Part 5 Diserang

...Terima kasih yang udah dukung......

Semoga terhibur ya...

🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾

Jangan lupa juga tinggalkan jejaknya berupa...

Like...

Komen...

Vote...

Gift...

And rate bintang limanya...

Jalan-jalan kepasar baru

Tidak lupa membeli duku...

Dari pada suntuk melulu...

Mending baca novel dulu...

Yang Pasti "Dinikahi Sang Penguasa" ya..

Hatimu akan di aduk-aduk dulu oleh novel ini..

Good Luck!

Dor!

Ans berhasil menangkap seekor kelinci yang akan menjadi makanan mereka. Ans segera mengumpulkan kayu bakar dan membuat perapian.

Grace termangu, Ia hanya memperhatikan kesibukan Ans. Grace sebenarnya penasaran, Ia ingin sekali tahu bagaimana rupa Ans dibalik topeng yang Ia kenakan.

Ans tak menoleh sedikit pun, Ia terlalu sibuk membersihkan tubuh kelinci itu dengan sebuah senjata tajam didalam ranselnya.

"Ans...!" Panggil Grace. Ia memberanikan diri mengungkapkan isi hatinya.

Ans mengangkat kepalanya dan tersenyum pada Grace.

"Bo_ boleh aku melihat wajahmu? ta_ tapi jika kau keberatan. Tidak usah, gak papa kok," ujar Grace yang pesimis mengurungkan niatnya.

"Tidak masalah, ayo ikut aku!" Ans membawa Grace kesebuah bukit dan mencari sumber air. Ans segera menancapkan potongan bambu untuk menampung air itu.

"Waw, kau bisa melakukannya, Ans!" Grace sangat takjub.

"Tentu saja, ini mudah bagiku," jawab Ans angkuh.

Ans mencuci daging kelinci itu sebersih-bersihnya, lalu Ia menusuk kelinci itu dengan bambu runcing.

"Pegang ini!" Ans menyerahkan daging kelinci itu ketangan Grace.

Ans menatap lekat wajah Grace, Ia akan tunjukkan pada Grace seperti apa wajah tampannya. Ans pun membuka topeng itu dan tersenyum.

Grace terpesona, Itu kali pertamanya Grace melihat pria setampan Ans.

"Cuci wajahmu!" ujar Ans menyadarkan lamunan Grace. Grace menurut dan segera membasuh wajahnya bergantian dengan Ans.

"Ans, kau sangat tampan. Aku tidak yakin kau lama tinggal di hutan ini?"

"O ya? dari mana kau bisa berpikir demikian, Grace?"

"Tubuhmu amat terawat, kau pasti bukan orang biasa." Grace begitu yakin tentang pendapatnya.

Ans tersenyum simpul. Wanita yang ditemuinya itu sungguh mengagumkan.

Mereka yang sibuk membakar daging kelinci diatas bara api mendadak terkejut akan kedatangan tiga orang asing yang tiba-tiba menghampiri mereka.

"Hey, Manusia! serahkan daging kelinci itu!" pinta mereka secara paksa.

Grace ketakutan dan mendekati Ans. Ans bangkit lalu membalas ketiganya. Ia tidak akan semudah itu menyerahkan miliknya jika orang lain mencari masalah.

"Apa kalian tidak bisa mencari ditempat lain?" kata Ans tenang. Tidak ada getaran sama sekali atas ancaman mereka.

"Jika tidak kau serahkan, berarti kalian mau mati rupanya," kata salah seorangnya.

Ans mengangkat alisnya dan mengulurkan daging kelinci yang sudah setengah matang itu kearah mereka. Ia ingin lihat seberapa mampu mereka merebut hasil buruannya.

Sejatinya Ans tidak takut apa pun, Ia akan menjatuhkan orang-orang yang berani berbuat culas terhadapnya. Bahkan sampai detik ini Ans tidak bisa di kendalikan orang lain.

"Hahaha...!" Mereka tertawa dan hendak menyambutnya namun hantaman kaki Ans melayang keperut mereka bergantian sampai mereka tergeletak di tanah.

"Brengsek, kau mau main-main rupanya!"

Mereka bangkit lagi dan menyerang Ans. Pertikaian tiga lawan satu itu cukup seimbang.

Bag! Bug! Bag! Bug!

Baku hantam itu terdengar mengerikan, Grace tidak tahu harus berbuat apa. Saat Ans hampir di pukul dari belakang Grace mengambil batu dan melemparkannya kearah penjahat itu tepat mengenai kepalanya.

Orang itu marah, matanya merah menyala memandang Grace. Ia kemudian menyerang Grace dan hendak menggagahi Grace.

Ans yang melihat Grace berteriak histeris tidak tinggal diam. Ia melihat kayu didepannya, diangkat nya kaya tersebut lalu Ia lempar kearah pria itu hingga kepalanya bocor.

Ans berlari mendekati pria yang sudah berani pada Grace dan menendang tubuhnya berulang-ulang.

"Jangan kurang ajar, jika kau tidak mau mati!"

"Ans, awas!" Ans tidak sempat menghindar saat orang itu menusuk perut Ans.

Grace gemetaran, Ia tidak percaya saat melihat kondisi Ans yang akhirnya tumbang.

Grace menghampiri Ans, dan meletakkan kepala Ans yang memucat keatas pangkuannya.

"Ans, kau tidak apa-apa? Ans, kau dengar suaraku? Tolong jangan mati! aku takut sendiri, Ans."

Grace menepuk-nepuk pipi Ans tapi Ans semakin tidak sadar dan akhirnya pingsan.

"Ans, bangun Ans!"

Ketiga orang asing itu saling pandang, mereka berniat melalukan sesuatu pada Grace. Cepat mereka menyeret Grace hingga kepala Ans jatuh ketanah.

"Ayo ikut! rugi jika gadis secantik kamu ditinggalkan!"

"Tidak, tolong jangan bawa saya. Saya ingin mengobati teman saya terlebih dahulu." Grace sekuat tenaga menahan kakinya tapi sayangnya ketiga orang itu lebih kuat darinya.

"Tutup mulutmu, dia sudah mati, cantik!"

Grace tidak perduli dan terus memanggil Ans.

"Ans, bangun! aku tidak mau ikut mereka, Ans!" teriak Grace nyaring. Ans tidak bergeming, mungkin pemuda itu benar-benar telah sekarat.

Sampai disepertiga tempat, Mereka yang masih menyeret Grace bertemu Ferdi dan para anak buahnya.

"Mau dibawa kemana gadis itu, Perompak?" tanya Ferdi yang meniup asam bernikotine itu dari mulutnya.

"Hahaha.. mau kami jadikan pemuas," jawab salah seorangnya.

"Berikan padaku, dia adalah milik Bosku!" pinta Ferdi dingin.

"Heh! enak saja. Kami yang mendapatkan dia disana tadi."

Ferdi menggaruk pelipisnya dan tersenyum mengejek.

"Hajar mereka dan jangan beri ampun!"

"Siap Pak Ferdi."

Para perompak itu mendorong Grace jatuh ketanah dan melayani anak buah Ferdi. Perkelahian itu terjadi lagi. Grace tidak peduli, Ia berlari kearah dimana Ia meninggalkan Ans untuk menyelamatkannya.

Ferdi yang melihat Grace segera menyusul, tapi Grace sangat terkejut saat mendapati Ans sudah hilang ditempatnya terakhir kali.

"Ans...!" Grace memanggil Ans. Suaranya menggema berpantulan dihutan itu. Ia masih berharap bisa bertemu lagi dengan Ans.

"Ans, kamu dimana? apa seekor binatang buas memangsa dirimu?" Grace terduduk lemas, Ia sangat ketakutan.

Ferdi tidak perduli masalah Grace dan mengulurkan tangan.

"Ikut saya, Nona!"

"Tidak, kamu siapa?" tolak Grace.

Ferdi menjelaskan semuanya, Itu semua Ferdi lakukan agar Grace tidak lari.

"Saya sudah bilang, saya adalah anak buah Bos pemilik kebun teh. Anda sudah tidak bisa mengelak, Nona. Karena Saya sudah membeli anda pada kedua orang tua, Anda. Jika anda melarikan diri maka orang tua anda tidak akan selamat!"

Grace merundung getir, kebebasannya tidak lagi ada. Cita-citanya yang semula ingin bahagia sudah sirna. Dunia telah menghukumnya gara-gara tidak bisa menjaga diri.

Tak lama kemudian, anak buah Ferdi datang. Mereka mengatakan jika ketiga orang itu sudah dihabisi.

"Kami sudah menjalankan tugas dengan baik, Pak Ferdi," ujar salah satunya.

"Bagus, ayo bawa gadis itu keluar dari hutan ini!"

Grace pasrah, bagi nya semua sudah berakhir. Apa yang terjadi nanti biarlah terjadi semaunya. Tapi yang membuat Grace menyesal Ia tidak tahu bagaimana kondisi Ans di hutan belantara itu sendirian.

Terpopuler

Comments

🦋⃟💎⃞⃟𝘼𝙇𝚏𝚒𝐞𝐞𝐫𝐚.༄㉿ᶻ⋆ ❤

🦋⃟💎⃞⃟𝘼𝙇𝚏𝚒𝐞𝐞𝐫𝐚.༄㉿ᶻ⋆ ❤

siapa bosnya ya...🙄🙄

2022-06-15

1

🦋⃟💎⃞⃟𝘼𝙇𝚏𝚒𝐞𝐞𝐫𝐚.༄㉿ᶻ⋆ ❤

🦋⃟💎⃞⃟𝘼𝙇𝚏𝚒𝐞𝐞𝐫𝐚.༄㉿ᶻ⋆ ❤

mcm rupa authornya kali..😐

2022-06-15

1

Tyara Lantobelo Simal

Tyara Lantobelo Simal

Semangat

2022-04-17

4

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!