Indahnya hari ini, cuaca cerah, anginnya sejuk banget, jangan lupa hari ini aku bersemangat.
Pukul 07.00 aku sudah stand by di depan kantor yang ku cintai. Kenapa bisa?, karena disini aku dapet gajih yang lumayan hehehe. Aku memang penyuka uang. Kulakukan semua untuknya asal halal ngga mau aku kalo yang aneh aneh.
Gaji besar punya tanggung jawab besar juga, sesuai dengan tuntutan kerjaku, harus rajin dan gesit.
Hari ini ada pekerjaan khusus yang diberikan oleh sang CEO terhormat yang luar biasa iew yaitu membeli chees cake. Ya ampun imut banget ya suka chees cake.
Toko bakery di depan kantorku memang bukanya sangat pagi, dan antriannya lumayan mengular juga.
Aku sudah antri sekitar 10 menit.
"Mba ... chees cake nya ya 1 aja," pesan ku pada mbanya.
"Berapa mba?," tanyaku
"250 ribu rupiah mba," jawab mba kasirnya.
"Eh, ko mahal banget mba, biasanya 100 ah," protesku pada mba kasirnya.
"Yang kecil lagi kosong mba," jawabnya lagi mbanya menyebalkan sekali.
Sebenernya mbanya ramah sih, tapi aku kesel, ngga jadi dapet cuan kan.
"Oh ya udah gak apa apa deh mba,"
Aku berikan uangnya, dan menerima kembaliannya sebesar 50 ribu rupiah.
Dengan gontai aku berjalan menuju pantri dan bersiap siap akan menyiapkan pesanan bos ieeeew itu, harus tepat jam 08.00.
Tadi saat pergi aku begitu bersemangat, malah bukan semangat 45 saja, ini versi lengkap semangat 17 Agustus 1945 sangat lengkap.
Tapi sekarang hanya semangat 45 aja ngga lengkap, seperti ada yang hilang dari semangatku yaitu cuan. Tapi lumayan sih ada kembalian 50 ribu.
Eh tunggu dulu, jangan jangan ini kembaliannya diminta juga? oh ya ampun ya ampun ya ampun, lupa aku kalo kemungkinan ini kembalian bakalan diminta. Terlalu bahagia.
"Oke Anna, tarik nafas hembuskan, tarik nafas hembuskan, sabar rejeki ngga akan kemana," ucapku menyemangati diri sendiri.
"Aamiin," ucap Ratih sambil cekikikan.
"Dasar ya, semangatnya over limit, sampe nyemangatin diri sendiri seruangan ini denger semua," ejek Ratna sahabat laknat.
Terdengar karyawan lain terbahak bahak menertawakan aku.
"Ish nyebelin," sambil menghentakkan kaki. Makin terbahak saja semua orang.
Di pantri saat ini terisi oleh 5 staff yang sedang membuat teh dan kopi yang akan di bawa ke kubikelnya masing masing dan 3 orang yang seprofesi denganku yang sedang bersiap siap akan melakukan tugasnya.
"Wah wah, pagi pagi udah beli cheese cake, punya siapa An?," ucap mas Ardi staff di bagian keuangan.
"Punya pak bos di lantai 40," jawabku sambil membuat kopi pesanan sang bos.
"Oh yang CEO baru ya? siapa sih namanya lupa aku," kata bang Ardi.
"Ngga tau aku mas, ngga nanya juga aku," jawabku.
CEO yang baru ini memang belum sempat diperkenalkan pada staff yang lainnya dikarenakan dia baru masuk kemarin, itupun kemarin katanya hanya kunjungan.
"Ya ampun, baru kunjungan doank udah berbuat ieeew di kantor ini," aku merasa kesal sekali mengingat kejadian kemarin.
"Ieh manis banget sih An dia suka sama chees cake," ucap mba Wina teman seruangan mas Ardi.
"Iya manis banget," jawabku mencibir.
Waktu sudah menunjukan pukul 07.30, terdengar suara telpon berdering.
"Halo," sapaku pada sang penelpon.
"Anna, tolong bikinkan saya kopi ya," ternyata itu Pak Damar.
"Baik pa segera saya antarkan pesanan bapa," lalu sambungan telpon terputus.
"Harusnya kamu jadi Barista An, bukan jadi OB disini," ucap mas Wisnu. Dia bagian marketing di perusahaan ini satu geng dengan mas Ardi dan mba Wina seperti Teletubbies saling berpelukan.
"Sekalian ya," melanjutkan permintaannya.
Aku hanya menunjukan tanganku yang membentuk huruf O padanya.
"Kalo ada yang butuh saya pindah deh jadi Barista," candaku sambil membuatkan kopi untuk Pak Damar dan mas Wisnu.
"Jangan deh kalo kamu jadi Barista, nanti yang bikinin kopi pak Damar siapa,"ucap mas Adam nimbrung satu lagi personil Teletubbies.
"Ya istrinya lah," aku jawab dengan asal.
"Ieh dasar bocah," ucap mba Wina sambil cekikikan, apa maksudnya itu.
Tak lama 2 cangkir kopi buatan ku pun tersaji dengan menampakkan kepulan asap kenikmatan yang menguarkan aroma kopi khas.
"Ieh bener wangi banget, aku blm pernah lho dibikinin An, nanti siang bikinin ya," ucap mas Ardi.
"Ya ampun aku dianggap barista, makasih lho ya, silahkan dinikmati kopinya masnya," candaku.Seketika semua terbahak.
"Saya Anter kopi dulu ya ke pelanggan, mari semua," ucapku berpamitan lebay.
"Dasar bocah," ucap mereka serempak.
Ruang pak Damar tidak terlalu jauh dari pantri, hanya beda 3 lantai, ruang pak Damar ada di lantai 5 jadi tidak akan memakan waktu banyak untuk menuju ruangannya.
"Tok tok tok."
"Masuk," terdengar jawaban dari balik pintu.
"Permisi pa, ini pesanan kopinya," ucapku.
"Oh, oke makasih ya An," kata Pak Damar sambil menampakan senyum manisnya, ganteng banget sih pa.Saat akan pamit, Pak Damar tiba tiba berucap.
"Anna, nanti malam kamu ada kuliah?," tanya pak Damar tiba tiba.
"Hari Kamis ada pak, satu mata kuliah," ucapku pada pak Damar.
"Sampe jam berapa?," lanjutnya bertanya.
"Sampe jam 8.30 Pak," jawab ku.
"Ok, kamu boleh kembali, makasih Ya," lanjutnya.
"Sama sama pa, mari," pamitku sesopan mungkin, kalo ngga sopan takut dipecat.
Kemudian aku bergegas kembali ke pantri untuk menyiapkan pesanan bos luar biasa ku yaitu chees cake satu porsi disajikan diatas piring kecil imut berwarna putih tulang bermotif bunga kecil dipinggirnya biar lebih manis kan, terdapat garpu kecil untuk alat makan si bos ieeeeew dan didampingi kopi buatan sang barista PT Nalendra Konstruksi ini, kemudian sisa dari chees cake itu aku bawa saja, biar nanti diletakan di kulkas kecil yang ada di ruangan CEO.
"Bahagianya jadi bos, dilayani apapun yang dia butuhkan," mulai iri lagi aku, padahal tugas atasan lebih berat daripada bawahannya, tanggung jawabnya begitu besar untuk memajukan dan mensejahterakan karyawannya kan.
Waktu sudah menunjukan pukul 07.50 aku bergegas menyelesaikan pekerjaanku dan segera menuju ruangan yang mulia pak bos yang aku tak tau namanya.
Aku berjalan pelan pelan menuju lift lalu aku tekan angka 40 dan kurang dari 5 menit aku sudah sampai didepan ruangan pa bos CEO.
Terlihat di meja sekertaris ada pria yang kemarin di ruangan pak Damar bersama Dengan CEO, terrnyata dia adalah sekertaris CEO baru ini, dilihat dari papan namanya adalah, Arman Pramono .
"Pak maaf, saya mau mengantarkan pesanan pak CEO," ucapku pada pak Arman, lalu ia menampakkan senyum ramahnya dan berkata.
"Masuk aja mba, pak CEO sudah ada di dalam," ucapnya ramah sekali.
Tak menunggu lama kemudian aku ketuk pintu itu.
"Tok tok tok."
"Masuk," terdengar jawaban dari balik pintu.
"Maaf pa, saya mengantarkan pesanan bapa kemarin," pertegasku pada sang CEO.
"Oke silahkan masuk," sejenak Bos itu menatapku.
"Siapa nama kamu," tanyanya Tiba tiba.
"Nama saya Anna pa," jawabku.
"Oke Anna, tiap pagi tolong kamu siapkan pesanan saya seperti ini ya," ucapnya tiba tiba.
"Hah? iya pa," kaget aku. Ya Tuhanku tiap pagi aku harus melihatnya?
"Maaf pa saya letakkan cheese cake yang ini di kulkas ya pa."
"Iya," ucapnya tanpa mengalihkan atensinya dari laptop.
"Ini untuk membeli chees cake selama 3 hari," sambil melirikku dan menyodorkan beberapa uang berwarna merah padaku.
"Baik pa, saya undur diri pa, permisi," ucapku sambil lalu keluar dari ruangan itu.
Saat sampai di pantri aku menghitung uang yang diberikan oleh sang CEO. Aku tercengang melihat uang yang ku hitung. 900 ribu dan memang tidak salah dia ingin yang ukurannya besar.
Sekarang aku punya julukan untuk sang CEO baru, Bos ieeeew pecinta cheese cake
ya ampun manisnya.
Selamat datang di zona belajar somplak bersama author,
semoga ngga ngebosenin ya, autor bikin cerita ini
Ditunggu jejaknya terutama saran dan kritiknya, biar ceritanya nanti ngga monoton ya ...
Peluk hangat ku untuk readers yang Sudi mampir ke sini 🤗🤗
Happy reading😉😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
Kardi Kardi
iwww. manisnya kuenyaaa
2023-06-01
1
Ruthberliana
ada ya ceo yg doyan cheese cake lucu juga
2022-04-23
1
Ruthberliana
kaya gua ja 🤣
2022-04-23
1