"Anna..?"
Nampak mba Wina berlari menghampiriku disaat aku keluar dari pantri untuk memulai pekerjaanku membereskan apapun yang harus dibereskan.
"Iya, kenapa mba?, mau dibikinin sesuatu? nanti saya Anter ke ruangan mba?," ucapku.
"Ngga, kebetulan aku lewat sini dan liat kamu, aku penasaran soal tadi," ucapnya serius sekali.
"Soal bos baru, Siapa namanya?," tanya mba Wina.
Mba Wina memang karyawan yang paling kepo di perusahaan ini, bisa dibilang dia adalah ratu gosip yang paling tersohor disini. Semua berita ter update tentang gosip gosip terhangat dia pasti tau, dan yang paling penting tentang bos ganteng. Wah itumah santapan lezat yang ngga boleh dilewatkan.
"Waduh, beneran lupa saya mba, tadi pas Anter pesenannya terlalu syok dengan permintaannya jadinya sampe lupa, aku malah inget nama sekertarisnya, ngga kalah ganteng lho mba," ucapku ikut ngegosip, digosok makin sip.
"Serius? tambah lagi donk mahluk berkualitas disini selain Pak Damar ya," sambil mengedip ngedipkan sebelah matanya padaku, apa itu maksudnya? aku tak faham.
"Siapa nama sekertarisnya," lanjutnya.
"Pa Arman apa gitu ga inget kalo kepanjangannnya, emang belom dikenalin mba sama karyawan lain?," tanyaku.
"Ya belum, kayanya hari ini ada rapat sekalian memperkenalkan CEO baru deh, kalo managernya udah pada tau, kalo bawahan kaya kitamah ya ngga terlalu dipentingkan lah," ucap mba wina.
"Ya udah aku balik ruanganku ya, makasih Anna cantik selamat bekerja," ucap mba Wina sambil melambaikan tangan. Tapi seketika langkahnya terhenti seperti ada yang lupa.
"An tolong bikinin kopi ya, pake susu dikit anterin ke ruangan aku ya," ucapnya sambil lalu.
"Ok mba."
Pada akhirnya aku kembali membuat kopi untuk sang ratu gosip yang imut dan cantik itu. Aku suka sama mba Wina karena biarpun dia cerewet tapi memang baik.
Memang pada dasarnya perusahaan ini semua karyawannya memang baik. Mungkin ada satu dua yang julid karena memang tidak mungkin semua orang disama ratakan bukan.
Yang jelas perusahaan ini telah berhasil memanusiakan manusia didalamnya. Selain mereka memberi gajih besar, merekapun membuat karyawannya menjadi berusaha untuk menyamankan diri mereka berada di tempat ini dengan tekanan pekerjaan yang luar biasa.
Secangkir kopi untuk mba Wina di ruangan keuangan pun sudah siap tinggal menyajikannya dengan pada sang pemesan.
Saat memasuki ruangan keuangan terlihat para karyawan begitu berkonsentrasi mengerjakan pekerjaannya. Dalam hati aku pun akan kerja dengan giat seperti mereka. Rasanya aku pun menjadi ikut bersemangat bekerja disini.
Aku hampiri meja mba Wina dan menyodorkan kopi yang di pesannya.
"Ini mba pesanan kopinya, selamat menikmati dan selamat bekerja," ucapku.
"Makasih Anna cantik, itu dipanggil sama mas Ardi tuh," ucapnya.
"Oh, iya mas", ucapku sedikit berteriak.
"An tolong foto Copi ini ya di ruangan sebelah, disini tonernya belum diganti, rangkap 3 ya," ucap mas Ardi.
"Ok mas ditunggu," ucap ku.
Bergegas aku keruangan sebelah yaitu ruangan marketing.
Di ruangan ini karyawannya tak terlalu sibuk karena kebanyakan mereka di luar kantor. Yang ada di ruangan mereka hanya yang mengerjakan laporan saja.
Aku segera menyelesaikan tugasku untuk memfoto copy semua berkas yang mas Ardi perlukan.
Setelah menyelesaikan tugasku, aku kembali ke ruangan keuangan dan menyerahkan apa yang mas Ardi tugaskan.
"An, akhirnya kita mau dikenalin sama bos ganteng yang udah kamu kenal tapi tetep belom tau namanya itu," kata mba Wina keuekuh.
"Iya mba? semua karyawan?," tanyaku.
"Ya sekarang sama bagian keuangan dulu, moga aku ada takdir sama bos ya An kaya di novel novel itu. Bos ganteng kecantol sama karyawannya dan berakhir bucin," ucap mba Wina sambil terkekeh.
"Ya ampun mba hari gini, ya di aminin deh," ucapku tak mau mematahkan semangatnya.
"Duluan ya An, selamat bekerja," ucapnya manis sekali.
Aku pun melambaikan tanganku sambil lalu pergi untuk melanjutkan pekerjaanku.
Hari ini aku bertugas membersihkan ruangan ruangan yang berada di lantai 9 bersama Ratih, dimana lantai 9 ini terdiri dari beberapa ruangan besar, termasuk ruangan meeting pun ada disini.
Di lantai 9 Ratih sudah mulai mengerjakan tugas pembersihan sambil menunggu kedatanganku.
Dalam perjalanan aku tak sengaja berpapasan dengan bos baru dan sang asistennya pak Arman, aku kemudian berhenti dan memberi hormat pada sang bos yang belum juga aku tahu siapa namanya.
"Selamat siang pa," ucapku sebagai bentuk kesopanan.
Lalu sang bos berhenti sejenak dan menatapku.
"Selamat siang Anna," ucapnya dengan sedikit Penekanan. Aku sedikit mengernyitkan alisku dan bergumam dalam hari.
"Wah wah wah, hebat sekali aku, si bos tau namaku sedangkan aku tak tau namanya,"
Sedikit geli mengingat kelakuanku. Aku hanya terus menundukan kepalaku, takut terlihat oleh sang bos ekspresi wajahku.
Lalu ia masuk ke dalam ruangan meeting yang telah dipenuhi oleh karyawan bagian keuangan itu.
Aku dan Ratih hanya fokus membersihkan ruangan demi ruangan di lantai 9 ini yang lumayan luas dan cukup memakan waktu membersihkannya karena ini dilakukan oleh kami dua orang saja. Terasa pegal juga mengerjakannya.
Pasalnya ruangan ini akan sering digunakan untuk Minggu ini, jadi harus dibersihkan.
1 jam sudah berlalu semenjak pak bos masuk ke ruangan meeting yang didalamnya terdapat semua karyawan bagian keuangan itu.
waktu sudah menunjukan pukul 12.00 ini waktunya makan siang, dan orang orang didalam sana mulai berangsur angsur meninggalkan ruangan meeting tersebut.
Tampak terlihat mba Wina dan rekan lainnya keluar, tapi mba Wina melihatku dan mendekati ku.
"An, si bos ganteng banget, tau ngga namanya?," ucapnya jumawa.
"Ya ngga tau lah mba," jawabku.
"Namanya Rainer Nalendra putra, ieh sumpah An ganteng banget," ucapnya begitu berbinar.
"Iya," ucapku malas malasan.
"Makan bareng yu di pantri, aku traktir sekalian Ratih juga yu, kita ngerumpi, beliin tapi ya," ucapnya begitu senang.
Tentu saja jiwa ngirit ku berbahagia mendengar tawaran dari mba Wina.
"Ana udah beres ko, mau dibeliin apa mba?, saya ke pantri dulu sebentar ya," ucapku.
"Iya boleh, beliin ayam geprek aja deh, kalian terserah mau beli apa, sekalian minumnya Boba taro ya," ucapnya bahagia sekali, mba Wina sangat bahagia pasalnya dia sedang ngehalu semoga jodohnya kaya di novel novel online, di taksir sama bos ganteng yang akan jadi bucin, bos gantengnya udah ada, tapi belum tentu suka dan jadi bucin sama dia, ya ampun jahat banget.
Kemudian aku dan Ratih menuju pantri, dan sejenak aku membuka ponselku, ternyata pesanan karyawan yang lain sudah terpampang disana.
Baiklah ayo kita berjuang lagi. Menjelajahi setiap pedagang untuk memenuhi pesanan para karyawan yang sedang kelaparan.
Hai hai para readers yang bersedia mampir di karyaku yang ini, semoga terhibur ya dengan cerita autor remahan yang lagi belajar somplak ini.
Peluk hangat untuk siapapun yang mampir dan ninggalin jejak ya,
happy reading 😉😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
She Jutex MImi
hahahha ngakak bgt brs org penting y ann ampe ceo tau namamu... sdgkn km g tau nm ceo nya
2023-05-30
1
Nessa Aqila Aqila
aq bayang no dadi ana mesti kesil bgt....
2022-10-06
0
lintang berseri
makasih ka udah mampir , selamat menikmati suguhan dari aku
2022-04-21
1