Nikah Part 1

Seperti biasanya, selepas bekerja Ana pun masuk ke kamarnya. Rasa lelah yang mendera membuatnya malas untuk membersihkan dirinya. Ana tidur telungkup di ranjang kesayangannya, menjatuhkan diri di tempat ternyaman di dunia ini.

CLEEK!

Pintu kamar terbuka, seorang wanita paruh baya berdiri di ambang pintu dengan mangkuk di tangannya. Menatap putrinya yang bernama Ana.

Ana menolehkan kepalanya tanpa beranjak.

"Mama!"

Ana memanggil samar-samar. Matanya sangat mengantuk hingga kelopaknya sesekali menutup. Mama Fina menghampirinya, membelai kepala Ana dengan sangat lembut.

"Sayang, ayo bangun! Mama balurkan lulur kuning untukmu,"

Ana membuka matanya sedikit mengerutkan wajah, menurunkan pandangannya ke arah mangkuk keramik putih di tangan Mama Fina. Ia menatapnya terheran.

"Lulur kuning? Untuk apa lulur kuning? bukankah itu lulur untuk pengantin, Ma?" Ana sekali lagi mengerutkan dahinya tinggi-tinggi dengan perasaan bingung.

"Kamu itu anak gadis mama. Seharusnya, anak gadis merawat dirinya supaya tetap cantik. Inget Ana, dirimu itu adalah aset mu." Mama Fina mengingatkan putrinya untuk tetap merawat diri.

"Ayo bangun!" perintahnya sembari membangunkan Ana menarik pelan lengannya.

Ana bangun dengan terpaksa, mengikuti langkah Mama Fina ke arah kamar mandi. Ana melangkah dengan malas, sesekali langkahnya terhenti namun Mama Fina mendesaknya.

Di kamar mandi, Ana dibalurkan lulur kuning hampir seluruh tubuhnya. Sungguh membuat Ana tidak merasa nyaman.

"Udah, Ma. Ana gak betah, gak nyaman banget," keluhnya dengan manja.

"Hei, anak perawan harus menuruti kata orang tua. Jangan terus melawan takutnya kamu berat jodoh. Lihatlah dirimu, sudah 30 tahun belum juga menikah. Tidakah kamu khawatir akan menjadi perawan seumur hidup," kata Mama Fina seraya terus mengolesi lulur di tubuh Ana.

"Iya, Ana nurut, deh."

Setelah hampir 20 menit, ritual oles lulur pun selesai. Mama Fina keluar dari kamarnya.

"Ana, cepat bersihkan lulur itu dan makanlah! mama tunggu di meja makan," kata Mama Fina di ambang pintu.

"Oh, iya, jangan makan terlalu banyak badan gemuk sangat buruk untuk seorang gadis," tambahnya.

Ana mengangguk pelan kemudian membersihkan tubuhnya saat lulur itu sudah mengering. Ana mengganti bajunya dengan baju tidur karakter Tedy bear, menguncir rambutnya ala kuncir kuda. Wajah polosnya terlihat imut walaupun tanpa make up.

Ana kembali menjatuhkan tubuhnya di atas ranjang. Ia benar-benar mengantuk dan rasa kantuknya itu tidak bisa ditolerir. Ia tertidur dalam sekejap bahkan belum makan apapun.

***

Malam hari sekitar jam 8:15 WIB.

Suara keras di balik pintu kamarnya sangat berisik. Mama Fina, menggedor-gedor pintu kamar membangunkan Ana.

Brug... Brug... Brug!

"Ana, keluarlah! Bangun sayang ini sudah malam!" teriak Mama Fina.

Ana yang terganggu segera bangun dari ranjangnya, menyeret kakinya membuka pintu. Ana terbengong, Mama Fina sangat cantik dengan setelan kebaya merah yang elegan. Ia beberapa kali mengerjapkan matanya mengamati mamanya.

"Mama, kok, cantik banget. Memangnya ada acara apa?" tanya Ana.

"Ikutlah dengan mama nanti kamu akan tau sendiri," jawab Mama Fina berteka-teki.

Ana dengan patuh mengikuti langkah Mama Fina menuruni anak-anak tangga. Ana berhenti di tengah perjalanan, mengamati sekeliling rumah yang lumayan ramai dengan beberapa kerabat mendatangi rumah mereka. Ana menyudutkan pandangannya ke arah tiga orang asing yang duduk berdekatan. Ada pasangan suami istri dengan setelan formal, di antara mereka duduk pula seorang pria gagah sekitar 27 tahunan. Wajahnya menarik dengan fitur rahang yang tegas, hidung mancung dengan alisnya hitam dan tebal. Pria itu nampak tinggi dan juga bugar. Ana mengerjapkan matanya. "Apa ini halusinasi," pikirnya.

"Ana, kemarilah! Kenapa terus berdiri dan mematung di sana, Nak?" panggil Mama Fina.

Ana berjalan enggan, perasaan bingungnya masih menggantung di benaknya. Ia mendekat ke arah kedua orang tuanya dan juga tiga tamu asing itu. Ana menjatuhkan lirikan kecil ke arah pria asing di sampingnya. Ia sedikit curiga.

"Pah, ini ada acara apa? Kenapa rumah kita begitu ramai di malam hari seperti ini?" tanya Ana terheran.

"Hari ini acara pernikahanmu dengan 'nak Arnold. Itu ... pria di sampingmu adalah calon suamimu," kata Pak Julian sembari memberikan isyarat menunjukan calon suami bagi putrinya.

Ana tekesiap kaget, kakinya melangkah mundur, aura gelap mengitari wajahnya. Ia tidak percaya dengan apa yang di dengarnya barusan.

"Apa? Menikah? Menikah bagaimana maksud papa? Bahkan Ana tidak tau apa-apa soal pernikahan ini. Dan dia, siapa dia, anak tidak mengenalnya, Ana tidak mau menikahinya,"

Ana menoleh ke arah Arnold dengan tatapan marah, Ana bahkan memelototkan matanya tajam menatap sinis wajah Arnold.

"Anaaaa... jaga ucapanmu! Apa kamu tidak diajari sopan santun oleh papa, hah?" teriak Pak Julian dengan wajah merah padam.

"Tapi 'pah, Ana--

"Cukup... tutup mulutmu itu! Papa tidak mau dengar alasan apapun darimu." Pak Julian memotong bantahan Ana.

"Pokoknya Ana gak Sudi menikahi dia." Ana menunjuk wajah Arnold dengan jari telunjuknya.

"Ana... yang sopan kamu!" teriak Pak Julian sembari menarik lengan putrinya yang lancang.

Ana terdiam kemudian berbalik badan berniat melarikan diri, tetapi Pak Julian menahannya menggenggam pergelangan Ana dengan kencang.

"Mau ke mana kamu? Mengertilah Ana, kamu tidak kasihan dengan kedua orang tuamu ini, kami malu mendapati dirimu yang belum menikah di usia 30 tahun. Kami melakukan ini karena sangat menyayangimu. Kami ingin melepaskan gantung waris mu itu, kamu harus menikah seperti ini agar kutukan dari mantanmu itu hilang," ungkap Pak Julian dengan lirih.

"Harusnya kamu bersyukur aku mau menikahimu. Umurmu itu sudah 30 tahun, jadi jangan pilih-pilih calon suami. Seusiamu hanya bisa menerima bukan memilih." Arnold mencibir wanita di sampingnya karena keras kepala.

Arnold yang menimpali ucapan Pak Julian bahkan sedikit menyisipkan sindiran keras untuk Ana, hanya membuat wanita itu lebih marah padanya.

"Diam kamu! Orang luar tidak harus ikut campur!" teriak Ana dengan marah.

Pak Julian tidak terima dengan sikap Ana yang tidak sopan terhadap Arnold dan keluarganya. Pak Julian repleks mendaratkan tamparan keras di wajah putrinya. Ini kali pertama ia menampar Ana.

PLAAKKK!

Ana terbengong, pipinya panas dan sakit, telinganya berdengung. Ia tidak percaya jika papah yang sangat menyayanginya menampar dia di depan banyak orang.

"Sekarang... tutup mulut lancangmu itu! Kamu harus tetap menikah dengan 'Nak Arnold. Suka tidak suka, mau tidak mau, Papah tidak perduli," teriak Pak Julian.

Pak Julian menarik paksa putrinya menghadap ke depan penghulu, memaksa Ana duduk patuh dengan Arnold yang sudah berada di sampingnya.

Ana duduk dengan terpaksa, tangannya mengepal mencengkram ujung baju tidur yang masih di kenakannya. Matanya merah dengan sedikit genangan air. Wajah bangun tidurnya begitu kentara terpapar cahaya lampu.

Arnold menoleh, menarik ujung bibirnya tersenyum miring. Matanya tajam seolah mencibir Ana yang tidak berdaya.

"Bersiaplah calon istriku," bisik Arnold menyunggingkan senyum misterius.

"Akan kubunuh kamu!"

Ana mengancam calon suaminya dengan mengeratkan giginya bertautan atas dan bawah.

~Bersambung~

Happy reading ❤️

jangan lupa like dan komennya.

Terpopuler

Comments

Noorhied

Noorhied

Menikah dengan baju tidur..iiissshhhh....romantisnya...😍😍😝😝😝😝

2021-06-12

0

Putri Adinda Sri Maharani

Putri Adinda Sri Maharani

bagus....aku suka....lanjut bosss

2021-03-19

0

Dinda Natalisa

Dinda Natalisa

Hai author aku mampir nih kasih like jangan lupa mampir di novel ku "menyimpan perasaan" mari saling mendukung.

2021-03-08

2

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Nikah Part 1
3 Nikah Part 2
4 Malam pertama
5 Sarapan pagi
6 Level Suami
7 Pindah Rumah
8 Villa
9 Aku Ingin Bekerja
10 Ingin kerja
11 Hari Pertama Bekerja
12 Bertemu Mantan Kekasih
13 Gaya 69
14 Mulai Rindu Part 1
15 Mulai Rindu Part 2
16 Mantanku
17 Menginap
18 Cemburu
19 Bertemu Agus
20 Games Suit
21 Wanita Merepotkan
22 Kejutan Romantis
23 Tiga Bulan Pernikahan
24 Rencana
25 CPCP Wina
26 Jebakan
27 27. Kamar Nomor 1109
28 Ada Apa Dengan Ana?
29 Obrolan di Taman
30 30. MP ke-2
31 Saingan
32 Arnold, Jangan pergi!
33 Memasak untuk Arnold
34 Ternyata
35 Kedinginan
36 Mual-Mual
37 Titik Terang
38 Pengarang Amatir
39 Rencana 1
40 Rencana 2
41 Salah Faham
42 Duo Robot
43 Kangen Rumah Kita
44 Hilang
45 Ana
46 Kabur
47 Pertemuan Manis
48 Kupu-kupu part 1
49 Kupu-kupu part 2
50 Buah Durian
51 51. Dinner Romantis
52 52. Ah..gagal!
53 53. Kangen Mama
54 54. Wanita Ini Istriku!
55 Masker Wajah
56 Hellena
57 57. Pulang Kampung
58 58. Alergi
59 59. Kokom si mata-mata
60 60. Gara-gara Baju
61 61. Apesnya Natasha
62 62. Gendut dan Jelek
63 63. Memetik Teh
64 64. Ibu Singa
65 Meminta jatah
66 66. Natasha ke pasar
67 67. Wina Cemburu
68 68. 02 dan 03
69 69. Tujuh bulanan
70 70. Kembali ke Villa Peony
71 71. Mengantar Wina
72 72. Pelayan Baru
73 73. Tidak Tega
74 74. Mengunjungi Makam
75 75. Mobil Baru
76 76. Kartun favorit
77 77. Meminjam Anak Kecil
78 78. Menjenguk
79 79. Erik Menyatakan Cinta
80 80. Di pecat
81 Mimi
82 82. Ana marah-marah
83 83. Menampar Pak Erik
84 84. Prustasi
85 85. Jawab yang jujur
86 86. Kita Putus Hubungan
87 87. Cincin Bunga
88 88. Bertemu lagi denganya
89 89. Janji Suci Mimi&Erik
90 90. Resign
91 91. Honeymoon
92 92. Janji Arnold untuk Ana
93 93. Pekerjaan baru
94 94. Kelabu
95 95. Sudah berlalu
96 96. Kamu siapa?
97 97. Salah tingkah
98 98. Kesedihan Natasha
99 99. Ngapel
100 100. WHAT??
101 101. Abella
102 102. Abel cinta Dady
103 103. Panggilan orang tua part 1
104 104. Panggilan orang tua part 2
105 105. Kasihan anak itu.
106 106. Kritis
107 107. Epilog
108 Cinta Segitiga
109 Kebersamaan Agus dan Natasha
110 Kembalinya Bianca
111 Season 2 Setelah Perpisahan Panjang
112 Season 2 Perlombaan
113 Season 2 Malam Berdebar
114 Season 2 Erik Masih Usaha
115 Season 2 Kedatangan Naya
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Prolog
2
Nikah Part 1
3
Nikah Part 2
4
Malam pertama
5
Sarapan pagi
6
Level Suami
7
Pindah Rumah
8
Villa
9
Aku Ingin Bekerja
10
Ingin kerja
11
Hari Pertama Bekerja
12
Bertemu Mantan Kekasih
13
Gaya 69
14
Mulai Rindu Part 1
15
Mulai Rindu Part 2
16
Mantanku
17
Menginap
18
Cemburu
19
Bertemu Agus
20
Games Suit
21
Wanita Merepotkan
22
Kejutan Romantis
23
Tiga Bulan Pernikahan
24
Rencana
25
CPCP Wina
26
Jebakan
27
27. Kamar Nomor 1109
28
Ada Apa Dengan Ana?
29
Obrolan di Taman
30
30. MP ke-2
31
Saingan
32
Arnold, Jangan pergi!
33
Memasak untuk Arnold
34
Ternyata
35
Kedinginan
36
Mual-Mual
37
Titik Terang
38
Pengarang Amatir
39
Rencana 1
40
Rencana 2
41
Salah Faham
42
Duo Robot
43
Kangen Rumah Kita
44
Hilang
45
Ana
46
Kabur
47
Pertemuan Manis
48
Kupu-kupu part 1
49
Kupu-kupu part 2
50
Buah Durian
51
51. Dinner Romantis
52
52. Ah..gagal!
53
53. Kangen Mama
54
54. Wanita Ini Istriku!
55
Masker Wajah
56
Hellena
57
57. Pulang Kampung
58
58. Alergi
59
59. Kokom si mata-mata
60
60. Gara-gara Baju
61
61. Apesnya Natasha
62
62. Gendut dan Jelek
63
63. Memetik Teh
64
64. Ibu Singa
65
Meminta jatah
66
66. Natasha ke pasar
67
67. Wina Cemburu
68
68. 02 dan 03
69
69. Tujuh bulanan
70
70. Kembali ke Villa Peony
71
71. Mengantar Wina
72
72. Pelayan Baru
73
73. Tidak Tega
74
74. Mengunjungi Makam
75
75. Mobil Baru
76
76. Kartun favorit
77
77. Meminjam Anak Kecil
78
78. Menjenguk
79
79. Erik Menyatakan Cinta
80
80. Di pecat
81
Mimi
82
82. Ana marah-marah
83
83. Menampar Pak Erik
84
84. Prustasi
85
85. Jawab yang jujur
86
86. Kita Putus Hubungan
87
87. Cincin Bunga
88
88. Bertemu lagi denganya
89
89. Janji Suci Mimi&Erik
90
90. Resign
91
91. Honeymoon
92
92. Janji Arnold untuk Ana
93
93. Pekerjaan baru
94
94. Kelabu
95
95. Sudah berlalu
96
96. Kamu siapa?
97
97. Salah tingkah
98
98. Kesedihan Natasha
99
99. Ngapel
100
100. WHAT??
101
101. Abella
102
102. Abel cinta Dady
103
103. Panggilan orang tua part 1
104
104. Panggilan orang tua part 2
105
105. Kasihan anak itu.
106
106. Kritis
107
107. Epilog
108
Cinta Segitiga
109
Kebersamaan Agus dan Natasha
110
Kembalinya Bianca
111
Season 2 Setelah Perpisahan Panjang
112
Season 2 Perlombaan
113
Season 2 Malam Berdebar
114
Season 2 Erik Masih Usaha
115
Season 2 Kedatangan Naya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!