berlari

"Mas liat seorang wanita keluar dari kamar itu?'' sambil menunjung tempatku keluar tadi.

Oh bagaimana ini kami terdiam aku sangat gugup bagaimana ini?

"Ummm...saya tidak liat pak, mf pak teman saya sakit," jawab si mas cleaning servis.

"Sialan kemana perginya wanita buta itu, merepotkan ku saya," gumamnya sambil meninju dinding lalu pergi.

"Bu! mf saya hanya bisa mengantarkan sampai disini."

"Ia mas g' pp terimakasih sudah mau membantu saya, jalan keluar selain dari pintu utama ada lagi?''

"Ada bu tapi jalan setapak dan sangat sepi."

"Tolong mas antarkan saya lewat pintu belakang saja,"

Lebih baik aku menghindari jalan yang mungkin saja di lewati Zaky, sudah pasti ia akan mencariku sampai dapat.

"Baik bu, bu saya hanya bisa mengantar sampai disini, saya sebenarnya mau membantu tapi saya masih punya tanggung jawab,"ucapnya.

"Terimakasih sudah membantu saya, saya tidak akan melupakan bantuanmu, boleh tau nama masnya siapa ya? '' Ucapku sebelum pergi.

"Yoga bu!" Lalu ia pergi meninggalkanku.

Aku pun berjalan secepat mungkin dengan luka di kakiku tanpa arah, sekali dua kali aku terjatuh kini bukan saya kaki kananku yang sakit seluruh tubuhku seperti sudah tak berdaya, aku sudah tidak sanggup lagi. Akhirnya tubuh ini menyerah juga, kini aku terbaring lemas do pinggir jalan ini dan tak sadar diri.

...****************...

Aku terbangun diatas tempat tidur didalam rumah, aku meraba sekelilingku memastikannya, benar ini bukan jalanan tempat aku pingsan ketakutan ku menjadi kenyataan aku kembali kesini lagi.

"Tolong...tolong...tolong!'' aku menjerit sekencang-kencangnya.

"Tenang mbak! tenang..." suaranya sangat asing.

"Kamu siapa? tolong mas lepaskan aku, biarkan saya pergi jangan sakiti saya tolong?" Aku menangis dan memohon.

"Tenang mbak saya tidak ingin menyakitimu, tadi saya liat mbak pingsan di pinggir jalan makanya saya bawa ke sini."

"Tolong mas biarkan saya pergi?"

"Maaf mbak! tapi keadaanmu tidak memungkinkan untuk pergi, sekarang lukamu harus di obati dulu."

"Tidak apa-apa mas, saya bisa berjalan tolong biarkan saya pergi."

"Saya berjanji saya tidak akan menyakitimu saya hanya ingin membantu, tidak ada niat jahat sedikitpun kenalkan nama saya Andri,

saya seorang dokter."

Akupun diam aku tidak bisa percaya kepada siapapun sekarang.

"Istrahat dulu saya tunggu diluar, kalau ada apa-apa panggil saya," ucapnya.

Ya tuhan bagaimana caranya aku pergi dari sini seluruh tubuhku sudah remuk, kenapa hidup ini selalu memberiku penderitaan tapi kenapa kematian itu menjauh.

Setelah ia keluar aku berusaha pergi meninggalkan tempat ini, aku berjalan pelan sambil meraba-raba tiba-tiba tanpa sengaja aku menyenggol sesuatu.

(Burrrrrkkkkkkkkkkkkkkk )suaranya begitu kencang.

"Auuu..."benda ini menimpa kakiku lagi dan lagi.

"Mbak kamu tidak apa -apa?'' Dia membantuku berdiri.

"Umm (sambil menahan rasa sakit ) g' apa-apa lepaskan aku mau pergi dari sini!" bentakku.

"Mbak boleh pergi dari sini, asalkan sudah sembuh"(ia menggendongku ke sofa) jangan bergerak dulu," ucapnya.

Rasa sakit ini tidak sebanding dengan ketakutanku.

"Sini kakimu biarku obati."

"Tidak perlu! terimakasih biarkan saja," aku menepis tangannya.

"Percaya sama saya, saya tidak akan menyakitimu segores pun saya berjanji, lain kali hati-hati benda sebesar itu bisa melukaimu lebih dari ini." Ucapnya dengan nada yang sangat lembut.

"Aku tidak bisa melihat (buta), sebaiknya biar kan aku pergi sebelum bertambah banyak kerusakan yang terjadi."

"Mf sebelumnya bukan bermaksud menyinggungmu, tapi aku benar-benar tidak tau.''

"Tidak apa lupakan saja," ucapku.

"Mf jika pertanyaanku menyinggungmu, keluargamu ada dimana aku bisa mengantarkan mu kesana?''

"Ayah dan ibuku sudah meninggal, aku hidup sebatang kara."

"ohw...aku akan mengantarkan mu kekamar tolong jangan mencoba pergi dari sini lagi, apalagi dengan keadaanmu yang seperti ini, banyak orang tidak waras berkeliaran diluar sana yang siap memangsamu, jadi dengarkan aku!''

Saat ini aku tidak bisa berbuat apa-apa keadaanku sangat mengkawatirkan, mau tidak mau aku harus tetap tinggal disini dan menuruti perkataannya. Sekarang aku bukan saja buta akan tetapi pincang sungguh luar bisa penderitaan yang sangat lengkap.

...******...

Hari demi hari berlalu kesehatanku pun mulai membaik. Pagi ini aku sudah rapi tapi aku mulai jenuh apa yang harus kulakukan disini dengan kondisiku yang seperti ini, aku tidak mungkin menjadi benalu dalam kehidupan orang yang tidak ku kenal sama sekali, ia sudah terlalu baik mau membantu tanpa mengharapkan balasan.

tok...tok....tokkkk!

"mbak! boleh saya masuk?"

"Boleh masuk aja," jawabku.

"Ini saya bawa sarapan pagi ini saya ada keperluan diluar, tapi mbak harus berjanji tidak akan pergi kemana-mana aku akan kembali secepatnya?'' Walau ia sudah merawatku dengan sangat baik tapi aku belum bisa mempercayainya.

"Saya tidak bisa tinggal lebih lama di sini Andri, saya tidak ingin menyusahkanmu."

"Saya tidak merasa di susahkan mbak, saya malah senang bisa membantu sesama.''

Setelah Andri pergi aku tidur lagi tapi ketakutan itu terus membayangiku, Aku menangis sejadi-jadinya kenapa kejadian itu terjadi kepadaku. Kesalahan apa yang harus kubayar dengan kesakitan ini, apa tidak cukup kesengsaraanku selama ini aku hidup tanpa teman dan orang tua.

Tapi satu-satunya harapanku tega menjualnku, demi uang kini aku tidak tau lagi arah hidupku.

Sudah tiga hari semenjak aku tinggal di rumah ini, Andri adalah laki-laki yang baik ia begitu menghargaiku meski tau aku buta, tapi meskipun begitu aku belum bisa mempercayainya.

Aku berjalan ke ruang tengah hari ini aku akan mengatakan semuanya kepada andri.

"An-andri...." Aku memanggilnya.

"Iya mbak ada apa?" suaranya ada luar rumah.

"Andri saya mau mengatakan sesuatu apa kamu ada waktu?"

"Mau cerita apa? silahkan saya siap mendengarkannya." lalu ia duduk.

"Andri pertama saya berterima kasih banyak karna sudah menolong saya. Suatu hari dalam gelapnya malam datang secerca sinar yang sangat mustahil, gadis buta itu dipinang seseorang dengan janji mau menerima segala kekurangannya. Pernikananpun dilaksanakan dua insan itu ia sah menjadi suami-istri tapi baru saya rembulan itu bersinar terpaksa harus redup lagi, kehidupan ini sangat kejam dan sangat tidak adil setelah malam pertama semuanya berubah, gadis buta itu dijadikan alat untuk mendapatkan pundi-pundi rupiah hingga di suatu hari ia berhasil keluar dari kegelapan dan itu." Air mataku mengalir deras.

"Mbak aku turut prihatin tapi harus tetap kuat dalam situasi apa pun, mbak harus buktikan bahwa anggapan mereka salah.''

"Nama ku Qia panggil saja Qia."

"Qia?''

"Sungguh andri kehidupan ini telah memberiku ketidakadilan, Kini hidupku sudah tidak ada gunanya lagi, aku tidak tau apa yang harus ku lakukan."

''Yakinlah Qia semua pasti ada waktunya, aku yakin kau adalah wanita yang sangat kuat semua ini akan segera berlalu,'' ia memberiku support.

''Tapi dari mana harus ku mulai? apa yang bisa dilakukan wanita buta,'' aku menundukkan kepalaku menahan air mata.

''Kamu salah Qia, justru wanita yang hebat itu adalah wanita sepertimu, yang berani mengambil resiko meski tanpa tujuan.''

''Seluruh tubuhku penuh dengan dosa, aku sudah bosan dengan permainan kehidupan ini, obat demi obat mereka masukkan ketubuhku, berikan aku obat aku ingin mati saja,''

"Qia apa kamu ingin bisa melihat lagi."Pertanyaan yang sangat mengagetkannku.

"Bagaimana caranya? Aku tidak mau menjual diriku lagi, antarkan saja aku pulang ke kampungku aku ingin mati di sana."

"Aku akan mencari donor mata untukmu, lupakan semua kesedihanmu," perkataannya seperti mimpi .

"Tapi aku tidak punya apa -apa untuk membayarnya," ucapku.

"Tidak usah kawatir soal biaya aku akan menanganinya cukup berdoa saja, aku tidak perlu melakukan apa pun apalagi menjual diri."

"Jujur saja aku sudah tidak percaya kepada siapapun sekarang, terutama laki-laki termasuk kamu juga Andri"

"Aku mengerti Qia, pasti ada rasa trauma yang sangat besar dalam dirimu, aku pun tidak memaksamu untuk mempercayaiku.''

"Terimakasih andri! sudah mau mengerti."

"Qia aku harus pergi mencari donor mata jangan kemana-mana istirahatlah."

Bersambung........

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!