BAAMM! BAAMM! BAAMM!...
Sebuah pohon besar langsung meledak ketika ditabrak energi yang tercipta dari teknik Amukan Dewa Phoenix dari Jendral Wan Li dan menjadikannya debu.
Tak hanya itu, energi tersebut tetap melesat dan meledakkan beberapa pohon yang ada di depannya dan menjadikan mereka debu pula.
Sampai pada akhirnya, energi tersebut berhenti melesat ketika meledakkan pohon ke 7.
Mulut Jenderal Wan Li ternganga karena tercengang melihat hal itu.
Ia tak menyangka ledakan yang di ciptakan oleh teknik Amukan Dewa Phoenix akan sangat-sangat luar biasa.
Sebelumnya ketika menggunakan teknik itu, ia hanya bisa menghancurkan dua sampai tiga pohon besar saja.
Akan tetapi sekarang ia bahkan bisa menghancurkan tujuh pohon besar sekaligus.
Bahkan seorang kultivator tahap bumi tingkat satu sekalipun tak akan mampu menahan energi yang dihasilkan dari teknik Amukan Dewa Phoenix.
Setelah sadar dari keterkejutannya ia melirik ke arah Chen Li seraya berucap.
''Li'er, bagaimana bisa kau menemukan ide gila itu? Kau benar-benar jenius sejati."
Chen Li hanya menanggapi pertanyaan tersebut dengan tersenyum dan menunjukan wajah bodoh.
Lalu mereka berdua meninggalkan tempat itu menuju kedalaman hutan untuk berburu dan menjual hasil buruan tersebut ke desa terdekat.
**
Di Sekte Elang Emas, seorang pemuda tampan yang berumur sekitar 7 tahunan sedang duduk berkultivasi.
Rambutnya yang lurus nan panjang berwarna hitam agak kebiruan dan terikat rapi, berkibar di terpa silir-semilir angin yang berhembus.
Di sampingnya ada seorang pria tua yang memiliki alis, kumis dan jenggot panjang yang berwarna putih sadang duduk dan menjaganya.
Tak lama kemudian terdengar suara ledakan dari tubuh pemuda tersebut.
BAAMM!
Pemuda tersebut membuka kedua matanya. Nampaklah dua pasang bola mata indah dengan pupil mata berwarna cokelat agak kebiru-biruan.
"Selamat Wang'er, kau telah menerobos tahap Menengah tingkat 2."
"Terima kasih kakek," jawab pemuda itu.
Pemuda tersebut adalah Xiao Wang sedangkan pria tua tersebut adalah Xiao Liu kakek dari Xiao Wang sekaligus ketua Sekte Elang Emas.
"Wang'er, sekarang kau telah mencapai tahap Menengah tingkat 2. Akan tetapi, kekuatanmu mungkin setara dengan seorang Kultivator tahap menengah tingkat 3."
Xiao Liu menghentikan ucapannya sejenak. dia melirik cucunya dengan tatapan mata yang bersinar.
Dengan adanya Xiao Wang di sektenya, ia yakin Sekte Elang Emas akan menang pada ajang turnamen 'Pemuda Berbakat' yang akan di gelar tahun depan.
"Setelah ini, kau berlatihlah dengan keras. Dua Minggu depan akan diadakan pemilihan murid utama di sekte kita.
Yang mana murid yang mendapatkan peringkat ke satu sampai tiga akan diberikan kesempatan mengikuti turnamen 'Pemuda Berbakat' yang akan di selenggarakan pada tahun depan," papar Xiao Liu.
Turnamen Pemuda Berbakat adalah turnamen yang di gelar setiap 3 tahun sekali, di Istana Kerajaan Api.
Yang mana, tujuan dari diadakannya turnamen ini adalah untuk menjalin dan mengikat hubungan antar sekte di kerajaan Api.
Selain itu, tujuan lainnya adalah untuk melihat para jenius yang ada di kerajaan Api.
Sebab yang mengikuti turnamen ini tidak hanya pemuda yang terikat dengan sekte, tapi semua pemuda yang ada di kerajaan Api yang memenuhi persyaratan juga bisa berpartisipasi dalam turnamen ini.
Mendengar penjelasan Xiao Liu, mata Xiao Wang langsung bersinar. Ia sudah lama bermimpi untuk mengikuti turnamen ini, dan mewakili sekte Elang Emas.
Akan tetapi waktu itu ia belum bisa mengikuti turnamen karena belum memenuhi persyaratan. Yang mana pemuda yang berusia 7 Sampai 12 tahun saja lah yang boleh mengikuti turnamen ini.
Sedangkan dia waktu itu baru berusia 5 tahun. Sehingga ia hanya bisa iri melihat senior-senior nya yang mengikuti turnamen.
Kali ini ia sudah berumur 7 tahun dan sudah memenuhi persyaratan untuk mengikuti turnamen 'Pemuda Berbakat' yang akan di laksanakan tahun depan.
Xiao Wang tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini. Dia hanya perlu berusaha dan bekerja keras supaya bisa mengalahkan murid-murid lain dalam pemilihan murid utama dan mengikuti turnamen Pemuda Berbakat kali ini.
"Baiklah kakek. Aku akan berusaha dan berlatih dengan keras, supaya bisa mengikuti turnamen ini."
Xiao Liu tersenyum mendengar pengakuan dari Xiao Wang.
"Wang'er. Kau berlatihlah sendiri, aku akan mengerjakan beberapa urusan terkait dengan permasalahan sekte," ujar Xiao Liu.
"Iya Kakek."
Xiao Liu pun berdiri dan segera meninggalkan Xiao Wang sendiri.
Sepeninggal Xiao Liu, Xiao Wang berdiri pula dan hendak menuju ke perpustakaan, mencari kitab untuk di pelajari.
Namun belum sempat ia melangkahkan kakinya, ia mendengar sebuah suara yang sangat ia kenal memanggil namanya.
"Kakak Wang!"
Xiao Wang pun menoleh ke arah sumber suara. Nampak seorang gadis cantik dan imut yang berusia sekitar 6 tahunan berlari ke arahnya dengan senyum riang terpampang di bibirnya.
"Ehh, Yin'er."
Gadis tersebut adalah Xiao Yin, anak dari adik ayahnya, dalam kata lain Xiao Yin adalah sepupunya Xiao Wang.
"Kakak Wang mau ke mana?" tanya Xiao Yin dengan senyuman masih terpasang jalas di bibirnya.
Xiao Wang merasa agak aneh dengan sikap yang ditunjukkan Xiao Yin. Ia merasa ada sesuatu di balik senyuman tersebut.
Namun ia tak dapat mengetahui pasti sesuatu tersebut.
"Aku mau ke perpustakaan mencari kitab untuk ku pelajari.."
"..Kau mau ikut?" ajak Xiao Wang.
"Mau-mau." Xiao Yin langsung menjawab.
Xiao Wang tersenyum lalu berkata. "Baiklah. Ayo!" ajak Xiao Wang.
Namun yang terjadi selanjutnya adalah, Xiao Yin tidak melangkahkan kakinya. Ekspresi wajah yang ia pasang sebelumnya berubah drastis.
Ia melirik Xiao Wang dengan tatapan tajam dan menusuk.
"Eeh Yin'er, ada apa?" Xiao Wang yang ditatap seperti itu oleh Xiao Yin merasa bingung.
"Kakak Waang." Xiao Yin yang merasa sangat kesal dengan ketidak kepekaan Xiao Wang akhirnya meninju perutnya dengan keras.
Bukk!
Xiao Wang memegangi perutnya yang sakit. Saat itulah dia sadar bahwa Xiao Yin telah melakukan terobosan ke tahapan kultivasi selanjutnya.
"Eeh Yin'er, kau sudah mencapai tahap Dasar tingkat 2?" tanya Xiao Wang sambil memegangi perutnya yang masih terasa sakit.
"Terlambat," jawab Xiao Yin yang kesal.
Karena sebagai seorang kultivator yang tahapannya lebih tinggi dari dia, seharusnya Xiao Wang sudah mengetahuinya sejak awal.
"Ma-maafkan aku Yin'er." Xiao Wang langsung meminta maaf.
Xiao Yin lalu memikirkan sesuatu. Beberapa saat ia tersenyum licik.
"Aku akan memaafkan kakak Wang asalkan kakak Wang mau menggendongku Sampai ke perpustakaan sekte!"
"Baiklah."
Xiao Wang pun menggendong Xiao Yin lalu berjalan menuju ke perpustakaan.
"Ohh lihat, pujaan hatiku lewat."
"Eeh sejak kapan kau menjadi gila dan tak tau malu. Xiao Wang itu pujaan hatiku. tak ada yang bisa merebutnya dariku."
"Ohh Xiao Wang, kau sangat tampan."
"Xiao Wang aku juga mau digendong."
"....."
Di sepanjang jalan, banyak wanita yang iri dan membicarakan Xiao Wang saat melihatnya menggendong Xiao Yin.
Bagaimana tidak, Xiao Wang adalah murid yang sangat jenius dan juga sangat tampan. Selain itu ia juga seorang cucu dari pemilik sekte Elang Emas. Bagaimana seseorang tak iri ketika melihat ia menggendong wanita lain.
Xiao Yin yang mendengar pembicaraan mereka, tersenyum jahat. Ia semakin memanas-manasi mereka dengan mencium pipi Xiao Wang.
Xiao Wang yang melihat kelakuan Xiao Yin hanya menggeleng-gelengkan kepalanya, lalu mempercepat langkahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Mia Sagitarius
mana ada wanita usia 6thn..yg ada juga bocil kalee Thor...
2025-03-13
0
Alfredo Nahas
💪💪💪
2022-04-22
0