Sejak kejadian itu, Grace menjadi pribadi yang pemurung. Makan dan minum tak lagi Ia utamakan. Semua itu sudah merusak akal sehatnya. Kali ini pasti tidak akan ada lagi pria yang sudi meminangnya jika mereka mengetahui kejadian menyakitkan itu.
"Grace...!" Panggil Sang Ibu. Bu Laila duduk disamping Grace dan menarik kepala Grace di atas pundaknya. Apa yang sudah menimpa Grace pasti membuat anak gadis itu depresi berat.
"Bu, Grace takut," ujarnya perih didalam hati.
"Tenanglah, Nak. Kamu tidak akan hamil hanya karena dia menjamah tubuhmu," ujar Bu Laila menenangkan.
Grace tidak bisa menepis bayangan pria keji itu dalam benaknya tanpa sadar Grace memukul tubuhnya sendiri dengan brutal.
"Aku benci tubuh ini, Bu. Aku benci, Aku sudah kotor dan tidak pantas bahagia!" teriaknya disertai isak tangis.
"Tidak Nak, Jangan begitu. Ini adalah cobaan, Nak. Kamu harus kuat menghadapi masalah ini."
Grace menyempar nasi di atas meja hingga piring itu melayang ketubuh Salah seorang tetangga yang sedang lewat.
"Woy, Kok lempar piring sembarangan sih? kalian sengaja ya, untung piring plastik kalau piring kaca bagaimana?" oceh Sang Ibu tak terima.
Bu Laila terkejut, Ia segera bangkit dan mengatupkan kedua tangan memohon maaf.
"Maaf, Bu. Maaf, anak saya benar-benar tidak sengaja."
"Alah! alasan, emang Grace kenapa, Bu? Kok dia kayak orang linglung begitu?" Tanya Bu Ira mendekte. Ia menghampiri Grace dan memeriksa tubuhnya. Banyak tanda merah bekas kecupan orang di telinga dan jenjang leher.
"Astaga, anak Ibu abis di lecehkan ya? aduh, gawat ni. Bisa sial kampung kita kalau begini?" sengaja Bu Ira membesarkan volumenya agar yang lain mendengar.
Mereka yang memang sedang bersantai disetiap rumah mereka terkejut. Rumah didesa itu berhimpitan. Jika ada kegaduhan sedikit saja pasti akan terdengar sangat cepat.
"Apa, Bu Ira? Si Grace habis diperkosa maksudnya?"
Mereka segera berkumpul menyaksikan sendiri ucapan Bu Ira yang memang terkenal ratu gosip di kampung Waringin Asih.
Grace menggeleng gemetaran, Ia tidak mau di hakimi oleh para Warga.
"Mohon Maaf, Bu. Tidak seperti itu, tolong jangan membuat Grace ketakutan," Pinta Bu Laila dengan hormat.
"Ih, Bu Laila. Anak gadis yang sudah tidak suci lagi itu akan membawa kesialan. Mending kita usir saja dari kampung kita ini!" ujar Bu Ira ngotot.
"Bener, Bu. Ya ampun wajah Grace sampek rusak begitu. Bekas kecupan bertebaran di sana. Gak malu apa?" sahut salah seorangnya.
Pak Gany yang baru pulang menaiki sepedanya membawa kayu bakar sport jantung. Ia membanting sepeda itu dan menghampiri mereka.
"Ini kenapa, Bu?" tanya Pak Gany panik.
Mereka memandang sinis wajah Pak Gany. Mereka tidak akan membiarkan Grace ada di desa mereka.
"Mohon maaf ya, Pak. Tapi anak gadis yang sudah mengotori kampung kita tercinta ini. Harus di usir dia tidak boleh dibiarkan. Karena akan membuat seluruh Warga terkenal azab!" kata Pak Bonggol.
"Tapi, Pak. Tolong jangan perlakukan putri saya seperti ini. Dia hanya korban Pak, Bu," melas Pak Gany.
"Ah, peduli apa, ayo Grace ikut ! kita bawa dia kehutan!"
Beberapa warga pria menyeret secara kasar tanpa ampun.
Grace cuma menangis begitupun kedua orang tuanya.
"Bu, Grace gak mau pergi Bu, Pak. Aku hanya ingin ada bersama Bapak dan Ibu!"
Bu Laila mengelus dada, kedua orang tua itu tak bisa berbuat apa-apa.
"Cepetan, Grace. Kelakuanmu itu hanya akan mencoreng nama kampung ini!" teriak seorang pria.
"Tolong jangan bawa saya, Pak! Saya tidak mau dibuang, Pak!" Grace berusaha menolak tapi terlalu lemah baginya untuk melawan.
"Apa yang bisa kita lakukan, Pak?" Bu Laila menatap mata pria yang diam saja di depannya.
Saat Para warga sibuk mengarak Grace seperti seorang penjahat, lima buah mobil mewah datang dan berhenti di depan mereka.
Beberapa orang turun dari mobil mewah itu untuk menghampiri mereka.
Seorang pria yang memiliki tubuh tegap memeriksa wajah Grace, Ia kemudian memandang para warga yang mendadak diam.
Di ketahui orang-orang yang menyambangi mereka adalah Pemilik perkebunan teh terbesar di kampung Waringin Asri.
"Mau kalian bawa kemana gadis ini?" tanya pria berotot itu. Dia adalah Ferdi kaki tangan Bos mereka.
"Di_ dia melakukan hubungan tanpa menikah. Jadi kami akan mengasingkan dia kehutan, Pak," jawab salah seorangnya gugup.
Pak Gany yang mengenal sosok yang datang segera berlari dan Berlutut diikuti Bu Laila.
"Saya mohon, Pak. Bantu putri saya, dia hanya korban dari pria durjana," ucap Pak Gany.
Ferdi menyungging senyum sinis.
"Itulah buruknya desa ini, mereka terlalu percaya akan omong kosong. Kalian masih saja menjadikan kisah Siti Nurbaya harus dialami para gadis di kampung ini," tukas Ferdi menohok atas tindakan para warga yang sudah seperti hakim.
Semua tetap memilih bungkam, karena jika melawan. Mereka semua akan kehilangan pekerjaan.
Ferdi mengangkat tubuh Pak Gany dan Bu Laila. Ia memandang keduanya secara bergantian.
"Pak Gany, putrimu ingin hidup bebas. Tapi kau selalu saja berniat menjodohkan dia dengan orang yang tidak dia kehendaki. Pernahkan kalian berpikir jika perbuatan kalian juga mengekang hidup mereka yang masih ingin hidup mengejar mimpi."
"Ini adalah pelajaran yang harus kalian petik hikmahnya, bagaimana sakitnya saat kalian melihat anak gadis kalian kehilangan kesuciannya tapi kalian tidak berpikir bahwa mengorbankan cinta mereka demi perjodohan jauh lebih menyiksa."
"Aku akan membuat kalian sadar, perjodohan dengan cara memaksa bukanlah perkara yang baik."
Semua masih diam, mereka hanya saling senggol satu sama lain.
"Begini saja, Aku akan membeli Grace untuk menjadikan istri kedua di rumah Bos Besar. Disana dia akan hidup bahagia tanpa kekurangan," ujar Ferdi lagi kepada Pak Gany.
Grace kembali menggeleng.
"Tidak, aku juga tidak yakin jika kalian datang dengan niat baik, itu sama saja buruknya dengan yang aku alami."Grace sudah sering dengar jika nasib istri kedua tidaklah lebih baik dari seorang pecundang.
Grace menghempaskan tangan warga yang lengah dan berlari seorang diri menuju hutan.
Mereka yang tidak mau kehilangan Grace pun berlomba-lomba mengejarnya.
Grace membuang sendalnya dan terus berlari tanpa lelah sampai Ia tiba di tepi jurang.
"Cepat cari, gadis itu tidak boleh hilang karena itu akan membuat Bos marah besar!" ujar Ferdi dan ucapan itu terdengar jelas di telinga Grace.
Grace pokus kebelakang dan tidak menyadari ada seorang pemuda tengah membidik seekor kelinci di tepi jurang dangkal.
Bruk!"
Keduanya jatuh terguling kebawah dan merasakan nikmatnya goresan ranting-ranting yang bertebaran. Sampai sebuah gundukan tanah menghentikan keduanya. Grace tak bisa berkutik, Ia ada di bawah tubuh seorang pemuda yang tertutup wajahnya.
Mereka saling pandang dalam diam karena orang-orang yang mengejar Grace sudah ada di atas tebing.
"Kemana hilangnya gadis itu, kita akan mendapat masalah nanti? cepat cari kesana!"
Ya, suara Ferdi yang keras membuat Grace dan pemuda itu menahan nafas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Tyara Lantobelo Simal
Semangat
2022-04-17
4
🦋⃟💎⃞⃟𝘼𝙇𝚏𝚒𝐞𝐞𝐫𝐚.༄㉿ᶻ⋆ ❤
lariiiii🏃♀️🏃♀️🏃♀️🏃♀️🏃♀️
2022-04-14
4
"SAYANGKU"😘
tertolong ngga yaa??
2022-04-10
3