Vol 1. Bab 3 - Perebutan Kekuasaan di Berlin, Ibukota Roland

Di salah satu sudut kota, kelompok Picky Men sedang gempar karena mereka diserang secara tiba-tiba.

"Kelompok kita diserang, Bos!" ucap salah satu bawahan kelompok Picky Men.

"Siapa yang menyerang kita? Borm Head, Minor, atau Six Yoru?" tanya sang pemimpin kelompok Picky Men.

Pemimpin kelompok Picky Men sangat terkejut saat mendengar kelompoknya diserang tiba-tiba.

"Bukan! Yang menyerang kita hanya dua orang!" jawab si bawahan.

"Heh?" Pemimpin kelompok Picky Men kebingungan mendengar ucapan bawahannya.

"Dari mana dua orang itu berasal? Apa mereka dari kelompok kuat? Tidak mungkin. Aku tidak pernah berurusan dengan kelompok kuat manapun." Pemimpin kelompok Picky Men berusaha berfikir untuk mengatasi hal itu.

Duar!

"Argh! Tolong!"

Kekacauan di luar ruangan terdengar jelas dari tempat pemimpin kelompok Picky Men berada.

"Apa yang harus kita lakukan, Bos?" tanya si bawahan.

"Diamlah! Aku sedang berfikir!" bentak sang pemimpin.

"Baik, Bos!" sahut si bawahan.

Kekacauan semakin parah. Sedangkan pemimpin kelompok Picky Men hanya bisa terdiam mendengar semua kekacauan itu. Karena ia tidak tau harus berbuat apa.

Tidak lama berselang, orang yang telah meratakan kelompok Picky Men akhirnya sampai di ruangan tempat sang pemimpin kelompok itu berada.

"Apa kau pemimpinnya?" tanya orang yang sudah meratakan sebagian markas kelompok itu.

Ternyata, orang yang sudah meratakan kelompok Picky Men hanyalah bocah berumur 18 tahun.

"Siapa kau? Kenapa kau melakukan ini?" tanya sang pemimpin kelompok sambil menodongkan pedang kepada bocah itu.

"Aku? Oh, maafkan aku. Namaku Rudi. Aku adalah orang yang akan melampaui para Kaisar. Aku datang ke sini untuk mengalahkan kalian!"

"Melampaui para Kaisar? Hahahaha! Jangan membuatku tertawa! Bagaimana mungkin bocah sepertimu sanggup melakukan itu? Apa kau tidak tau seberapa menakutkannya orang-orang yang saat ini duduk di singgasana Kaisar? Mereka yang berada di tahta Kaisar bahkan tidak sanggup mengalahkan satu sama lain! Bagaimana bocah sepertimu sanggup bersaing dengan mereka?" ejek sang pemimpin kelompok Picky Men.

Frezee!

Seluruh ruangan itu langsung membeku seketika.

Itu adalah kemampuan spesial yang Rudi miliki, kemampuan membekukan segalanya.

"Aku tidak perduli sekuat apapun mereka. Aku pasti akan melakukannya!" kataku sambil berjalan menjauh.

Dengan tubuh dan nafas dingin, Rudi pergi meninggalkan tubuh sang pemimpin kelompok Picky Men yang telah berubah menjadi patung es begitu saja.

"Apa kau sudah selesai?" tanya Akito yang sudah selesai membereskan para keroco.

"Ya, ayo ke kelompok selanjutnya," jawabku dengan wajah serius.

Aku pun berjalan meninggalkan markas kelompok Picky men dengan santai sambil sesekali menggerakan jariku.

Gelar kaisar adalah sesuatu yang sangat diimpikan setiap orang. Hanya yang terkuat dari yang terkuat, penguasa dari segala penguasa, raja dari segala raja yang akan diakui sebagai seorang Kaisar.

Rudi bukan mengincar gelar Kaisar, tapi melampauinya. Mencapai titik tertinggi di mana tidak ada seorang pun yang layak disejajarkan dengannya.

Hari itu, aku dan Akito berhasil menumbangkan 4 kelompok kecil yang kami temui di kota Albon.

.

.

Keesokan harinya, aku dan Akito sedang berada di sebuah penginapan di pinggiran kota Albon.

"Oi, Akito. Kelompok mana lagi yang harus kita tantang? Sangat membosankan jika harus melawan kelompok-kelompok lemah. Lagi pula, uang yang kita dapat juga tidak seberapa," kataku sambil memakan camilan.

Dari penyerangan 4 kelompok sebelumnya, kami hanya mendapatkan 600 gale. Itu adalah jumlah yang sangat sedikit jika dibandingkan dengan usahanya.

Sebagai perbandingan, harga seporsi makanan standar di suatu kota berkisar 5 - 10 gale.

"Aku tidak tau harus menantang kelompok mana lagi. Bagaimana kalau kita taklukkan kota ini? Kita bisa mendapat banyak uang dari sana," ucap Akito.

"Itu ide menarik ... apa kau ingin aku bilang begitu? Jangan bodoh! Menaklukkan kota sama saja dengan mendeklarasikan perang!" bentakku.

"Ya, ya ... Aku hanya bercanda," balas Akito.

"Kita harus segera pergi ke kota yang lebih besar untuk menemukan lawan yang lebih menantang. Oi, bagaimana kalau kita menantang All Stars?" tanyaku.

"Haaahahahahahaha! Ide bagus ... jika kau ingin mati cepat," jawab Akito.

"Haaaah! Aku benar-benar tidak tau harus menantang kelompok mana lagi." Aku benar-benar frustasi karena keterbatasan informasi yang kumiliki.

"Yah, kita masih punya 500 gale. Setidaknya, itu cukup untuk beberapa hari ke depan. Jadi, ayo sedikit bersantai sambil memikirkan langkah selanjutnya. Prioritas kita adalah mencari anggota dan membangun kelompok kuat. Setelah itu, waktunya untuk megincar para Kaisar," ucap Akito.

Karena dirasa tidak ada kelompok yang menarik, kami berdua mulai pergi meninggalkan kota Albon. Tujuan kami berikutnya adalah kota Berlin, Ibukota Negara Roland.

Berlin adalah Ibukota Negara Roland. Berbeda dengan Albon, Berlin memiliki wilayah yang jauh lebih luas dan maju. Orang-orang yang tinggal di sana didominasi kaum kelas atas, atau sering disebut sebagai kaum bangsawan.

Perjalanan dari Albon ke Berlin memakan waktu sekitar 1 hari dengan menggunakan bus antar kota. Tapi, karena tidak mau mengeluarkan banyak uang, mereka lebih memilih untuk berlari, hitung-hitung sebagai latihan.

Saat perjalanan menuju Berlin, mereka menyempatkan untuk beristirahat di sebuah rumah makan yang berada di desa sekitaran Berlin.

"Huah ... makanan di sini benar-benar nikmat." Aku merasa sangat puas dengan rasa makanan di sana.

"Aku setuju denganmu." Begitu pula dengan Akito.

Saat kami sedang asik makan, kami tidak sengaja mendengar pembicaraan beberapa orang di meja sebelah.

"Hei, apa kau sudah dengar? Katanya kelompok Hendri berhasil mengalahkan kelompok Ciel."

"Ya, kudengar mereka sekarang menjadi kelompok paling berpengaruh di ibukota."

"Lalu, bagaimana dengan kelompok Gary? Bukankah mereka masih memegang pengaruh yang lebih besar?"

"Jangan bodoh! Karena kejatuhan kelompok Ciel, kelompok Hendri sekarang memegang kekuasaan yang lebih besar dari pada kelompok Gary."

"Kupikir, kejatuhan kelompok Ciel benar-benar membawa perbedaan besar di peta kekuasaan ketiganya."

"Ya, setelah bertahun-tahun ketiganya berkuasa di ibukota, akhirnya keseimbangan itu mulai goyah."

"Lalu, apa yang akan dilakukan kelompok Gary? Jika mereka membiarkan kelompok Hendri begitu saja, bisa-bisa mereka juga akan dijatuhkan."

"Hmm ... mungkin mereka sengaja diam."

"Jika mereka sengaja diam, bukankah itu sangat merugikan?

"Apa kau lupa soal jendral besar yang baru? Kudengar, kemampuannya benar-benar tidak bisa diremehkan. Mungkin saja, kelompok Gary tidak terlalu agresif karena tidak ingin terlalu menarik perhatian pihak militer."

"Yah, bisa jadi begitu. Menurut informasi yang kudengar, jendral besar yang baru telah menangkap banyak kelompok kuat di seluruh negeri."

"Apa jendral besar yang baru benar-benar sekuat itu?"

"Banyak yang mengatakan kalau dia ada di Top 1 Persen Elit Dunia."

"Benarkah? Bukankah itu sangat luar biasa?"

"Haaahahahahahaha! Aku benar-benar tidak sabar menunggu apa yang akan terjadi ke depannya."

Setelah mendengar obrolan sekumpulan orang di meja sebelah, aki dan Akito mulai menguntai senyum tipis.

"Oi, Apa kau dengar itu?" tanyaku pada Akito.

"Ya, sepertinya ibukota adalah medan tempur yang menarik," jawab Akito.

"Apa jadinya kalau tiba-tiba ada kelompok yang tidak dikenal bisa menjatuhkan kelompok-kelompok itu?" tanyaku dengan senyum tipis.

"Haaahahahahahaha! Mungkin orang-orang akan terkejut setengah mati," jawab Akito.

"Haaahahahahahaha! Aku juga berfikir begitu. Ayo kita kejutkan orang-orang dengan debut kelompok kita," ucapku.

"Bukankah kita sudah debut di Albon?" tanya Akito.

"Jangan bodoh! Albon tidak dihitung," jawabku jengkel.

Rudi dan Akito telah menentukan tujuan mereka. Mereka ingin ikut dalam perang yang memperebutkan peta kekuasaan di Ibukota Negara Roland untuk menunjukkan kemampuan kelompok mereka pada dunia.

Puas beristirahat, mereka pun mulai melanjutkan perjalanan ke Berlin, Ibukota Negara Roland.

Episodes
1 Vol 1. Bab 1 - Awal dari Segalanya
2 Vol 1. Bab 2 - Menyelamatkan Wanita yang Disiksa
3 Vol 1. Bab 3 - Perebutan Kekuasaan di Berlin, Ibukota Roland
4 Vol 1. Bab 4 - Berburu di Hutan Barat
5 Vol 1. Bab 5 - Iblis Es
6 Vol 1. Bab 6 - Kombinasi Memukau
7 Vol 1. Bab 7 - Hanya Pemenang yang Dikenang
8 Vol 1. Bab 8 - Melebihi Titik Beku
9 Vol 1. Bab 9 - Pertarungan di Pusat Kota
10 Vol 1. Bab 10 - Hanya Boleh Ada Satu Pemenang
11 Vol 1. Bab 11 - Lukisan Darah
12 Vol 1. Bab 12 - Monster
13 Vol 1. Bab 13 - Akito Bergabung Dalam Pesta
14 Vol 1. Bab 14 - Final Battle Dimulai
15 Vol 1. Bab 15 - Akhir dari Pertempuran Panjang
16 Vol 1. Bab 16 - Winner Take All
17 Vol 1. Bab 17 - Buta Huruf
18 Vol 1. Bab 18 - Simbiosis Mutualisme
19 Vol 1. Bab 19 - Jalan-Jalan
20 Vol 1. Bab 20 - Si Kaya dan Si Miskin
21 Vol 1. Bab 21 - Force
22 Vol 1. Bab 22 - Latih Tanding
23 Vol 1. Bab 23 - Menuju Pelelangan
24 Vol 1. Bab 24 - Kasino
25 Vol 1. Bab 25 - Pertemuan Dua Sahabat Lama
26 Vol 1. Bab 26 - Mimpi
27 Vol 1. Bab 27 - Rudi Melawan Julius
28 Vol 1. Bab 28 - Tekat Berkobar
29 Vol 1. Bab 29 - Impian dan Harapan
30 Vol 1. Bab 30 - Yuta Bergabung Dalam Kelompok
31 Vol 1. Bab 31 - Aura
32 Vol 1. Bab 32 - Menghabiskan Waktu di Ibukota Neverland
33 Vol 2. Bab 33 - Pelelangan Dimulai
34 Vol 2. Bab 34 - Lukisan Grade Bintang 5 Karya Adam
35 Vol 2. Bab 35 - Target Besar
36 Vol 2. Bab 36 - Abad Kehancuran (Revisi)
37 Vol 2. Bab 37 - Perburuan Besar Dimulai
38 Vol 2. Bab 38 - Bawahan Kelompok Nero
39 Vol 2. Bab 39 - Pria Misterius
40 Vol 2. Bab 40 - Kekacauan yang Tidak Diharapkan
41 Vol 2. Bab 41 - Mendapat Umpan Besar
42 Vol 2. Bab 42 - Menyusun Ulang Strategi
43 Vol 2. Bab 43 - Tenang Sebelum Badai
44 Vol 2. Bab 44 - Pertempuran Dimulai
45 Vol 2. Bab 45 - 10 Liter Untuk 10 Putaran
46 Vol 2. Bab 46 - Andre dan Anggotanya Melawan Morgan
47 Vol 2. Bab 47 - Kedatangan Pria Misterius
48 Vol 2. Bab 48 - Akito Melawan Morgan
49 Vol 2. Bab 49 - Kematian Morgan
50 Vol 2. Bab 50 - Dunia yang Kejam
51 Vol 2. Bab 51 - Solo vs Army
52 Vol 2. Bab 52 - Mode Penghancur
53 Vol 2. Bab 53 - Pembantaian
54 Vol 2. Bab 54 - Adam dan Misterinya
55 Vol 2. Bab 55 - Boing-Boing dan Wow
56 Vol 2. Bab 56 - Final Battle Melawan Kelompok Nero Dimulai
57 Vol 2. Bab 57 - Pertarungan Antar Individu
58 Vol 2. Bab 58 - Kageyama dan Julius
59 Vol 2. Bab 59 - Yuta dan Akito
60 Vol 2. Bab 60 - Alvin dan Dian
61 Vol 2. Bab 61 - Kehebohan Besar
62 Vol 2. Bab 62 - Predator Puncak
63 Vol 2. Bab 63 - Panggung Akbar
64 Vol 2. Bab 64 - Burn of Life
65 Vol 2. Bab 65 - Bertemu dengan Diri Sendiri
66 Vol 2. Bab 66 - Rudi Melawan Seluruh Anggotanya
67 Vol 2. Bab 67 - Pelarian
68 Vol 2. Bab 68 - Dia
69 Vol 2. Bab 69 - Bangsawan Elit Global
70 Vol 2. Bab 70 - Takdir
71 Vol 3. Bab 71 - Gua Misterius
72 Vol 3. Bab 72 - Pencuri
73 Vol 3. Bab 73 - Berangkat Menuju Benua Tengah
74 Vol 3. Bab 74 - Ayah dan Anak
75 Vol 3. Bab 75 - Dihajar Habis-Habisan
76 Vol 3. Bab 76 - Mengatur Jadwal Pertandingan di Arena
77 Vol 3. Bab 77 - Persiapan Sebelum Bertanding Di Arena
78 Vol 3. Bab 78 - Pembukaan
79 Vol 3. Bab 79 - Terlalu Kuat
80 Vol 3. Bab 80 - Menjadi Bintang
81 Vol 3. Bab 81 - Emosi Memuncak
82 Vol 3. Bab 82 - Pembantaian Warga Desa
83 Vol 3. Bab 83 - Awal dari Kegilaan Besar
84 Vol 3. Bab 84 - Lempar Batu Sembunyi Tangan
85 Vol 3. Bab 85 - Aliansi
86 Vol 3. Bab 86 - Persiapan Sebelum Perang
87 Vol 3. Bab 87 - Rahasia Para Elit Global
88 Vol 3. Bab 88 - Pertempuran Segera Dimulai
89 Vol 3. Bab 89 - Perang Besar di Benua Timur Dimulai
90 Vol 3. Bab 90 - Para Pimimpin Mulai Turun ke Medan Perang
91 PENGUMUMAN
92 Vol 3. Bab 91 - Pertempuran Kedua Belah Pihak
93 Vol 3. Bab 92 - Top 1 Persen Elit Dunia
94 Vol 3. Bab 93 - Melawan Mode Terkuat
95 Vol 3. Bab 94 - Ice of Devide Dimension
96 Vol 3. Bab 95 - Aura Raja
97 Vol 3. Bab 96 - Kejanggalan
98 Vol 3. Bab 97 - Dampak Perang
99 Vol 3. Bab 98 - Kematian Kedua Orang Tua
100 Vol 3. Bab 99 - Gadis Pujaan
101 Vol 3. Bab 100 - Akito dan Firli
102 Vol 3. Bab 101 - Kebencian yang Mengakar
103 Vol 3. Bab 102 - Nafas Terakhir
104 Vol 3. Bab 103 - Bertemu Dengan Sosok Misterius
105 Vol 3. Bab 104 - Kasih Sayang Melebihi Batas
106 Vol 3. Bab 105 - Sorot Mata Penuh Harapan
107 Vol 3. Bab 106 - Kedewasaan Dalam Berfikir
108 Vol 3. Bab 107 - Kabur
109 Vol 3. Bab 108 - Memulai Penyerangan Pada Kelompok Incaran
110 Vol 3. Bab 109 - Balas Dendam
111 Vol 3. Bab 110 - Buah dari Kesabaran dan Keteguhan
112 Vol 3. Bab 111 - Kejutan Besar
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Vol 1. Bab 1 - Awal dari Segalanya
2
Vol 1. Bab 2 - Menyelamatkan Wanita yang Disiksa
3
Vol 1. Bab 3 - Perebutan Kekuasaan di Berlin, Ibukota Roland
4
Vol 1. Bab 4 - Berburu di Hutan Barat
5
Vol 1. Bab 5 - Iblis Es
6
Vol 1. Bab 6 - Kombinasi Memukau
7
Vol 1. Bab 7 - Hanya Pemenang yang Dikenang
8
Vol 1. Bab 8 - Melebihi Titik Beku
9
Vol 1. Bab 9 - Pertarungan di Pusat Kota
10
Vol 1. Bab 10 - Hanya Boleh Ada Satu Pemenang
11
Vol 1. Bab 11 - Lukisan Darah
12
Vol 1. Bab 12 - Monster
13
Vol 1. Bab 13 - Akito Bergabung Dalam Pesta
14
Vol 1. Bab 14 - Final Battle Dimulai
15
Vol 1. Bab 15 - Akhir dari Pertempuran Panjang
16
Vol 1. Bab 16 - Winner Take All
17
Vol 1. Bab 17 - Buta Huruf
18
Vol 1. Bab 18 - Simbiosis Mutualisme
19
Vol 1. Bab 19 - Jalan-Jalan
20
Vol 1. Bab 20 - Si Kaya dan Si Miskin
21
Vol 1. Bab 21 - Force
22
Vol 1. Bab 22 - Latih Tanding
23
Vol 1. Bab 23 - Menuju Pelelangan
24
Vol 1. Bab 24 - Kasino
25
Vol 1. Bab 25 - Pertemuan Dua Sahabat Lama
26
Vol 1. Bab 26 - Mimpi
27
Vol 1. Bab 27 - Rudi Melawan Julius
28
Vol 1. Bab 28 - Tekat Berkobar
29
Vol 1. Bab 29 - Impian dan Harapan
30
Vol 1. Bab 30 - Yuta Bergabung Dalam Kelompok
31
Vol 1. Bab 31 - Aura
32
Vol 1. Bab 32 - Menghabiskan Waktu di Ibukota Neverland
33
Vol 2. Bab 33 - Pelelangan Dimulai
34
Vol 2. Bab 34 - Lukisan Grade Bintang 5 Karya Adam
35
Vol 2. Bab 35 - Target Besar
36
Vol 2. Bab 36 - Abad Kehancuran (Revisi)
37
Vol 2. Bab 37 - Perburuan Besar Dimulai
38
Vol 2. Bab 38 - Bawahan Kelompok Nero
39
Vol 2. Bab 39 - Pria Misterius
40
Vol 2. Bab 40 - Kekacauan yang Tidak Diharapkan
41
Vol 2. Bab 41 - Mendapat Umpan Besar
42
Vol 2. Bab 42 - Menyusun Ulang Strategi
43
Vol 2. Bab 43 - Tenang Sebelum Badai
44
Vol 2. Bab 44 - Pertempuran Dimulai
45
Vol 2. Bab 45 - 10 Liter Untuk 10 Putaran
46
Vol 2. Bab 46 - Andre dan Anggotanya Melawan Morgan
47
Vol 2. Bab 47 - Kedatangan Pria Misterius
48
Vol 2. Bab 48 - Akito Melawan Morgan
49
Vol 2. Bab 49 - Kematian Morgan
50
Vol 2. Bab 50 - Dunia yang Kejam
51
Vol 2. Bab 51 - Solo vs Army
52
Vol 2. Bab 52 - Mode Penghancur
53
Vol 2. Bab 53 - Pembantaian
54
Vol 2. Bab 54 - Adam dan Misterinya
55
Vol 2. Bab 55 - Boing-Boing dan Wow
56
Vol 2. Bab 56 - Final Battle Melawan Kelompok Nero Dimulai
57
Vol 2. Bab 57 - Pertarungan Antar Individu
58
Vol 2. Bab 58 - Kageyama dan Julius
59
Vol 2. Bab 59 - Yuta dan Akito
60
Vol 2. Bab 60 - Alvin dan Dian
61
Vol 2. Bab 61 - Kehebohan Besar
62
Vol 2. Bab 62 - Predator Puncak
63
Vol 2. Bab 63 - Panggung Akbar
64
Vol 2. Bab 64 - Burn of Life
65
Vol 2. Bab 65 - Bertemu dengan Diri Sendiri
66
Vol 2. Bab 66 - Rudi Melawan Seluruh Anggotanya
67
Vol 2. Bab 67 - Pelarian
68
Vol 2. Bab 68 - Dia
69
Vol 2. Bab 69 - Bangsawan Elit Global
70
Vol 2. Bab 70 - Takdir
71
Vol 3. Bab 71 - Gua Misterius
72
Vol 3. Bab 72 - Pencuri
73
Vol 3. Bab 73 - Berangkat Menuju Benua Tengah
74
Vol 3. Bab 74 - Ayah dan Anak
75
Vol 3. Bab 75 - Dihajar Habis-Habisan
76
Vol 3. Bab 76 - Mengatur Jadwal Pertandingan di Arena
77
Vol 3. Bab 77 - Persiapan Sebelum Bertanding Di Arena
78
Vol 3. Bab 78 - Pembukaan
79
Vol 3. Bab 79 - Terlalu Kuat
80
Vol 3. Bab 80 - Menjadi Bintang
81
Vol 3. Bab 81 - Emosi Memuncak
82
Vol 3. Bab 82 - Pembantaian Warga Desa
83
Vol 3. Bab 83 - Awal dari Kegilaan Besar
84
Vol 3. Bab 84 - Lempar Batu Sembunyi Tangan
85
Vol 3. Bab 85 - Aliansi
86
Vol 3. Bab 86 - Persiapan Sebelum Perang
87
Vol 3. Bab 87 - Rahasia Para Elit Global
88
Vol 3. Bab 88 - Pertempuran Segera Dimulai
89
Vol 3. Bab 89 - Perang Besar di Benua Timur Dimulai
90
Vol 3. Bab 90 - Para Pimimpin Mulai Turun ke Medan Perang
91
PENGUMUMAN
92
Vol 3. Bab 91 - Pertempuran Kedua Belah Pihak
93
Vol 3. Bab 92 - Top 1 Persen Elit Dunia
94
Vol 3. Bab 93 - Melawan Mode Terkuat
95
Vol 3. Bab 94 - Ice of Devide Dimension
96
Vol 3. Bab 95 - Aura Raja
97
Vol 3. Bab 96 - Kejanggalan
98
Vol 3. Bab 97 - Dampak Perang
99
Vol 3. Bab 98 - Kematian Kedua Orang Tua
100
Vol 3. Bab 99 - Gadis Pujaan
101
Vol 3. Bab 100 - Akito dan Firli
102
Vol 3. Bab 101 - Kebencian yang Mengakar
103
Vol 3. Bab 102 - Nafas Terakhir
104
Vol 3. Bab 103 - Bertemu Dengan Sosok Misterius
105
Vol 3. Bab 104 - Kasih Sayang Melebihi Batas
106
Vol 3. Bab 105 - Sorot Mata Penuh Harapan
107
Vol 3. Bab 106 - Kedewasaan Dalam Berfikir
108
Vol 3. Bab 107 - Kabur
109
Vol 3. Bab 108 - Memulai Penyerangan Pada Kelompok Incaran
110
Vol 3. Bab 109 - Balas Dendam
111
Vol 3. Bab 110 - Buah dari Kesabaran dan Keteguhan
112
Vol 3. Bab 111 - Kejutan Besar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!