Istri Baru Tuan Arnold
Latar belakang Cerita
-Julian Anggara
Seorang ayah dari dua putri cantik bernama Sisyana Evlinaira yang adalah anak pertamanya dan Titania Naya sebagai anak keduanya.
Kemelut seorang ayah terhadap putri pertamanya Sisyana Evlinaira yang berumur 30 tahun, namun tak kunjung menikah.
Sebagai seorang ayah, Pak Julian sangat sedih mendapati putrinya dicap perawan tua, hingga akhirnya ia pun menyusun rencana untuk menikahkan anak gadisnya itu dengan anak tunggal sahabatnya.
-Rajata Hadiancahyo
Seorang Konglomerat asal Surabaya. Memiliki seorang anak tunggal yang adalah pewaris dari kerajaan bisnisnya. Dia, Arnold Diaz Angkasa, putra semata wayang dari keluarga Rajata.
Kesedihan seorang ayah ketika mendapati putra kebanggaannya belum juga memberikannya cucu. Sejak kematian dari menantunya, Arnold belum juga menikah lagi.
Hingga akhirnya, Tuan Rajata menyusun rencana perjodohan untuk putranya.
-Sisyana Evlinaira
Perawan tua dan berhati dingin. Sebenarnya, Ana wanita yang sangat cantik dan juga polos. Selain itu, Ana sosok yang baik hati dengan watak pekerja keras. Ana terjebak cinta masa lalu yang membuatnya sakit hati hingga membenci pria dari jenis apapun yang mendekatinya. Ana menutup hati untuk semua pria.
-Arnold Diaz Angkasa
Seorang duren sawit ( duda keren banyak duit ). Memilki IQ tinggi, tampan kuadrat dan berkarisma. Arnold adalah ciptaan langka yang mendekati sempurna. Paras wajahnya, mampu menghipnotis setiap wanita yang melihatnya. Hidupnya menjadi kacau selepas kematian istrinya beberapa tahun silam dalam insiden kecelakaan yang merenggut nyawa. Arnold menyalahi dirinya sendiri atas peristiwa tersebut. Arnold lupa untuk mencintai wanita lain karena kecintaannya terhadap mendiang istrinya.
***
Awal Cerita
Berawal dari curhatan dua sahabat, antara Tuan Julian Anggara dengan Tuan Rajata Hadiancahyo. Tercetuslah sebuah kesepakatan perjodohan antara perawan tua dengan duren sawit.
Sekitar bulan Maret, Tuan Julian bertemu secara tidak sengaja dengan sahabatnya tuan Rajata di perjamuan makan malam di Jakarta.
BUUGH!
Tabrakan keras dua pembisnis hebat tidak terelakan. Minuman yang di pegang keduanya jatuh dan tumpah membasahi jas masing-masing. Sepasang mata menatap tajam seseorang yang menunduk menyeka jas mahalnya dengan sapu tangan. Mata itu mengamatinya lekat kemudian tersenyum hangat memanggil nama seseorang di depannya.
"Rajata!"
Tuan Julian menyentuh pundak tegap pria paruh baya itu.
"Julian, ini kamu?"
Tuan Rajata terbengong untuk sesaat. Sungguh baginya kebetulan yang luar biasa bertemu sahabat lamanya. Mereka mencari tempat, kemudian mengobrol mencurahkan perasaan mereka . Tuan Rajata lebih dulu mengungkapkan kecemasannya.
"Julian, bukankah kamu memiliki anak perempuan cantik? Apakah dia sudah menikah? Aku pusing, putraku Arnold masih saja betah menduda," keluh Tuan Rajata.
"Itu juga masalahku. Putriku sampai saat ini belum juga mau menikah. Aku sangat pusing dengan kondisi ini, bahkan putriku di bilang perawan tua. Sepertinya, masalah kita sama." Tuan Julian juga mengeluh.
"Putraku, Arnold juga demikian. Dia tidak mau menikah lagi sejak kematian istrinya. Aku pun bingung harus berbuat apa? Belum ada satu wanita pun yang menarik minatnya." Tuan Rajata menggeleng-gelengkan kepalanya dengan putus asa.
"Jika begitu kenalkan lah putriku padanya. Siapa tau mereka berjodoh."
"Benar juga ucapanmu, jika begitu kirimlah fhoto putrimu padaku untuk kuperlihatkan pada putraku." Pak Rajata menanggapi antusias.
"Baiklah, tapi aku punya satu permintaan jika putramu bersedia menikahi putriku."
"Apa syaratmu?" tanya Tuan Rajata pelan.
"Jika putramu bersedia, aku hanya minta satu hal. Lakukanlah pernikahan mereka secara mendadak. Kamu bisa memberi tau dan menjelaskannya pada putramu tetapi--
"Tetapi apa?" Tuan Rajata memotong ucapan sahabatnya.
"Aku tidak akan memberitahu putriku soal pernikahan itu. Ini demi menghilangkan kutukannya. Kuharap kamu juga mengerti jika saat pernikahan mungkin putriku akan menentang atau berkata tidak sopan."
"Ya, aku setuju dengan syaratmu. Semoga putra-putri kita berjodoh dan secepatnya memberikan kita cucu," jawab Tuan Rajata sembari tertawa penuh harapan menggantung di hatinya.
Akhirnya, kesepakatan pun terjadi. Perjodohan keduanya akan segera di mulai. Tuan Julian mengirimkan fhoto putrinya kepada Tuan Rajata.
"Sangat cantik putrimu, terakhir aku melihatnya masih SMA."
"Iya, putriku memang cantik dan sangat lembut. Kamu tidak akan menyesal memperoleh menantu seperti putriku." Tuan Julian tersenyum mempromosikan putri cantiknya.
"Oh, siapa nama lengkap putrimu?" tanya Tuan Rajata mengingat-ingat kembali kenangan masa lalunya yang bahkan benar-benar ia tidak mampu mengingat semuanya.
"Sisyana Evlinaira. Dia biasanya di panggil Ana," jawabnya tersenyum simpul.
Setelah mengobrol cukup lama, dan kesepakatan pun sudah deal. Mereka berpisah dan kembali ke tempat Masing-masing.
Baik Tuan Julian maupun Tuan Rajata sangat berbahagia atas rencana perjodohan itu.
Tuan Rajata bahkan sudah tidak sabar memperlihatkan fhoto seorang wanita cantik bernama Sisyana Evlinaira untuk disandingkan dengan putra kebanggaannya itu.
***
Setelah menempuh perjalanan menggunakan pesawat, tidak memakan waktu lama Tuan Rajata tiba di kediaman supermewahnya. Beberapa pelayan menyambutnya.
"Dimana tuan muda?" dengan suara pelan ia berkata.
"Tuan muda di kamarnya," jawab seorang pelayan.
Tuan Rajata bergegas menghampiri dengan cepat menapaki anak-anak tangga menuju kamar putranya.
Tok... Tok... Tok
Tuan Rajata mengetuk pintu. Arnold segera membuka dan mempersilahkan ayahnya masuk. Tuan Rajata masuk dan duduk di tepi ranjang. Menatap putranya penuh harap.
"Kenapa menatapku begitu? Apa yang ayah lihat?" Arnold menatap balik ayahnya.
"Putraku, ayahmu ini sudah sangat tua. Tidak bisakah kamu mengalah dan memenuhi permintaan ayahmu ini," raut wajah Tuan Rajata menyedihkan.
"Apa yang ayah inginkan?"
"Menikahlah dengan seorang wanita pilihan ayah. Wanita itu anak dari sahabat ayah. Ini fhotonya."
Tuan Rajata menyodorkan fhoto Ana.
Arnold mengamati lekat fhoto Ana yang cantik dan polos. Ada getar di hatinya saat menatap fhoto itu. Arnold mengarahkan pandangannya.
"Bukankah ini Sisyana Evlinaira. Ini Ana, Pah?"
"Iya, itu Ana. Kamu masih mengingatnya. Jika begitu, bersediakah kamu menikahinya?" tanya Tuan Rajata sedikit memohon.
Arnold tersenyum simpul kemudian menganggukan kepalanya.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Sandisalbiah
awal yg menarik.. 🤔🤔🤔
2023-08-02
0
Siska Feranika
ini kedua kalinya aku baca..
2021-06-20
0
Mozza
awal yg bagus kyknya seru nih
2021-01-31
1