Di Sekte Elang Emas yang terletak di kerajaan Api, terlihat dua orang pria yang sedang berdiri di depan sebuah kamar dengan gelisah.
Kedua pria itu adalah Xiao Liu dan Xiao Meng. Mereka sedang menunggu Yan Yu, istri dari Xiao Meng melahirkan.
Di tengah kegelisahan tersebut, mereka mendengar suara tangisan bayi dari dalam kamar. keduanya pun tersenyum bahagia dan tanpa pikir panjang langsung membuka pintu dan masuk ke dalam.
Suatu hal aneh terjadi ketika mereka memasuki kamar tersebut. Dari tubuh sang bayi, terpancar cahaya terang yang menyilaukan, membuat keduanya terpaksa menutup mata mereka.
Bersamaan dengan itu, tiba-tiba hujan deras, angin kencang, bahkan Guntur dan petir yang semula mengguncang kerajaan Api tiba-tiba saja berhenti.
Bulan dan bintang yang semula bersembunyi di balik awan yang kelam, kini menampakkan diri dengan cahaya yang sangat indahnya menghiasi langit.
Secara samar, terdengar suara alunan musik dari anak-anak sang rembulan malam yang berkelap-kelip di langit.
Fenomena tersebut mengejutkan semua orang yang ada di kerajaan Api.
*
Xiao Liu dan Xiao Meng akhirnya membuka kedua mata mereka setelah cahaya tersebut di rasa menghilang.
Sekilas, mata mereka menangkap sebuah cahaya warna warni di tangan kanan bayi tersebut, sebelum akhirnya menghilang.
"Ayah apakah kau melihatnya?"
"Ya, aku melihatnya."
"Anakku benar-benar ajaib," ujar Xiao Meng dengan girang.
"Kita harus merahasiakan ini. Jangan sampai ada seorang pun yang tahu tentang kejadian ini. Aku takut kalau sampai ada yang tahu, cucuku akan diperebutkan oleh banyak orang, untuk kepentingan mereka masing-masing," ucap Xiao Liu.
"Iya Ayah."
Mereka berdua menghampiri seorang dukun beranak yang membantu proses persalinan Yan Yu dan sedang memegang bayi tersebut dengan tatapan takjub sekaligus kagum.
"Selamat tuan cucu anda seorang lelaki yang sangat tampan," ujar perempuan tersebut sambil menyerahkan bayi kepada Xiao Liu.
Xiao Liu menggendong cucunya lalu melirik Xiao Meng. Xiao Meng mengangguk lalu berjalan santai ke arah belakang dukun beranak lalu memukul punggungnya.
Seketika perempuan itu pingsan. Xiao Meng meletakan jari telunjuk dan jari tengahnya pada kening perempuan tersebut.
Mendadak sebuah cahaya berwarna putih terpancar dari keningnya. Selang beberapa saat, Xiao Meng mengangkat jarinya.
Perempuan tersebut sadar dari pingsan dan merasakan kepalanya yang agak pusing.
"Apa yang terjadi?" Tanyanya sambil memegang kepalanya yang terasa sakit.
"Kau tadi membantu menantuku melahirkan, tetapi Kau malah pingsan ketika cucuku lahir." Xiao Liu dan Xiao Meng memulai sandiwara mereka.
"Iyah, ketika kami masuk, kami mendapati kau sedang pingsan dan beberapa peralatan yang berantakan. Mungkin kau kesandung sampai akhirnya pingsan."
"Benarkah?" Tanya perempuan tersebut bingung.
"Yah," jawab Xiao Meng.
"Untung saja tidak terjadi sesuatu kepada cucuku. Kalau saja sesuatu terjadi, maka aku tidak akan melepaskan kau," ujar Xiao Liu dengan nada yang ditekan di akhir kalimatnya.
"Ma-maafkan aku tuan. Aku benar-benar tak sengaja," sesal perempuan tersebut sembari bergidik ketakutan.
"Iya-iya. Tapi lain kali kau harus berhati-hati."
"Aku mengerti tuan."
Dukun beranak tersebut membereskan barang-barangnya setelah itu ia langsung pamit pulang.
"Ayah, kita akan menamainya siapa?" Tanya Xiao Meng kepada ayahnya sembari memandangi mata anaknya yang berwarna hitam agak kebiru-biruan.
"Bagaimana kalau Xiao Wang."
"Hmm. Lumayan, Baiklah."
Lalu mereka menghampiri Yan Yu, ibu dari Xiao Wang, yang sedang terbaring tak sadarkan diri.
**
Di sebuah tempat yang gelap, yang tidak diketahui oleh seorang pun bahkan para dewa sekalipun tidak mengetahuinya.
Seorang pria yang berwajah aneh, garang plus menyeramkan dengan memiliki dua tanduk di kepalanya dan mata yang berwarna merah, sedang duduk di atas singgasana yang di ukir aneh pula.
Seorang pria lain datang menghampirinya dengan wajah yang tidak kalah aneh sekaligus menyeramkan dengan badan yang agak membungkuk dan memegang tongkat di tangannya.
"Ada gerangan apa tuanku memanggil hamba?" Pria tersebut berlutut memberi hormat kepada pria yang duduk tersebut.
"Aku ingin kau meramalkan tentang takdirku di masa depan. Apakah aku akan Menang melawan para dewa."
Pria tersebut adalah Raja Iblis yang dahulu pernah menyerang para dewa bersama Ratu Iblis namun akhirnya dikalahkan oleh Sang Elemen beserta 10 dewa tertinggi, sebelum akhirnya kabur dan bersembunyi.
Sedangkan pria yang memegang tongkat adalah penyihir sekaligus peramal, bukan hanya itu dia bahkan adalah salah satu Jenderal Iblis.
"Baik Yang Mulia."
Penyihir itu kemudian menutup kedua matanya. Mulutnya komat Kamit melafalkan sebuah mantra.
Dari tongkatnya muncul sebuah cahaya berwarna ungu kehitaman. Beberapa saat kemudian, penyihir tersebut membuka mata. Akan tetapi ekspresi yang ia tunjukan sangat buruk.
"Apa yang kau lihat Wu Xian?" Tanya Raja Iblis kepada penyihir tersebut.
Penyihir Wu Xian ragu-ragu apakah harus memberi tahu Raja Iblis tentang apa yang ia lihat atau tidak.
"Cepat katakan Wu Xian, jangan membuat ku menunggu!" Bentak Raja Iblis.
"Maafkan hamba tuanku, hamba melihat tuanku terbunuh oleh reinkarnasi salah satu dari 10 dewa tertinggi. Begitupun dengan Ratu Iblis." Penyihir Wu Xian menunduk ketika mengatakan hal itu.
"APA! Apa kau tak salah lihat?" Tanya Raja Iblis tidak percaya sekaligus marah.
"Ramalan Hamba tak mungkin meleset tuanku," jawab penyihir Wu Xian.
Raja Iblis ingin membantah, akan tetapi yang di katakan Penyihir Wu Xian memang benar. Apa yang di ramalkan oleh Wu Xian memang tidak pernah meleset.
"Apakah reinkarnasi tersebut sudah lahir?" Tanya Raja Iblis kembali.
Penyihir Wu Xian kemudian menutup kedua matanya. Mulutnya kembali komat Kamit melafalkan mantra.
Setelah beberapa saat dia membuka kedua matanya.
"Ya, tuanku. Mereka telah lahir dan di tempatkan di tempat yang sama di salah satu planet."
"Baiklah. Lalu bagaimana dengan keadaan pasukan kita?"
"Pasukan kita tak bisa di katakan dalam keadaan baik tuanku. Sejak pertempuran melawan para dewa, kekuatan kita menurun drastis, banyak anggota yang terluka parah.
Dan yang lebih parahnya lagi tuanku. Akibat kekalahan kita pada perang Akbar melawan para dewa, banyak pasukan kita yang frustasi dan tidak mau memulihkan kekuatan mereka," terang penyihir Wu Xian.
"Ini tidak bisa di biarkan. kita tak bisa seperti ini terus. cepat perintahkan semua pasukan Iblis supaya mereka memulihkan kekuatan mereka!
Jika ada yang menolak, ancam mereka. jika mereka tetap menolak, maka jangan sungkan untuk membunuh mereka!" perintah raja Iblis.
Lalu ia melanjutkan, " Aku akan melakukan latihan tertutup bersama Ratu Iblis untuk memulihkan Kekuatan kami. Aku percayakan kalian para jenderal Iblis untuk memimpin pasukan Iblis sampai aku datang.
ingat, ketika aku kembali nanti, kekuatan pasukan ku sudah harus pulih dan bahkan lebih kuat dari sebelumnya,"ujar Raja Iblis.
"Hamba mengerti tuanku."
"Satu lagi Wu Xian. Akibat dari perang melawan para dewa, pasukan kita berkurang banyak. Untuk itu, aku memerintahkan kalian untuk menambah pasukan kita dengan mengubah manusia menjadikan mereka iblis."
"Hamba mengerti tuanku."
Penyihir Wu Xian menunduk memberikan hormat kepada Raja Iblis lalu bergegas meninggalkan ruangan tersebut.
sementara itu, Raja Iblis mencari Ratu Iblis lalu pergi ke suatu tempat untuk memulihkan kekuatan mereka.
**
Di dalam hutan di kerajaan Api, Jenderal Shen Lou beserta para pengikutnya mencari keberadaan Permaisuri Lin Ra dan Jenderal Wan Li.
Terhitung sudah tiga hari mereka melakukan pencarian, akan tetapi mereka tak kunjung menemukan keberadaan Permaisuri Lin Ra dan Jenderal Wan Li.
"Bagaimana, apakah kalian menemukan mereka?" Tanya Jenderal Shen Lou kepada pengikutnya.
"Tidak Jenderal."
"Sial, mari kita kembali ke istana kerjaan Api, Dan melaporkan kejadian ini kepada Raja Chen Huang."
"Baik Jenderal."
Mereka kemudian kembali ke Istana kerajaan Api untuk melaporkan hasil pencarian mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Mia Sagitarius
emang ada berapa orang bereinkarnasi?
2025-03-13
0
Dzikir Ari
Lanjutkan
2023-05-18
1
Raysonic Lans™
lanjutkan
2023-02-11
0