"Ya Tuhanku yang maha pemurah, selamatkan aku dari keadaan ini"
Aku benar benar terlambat. Waktu sudah menunjukan pukul 18.45 tapi aku masih ada di parkiran Perusahaan tempatku bekerja. Padahal aku sudah mengatur waktuku sebaik mungkin agar tepat waktu.
Gara gara CEO baru yang mesum itu aku jadi terlambat begini, sialaaaaaaaaan ...
"Ya Allah, maafin Anna ya Allah. Anna cuman kesel aja ngga maksud buat ngatain orang," gumamku.
Tak menunggu lama aku langsung berlari ke tempat dimana aku memarkirkan sepeda kesayanganku. Yah setiap hari aku mengayuh sepedaku untuk bekerja dan kekampus.
Bukan apa apa, selain memang agar menekan biaya transportasi tiap harinya, aku juga bisa berolah raga bukan dan lagi aku sangat senang melakukannya.
Kecuali untuk hari ini. Aku merasa ingin punya motor agar bisa mengebut untuk pergi ke kampus. Jarak tempuh dari tempat aku bekerja ke kampusku biasanya memakan waktu sekitar 20 menit dan sekitar 15 menit lagi Perkuliahanku akan segera dimulai.
Dan yang lebih sial lagi hari ini adalah kelasnya Pak Bambang dosen killer yang tidak mentolelir keterlambatan dan kealfaan.
Aku bergegas mengayuh sepedaku sekuat tenaga dan mulutku terus komat kamit.
"Ayo Anna yang cantik jelita kamu pasti bisa. Kamu punya otot kawat tulang besi pasti bisa semangat," aku mengucapkannya sambil berteriak diparkiran yang sepi.
Belum 1 menit aku mengayuh sepeda kesayanganku yang ku beli dari hasil ngirit ku selama 5 bulan ini.Tiba tiba tampak pria yang baru saja membuatku ieeeew....
"Hey, tadi kan dia di ruangannya, bersama pacarnya sedang indehoy, kenapa ada disini? cepat sekali dia," ucapku dalam hati.
Tiba tiba dia mencekalku dan berkata.
"Hei nona OG (Office girl), tolong jangan beri tau kepada siapapun apa yang kamu lihat tadi, mengerti," ucapnya dengan nada ancaman.
"Hah? iiiiya pa," aku hanya melongo mendengarkan ucapannya.
Apa maksudnya? Dia takut di cap brengsek begitu. Tak Kusadari aku tiba tiba menampakan sedikit senyum mengejekku, tapi beneran itu refleks benar benar tak ku sengaja.Alis sang bos naik sebelah dan berkata.
"Apa maksud dari senyummu itu?," ternyata dia menyadarinya.
"Tidak pa, saya tidak melihat apa apa tadi", ucapku berdusta.
"Good .. pertahankan itu."
"Ya sudah, Besok pagi tolong belikan saya cheese cake di toko kue di sebrang jalan dan antarkan ke ruangan saya tepat jam 8 jangan lupa dengan kopi buatan mu ok," ucap sang bos sambil memberikan Uang pecahan berwarna merah sebanyak 3 lembar padaku.
Dalam hati aku sangat kesal sekali.
"Apa dia menyogok ku? beli cheese cake tidak"tapi akan sampai semahal ini bukan," kekesalanku hanya berakhir di tenggorokan saja. Aku takut dipecat jika aku membantah, aku suka kerja di perusahaan ini terutama karena gajinya lumayan.
"Baik pa."
"Ya sudah, silahkan lanjutkan perjalanan anda," lalu ia pergi meninggalkanku masuk kembali menuju ruangannya mungkin. Aku tak tau, Terserahlah dia mau kemana.
Ya Tuhanku. Terpotong sudah waktuku untuk mengejar keterlambatan, dasar bos sialan.
Segera aku memacu sepedaku seperti kesetanan.
Hanya 10 menit aku sudah sampai di kampus. Entah bagaimana caranya tapi aku sekarang benar benar percaya dengan keyakinanku bahwa aku punya otot kawat dan tulang baja seperti Gatot kaca.
Waktu sudah menunjukan pukul 18.57 tinggal 3 menit lagi. Aku harus cepat cepat karena ruang Perkuliahanku berada di lantai 3 dan disini tidak ada lift.
Aku lari sekencang-kencangnya dan beruntung aku melihat pak Bambang sedang berjalan hampir mencapai kelasku.dm Dengan terengah-engah aku berhasil menyamai kecepatan pak Bambang untuk sampai dikelas.
"Huh hah huh hah, Malam pa, hehehe saya ngga telat kan ya?," kutampakan cengiranku pada pak Bambang.
"Nafas dulu yang bener, baru nyapa saya," ucap pak Bambang sambil tersenyum mengejek.
Pak Bambang sebenarnya asik kalo lagi diluar kelas, Dia dosen yang terbuka, dan bisa juga diajak bercanda, tetapi jika menyangkut kedisiplinan, sudahlah jangan ditanya, dia ngga akan pandang bulu.
Kemudian pak Bambang masuk ke kelas diikuti oleh aku dibelakangnya. Kulihat Irma temanku melambaikan tangannya menyiapkan tempat duduk disebelahnya untukku.
"Silahkan yang baru datang, saya beri waktu 5 menit untuk tarik nafas," benar benar kedengaran sedang bercanda, tapi dengan mukanya yang datar tanpa senyuman.
Semua mahluk di kelas sontak menahan tawa sambil melirik padaku, sebal sekali rasanya aku.
"Kamu udah maraton An, biasanya kamu pake sepeda kenapa sekarang jalan kaki."
Ieh sumpah ya ga temen ga dosen bisa aja ngeledeknya.
"Lumayan dapet hadiah 200 rebu," kesalku sambil bercanda.
Irma mengernyitkan alisnya sampai nyaris menyatu tanda dia merasa kebingungan.
"Asli ngga ngerti."
"Anak kecil ngga usah ngerti wkwkwkwkkw."
" Nanti aku ceritain," lanjutku.
"Sudah Istirahatnya?, kita mulai perkuliahan malam ini, mohon fokus, jika kalian belum fokus silahkan cuci muka dulu,"sumpah yah ni Dosen bisa banget bikin syok nya.
2 jam kemudian
" Fiiiiiuh ... Akhirnya bisa ngelemesin pundak juga aku."
Sambil meregangkan otot ototku yang terasa kaku, aku sandarkan tubuhku pada sandaran kursi, sambil meluruskan kakiku.
"Cerita deh An, kenapa ngga biasanya kamu sampe telat gitu?," Irma tak banyak menunggu langsung memburu jawaban dariku.
"Jangan disini deh, sambil makan yu, laper," ucapku sambil merangkul pundaknya. Ku seret tubuh Irma menuju tukang bakso yang sering mangkal di Parkiran kampus, menunggu para mahasiswa yang merasa kelaparan.
"Masnyah .... bikinin dua ya, baksonya aja," pesanku.
"Siap neng," jawab si mas baso dengan penuh semangat.
Selera aku dan Irma memang sama jika membeli bakso, hanya baksonya aja di bening pake sambel dan sedikit cuka, perpaduan rasa gurih dari kuah, asam dan pedas yang memanjakan indra perasa ku.
Setelah meracik bakso yang kami pesan, Irma langsung memburu jawaban dariku.
"Kayanya nih bakal seru Cerita kamu, sampe lari lari gitu masuk kelas," ucap Irma.
"Ayo cerita sekarang," lanjutnya.
"Kalo aku cerita aman ngga ya? tapi kamu kan bukan karyawan sana ya," ucapku bertele tele.
"Ish, lama banget mau cerita juga, ya iyalah aku emang mau cerita sama siapa? kenal sama temen kerja kamu aja engga," ucap Irma gemas sekali dia padaku.
"Tadi tuh aku telat gara gara bos baru aku."
Sambil menyuap bakso panas yang dia miliki Irma semakin penasaran.
"Kok bisa?"
"Ya bisalah, dia kan bos," ucapku gemas sekali.
"Ya maksudnya caranya gimana bisa bikin kamu telat kuliah gitu, kamu kan harusnya pulang jam 17.00."
Kemudian terjadilah curhatan lebay ku padanya, begitu panjang, dramatis dan mengharu biru.
"Oh... Si bos baru itu namanya siapa? ganteng ngga?."
Ya ampun pertanyaan seorang jomblo sejati.
"Sumpah, lupa aku liat papan namanya, aku terlalu syok ngeliat kondisi mereka berdua," ucapku baru menyadari.
"Tapi tidak masalah, yang penting aku ngga telat deh masuk kelas, perjuanganku menguras tenaga abis abisan kan ngga terbuang sia sia."
Semoga kalian terhibur ya dengan karyaku, jangan lupa tinggalin jejak dan di share juga sama yang lain siapa tau cocok dengan selera para readers semua ...
happy reading 😉😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
Bintang Yafi
aku mampir cerotanya menarik
2023-06-09
0
Kardi Kardi
come on, never give upppp misss
2023-06-01
1
Endang Endang permata sari
:
2022-04-22
2