olah akan keluar kamar.

"Biru! Kamu kok ngeselin banget sih!" Binar langsung bangun menatap kesal suaminya yang kini sudah memasang wajah iseng.

Melihat wajah cemberut Binar membuat senyum Albiru semakin lebar. Ah, dia sangat suka raut cemburu itu. Sangat jarang Binar menampilkannya karena selama ini wanita itu selalu gengsi menunjukan rasa cemburu.

“Lucu banget sih istri aku.” Dengan gemas Albiru menghujani Binar dengan kecupan membuat istrinya itu berteriak geli.

 

“Biru, jangan cium-cium! Kamu ngeselin banget sih!” Keduanya tidak sadar suara tawa mereka sampai terdengar di kamar sebelah.

 

 

...****************...

Sedangkan di kamar sebelah, lebih tepatnya kamar Ella suasana sedang panas. Mendengar tawa pasangan suami istri itu membuat keduanya geram. Intan benar-benar merasa iri dengan Binar yang sudah menyandang status sebagai istri Albiru, pria pujaannya sejak dulu. Bahkan dia rela sering menginap di rumah Albiru hanya untuk mencari perhatian pria itu namun semua usahanya sia-sia. Ella yang merasa sahabatnya cemburu langsung berusaha menenangkan.

"Sudah nggak perlu lo dengerin," ucap Ella menenangkan.

"Nggak apa-apa kok, mereka kan suami istri jadi sewajarnya aja." Intan menatap Ella sambil tersenyum seolah mengatakan dia baik-baik saja.

"Mau mereka suami istri atau bukan gue tetap nggak suka sama mbak Binar. Mas Biru itu cocoknya cuma sama lo." Ella menatap Intan berusaha meyakinkan sahabatnya itu.

"Lo nggak boleh gitu Ella, mbak Binar kan kakak ipar Lo."

"Cih, dia itu nggak cocok jadi istrinya mas Biru. Dia terlalu memonopoli mas Biru, dan gue yakin pasti dia yang nyuruh mas Biru matikan handphone." Ella tersenyum sinis membayangkan betapa mengesalkannya Binar yang selalu berhasil mencuri perhatian Albiru.

"Mereka kan lagi bulan madu, wajarlah mereka nggak mau diganggu."

"Nggak bisa gitu, gue nggak suka kalo mereka punya waktu mesra-mesraan sedangkan lo harus sakit hari sendirian. "

"Lo aneh, namanya suami istri ya wajar mesra. Dan gue nggak punya hak untuk cemburu," ucap Intan pelan.

"Lo punya hak, kan lo sudah dari dulu suka sama mas Biru dan mbak Binar malah ngerebut mas Biru dari lo. Kenapa sih lo mau mengalah, gue bakal dukung lo buat rebut mas Biru lagi!" Ucap Ella dengan menggebu-gebu, dia hanya ingin Intan yang bersama Albiru bukan malah Binar.

Sedangkan Intan hanya tersenyum dalam hati membenarkan perkataan Ella. Memang hanya dia yang pantas untuk Albiru. Dia cantik dan berasal dari keluarga kaya raya. Dia bahkan sudah berkorban banyak, termasuk soal memilih untuk kost di dekat rumah Albiru meski rumah orang tuanya jauh lebih bagus tetapi demi cinta apapun akan dia lakukan.

TBC

Terima kasih sudah mampir. Mohon dukungan teman-teman semua 🙏🏻

Terpopuler

Comments

Kod Driyah

Kod Driyah

intan sm ella wanita licik

2022-07-16

0

Neneng Hernawati

Neneng Hernawati

Ella dan intan sama² ular kesel bgt pengen jitak aku tuh 😅🤭

2022-06-04

0

Hajime Nagumo

Hajime Nagumo

lanjut...

2022-05-16

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Si pengantin baru -
2 Bab 2 - Keputusan yang sulit -
3 Bab 3 - Ipar rasa musuh -
4 Bab 4 - Cemburu? -
5 Bab 5 - Imam yang baik -
6 Bab 6 - Drama dimulai -
7 Bab 7 - Omongan Tetangga -
8 Bab 8 - Mertua yang baik -
9 Bab 9 - Menantu yang buruk -
10 Bab 10 – Menantu vs Mertua –
11 Bab 11 - Tolong beri contoh -
12 Bab 12 - Ipar rasa musuh 2 -
13 Bab 13 - Rasa lelah itu -
14 Bab 14 - Tidak tahu malu -
15 Bab 15- Wanita baik-baik
16 Bab 16 - Imam yang baik 2 -
17 Bab 17 - Rindu -
18 Bab 18 - Keputusan sulit 2 -
19 Bab 19 - Rencana Buruk -
20 Bab 20 - Menantu vs Mertua 2 -
21 Bab 21 - Pertengkaran -
22 Bab 22 - Pulangkan Aku -
23 Bab 23 - Kapan Hamil? -
24 Bab 24 - Pulang -
25 Bab 25 - Nasehat Ayah Mertua -
26 Bab 26 - Perjuangan Albiru -
27 Bab 27 - Sepupu Binar-
28 Bab 28 - Cemburu -
29 Bab 29 - Tidak main-main
30 Bab 30 - Kejutan Untuk Intan -
31 Bab 31 - Kabar Bahagia -
32 Bab 32 - Permintaan Maaf-
33 Bab 33 - Ngidam -
34 Bab 34 - Siapa Yang Jahat? -
35 Bab 35 - Berita Duka -
36 Bab 36 - Si Jahat -
37 Bab 37 - Yang Sebenarnya -
38 Bab 38 - Kecewanya Seorang Ayah -
39 Bab 39 - Rahasia Masa Lalu -
40 Bab 40 - Rencana Rio -
41 Bab 41 - Kenyataan Pahit-
42 Bab 42 - Hati Nurani -
43 Bab 43 - Air Mata Ibu -
44 Bab 44 - Permohonan Menyakitkan -
45 Bab 45 - Binar Cahaya Kusuma -
46 Bab 46 - Jarak -
47 Bab 47 - Apa Yang Terjadi -
48 Bab 48 - Teman Baru -
49 Bab 49 - Rika -
50 Bab 50 - Ketulusan Albiru -
51 Bab 51 - Yang Dinanti -
52 Bab 52 - Terus Berusaha -
53 Bab 53 - Perlahan -
54 Bab 54 - Rahasia Masa Lalu 2 -
55 Bab 55 -Terungkap -
56 Bab 56 - Terluka Lagi -
57 Bab 57 - Hadiah untuk Ibu Siti -
58 Bab 58 - Kebahagiaan Sederhana -
59 Bab 59 - Penyesalan -
60 Bab 60 - Pertengkaran -
61 Bab 61 - Berubah -
62 Bab 62 - Penyesalan -
63 Bab 63 - Teman Lama -
64 Bab 64 - Cinta Tulus -
65 Bab 65 - Belajar Bersama -
66 Bab 66 - Kabar -
67 Bab 67 - Si Kembar -
68 Bab 68 - Kebahagiaan -
69 Bab 69 - Dua Keluarga -
70 Bab 70 - Kehangatan Keluarga-
71 Bab 71 - Kabar Mengejutkan -
72 Bab 72 - Marahnya Binar -
73 Bab 73 - Kecewa -
74 Bab 74 - Namanya Gabriella -
75 Bab 75 - Si Pengganggu -
76 Bab 76 - Masa Lalu -
77 Bab 77 - Perasaan Mila -
78 Bab 78 - Wanita Gila -
79 Bab 79 - Pelajaran Berharga -
80 Bab 80 - Kepercayaan -
81 Bab 81 - Tragedi -
82 Bab 82 - Kabar Duka -
83 Bab 83 - Cobaan untuk Umat-Nya -
84 Bab 84 - Tangis Menyedihkan -
85 Bab 85 - Pelaku Utama -
86 Bab 86 - Hukuman -
87 Bab 87 - Keluarga Kecil -
88 Bab 88 - Kebahagiaan Sederhana (END) -
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Bab 1 - Si pengantin baru -
2
Bab 2 - Keputusan yang sulit -
3
Bab 3 - Ipar rasa musuh -
4
Bab 4 - Cemburu? -
5
Bab 5 - Imam yang baik -
6
Bab 6 - Drama dimulai -
7
Bab 7 - Omongan Tetangga -
8
Bab 8 - Mertua yang baik -
9
Bab 9 - Menantu yang buruk -
10
Bab 10 – Menantu vs Mertua –
11
Bab 11 - Tolong beri contoh -
12
Bab 12 - Ipar rasa musuh 2 -
13
Bab 13 - Rasa lelah itu -
14
Bab 14 - Tidak tahu malu -
15
Bab 15- Wanita baik-baik
16
Bab 16 - Imam yang baik 2 -
17
Bab 17 - Rindu -
18
Bab 18 - Keputusan sulit 2 -
19
Bab 19 - Rencana Buruk -
20
Bab 20 - Menantu vs Mertua 2 -
21
Bab 21 - Pertengkaran -
22
Bab 22 - Pulangkan Aku -
23
Bab 23 - Kapan Hamil? -
24
Bab 24 - Pulang -
25
Bab 25 - Nasehat Ayah Mertua -
26
Bab 26 - Perjuangan Albiru -
27
Bab 27 - Sepupu Binar-
28
Bab 28 - Cemburu -
29
Bab 29 - Tidak main-main
30
Bab 30 - Kejutan Untuk Intan -
31
Bab 31 - Kabar Bahagia -
32
Bab 32 - Permintaan Maaf-
33
Bab 33 - Ngidam -
34
Bab 34 - Siapa Yang Jahat? -
35
Bab 35 - Berita Duka -
36
Bab 36 - Si Jahat -
37
Bab 37 - Yang Sebenarnya -
38
Bab 38 - Kecewanya Seorang Ayah -
39
Bab 39 - Rahasia Masa Lalu -
40
Bab 40 - Rencana Rio -
41
Bab 41 - Kenyataan Pahit-
42
Bab 42 - Hati Nurani -
43
Bab 43 - Air Mata Ibu -
44
Bab 44 - Permohonan Menyakitkan -
45
Bab 45 - Binar Cahaya Kusuma -
46
Bab 46 - Jarak -
47
Bab 47 - Apa Yang Terjadi -
48
Bab 48 - Teman Baru -
49
Bab 49 - Rika -
50
Bab 50 - Ketulusan Albiru -
51
Bab 51 - Yang Dinanti -
52
Bab 52 - Terus Berusaha -
53
Bab 53 - Perlahan -
54
Bab 54 - Rahasia Masa Lalu 2 -
55
Bab 55 -Terungkap -
56
Bab 56 - Terluka Lagi -
57
Bab 57 - Hadiah untuk Ibu Siti -
58
Bab 58 - Kebahagiaan Sederhana -
59
Bab 59 - Penyesalan -
60
Bab 60 - Pertengkaran -
61
Bab 61 - Berubah -
62
Bab 62 - Penyesalan -
63
Bab 63 - Teman Lama -
64
Bab 64 - Cinta Tulus -
65
Bab 65 - Belajar Bersama -
66
Bab 66 - Kabar -
67
Bab 67 - Si Kembar -
68
Bab 68 - Kebahagiaan -
69
Bab 69 - Dua Keluarga -
70
Bab 70 - Kehangatan Keluarga-
71
Bab 71 - Kabar Mengejutkan -
72
Bab 72 - Marahnya Binar -
73
Bab 73 - Kecewa -
74
Bab 74 - Namanya Gabriella -
75
Bab 75 - Si Pengganggu -
76
Bab 76 - Masa Lalu -
77
Bab 77 - Perasaan Mila -
78
Bab 78 - Wanita Gila -
79
Bab 79 - Pelajaran Berharga -
80
Bab 80 - Kepercayaan -
81
Bab 81 - Tragedi -
82
Bab 82 - Kabar Duka -
83
Bab 83 - Cobaan untuk Umat-Nya -
84
Bab 84 - Tangis Menyedihkan -
85
Bab 85 - Pelaku Utama -
86
Bab 86 - Hukuman -
87
Bab 87 - Keluarga Kecil -
88
Bab 88 - Kebahagiaan Sederhana (END) -

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!