💚💚
Di lain tempat seorang laki-laki dengan tiga anak gadis kecilnya, Lala Lili dan Lulu baru saja menempati rumah baru mereka di kawasan elit jakarta.
Mahraja, dosen fakultas ekonomi di salah satu universitas ternama di kota ini. Sebenarnya Raja sudah lebih tiga tahun ini kembali ke ibu kota, hanya saja baru saat ini dia membeli rumah yang layak dan membawa serta tiga putrinya pindah ke jakarta.
Kota ini adalah tempat sejuta kenangan untuk Raja, sejak SMA dia sudah merantau ke Jakarta meninggalkan tanah kelahirannya, dan kota ini juga tempat Raja menemukan cinta pertamanya belasan tahun silam, sebelum garisan takdir membawanya harus kembali ke Medan dan menikah dengan wanita yang sudah memberikannya tiga putri cantik yang saat ini ikut serta dengannya tinggal di jakarta.
"Yah, kami kapan mulai sekolahnya." Lala putri sulung Raja menghampiri Raja yang sedang membaca koran di meja makan.
"Sarapan dulu sini, Lili sama Lulu mana?" Raja malah balik bertanya.
"Masih tidur, sekolahnya gimana yah?" Lala tak mau menyerah masih saja bertanya.
"Iya La, lagi di urus kan. Minggu depan udah bisa masuk kayaknya, kita beres-beres dulu seminggu ini, sekalian belanja dulu untuk kebutuhan kalian bertiga, kita harus bisa mandiri." Raja melipat koran yang tadi dia baca dan meletakkan di atas meja sebelum melanjutkan kata-katanya.
"Nggak ada opung yang bisa bantu urus kalian disini, kamu harus banyak bantu ayah ya, wak Mar juga datang pagi sampe sore aja kak." wak Mar yang dimaksud Raja adalah seorang ibu-ibu yang membantu pekerjaan di rumah mereka.
Raja diam melipat tangan di atas meja makan dan menatap anak sulungnya, Lala yang kini berusia dua belas tahun. menunggu jawaban terbaik dari Lala yang dianggap sudah cukup dewasa untuk berbagi keluh kesah.
"Sip,,,,, gampangnya itu yah, semangat kita bisa." jawaban Lala sambil berdiri dan mengacungkan tangan terkepal ke udara, seperti orang yang sedang demo.
Raja tertawa bahagia, ada kesedihan dan keresahan dalam dirinya, hidup mandiri dengan tiga anak gadis kecil ini entah bagaimana nanti dia menjalaninya.
➰➰➰➰➰➰➰➰➰➰➰➰♥️♥️
Dua Minggu berlalu setelah acara pernikahan Utha Uthi, rumah mereka yang berhadap-hadapan membuat pasangan suami istri itu seperti anak catur yang suka berpindah-pindah.
Kadang mereka akan menginap dirumah Utha dan waktu sarapan mereka sudah di rumah Uthi begitu juga sebaliknya, sungguh pasangan yang aneh.
Pagi itu semua sedang sibuk, Utha yang tiba-tiba datang minta sarapan dan Uthi yang mengekor tanpa malu-malu.
Ayah yang sudah selesai sarapan masih duduk di meja makan sedang menunggu kopi buatan ibu, sambil membaca koran.
Yana yang sedang merapikan meja makan sisa sarapan dan memasukkan beberapa potong roti buatan ibu ke dalam box makanan untuk dibagikan pada teman-teman mengajarnya.
"Buuu ini Idris yaa, aku pamit. Assalamualaikum" Suara Elita yang hanya mengantar anak keduanya sampai depan pintu untuk di titipkan pada bu Nur selama dia bekerja, kadang malah bukan hanya selama dia bekerja sering juga El menjemput anaknya saat sudah malam.
Begitulah seorang ibu mengorbankan segala hal untuk merawat mengasuh membesarkan anak-anaknya dengan penuh cinta dan masih juga sanggup mengasuh cucunya tanpa mengeluh lelah meski usianya sudah tak muda lagi.
"Mba El kebiasaan deh nitip anak udah kayak nitip apaan aja." Putra geleng-geleng kepala dengan tingkah kakak keduanya yang dia panggil mbak.
"Akekkkk" Idris yang sudah terbiasa langsung berlari masuk dan duduk di pangkuan pak Ahmad.
"Mu num pi kek" Idris meminta kopi pak Ahmad, membuat pak Ahmad menghentikan kegiatan membaca koran dan menanggapi permintaan cucunya yang sebentar lagi berusia empat tahun itu.
"Anak kecil nggak boleh minum kopi nanti kamu tumbuh kumis mau,?
Putra menggoda Idris dan keributan kecil terjadi, Rutinitas pagi rumah itu memang selalu terasa hangat.
Yana keluar dari kamar sudah siap dengan tas ransel dan seragam mengajarnya, menyalami ibu dan ayah serta mencium pipi bulat Idris dan berpamitan, Doni sudah mengirimkan pesan bahwa laki-laki itu sudah dekat dengan rumah Yana untuk menjemputnya.
➰➰➰➰➰➰➰➰➰➰➰➰♥️♥️
"Ups... Maaf." ucap Doni pada anak kecil yang baru saja jatuh es krimnya karena tersenggol tangan Doni saat hendak membayar belanjaannya di kasir.
Doni sedang terburu-buru dia harus segera kembali ke kantor setelah makan siang bersama Yana, dan juga ada Yana yang menunggu di mobilnya.
"Ganti lah om, jatuh ni es krimnya" Lili bocah tujuh tahu itu menjawab dengan berani sambil menunjuk es krimnya yang sudah mendarat di lantai.
"Ok, ok maaf ya" Hampir saja Doni menyodorkan dua lembaran uang berwarna merah pada bocah kecil itu, jika saja ayah bocah itu tidak datang.
"Eh, Nggak usah jangan nanti saya beli lain aja, saya minta maaf kalau anak saya kurang sopan." ungkap Raja sungguh-sungguh pada Doni.
"Maaf mas saya juga salah saya buru-buru, maaf ya anak cantik," ucap Doni pada anak itu, dan langsung pergi meninggalkan tempat itu menuju mobilnya.
"Kenapa?" Tanya Yana, yang ternyata melihat dari dalam mobil apa yang terjadi di dalam minimarket itu.
"Bocah galak banget, es krimnya jatuh kesenggol tangan ku eh dia minta ganti rugi, untung aja bapaknya datang dan bapaknya baik, jadi ya nggak sampai panjang urusanya." Jawaban doni mebuat Yana tertawa.
"Oh yang tadi itu bapaknya." Yana kembali bertanya
"Iya, kamu kenal?"
"Ya ga lah mas, gimana bisa kenal. lagian cuman keliatan belakangnya aja gimana bisa kenal, ada-ada aja ih, udah ayo cepetan nanti aku telat anak-anak pasti udah nungguin ni."
Dari dalam mini market itu mata Raja mengikuti arah Doni berjalan menuju mobilnya, matanya tertuju pada seorang wanita yang duduk di bangku penumpang, seperti orang yang pernah Raja kenal tetapi dia ragu.
Melihat mobil itu belum bergerak membuat Raja berjalan kearah luar dan ingin menghampiri mobil tersebut untuk memastikan keraguan hatinya.
"Ayah coklatnya boleh lima?" Suara Lala menghentikan langkahnya, Raja berbalik pada Lala dan mengangguk, tanda setuju.
Raja juga menghampiri Lulu menggendong anak ketiganya itu yang meminta mengambil sendiri jajanan yang dia inginkan yang berada di rak atas.
Saat Raja berbalik kembali melihat ke arah luar, mobil yang diharapkan masih terparkir di depan minimarket itu sudah tidak ada.
➰➰➰➰➰➰➰➰➰➰➰➰♥️♥️
Kejadian di minimarket itu benar-benar mengganggu pikiran Raja, wajah wanita dalam mobil itu yang begitu mirip dengan Ayyana pujaan hatinya di masa lalu.
Tiga tahun tinggal di kota ini belum pernah sekalipun dia bertemu dengan Yana, Raja jelas tau alamat Rumah Yana tapi tak sekalipun iya berani berkunjung kesana, meski tak bisa dipungkiri hati kecilnya menginginkan bertemu Ayyana meski hanya sekali saja, setidaknya untuk minta maaf.
Empat belas tahun lalu Raja pernah berjanji akan kembali ke jakarta dan melamar Ayana kembali saat gadis itu sudah menyelesaikan pendidikannya.
Ayah Yana kala itu menolak lamaran Raja hanya karena tidak ingin anaknya menikah sebelum kuliahnya selesai dan meminta Raja kembali setelah Yana Wisuda.
Tetapi janji hanya tinggal janji belaka, satu tahun setelah pulang ke Medan Raja setuju dengan Rencana mamak yang terus memaksa untuk menikahkan Raja dengan gadis pilihan mamak, waktu itu bahkan Raja tidak berani jujur pada mamak kalau dia sudah punya pilihan sendiri.
Memang tidak ada ikrar hubungan apapun antara Raja dan Yana saat itu, namun kedekatan mereka yang sudah terjalin sejak masih berseragam putih abu-abu sudah menjelaskan perasaan satu sama lain tanpa harus diungkapkan.
Saat itu Raja sempat menelpon Yana, memberi kabar pernikahanya pada Yana, bukan untuk membuat Yana bersedih, Raja memberi kabar bermaksud agar Yana berhenti berharap dan menunggunya.
Kala itu bukan hanya Yana yang hancur dan berantakan, Raja pun sama terlukanya tetapi sebagai anak, Raja sudah tidak bisa lagi mengelak untuk permintaan orang tuanya dan juga suatu kewajiban untuk berbakti pada orang tua.
➰➰To be continue➰➰
♥️Meminta maaf adalah kerendahan hati dan memaafkan adalah keikhlasan hati.
〰️tetap semangat jangan lupa bahagia jangan lupa syenyummmm😊〰️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
Rachmawati 8281
ketemu nanti disekolah Lili pak Raja ...
2024-06-04
1
Noori nda (✿❛◡❛)
owalah pantesan Yana blm nikah2, mungkin dia msh menunggu janji itu walopun kenyataan...
kadang wanita suka begitu ya, hati kecil ga bisa diboongin 🤧
2022-07-14
1
Raja mantep banget,gak cinta tapi bisa sampai punya 3 yah. 🙊🙊
2022-07-01
1